Barawal dari tatpan pertama di depan kelas yang di
sertai rintikan hujan yang turun yang mengundang rindu. Pandangan pertama yang
membuat aku menyimapn hati kepadanya, mataku tidak terlepas dari sosok
misterius itu. Sosok mistiterius itu tidak lain tidak bukan pratama, dia cinta
pertama ku.
Rintikan hujan semakin deras ia pun langsung menemui
ku dan berbicara kepada ku
“kamu kedinginan ya? Ini pake aja jaket aku”
tawarnya.
“gak usah makasih” ujar ku
( Tanpa ku sangka prtama si pratama memakaikan
jaketnya kepada ku)
“Udah gak papa pake aja” serunya sambil meninggalkan
aku
“Makasih” teriak ku kepadanya
waktu berjalan dengan sendirinya tak ku sangka suatu
malam dia datang menghampiri ku yang sedang duduk di terlas rumah.
“Nih (sambil mengasongkan kepada ku)” ujarnya
“Makasih, ko kamu tau kesukaan aku?” Tanya ku
“Aku tau kamu tidak bisa belajar tanpa coklat kan?”
jawabnya
“Iya pratama” seru ku
Pratama pun belajar bareng bersama ku dan ibu ku pun
datang keterlas rumah sambil membawa minuman dan makanan untukku dan pratama.
Satu tahun kemudian …
Satu tahun juga menjalin kasih dengannya, jaraknya
semakin jauh kita cuma punya komitmenmen dan kepercayaan dalam cinta ini. Tapi
disuatu hari aku punya tekad untuk menemuinya yang sedang bekerja di Jakarta.
Sesampai di Jakarta saya bertemu dengan gadis cantik yang bernama safira, saya
coba menanyakan prtama kepadanya.
“Permisi mba, apa mba tau dengan pratama yang
bekerja di kantor Merah Putih?” tanyaku
“Itu saya tau, emang ada keperluan apa?” ujarnya
“Saya kekasihnya, saya datang dari Tasikmalaya
sengaja untuk menemuinya kesini ke Jakarta. Apa mba bisa bawa saya ketempat
tinggalnya atau ke kantornya?” pintaku
“Bisa, ayo” jawabnya sambil agak kesal
Akupun pergi dengan safira ketempat tinggal pratama,
anehnya safira di dalam mobil sama sekali tidak berbicara, ia hanya berbicara
bila aku Tanya saja. Ketika sampai di tempat pratama kejadian aneh terjadi.
(Plakkkkkk) safira menampar pratama dengan kencang
“Kamu kenapa sayang?” Tanya pratama
“Siapa dia? Dia kekasih kamu dulu kna?” ujar safira
“Pratama, jadi mba safira ini pacar kamu? Tega ya
kamu, kamu engga inget sama semua janji kita, kominmen kita, prinsip kita, kamu
gak inget?” Tanya ku
“Maaf, tapi aku udah bahagia sama safira. Aku belum
bisa cerita sama kamu semuanya karna aku takut keluarga kamu kecewa, maafkan
aku” dengan tegasnya pratama menjawab
(Plakkkkkkkkkkk) aku menampar pratama
“Maafkan aku (sambil memelukku)” ujarnya
Begitu kecewanya aku dengan juga safira yang di
permainkan seperti ini oleh pratama, dia yang bisa membuatku jatuh cinta di
pandangan pertama namun dia juga yang mampu melukiskan goresan yang sangat
dalam.