Dunia kini bagaikan
bunga yang sedang mekar dan dihinggapi kupu-kupu cantik dengan penuh warna,
begitu indah dunia ini setelah aku mengenali kiki, hidupku tak pernah sunyi
sejak ada dia. Dia terlalu sempurna untuk ku miliki.
Dianaa..! seseorang
memanggilku dari belakang, ternyata sinta temanku yang berteriak “Tunggu” dia
berlari kencang menghampiriku. Berdua kita berjalan kaki bersama menuju
sekolah, sambil menghilangkan rasa lelah kita berbincang-bincang dengan
asyiknya. Siang hari yang memeberikan suasana yang panas dan menyengat itu aku
dan sinta kembali pulang bersama , dengan tidak sengajakita bertemu kiki
dijalan. Dia mengendarai sepeda motor mungkin dia baru pulang dari sekolahnya,
kiki mengajakku untuk pulang bersama, namun aku menolak ajakan itu. Aku tak
tega jika sinta pulang sendirian. 5menit setelah kiki pergi, sinta menanyakan
kiki, “Apakah dia pacarmu?” aku hanya tersenyum dan tersipu malu dengan
pertanyaan sarah.
Sudah beberapa hari ini
aku dan kiki tak bertemu, dia sibuk dengan tugas sekolahnya, bahkan akupun
begitu. Tak lama kemudian sinta menghampiriku dan bercerita bahwa kiki
menanyakanku padanya. “Kapan bertemu kiki?” tanyaku tergesa-gesa, “enggak, aku
gak bertemu dengannya ko” jawab sinta”lalu bagaimana kiki menanyakannya
padamu?” “Dia semalam meneleponku” sinta menjawab, aku hanya terdiam dan merasa
rindu padanya.
Hari-hari berlalu,
jarum jam semakin kencang melewati malam yang sunyi dan siang yang cerah, siang
berganti malam, matahari menjadi bulan. Waktu itu aku sengaja kerumah sinta
untuk mengambil buku yang dipinjamnya, Begitu sampai dirumahnya sinta akan
pergi entah kemana,Segera aku memenggilnya “Sintaa kamu mau kemana?” “Aku akan
pergi sebentar, ada sesuatu yang penting” kata sarah yang terlihat terburu-buru
“Tapi aku” belum selesai aku bicara dia menjawab pertanyaanku terlebih dahulu
“Masuk aja, gak ada siapa-siapa ko” sambil berlarian .Aku duduk dan menonton
televisi sambil menunggu sinta kembali.
Setelah lamanya
menunggu akhirnya sinta datang, “Habis dari mana kamu? Ko kelihatannya bahagia
banget?” tanyaku, namun dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, “Hayoooh
habis ketemu siapa sih? Pasti orang yang spesialya? Atau pacar?” ku coba untuk
merayunya “enggak ko, enggak, cuman temen doing” , “ooh temenn”, “udah ah kamu
banyak nanyanya, aku mau ke toilet dulu, bentar yah” jawab sinta yang
sepertinya tak ingin aku ketahui.
Dari tadi aku hanya
duduk tercenung dan mulai merasa jenuh, melihat ada handphone sinta didekatku
aku coba untuk meminjamnya. Rasa penasaranku muncul ,sebenarnya siapa yang
sarah tadi temui? Aku sengaja melihat pesan-pesan yang diterimanya.
Begitu sesak nafasku
dan tak ada kata-kata yang bisa aku ucapkan setelah melihat pesan itu, mataku
berair dan tak percaya dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Kiki tak
mungkin melakukan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Sinta tiba-tiba
berada di belakangku, aku segera menutup pesan itu dan segera membawa buku
darinya yang menjadi tujuanku. Dia mengajakku untuk lebih lama di rumahnya. Namun
aku menolak ajakannya, mana bisa aku terlalu lama bersama orang yang coba
hianatiku.
Setelah kejadian itu
aku tak pernah memberi kabar pada mereka, aku mulai coba melupakan semua
kejadian itu . aku yang tak akan terlalu berharap kepada seseorang, dan tak
ingin pernah mempercayai seseorang terlalu dalam, karna mungkin kita bisa
terluka dengan rasa percaya yang terlalu kita percayai tanpa kita ketrahui
bagaimana yang sebenarnya. Dan ternyata orang yang selama ini aku bayangkan
sebagai orang yang sempurna begitu jauh dari aslinya, aku pernah bayangkan dia
bagai bunga mewangi yang banyak disukai banyak orang, tapi semua itu salah ,dia
bagaikan bunga busuk yang tak ingin semua orang temukan.