Seorang
perempuan bernama Wati, ia berasal dari keluarga yang sederhana mempunyai Saudara
1 yang bernama Nuraeni.Wati tinggal bersama kedua orang tuanya. Daerah tempat
tinggalnya masih terdapat banyak tumbuh-tumbuhan yang tumbuh, seperti
pertanian, lading sehingga daerah tempat tinggal Wati masih sejuk dengan
pepohonan. Ayah Wati juga bekerja sebagai buruh tani dan ibunya sebagai ibu
rumah tangga.
Pada saat Wati bermain dengan
temannya Murni ia berbicara bahawa ada yang meminta nomor handphone yaitu
sepupu dari Murni. Kemudian Wati kebingungan untuk memberikan nomor handphone
kepada sepupu Murni yaitu Mikdar. Beberapa hari kemudian Murni meminta
kepastian kepada Wati untuk memberikan nomornya, Wati pun memberikan karena di
suruh oleh kakaknya Nuraeni. Setelah lama-kelaman Mikdar menjalin komunikasi
dengan Wati, ia pun terbiasa berkomunikasi dengan Mikdar. Beberapa lama
kemudian Mikdar menyatakan perasaan yang di rasakan selama menjalin komunikasi
dengan Wati, kemudian” Wati berbicara kepada kakaknya Nuraeni bahwa Mikdar
telah menyatakan perasaan yang dia rasakannya. Nuraeni pun menyuruh Wati untuk
menerima cinta Mikdar”. Wati pun
menuruti keinginan kakaknya Nuraeni
dengan terpaksa.
Setelah lulus SD Wati melanjutkan
sekolah ke tingkat SMP, di sekolah barunya Wati bertemu dengan kakak kelasnya
yang bernama Irfana, irfana lebih dahulu menghubungi Wati dengan mengetahui
wajah dan namanya tetapi Wati tidak mengetahui wajah dan namanya. Wati merasa
nyaman menjalin komunikasi dengan Irfana, bebarapa lama kemudian Irfana
mengatakan perasaannya kepada Wati dan langsung di terima tanpa mengnigat bahwa
Wati masih berhubungan dengan Mikdar, hubungan Wati dan Irfana berjalan tanpa
memutuskan hubungan dengan Mikdar terlebih dahulu. Saat mengetahui Wati
berhubungan dengan Irfana Nuraeni menyuruh Wati untuk memilih antara Mikdar
atau Irfana, tetapi Wati memutuskan Mikdar karena berhubungan dengan secara
keterpaksaan dan saat itu Mikdar menjalin komunikasi dengan kerabat dekat Wati
di belakangnya, dan kerabat Wati berbicara kepada Nuraeni bahwa Mikdar ingin
memutuskan, tetapi kasihan karena Wati masih kecil. Hubungan Wati dan Irfana
berjalan selama 6 bulan saja, Irfana memutuskan Wati tanpa kejelasan yang
pasti. Setelah Wati di putuskan Irfana ia tidak mempunyai pacar baru karena ia
lebih suka hidup menyendiri tanpa seorang kekasih.
Wati
pun selesai belajar di tingkat SMP langsung melanjutkan sekolah menengah
kejuruan ia sering membuka internet dalam membuka internet ia bisa menjalin
komunikasi dengan Mikdar kembali, Mikdar menanyakan kepada Wati bagaimana kabar
dan lainnaya.
Pada saat sebelum MOS Sekolah Wati
dan keluarga merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama-sama, kemudian setelah Hari
Raya keluarga Wati berlibur ke Pantai, saat itu Wati tidak ikut karena sudah
berjanji dengan teman-temannya untuk makan malam di rumahnya. Wati tidak
mengetahui akan ikutnya Mikdar dalam acara makan malam di rumahnya, “ Mikdar
bertanya kepada Wati akan melanjutkan sekolah kemana? Wati pun menjawab
pertanyaan Mikdar akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan. Akhirnya Wati
dan Mikdar saling akrab kembali dan meminta nomor handphone, dan memberikan
nomor tersebut kepada Mikdar”. Dari makan malam itu Mikdar dan Wati sering
menjalin komunikasi lagi dan lama kelamaan mikdar seing merayu, tetapi Wati
tidak meresponnya.
Beberapa lama kemudian Mikdar
mengatakan perasaannya kepada Wati, tetapi tidak langsung di terima karena
meminta waktu untuk menjawab persaan Mikdar. Setelah Wati di beri waktu untuk
menjawab perasaan, Mikdar memginginkan kepastian kepada Wati bahwa ia bersedia
atau tidak menjadi pacaranya kembali. Akhirnya Wati pun bersedia, dan menjalin
hubungan kembali. Dengan saling mencintai antara satu sama lain sampai akhirnya
Cinta mereka bersatu kembali dengan serius tanpa keterpaksaan dari siapa pun.
Cinta mereka terjalin lama sampai
keluarga antara Mikdar dan Wati mengetahui hubungan mereka dan sampai
mempercayai kepada satu sama lainnya.