Berawal
dari saling ketemu dan mulai dari tatapan matanya lalu aku menjadi dekat
dengannya. Namanya Sukma dia memiliki badan tinggi dan berkulit putih dia
banyak digemari banyak cewe terutama teman-temanku. Suatu hari dia BBM aku lama
kelamaan menjadi akrab sampai menjalin hubungan.
Hari
demi hari kami jalani dengan bahagia ditengah tengah kebahagiaan kami datanglah
seseorang bernama Amelia dia adalah mantan kekasih Sukma yang sekarang menjadi
kekasihku. Mereka berhubungan agak lama sampai sampai mereka dekat seolah olah
sebagai kekasih, tanpa sepengetahuanku mereka saling komunikasi bahkan saling
bertemu satu sama lain.
Aku
masih sabar mendengar semua itu karena aku yakin yang terbaik tidak akan pernah
meninggalkan. Seminggu sudah hubungan yang kita jalani hubungan kami masih
terkesan romantis. Dia mulai mengeluarkan kata kata manis yang dia ucapkan,
suatu hari dalam sosial media Amelia mantan kekasih Sukma membuat status yang
menyatakan bahwa mereka sedang bersama Sukma, hatiku mulai gelisah apakah ini
cobaan dalam sebuah hubungan atau hanya formalitas Amelia saja, entahlah
persaanku waktu sudah mulai berpikiran negatif tapi aku juga jangan
berprasangka buruk.
Aku
selalu berdoa kepada Tuhan agar semua baik baik saja. Suatu hari Sukma tanpa
kabar aku tidak tahu dia sedang dimana dan dengan siapa hari terus berlalu
hatiku mulai merasakan sakitnya hubungan yang aku perjuangkan, yang aku jaga
harus putus ditengah tengah. Menjalin hubungan sesaat itu bukanlah hal yang
mudah karena yang aku rasakan menjalin cinta sesaat itu bisa dikatakan sedang
tumbuh tumbuhnya rasa sayang.
Tapi
aku bisa berbuat apa hanya bisa menagis dan menggap bahwa ini hanyalah mimpi.
Dalam keterpurukanku aku sadar aku sudah salah aku merasa bodoh orang yang aku
perjuangkan selama ini begitu tidak menginginkan aku menolehpun tidak sama
sekali.
Dari
situ kita menjadi jauh tidak komunikasi dan jarang bertemu. Suatu malam yang
bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban handphoneku berbunyi ternyata itu BBm
dari Sukma dia minta maaf padaku dan dia merasa telah pergi dan membiarkan aku
terpuruk sendiri. Kita kembali berkomunikasi seperti biasanya semenjak kita
putus Sukma menjadi lebih dekat denganku daripada dulu saat kita menjadi
kekasihku.
Setelah
itu kita bersepakat untuk mempunyai sebuah ikatan bukan ikatan sebagai kekasih
melainkan sebagai adik kakak. Aku bahagia karena secara tidak langsung Sukma
tidak ingin jauh dariku, kata pikiranku. Hari hari yang kita jalani selalu
dipenuhi dengan canda tawa, tak peduli hujan turun atau panas yang begitu terik
kita asik bermain sampai lupa waktu dan seakan akan dunia ini hanya milik kita.
Setiap
hari kami selalu bersama bahkan orang orang mengira bahwa kita masih menjalin
hubungan sebagai kekasih. Semua kegiatan yang kita lakukan selalu dipenuhi
dengan kebahagian bahkan sampai kita curhat bareng , cerita bareng , dan pada
suatu malam dia bercerita kepadaku melalui BBM bahwa dia sedang menggumi dan
menginginkan seorang wanita yang berparas cantik, sholehah, dan berhijab stylist jauh denganku yang selalu cuek
dengan gaya.
Dan yang paling sakit Sukma
memintaku untuk menjodohkan nya dengan Safia hatiku mulai berkecambuk dan
seolah olah Sukma tidak tahu bahwa aku masih menyimpan rasa padanya dan masih
berharap untuk kembali lagi. Tapi apa daya aku hanya bisa menyerahkan semua
pada Tuhan dan aku yakin bahwa Tuhan mempunyai renacana yang indah untukku.
Dan sampai detik ini aku dan Sukma
masih saling komunikasi dan sering bersama. Sampai kita berjanji akan terus
komunikasi, akan tetap bersama meski Sukma atau aku mempunyai kekasih dan kita
akan terus bersama hingga kita sukses nanti dan sampai rambut kita berubah
warna menjadi putih.