Pada malam yang indah
ada gadis cantik yang sedang menatap bintang-bintang. Gadis itu bernama Nadia.
Dia adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya. dia gadis yang
cantik, baik, suka menolong, dan ramah kepada semua orang. Tetapi dia mempunyai
orang tua yang sombong dan angkuh karena kekayaannya. Nadia merasa kesepian dan
hanya bisa menatap bintang-bintang karena dia seorang anak tunggal dan orang
tuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan tidak mempunyai waktu untuk
didrinya. Setelah merasa bosan diapun langsung tidur.
Setelah keesokan harinya, Nadia pergi ke kampus dengan
menggunakan mobil. Ketika sedang menyetir mobil temanya Nadia yang bernama
Tania menelponnya, dan Nadia pun menagangkatnya. Tiba-tiba dia menabrak seorang
laki-laki yang sedang menyebrang jalan. Nadia pun menutup teleponnya, dia
langsung turun dari mobil dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Setelah itu
mereka saling berkenalan.
“Nama kamu siapa?” Tanya Nadia.
“Nama saya Bima. Kamu siapa?” Jawab Bima
“Saya Nadia. Saya minta maaf atas kejadian tadi, soalnya
saya menyetir mobil sambil menelpon. saya benar-benar minta maaf.” Ujar Nadia.
“Iya gak apa-apa.” Jawab Bima.
“Saya akan mengganti rugi semuanya.” Ujar Nadia sambil
memberi uang kepada Bima.
“Maaf saya tidak bisa menerima uang kamu.” Kata Bima.
“Ya udah kalau kamu tidak mau menerima uang saya biarkan
saya mengantarmu pulang ya?” Kata Nadia.
“Iya. Jawab Bima. Nadiapun langsung mengantarkan Bima
pulang.
Setelah sampai di rumahnya Bima, ternyata Bima hanya
tinggal bersama Ibunya saja karena ayahnya telah meninggal dunia waktu Bima
masih kecil. Mendengar cerita itu Nadia merasa simpati kepada keluargaa Bima.
Bima adalah seorang pedagang bakso di jalanan. Hasil dari
penjualan bakso itu diberikan kepada ibunya karena setelah ayahnya meninggal
Bima menjadi tulang punggung bagi keluarganya dan membiayai adiknya sekolah.
Adiknya bernama Pina, dia berumur 10 tahun.
Setelah tahu itu, Nadia semakin mengagumi Bima. Hampir
setiap hari Nadia membantu Bima berdagang bakso dijalanan. Sebenarnya Bima
menyukai Nadia, tapi dia sadar bahwa Nadia tidak mungkin suka sama dia karena
dia adalah orang yang miskin dan hanya seorang pedagang bakso jalanan.
Seiring waktu berjalan dan seringnya mereka bertemu, Nadia
pun mulai menyukai Bima. Mereka saling mencintai dan saling mengungkapkan
perasaan mereka dan akhirnya mereka pun berpacaran.
Ketika Nadia dan Bima sedang berjualan di jalanan, Ibunya
Nadia melihat mereka. Ibunya turun dari mobil dan segera menghampiri mereka.
“Nadia kamu sedang apa disini?” Tanya Ibunya.
“Aku sedang membantu Bima berjualan Mah.” Jawab Nadia.
“ Kamu ngapain bantuin dia berjualan? kamu gak pantas
berjualan di jalanan, kamu itu anak orang kaya masa jualan di jalanan.” Ujar
Ibunya.
“Tapi aku Cuma mau membantu Mah, Bima itu orangnya baik.
Aku juga suka sama dia.” Kata Nadia.
Ibunya kaget mendengar Nadia suka sama Bima. Ibunya
langsung menghina Bima.
“Hey Bima! Kamu gak pantas sama anak saya, kamu itu orang
miskin dan gak sederajat sama keluarga saya!” Kata Ibu Nadia.
Ibunya langsung membawa pulang Nadia. Bima merasa sedih
atas hinaan Ibunya Nadia tadi. Bima langsung pulang dan berniat ingin berhenti
berjualn bakso. Bima ingin membuktikan bahwa dia pantas dengan Nadia, dia
mencari pekerjaan ke beberapa perusahaan, tetapi dia tidak diterima di
perusahaan manapun karena dia hanya lulusan SMA saja dan tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi karena tidak punya uang untuk membiayai kuliahnya.
Nadia marah kepada Ibunya karena melarang dia berhubungan
dengan Bima, jadi Nadia suka bertemu dengan Bima secara diam-diam. Setelah Bima
kelelahan mencari pekerjaan, dia berniat ingin berjualan bakso lagi dan ingin
mengembangkan usahanya. Baksonya banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya
yang enak. Uang hasil penjualan baksonya dikumpulkan untuk mengembangkan
usahanya.
Setelah beberapa bulan dan uangnya terkumpul banyak,
akhirnya dia berhasil mengembangkan usahanya dan diapun menjadi pengusaha bakso
yang sukses.
Seiring dengan itu, orang tua Nadia mengalami
kebangkrutan karena penipuan. Mereka harus pergi meninggalkan rumahnya yang
mewah. Ketika di jalan ada orang yang menabrak Ibunya, Nadia langsung
membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Setelah sampai di Rumah Sakit Ibunya harus
di operasi, tetapi Nadia tidak bisa membayar biayanya.
Mendengar berita itu, Bima langsung datang ke Rumah Sakit
dan membayar semua biayanya. Setelah Ibunya sembuh, dia berterima kasih kepada
Bima dan menyretui hubungan mereka.