Tatapan matanya yang tajam seakan-akan mematikan, namun dalam tatapannya
itu tersirat kepedihan yang mendalam. Mata itu...... mata itu menatap kosong pemandangan kerlap-kerlip kota yang bagaikan kerlap-kerlip buntang di atas langit
dan tingginya gedung-gedung pencakar langit, namun ternyata mata itu
tanpa diperintah mengalirkan air yang menganak sungai tiada hentinya. Hatinya terluka, akibat kejamnya takdir
yang menerjang kehidupannya. Berfikir apakah Ia mampu melaluinya? Apakah dirinya
mampu bertahan? Hanya Tuhan yang mengetahuinnya, saat ini ia membutuhkan
seseorang yang dapat memahami keadaannya.
'' Viona? ''
'' Viona sayang, kenapa kamu masih disini? Ayo masuk sayang, nanti kamu
masuk angin! '' ujar seseorang yang
sangat menyayanginya.
'' Ia Bun, sebentar lagi viona masuk. Viona masih ingin menenangkan diri
disini Bun. Bunda masuk saja duluan.'' sahut Viona dengan berusaha menahan air
matanya.
'' Kamu kenapa sayang? Ayo cerita sama Bunda, supaya Bunda tahu apa yang
kamu rasakan '' ucap Bunda Viona
'' Viona tidak kenapa-kenapa Bunda, Viona baik-baik saja Bunda liat
sendiri kan? '' jawab Viona dengan
berusaha tersenyum sambil memegang erat tangan Bundanya.
'' Kamu jangan bohong sama Bunda, Bunda bisa merasakan kalau kamu lagi
sedih sayang. Ayo ceritakan sama Bunda, Bunda gak mau kamu terus bersedih ''
ujar Bunda Viona berusaha menjadi sahabat yang pengertian bagi anaknya.
'' Viona, Viona hanya rindu Ayah. Viona rindu pelukan Ayah, Bunda.'' ucap Viona dengan tatapan yang sendu.
Bunda Viona pun tak kuasa menahan tangisnya, lalu ia memeluk sang anak dengan penuh kasih
sayang berusaha menyalurkan rasa tenang pada sang anak. '' Bunda?'' panggil Viona.
'' Ya sayang. Kenapa? '' sahut Bunda Viona
'' Kenapa Ayah pergi
meninggalkan kita Bunda? Kenapa Ayah pergi secepat itu? Apakah Ayah gak sayang
sama kita Bunda? Apakah Ayah gak kasihan sama kita Bunda? Kenapa? '' ucap Viona dengan lirih.
'' Jangan bilang begitu sayang, Ayah pergi bukan karena dia gak sayang
lagi sama kita. Ayah pergi karena sudah takdirnya, biarkan Ayahmu bahagia
disana, biarkan Ayahmu tidak merasakan sakit lagi, biarkan Ayahmu tenang disana
jangan buat dia bersedih karena melihat anak kesayangan Ayah dan Bunda ini jadi
lemah seperti ini '' jawab Bunda
viona sembari menahan tangis.
'' Ayah sangat menyayangi dan mencintai kita sayang ''
bisik sang Bunda pada viona
'' Aku tahu itu Bunda '' sahut
Viona
'' Nah, jadi sekarang kamu jangan sedih lagi. Ayo kita masuk dan tidur
sekarang. Ayahmu selalu menjaga kita dari atas sana, dan Ayahmu sudah bahagia disana, lihatlah
bulan dan bintang di atas sana tersenyum menyinari kita sayang ''
kata Bunda
'' Iya Bunda, itu pasti Ayah yang sedang tersenyum ke arah kita berdua.
Ya, itu pasti Ayah '' ucap Viona sambil tersenyum
menatap bintang dan bulan yang bersinar sangat terang. Tersenyum hangat pada mereka.
'' Ayo sayang!'' ajak Bunda.
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan masuk ke kamar masing-masih mencoba
meluapkan segala emosi dalam alam mimpi. Berdo'a supaya bisa bermimpi yang indah.
***
Pagi pun telah menjelang, dan mentari pun sudah mulai menampakan keindahan yang dimilikinya.
Viona pun bangun dari tidurnya dan menjalani aktivitas sehari-harinya dengan
penuh keceriaan. Mencoba melupakan segala penderitaan yang pernah dihalaunya.
'' Pagi dunia'' seru Viona dengan senyuman yang mengembang tercetak di
wajahnya.
Mulai dari saat ini ia bertekad dalam hati bahwa ia tidak boleh sedih
lagi dan tidak boleh lemah. Ia harus menata kembali kehidupan dengan dipenuhi
oleh senyuman karena ia yakin bila Ia bersama dengan Bundanya bahagia maka Ayah
pun di atas sana akan bahagia disisinya.
'' Ayah akan selalu ada di hati kami, yaitu dalam hati Aku dan terutama
dalam hati Bunda. Ayah tidak akan pernah tergantikan, benar kan bunda?'' ucap
Viona
'' Tentu sayang, itu sangat benar sekali'' sahut Bundanya sambil
tersenyum pada sang anak. Ia senang bahwa ia dan anaknya bisa kembali
tersenyum.
'' Terima kasih Bunda, Bunda selalu ada disaat aku membutuhkan apapun,
Bunda yang paling mengerti semua tentangku, terima kasih karna Bunda telah
memberikan kasih sayang dan cinta untuk ku. I LOVE YOU'' ujar Viona pada sang
Bunda.
'' Bunda juga cinta kamu malaikat kecil Bunda'' jawab Bunda viona dengan
penuh haru dan bahagia.
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
Hanya seorang Ibu yang akan selalu ada bersama
kita, hanya seorang Ibu yang mampu mengerti kita, hanya seorang Ibu yang dapat
merasakan apa yang sedang kita rasakan, hanya seorang Ibu yang akan rela
melakukan apapun untuk anaknya. Jadi, jangan pernah sekalipun kita megecewakan
Ibu kita apalagi sampai membuatnya menangis, selalu lah buat Ibu mu tersenyum
karena dirimu.
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS