Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.