Namaku Caramel, aku sekarang duduk dikelas X di SMKN
BANDUNG. Aku pernah menjalin persahabatan waktu smp tapi sekarang persahabatan
itu sudah tidak ada atau hilang begitu saja. Hari-hari yang ku lewati saat
duduk dikelas X sangat jenuh dan tidak bergairah. Di saat aku kenal sama Raquel
hidup pun terasa lebih bergairah dan bahagia.
Pada ke esokanyanya kita bertemu dan selalu ngobrol
dan cerita-cerita bareng. Selama aku kenal dia aku merasakan hal yang berbeda
aku menemukan rasa nyaman berteman dengan dia berbeda dengan sahabat ku yang
dulu. Lama kelamaan kita menyadari akan
kenyamanan yang telah kita buat dan kita jalani dalam pertemanan tetapi pada
suatu ketika kita memutuskan untuk menjadi sahabat. Dia selalu mengerti akan
semua hal, dia selalu ngasih saran sama aku bahkan dia selalu menjadi
penyemangat buat aku tentu nya dia akan selalu ada buat aku. Aku dan Raquel
sepakat untuk membuat komitmen dalam persahabatan kita ini.
“ Apapun yng terjdi jangan pernah meninggalkan satu
sama lain” kata si Raquel dengan wajah yang serius. Caramel pun Menjawab “ aku
hanya minta komitmen ini harus di jalankan supaya ubungan persahabatan ini
terus berjalan sampai maut memisahkan” .
Hari libur pun tiba aku berencana mengajak Raquel
pergi Jalan-jalan ke Mall Mayasari Plaza,
di sana kita bermain dan berphoto-photo canda tawa pun mengiringi kita. Saat
aku dan Raquel mencoba untuk masuk kedalam life suasanapun berubah jadi rasa
takut dan tidak karuan gitu.
“ Ternyata masuk kedalam life itu serarsa mau jatuh
dari tebing ya?” Ujar si Raquel. “ akupun tertawa dan langsung mengejek Raquel
karena takut naik life”. tetapi setelah turundari life aku langsung terus
terang sama dia karena aku juga sebenenarnya takut naik life dan takut sama
yang namanya ketinggian. “ huhuhuhu….
Sama-sama takut naik life jadi kamu jangan saling mengejek” kata si Raquel
sambil senyum-senyum.
Jam sudah
menunjukan pukul 16.00 WIB. Saat
itu juga kita langsung pulang kerumah, sebelum sampai dirumah kita di jalan
bercanda-canda ria tapi ternyata di jalan kita langsung di hentikan oleh polisi
karena sudah melanggar lalu lintas.
“ stopp!! Adik
tolong tunjukan STNK sama SIM nya”
kata si polisi. Aku pun menjawab “
ini pak Stnk nya tapi sim nya belum punya jadi gimana ya pak?” polisi
menjawab “ kalau tidak punya sim jangan bawa motor nak, udah gini aja Stnk
bapak sita dan adik harus di sidang tanggal 20 April 2016 “. Akupun menjawab “
jangan pak,gini aja pak boleh gak di
sidang nya sekarang karena kita berdua kan masih anak sekolah jadi gak mungkin
kan ninggalis waktu belajar di sekolah”. Polisi menjawab “ ya sudah, kamu cukup
bayar dendanya saja sebesar Rp. 75.000 tapi kesalahan yang kalian buat jangan
di ulang lagi ya”. Akupun menjawab “ terimakasih pak, iya siap insyaalloh”.
Ketika itu juga kita langsung pulang kerumah karena waktu sudah menunjukan
pukul 17.30.
Pada ke esokan paginya aku langsung berangkat
sekolah dan pada saat di kelas aku dan Raquel langsung menceritakan kejadian
yang menimpa kami saat bermain bersama kepada teman-teman yang lainnya dan ternyata
respon mereka hanya tertawa terbahak-bahak karena kejadian yang menimpa kita
berdua itu hanya kejadian lucu saja. Dan
mereka berkata “ kejadian yang kalian alami itu sama seperti kami yang sudah
beberapa kali di tilang sama polisi jadi wajarlah kita tertawa karena kita
sudah ngalamin itu semua” . “ oh jadi sebelum kita ditilang sama polisi kalian
juga udah duluan ditilang ya, hahahah kasian sekali kalian” ujar si
Raquel. Setelah bercertia dengan
teman-teman gurupun datang ke kelas dan suasana kelas pun kembali seperti
semula.
Satu setengah tahun aku dan Raquel menjalin
persahabatan, semua masalah selalu kita hadapi bersama sebesar apapun masalah
nya pasti kita bisa pecahkan, tetapi pada saat bulan mei 2016 itu Raquel jadi
berubah dia tidak seperti yang dulu
lagi, Raquel yang dulu aku kenal itu kini sudah tidak ada atau hilang begitu
saja, memang dia ada di hadapan ku tapi sikap dan cara dia berbicara itu bukan
jati diri dia dn bukan sosok Raquel yang aku kenal dulu , akupun terus
bertanya-tanya kenapa dia berubah apa yang salah dariku sehingga dia hilang
dalam hidupku. “ apakah ada sesuatu yang terjadi sama dia ?”. entahlah akupun
tidak tau.
Hari demi hari aku lewati tanpa ada senyum dan tawa
dari Raquel, berbagai pertanyaan pun selalu membayangi pikian ku kenapa dia
berubah dan kenapa dia hilang dari hidupku?, satu haripun tidak ada yang ku
lewatkan untuk mencari jawaban itu, dan kini sudah enam bulan dia berubah dan
akupun tidak tau apa yang sudah membuat di berubah, tetapi di balik enam bulan
itu aku memutuskan untuk berhenti mencari semua jawaban itu dan kini akupun
sama sekali tidak pernah bertanya ataupun komunikasi dengan dia karena aku
memikirkan sesuatu untuk memecahkan masalah ini supaya dia menjawab pertanyaan
aku itu dan aku pernah berpendapat kalau yang membuat dia berubah itu karena
sudah menemukan sahabat baru tapi ini semua ini hanya pendapatku saja tapi
kalau memang iya dia menemukan sahabat baru aku Cuma ingin dia terus terang
sama aku dan bilang semua yang udah terjadi.
Dan pada suatu hari kita dipertemukan kembali
mungkin ini rencana tuhan yang paling terindah buat aku dan pada saat itu juga
aku lagsung jujur ngomong sama dia supaya dia menjawab pertanyaanku kenapa kamu
menghilang dalam enam bulan ini dalam kehidupan aku?. Waktu itu juga kita
langsung bicara terang-terangan.
“ kenapa kamu berubah Raquel?” . “ aku tidak pernah
berubah sama kamu, mungkin pada saat itu aku lagi ada masalah besar sehingga
perlakuan ku terhadapmu sedikit agak berbeda” uajar Raquel. “ kalau memang iya ada masalah dalam hal
apapun, tolong kamu cerita sama aku, aku kn sahabat kamu!”. “ iya maafkan aku,
mungkin ini lah sikap aku yang sebenarnya kalau sudah terjadi masalah yang
besar, ,maafkan aku ya caramel?” Kata si Raquel. “ iya aku maafkan tapi jangan
di ulang lagi ya dan aku mohon kalau ada apa-apa tolong kamu cerita sama aku
ya.”
Dan pada akhirnya aku dan Raquel kini kembali
bersama dan selalu mengerti akan semua hal dan melakukan kegiatan selalu
bersama-sama seperti bulan yang tidak bisa jauh dari langitnya.
Tetapi suatu ketika
masalah pun datang lagi kini banyak teman yang iri sama persahabatan aku
dan Raquel, mereka selalu menjauhkan kita, mereka sering mengadu domba kan
kita, tapi entah kenapa tuhan pun berkata lain, dan akhirmya persahabatan kita
ini bisa kembali seperti semula dan tidak bisa lepas dari apapun seperti halnya
sepatu yang tidak dapat di pisahkan.