-
Selamat Datangdi KAMPUS PKBM AL-FATTAH
-
PKBM AL-FATTAHKami Ada Karena Kami Beda
-
Enjoy With UsSekolahnya Para JUARA
-
10 November 2020Selamat Hari Pahlawan Nasional
-
-
-
-
-
-
Daftarkan diri anda
Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021
Kabar PKBM AL-FATTAH
Enak rasanya bubur yang hangat
Enak dimakan bersama kerupuk
Hidup memang harus semangat
Janganlah mudah kita terpuruk
Anak ayam turun sepuluh
Mati dua tinggal delapan
Kalau belajar harus bersungguh-sungguh
Agar tercapai masa depan
Penghasil batik di Yogyakarta
Kalaulah Brebes penghasil beras
Berusaha terus mengajar cita
Sambil berdo’a dan kerja keras
KAU TAK PAHAM AKU
- 23 Nov 2020
- 84
- Cerpen
“Kau tak paham aku” ujarnya.
Kalimat itu yang selalu mengganggu waktu tidurku malam hari. Kalimat semingggu lalu, tepat terakhir kali aku melihatnya, memandang sudut matanya yang menajam penuh kekesalan. Dia selalu punya pertanyaan dengan jawaban yang masih menggantung. Dia lihai mempermainkan aku dan mengoyak rasa di dadaku. Dia pandai mensabdakan kata- kata indah dengan sejuta makna di dalamnya. Bagaimana bisa aku memahaminya, sementara dia hanya berkutat dengan sandi –sandi, dia tak menyukai deskripsi, namun malah menyukai kalimat teka – teki yang ambigu.
***
Sudah seminggu dia tak nampak di hadapanku, tak ku cium sedikitpun aroma parfumnya, atau sedikit nikotin dan secangkir kopi hitam yang selalu ia bawa, tak pula dengan sehelai buku antalogi puisi yang selalu ia genggam. Kemanakah dia? Apakah ditelan lembaran – lembaran puisi lama? Atau malah dipenjara teka – tekinya sendiri? Entahlah, yang pasti hari demi hari dalam seminggu ini dia tak sedikitpun berjejak. Tak melihatkan sekilas wajahnya, ataupun pesan yang sengaja ditinggalkan.
“krriiiing….!!”
Riza, pria yang menggantungkan hatiku akhirnya sempat juga mengingatku, mungkin dia tahu aku akan mati tak dijenguk kabar darinya. Sontak saja aku mengangkatnya dengan debar jantung yang kian berlarian.
“Ada apa za? Kemana aja sih?” ujarku dengan buru – buru.
“Aku di taman dekat kampus, di sudut yang pernah kita duduki, dan di depan kumpulan bunga yang selalu aku sebutkan sepertimu” ujarnya dengan suara yang berwibawa lalu spontan menutup kembali teleponnya.
Perkataanku tentang dia tak pernah salah bukan, ia selalu dengan segudang teka – tekinya. Lusuhnya aku dengan beribu penasaran dalam benakku. Apa yang sebenarnya terjadi dengan pria aneh ini? Dia hilang selama satu minggu ke belakang, lalu datang dengan kalimat yang membingungkan, tak berperintah malah membuat sebuah pernyataan, dari palanet manakah dia? Sampai aku terhipnotis kata demi kata yang ia sabdakan.
“Ada apa?” kataku dengan terburu – buru setengah nafas.
“Tidak ada apa – apa” ujarnya dengan singkat.
“Lalu menyuruhku kesini untuk?” jawabku dengan penasaran.
Sungguh bukan, dia sangat suka berteka –teki, aku yang sangat terburu – buru kesini. Mengharap ada sesuatu yang penting, membuatku geram saja.
Angin seakan bernyanyi untuk kita, tiap semilirnya membisikkan gesekan biola, petik gitar, dan tuts – tuts piano yang membawa kita ke alam yang berbeda. Tiba – tiba riza memecah sunyi sambil menatapku.
“Apa kamu tau kenapa aku nyuruh kamu kesini? “
“Tidak” polosku sambil menggelengkan kepala.
Dia memetik bunga mawar yang ada di depanku, sambil berucap “Aku hanya ingin memastikan bungaku masih tetap pada tangkainya”
Tuhan….. aku merasa sedang diculik untuk terbang mengelilingi dunia, merasa awan lah hamparanku saat ini, bagaimana tidak dia pandai sekali membuat hatiku terbang seketika.
“Akulah bunga itu?” tanyaku.
“Kau ingin menjadi bunga itu?”
Pertanyaan yang membuat aku tersipu malu, sempat aku berbicara dalam hatiku “tentu saja riza, siapa yang tidak mau menjadi bunga untuk kumbang sepertimu”.
“Hey… kenapa diam?” tanyanya mengagetkanku.
“Tidak”jawabku dengan tersenyum manis.
“Aku punya sebuah amplop untukmu, tapi kamu harus membukanya esok pagi”
“Baiklah, mana amplopnya”
Aku senang sekali, pasti ini adalah selembar kertas berisi ungkapan hatinya, dari kumbang yang sangat mencintai bunganya ini, syair – syair yang ditaburi cinta dan kasmaran seorang pujangga.
***
Kau yang lebih indah dari sekedar bunga
Yang pandai merakit candu dalam dadaku
Bernikotinkah senyummu itu?
kau punya kenikmatan melebihi kopi hitamku?
Atau kau puisi yang sejak lama ingin aku baca?
Kau sang bunga
Kumbangmu dalam peraduan yang menyesatkan
Kemanakah aku berlari?
Atau arah mana yang harus kujalani?
Maaf, kau tak paham aku
Jangan tanyakan bunga itu
Atau mendesak puisi – puisiku
Atau mendebat teka – tekiku
Tanyakan pada ayahmu.....
Duniaku berbalik mengerikan, rasanya malam tadi adalah mimpi, puisi itu bukan tentang kasmaran seorang pujangga, namun pujangga yang selama ini membuat teka – teki karena penderitaanya, ia tak mampu mengungkapkannya langsung kepadaku, ia tak mau aku bersedih karena ayahku tak menyukainya.
Jadwal penerbangan malam tadi ia selipkan di puisi haru itu. Tuhan, akankah dia kembali? Kemana lagi teka – tekinya? Kembalikah atau menerus berlari jauh? “Puisi jangan kau telan dia dengan lembaran – lembaran harumu”.
IMPIANKU JADI GURU
- 23 Nov 2020
- 85
- Cerpen
Aku seorang wanita berusia 22 tahun yang sudah menikah dan mempunyai seorang putri yang bernama Indah. Aku hanya lulusan SMP yang tinggal di kampung (maklum namanya juga di kampung anak lulusan SMP ajah udah di nikahin). Aku menikah dengan seseorang yang bernama Rahman. Dia bekerja sebagai pedagang keliling yang menjajakan makanan-makanan ringan ke warung-warung. Pergi pagi pulang sore. Walaupun begitu, alhamdulilah penghasilannya mencukupi untuk menghidupi kami sekeluarga.
Sewaktu sekolah dulu aku bercita-cita ingin menjadi seorang guru, tapi apalah daya ekonomi keluargaku rendah bapak ku hanya seorang buruh bangunan, lulus SMP aja udah alhamdulilah. Tapi setelah menikah alhamdulilah kehidupanku mulai membaik, sedikit demi sedikit ada kemajuan. Penghasilan suamiku cukup untuk menghidupiku sekeluarga.
Suatu saat aku berfikir kalau aku ada uang lebih aku ingin sekali melanjutkan sekolah ke jenjang SMA dengan jalur non-formal. Aku pun menceritakan tentang itu kepada suamiku. “Aku ingin melanjutkan sekolah kembali, apakah kamu mengizinkan?” “Terserah kamu saja jika itu yang kamu inginkan, kenapa baru ngobrol sekarang gak dari dulu, asal kamu bisa bagi waktu aja buat keluarga terutama anak”. Jawab suamiku.
Singkat cerita aku pun sudah mendaftar di lembaga non-formal Paket C dengan jadwal tiga hari dalam seminggu, dengan waktu masuk mulai jam 13:00 sampai dengan pukul 16:00 WIB. Aku pergi bersekolah dengan seorang temanku yang bernama Yuni, kami sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Suatu hari sepulang dari sekolah aku mendapati anakku yang aku titipkan kepada ibuku, dia menangis rewel, mungkin karena sering ku tinggalkan pergi. Saat itu pula suamiku pulang dari kerja dia pun menegorku. Dia berkata “ ada apa dengan indah, kenapa dia nangis terus?”. Aku pun menjawab “mungkin karena sering ku tinggalkan jadi dia rewel”. Suamiku sedikit kesal karena Indah yang menangis terus terlebih lagi suamiku sedang merasakan perutnya yang lapar. Dia pun membuka tempat nasi, dan ternyata oh ternyata didalamnya kosong. Aku lupa karena tadi ketika pulang sekolah aku langsung mengurus indah yang rewel. Waw.... suamiku marah besar. “Maafkan, aku lupa menanak nasi”. Kata aku sambil tersenyum, berharap dia memaafkan. Karena suamiku orangnya pengertian dan penyabar jadi dia memaafkan dan tidak marah lagi. Aku pun langsung membuatkannya mie instan.
Seperti biasa aku sekolah setiap hari kamis, jumat, dan sabtu. Suatu hari sepulang sekolah akau mengunjungi sebuah toko untuk membelikan jajanan untuk anakku. Aku pun lantas memasuki toko itu dan aku bertemu teman lama ku sewaktu SMP dulu, namanya Yanti. Yanti bertanya padaku “ eh kamu habis dari mana, habis ngajar yah? (mungkin karena aku memakai seragam jadi dia mengira aku sebagai guru), Aku pun menjawab “enggak kok aku mah gak habis ngajar, malahan aku mah habis belajar”. Dia bilang ‘oh.. kamu sekolah lagi gitu? Terus anakmu sama siapa? Aku jawab “saya titipin sama ibu saya”.. terus kalau kamu udah lulus udah dapat ijazah kamu mau kerja apaan emangnya?” kata Yanti. Aku pun hanya jawab “ ah kalau nanti gimana nanti aja yang penting jalanin yang sekarang aja, mau jadi apa nanti gimana nanti aja terserah Allah aja yang ngatur”. Aku pun sudah beres belanja terus bayar dan pamit sama Yanti. “Yan sampai ketemu lagi yah aku duluan...”
Setibanya dirumah aku pun teringat dengan dengan ucapan Yanti tadi. Aku pun menghayal “iya yah kalau misalnya aku udah lulus terus mau jadi guru kan harus kuliah, sedangkan biaya untuk kuliah itu kan tidak murah, apakah suamiku bisa membiayai aku kuliah?, sedangkan aku hanya mengandalkan penghasilan dari suami. “kataku dalam hati . Aku pun berfikir, ah gimana nanti aja SMA aja belum lulus, mungkin nanti ada rejekinya untuk kuliah. Semoga suamiku diberi kelancaran dalam pekerjaannya dan diberi kesehatan selalu.
Apa mungkin cita-citaku untuk menjadi seorang guru bisa terwujud? Ataukah hanya akan menjadi impianku semata?. Kembali ku bertanya dalam hati. Aku berdoa mudah-mudahan Allah memberiku yang terbaik. Hanya pada-Nya aku berdoa, Allah pasti memberikan yang terbaik untuk umat-Nya. Semoga guru bukan sekedar impian saja.
Wangi itu, wangi yang selalu semerbak membelai hidungku, wangi yang selalu ku rindu dan kunanti, wangi yang tak pernah ku lupa, wangi yang selalu bisa ku cium berapapun jaraknya itu, wangi yang selalu bisa membuatku tenang dan nyaman saat aku menciumnya, tak lain dan tak bukan itu berasal dari dirimu.
Kau yang tak mungkin aku miliki, kau yang sejauh ini hanya sebatas angan-angan, suatu kemungkinan yang tidak akan terjadi, dan berharap padamu aku fikir akan sangat menyakitkan dan melelahkan, sesuatu yang sudah aku tahu akan menjadi sia-sia namun hatiku berkata lain dan bersikeras melakuakan hal yang aku itu. Aku benar-benar bodoh! Apakah ini yang dinamakan CINTA? Atau hanya kekaguman sesaat? Entahlah, namun inilah yang sedang aku rasakan saat ini.
Berdasarkan analisis dan sudut pandangku nggak ada salah nya juga sih kalau cewe naksir sama seorang cowo sekarang kan udah emansipasi wanita, tapi..........“Woy!! Ngelamun aja nih nggak ada kerjaan banget” seorang mengagetkanku dari belakang yang membuat semua lamunan, angan-angan, dan khayalan tingkat tinggiku yang indah menjadi buyar dalam seketika dan tak lain dan tak bukan dia adalah sahabat karibku, namanya........ eh enggak penting juga sih aku nyebutin nama dia, sudahlah siapapun namanya, dia adalah sahabat terbaiku tempat aku mencurahkan semua kekesalan, kebahagiaan, kesenangan, kesediahan, dan apapun yang aku sedang rasakan, bahkan hal tidak penting sekalipun dan nggak ada sangkut pautnya sama dia aku bisa ceritakan panjang lebar, dan bisa di bilang aku ini sahabat yang sangat buruk.
“Eh apaan sih ganggu aja” sahutku secara spontan. “Kamu itu kalau beli makanan ya dimakan bukan dipelototin aja, mubazir tau” jawab Nadia yang terlihat kesal. Dan tanpa aku sadari ternyata ice cream yang aku beli sudah mencair karena aku terlalu asik dengan lamunanku. “Eh iya aku lupa Nad, yaudah nih buat kamu aja” aku menyodorkan ice cream yang aku beli dan sudah terlanjur mencair tersebut ke Nadia. “Kamu ini sahabat macam apa sih, masa aku di kasih ice cream yang udah cair. Hello disini ada orang lagi ngomong disitu mau sampai kapan melototin ka Zaid dosa tau!” bentak Nadia yang terlihat semakin kesal karena aku tak menghiraukan keberadaanya. “Hiih suudzon aja, lagian siapa juga yang ngeliatin kak Zaid yey so tau deh”. Aku berusaha membela diri, namun wajahku merah padam karena Nadia ternyata tau apa yang sedang aku lakukan yaitu menatap dan memeperhatikan kak Zaid.
Kak Zaid Nursyaban, dia adalah salah satu kakak kelas di sekolahku dia terkenal di kalangan kaum hawa dan banyak dikagumi kerana karisma, ketampanan, ahlaknya yang baik, serta keaktifannya dalam organisasi di sekolah. Dan ya dialah yang selama ini menggangu dan terus berlalu lalang di pikiranku. Aku selalu ingin tahu apa yang sedang ia lakukan, apa yang sedang ia rasakan, aku selalu melihat sosial media miliknya dan nge-like apapun yang dia update di akun sosial medianya. Kalau istilah gaulnya sih nge-stalk dan kepo-in dia habis-habisan. Nadia telah sering memperingatkan ku untuk tidak terlalu berharap kepada kak Zaid karena berharap kepada manusia besar kemungkinan akan mendapatkan kekecewaan, maka dari itu berharap dan dekatilah yang menciptakan dan memiki hatinya yaitu tuhan kita semua Alloh S.W.T. itulah yang selalu Nadia katakan kepadaku.
Aku menyadari bahwa aku anak baru di sekolah ini, penampilan ku tidaklah secantik supermodel, sikapku juga tak sehangat pancaran sinar mentari pagi, namun aku percaya bahwa tak ada rasa cinta yang salah dan kebetulan. Aku mulai patah semanagat ketika tahu bahwa kak Zaid telah memiliki seseorang di hatinya. Dan mulai saat itu aku perlahan melupakan rasa yang tersimpan di lubuk hatiku, aku tidak ingin tahu lagi hal apapun mengenai kak Zaid. Aku rasa sudah cukup aku menyimpan rasa kepada seseorang yang mungkin bahkan tidak mengenali dan menggap keberadaanku yang selalu memperhatikannya secara diam-diam.
Beberapa bulan telah berlalu, dan aku rasa sekarang kak Zaid tidak lagi berlalu-lalang di fikiranku, tidak ada lagi angan-angan tinggiku yang berharap kak Zaid dapat menjadi bagian hatiku, sekarang perasaanku sudah netral dan biasa saja kepada kak Zaid. “PING!!” nada BBMku tiba-tiba berbunyi saat setelah selesai kegiatan pembelajaran dan ketika aku lihat, JRENGJENG!! betapa terkejut dan senangnya hatiku ternyata itu dari kak Zaid. Sebisa mungkin aku bersikap biasa saja dan aku fikir mungkin itu hanya keisengan dan kejailan teman-temannya kak Zaid. Namun tak dapat aku pungkiri dan tidak bisa aku sembunyikan rasa senangku.
Aku tidak berani untuk memberi tahu hal ini kepada siapun, nanti malah aku di bilang ke-Gran. Termasuk kepada Nadia sekalipun. Aku membalas pesan dari kak Zaid dengan sangat berhati-hati
“PING!!”
‘PONG!”
“Benar ini dengan Aliyah?”
“Iya benar kak, ada keperluan apa ya?”
“Engga ada apa-apa, hanya test contact aja ko”
“Oh baiklah kak, aku fikir ada sesuatu hehe..”
Tuh kan benar itu hanya keisengan dan coba-coba saja lagian ngapain juga aku berharap lagi. Ketika sang mentari telah kembali ke peraduannya dan dinginya malam mulai datang beserta bulan dan bintang yang menemani. Kak Zaid menghubungiku lagi dan percakapan kami terus berlanjut hingga larut malam dan hanya terdengar kesunyian di sekitarku. Kami terus berkomunkasi di hari hari selanjutnya.
Setelah satu bulan berlalu aku baru menceritakan hal ini kepada Nadia, dia nampak tidak percaya akan apa yang aku ceritakan, Nadia terkekeuh dan terus berbicara kepadaku bahwa kak Zaid sudah memiliki kekasih. Namun aku berusaha menyakinkan Nadia aku percaya bahwa dia lelaki yang baik dan tidak mungkin akan mendekati wanita lain jika benar ia telah memiliki kekasih. Akhirnya Nadia mempercayaiku. Malam pun tiba, tidak seperti biasannya malam ini kak Zaid meminta maaf kepadaku.Entah apa sebabnya, ia meminta maaf bila selama aku mengenalnya dia melakukan banyak kesalahan. Aku bingung dengan apa yang ia maksud. Beberapa menit berselang akhirnya kak Zaid mengutarakan apa yang ia rasakan selama ini, ia mengutarakan isi hatinya kepadaku yang selama ini ia simpan. Dan tak ku sangaka gayung bersambut, apa yang selama ini hanya menjadi angan-angan saja bagiku malam ini menjadi kenyataan. Ternyata cintaku berbalas.
SAHABAT DAN CITA-CITA
- 23 Nov 2020
- 94
- Cerpen
Orang bilang masa SMA adalah masa indah yg pasti akan selalu teringat oleh siapapun, masa dimana masalah terbesar adalah tugas menumpuk yang tak kunjung selesai. Umumnya mungkin begitu, namun bagi ega masa SMA-nya adalah masa dimana kehidupan dewasa dimulai. Sebut saja namanya EGA, ia siswi yg baru masuk sekolah menengah kejuruan yang berbasis kesehatan, tepatnya ega mengambil jurusan keperawatan. Ega terlahir dari keluarga sederhana dan tidak harmonis, kedua orang tua ega bercerai dan keduanya sudah menikah lagi, Ega sekarang tinggal bersama ibu dan ayah tirinya.
Pagi itu adalah hari pertama Ega masuk sekolah setelah sebelumnya mengikuti ospek disekolahnya, banyak temen baru dan kaka kelas baru untuk ega.
"Teeet...teeet" bel sekolah berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.
Semua siswa pun masuk ke ruang kelas masing-masing, setelah kurang lebih 5 menit seorang guru perempuan masuk ke kelas ega dan memperkenalkan diri.
"Haii asalamualaikum"
"Walaikumsalam bu"
"Ok..perkenalkan nama saya Maya, alamat rumah Jln. Harapan Tangsi Manonjaya, Saya disini mengajar pelajaran asuhan keperawatan. Ada yang ditanyakan?" Tanya bu maya
"Asuhan keperawatan itu apa ya bu?" Ujar Ega bertanya
"Baik..saya jelaskan! Asuhan keperawatan itu adalah suatu hal yang tidak akan terlepas dari pekerjaan seorang perawat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta peran dan fungsinya terhadap pasiennya. Ada yg ditanyakan lagi?"
"Tidak! Terimakasih penjelasannya bu" ujar Ega.
"Sama-sama. Baik kita lanjutkan ke bab baru tentang asuhan keperawatan" ujar bu maya. 8 jam berlalu hingga bel sekolah terdengar, siswa-siswipun diperbolehkan pulang.
Hari demi hari berlalu, tidak terasa ega sekolah sudah hampir 1 tahun, artinya ega sekarang sedang sibuk mempersiapkan ujian kenaikan kelasnya. Selama ega sekolah semuanya berjalan lancar. Bahkan sekarang ega mempunyai banyak teman dan lima sahabat yang salah satunya sahabatnya ega sebut saja Alma. Dia salah satu sahabat ega yang setia membantu dan mendengarkan setiap apa yang diceritakan ega, ega pun begitu bahagia bersahabat dengan alma dan keempat orang sahabatnya itu. Namun ternyata keadaan persahabatan mereka tidak bertahan lama hanya karna satu orang laki-laki. Singkat cerita laki-laki itu adalah pacar alma yang menyukai ega tanpa sepengetahuan ega sendiri. Entah mengapa dan bagaimana kelima sahabat ega satu persatu menjauh tanpa bicara apa yang menjadi permasalahannya. Hati ega sangatlah gelisah menerima keadaan bahwa ia dikucilkan kelima sahabatnya sendiri. Diheningnya malam ega menangis dan merenung seraya bersuara pelan.
"Tuhan apa salahku? Hingga engkau jadikan persahabatan aku hancur!" Ujar ega yang menangis histeris hingga kedua matanya sembab. Hingga keesokan harinya disekolah, salah satu teman sekelasnya bertanya.
"Ga..lu kenapa? Kok matanya sembab gitu kaya yang nangis semalaman aja. Cerita dong!"
Ega tidak begitu mempedulikan dan terus terdiam tanpa sepatah kata pun, hingga ahirnya satu sekolahan tau bahwa persahabatan ega dan kelima sahabatnya itu hancur, dan yang anehnya gosip disekolahan mengatakan hancurnya persahabatan ega dan kelima sahabatnya itu disebabkan karna ega merebut pacar sahabatnya sendiri.
Sungguh hati ega sangatlah terpukul membayangkan gosip yang beredar disekolahnya, yang ditambah ega dikucilkan semua teman-teman dan kelima sahabatnya.
"Heeehhh ga! Gak punya hati ya lo..padahal temen temen lo itu selalu ada buat lo, bahkan selalu bantu saat lo kesusahan! Ehh lo malah hianatin mereka dasar cewe *teeet* males gue liat muka lo" cetus kaka kelas yang yang tiba-tiba datang ngjudge dengan muka marah. Ega berlari ke koridor sekolah meninggalkan kaka kelasnya sambil menangis terisak-isak tanpa memperdulikan orang disekelilingnya.
"Kenapa ini? Kok jadi seperti ini? Tuhan gak adilll!!" Teriak ega dengan muka pucat dan kedua kakinya lemas, repleks ega pun terjatuh ke lantai.
Seseorang menghampiri dan menyodorkan tangan.
"Ga..lo gak usah kaya gini, gak usah fikirin mereka yang ngjudge lo gak baik, lo nangis nangis kaya gini buat apa? Buat mereka yang gak tau apa-apa. Yang gak mau ngomongin permasalahannya apa, gue mau kok jadi temen lo!" Ujar ana menawarkan pertemanan kepada ega
"Kamu percaya sama aku an? Beneran mau jadi tmn aku?"
"Kenapa enggak! Lo itu cantik, lo itu baik" ujar ana menenangkan ega. Ana sebenarnya salah satu siswi yang kurang berprestasi disekolahan, penampilanyapun urakan dan gak rapi.
Seusai pulang sekolah handpone ega bergetar "Zzz..zzzz" pesan dengan nomor baru terlihat di layar hp ega. "Ga ini gue ana, gue dapet nomor lo dari IG (instagram) lo, gak papakan?"
"Oh iya ana yang tadi bantuin aku di koridor ya? Iya gak papa kalem aja, ada apa an?"
"Ga masa malam minggu lo di dalem rumah, tihang listrik aja diluar , SINI MAEN AMA GUE, gue jemput ya"
"Aku gak pernah keluar malem an, takut an..lagian ortu aku mana ngizinin"
"Gue kan temen lo, gak papa kali sekali-kali lagian kan ama gue ini!"
"Ya..yaa...udahdehh tapi jangan malem-malem ya nanti ortu aku nyariin"
"Tenangg..itumah gampang"
Ega ahirnya ikut dengan ajakan ana tanpa meminta izin kepada ortunya ega.
Egapun terus begitu hingga terbawa akan pergaulan ana yg memang kurang baik. Sampe ahirnya kejadian ega siswi yang polos, penuh ceria ini dikeluarkan dari sekolah karna kedapatan tes (+)positif minuman beralkohol dan tidak mengikuti aturan sekolah, bahkan prakerin yang diadakan sekolanya sekalipun ega tidak pernah mengikuti. Ega sering membolos bersama ana. Orang tua egapun sedang mengalami krisis ekonomi, ega sangatlah terpukul atas kejadian itu hingga ahirnya ega dilarikan ke rumah sakit, dan tanpa disangka-sangka kelima sahabat ega datang menjenguk ega.
"Ga..ini kita, lo cepet sembuh yaaa, maafin kita yang dulu gak percaya sama lo" ujar alma. Ega tersenyum bahagia ditempat tidurnya.
"Ga masih inget ga janji kita, yang bikin happy kita itu siapa?"
"Aku..."
"Dan yang bikin happy kamu.."
"Kalian.."
"Cepet sembuh gak..kita semua sayang sama lo, kita semua kangen cerewet lo, kita pengen lo cepet sembuh"
"Kalian masih mau temenan sama aku? Kalian gak malu?" Berulang ulang ega mengajukan pertanyaan itu.
"Kenapa harus malu sayang? Lo itu sahabat kita. Makan nya cepet sembuh"
Mereka berpelukan dengan eratnya.
Seminggu kemudian kondisi ega berangsur angsur membaik, dan sahabatnya selalu ada untunya, menyayanginya, mensuportnya.
Sekali lagi ega adalah anak yang terlahir dari keluarga sederhana yang bercita cita menjadi seorang perawat. Setelah mengikuti UN setara sma ega ahirnya lulus dengan nilai yang baik, walau pun ega berbeda sekolah dengan kelima sahabatnya itu mereka tetap merayakan kelulusan bersama.
"Terimakasih Tuhan.. engkau baik padaku, engkau baik pada yang membutuhkan" Ujar ega
"Semoga kita terus berkumpul hingga nanti dipertemukan kembali dengan propesi yang sama" Ujar alma
Mereka berpelukan dan berjanji dengan lantangnya
"Seragam kami memang tak seindah yang dipakai pramugari, tak semenarik yang dipakai polwan, tapi dengan seragam propesi kami, kami disumpah, disumpah untuk tidak membeda bedakan pasien, polesan wajah dan gajih tidak menjadi masalah besar. Wajah terpancar akan hati yang tulus, gajih terbayar dengan senyum pasien. Cara kami berjalanpun di tuntut cekatan, karna apa, nyawa pasien ada ditangan kami, kami memang bukan tuhan, tapi kami adalah bagian apa yang diperintahkan tuhan" ujar ega dan kelima sahabatnya.
Begitulah persahabatan mereka yang mengejar cita suci bersama.. Happy endingg:*
SELAMAT JALAN SAHABAT
- 23 Nov 2020
- 88
- Cerpen
Aku Enjang Abdul Jabar. Kalau mereka suka memanggilku “abang”. Karena aku anak cikal yang dilahirkan dari keluarga yang tinggal disuatu desa yang kecil pula. Anak pertama kelahiran 1997 ini bernapas dengan paru-paru, sama seperti seekor paus. Itulah Ceritaku, jangan banyak-banyak biar cerita ini tidak melenceng dari biografi.
To the point.
Aku termenung di kobong saat pulang mengaji. Rian pun memanggilku dan berkata, “Kenapa Bang? Ko cemberut saja?” tanya Rian.
Dengan berat aku pun menjawab, “abang mau pindah Ian, Bapak saya menyuruh pindah ke pesantren paman saya itu yang di Jawa Tengah”. Jawabku dengan sedih.
Rian pun terkejut dengan apa yang aku ucapkan dan merasa tidak percaya. Ia berkata, “iih !! Kenapa Bang ?? menyayangkan sekali....”
Aku pun menjawab dengan tegar, “ Abang juga berfikir seperti itu, tetapi ini sudah menjadi keputusan bapak saya”.
Saat ku tatap muka Rian, terlihat kesedihan yang mendalam, di raut wajahnya seakan benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Karena Rian memang sahabat sekaligus adik kelas yang paling dekat denganku, dan sekarang kami akan berpisah.
Hari itu adalah hari ketika aku akan dijemput oleh ayah, aku sedih karena harus berpisah dengan Rian, Rian pun mengucapkan kata-kata perpisahan dan aku memberinya kunci lemari, karena aku berniat kembali untuk mengambil pakaian yang tersisa makanya kutitipkan kunci itu kepada Rian.
Ayah pun datang, dan aku langsung menghampirinya sambil menggendong tas yang biasa ku pakai. Setelah dari kantor untuk izin sekaligus pamit, aku langsung naik motor dan langsung meluncur ke Ciamis ke desa kecil tercinta.
Sedari dulu memang aku ingin keluar dari pondok pesantren, dengan alasan tidak betah. Namun aku selalu mengurungkan keinginanku itu, karena yang ku cari bukanlah betah, tapi karena aku butuh dengan ilmu-ilmu agama Allah.
Akhirnya tiba pada hari yang aku inginkan selama ini, yaitu keluar dari pondok pesantren. Namun nyatanya apa ? belum satu hari pun aku meninggalkan ma’had tercinta, aku merasakan rindu yang begitu memuncak karena memang terlalu manis untuk ditinggalkan.
Seminggu kemudian, aku kembali ke pesantren untuk mengambil pakaian yang masih tersisa yang sebenarnya sengaja aku tinggalkan, agar aku bisa bertemu sahabat-sahabatku untuk terakhir kalinya. Saat aku memasuki kobong, aku kaget, senang, sekaligus sedih, karena sahabat-sahabat baikku sedang berkumpul bersama sambil ngobrol-ngobrol di kobongku. Aku menyapa mereka, “Assalamualaikum... sedang membicarakan apa kalian ? “. Namun apa yang terjadi, jangankan mereka menjawab salam atau pertanyaanku, melirik pun tidak !!
Disaat itulah aku merasa sedih dan terpukul, aku hanya terdiam sendiri sambil menundukkan kepalaku, terasa tubuh ini sedang di guyur hujan yang sangat deras dengan sambaran petir di mana-mana, dalam hati aku berbisik, “ Ya Allah mungkin ini adalah balasan bagiku dan mungkin ini juga yang mereka rasakan saat aku tinggalkan pergi, karena aku belum berpamitan pada mereka”.
Dengan berat hati aku membalikkan badan dan menjauh dari meraka. Saat aku akan melangkahkan kakiku meninggalkan kobong, seseorang berteriak “baaaang”. Aku menghentikan langkahku dan menengok, ternyata Asep yang memanggilku, dia menghampiriku yang disusul dengan Rian, Nurdin dan Hafidz, mereka adalah sahabat terbaikku yang ku maksud.
“Bang kenapa pindah?” kata Hafidz. “Tidak memberi tahu saya dulu, langsung pergi begitu saja”. Aku benar-benar kaku dan tak bisa menjawab apa-apa.
Asep tiba-tiba memelukku, dan kulihat matanya berkaca-kaca, tak ku sangka ternyata orang seceria asep bisa sampai meneteskan air mata. Mungkin senyuman wanita lebih ikhlas daripada senyuman laki-laki, tapi air mata laki-laki kukira lebih jujur daripada air mata wanita. Aku tak kuasa menahan semua ini, tapi aku coba tahan, karena aku bertekad bahwa permata ini tak akan ku jatuhkan begitu saja bukan pada waktunya, mungkin dosalah yang mampu menjatuhkan permata bening ini.
Aku mencoba meneguhkan hatiku dan berkata, “Maafkan saya”. Dan Sssstt ssstt sssstt”, tiba-tiba Nurdin memotong pembicaraanku. Ia berkata “Tidak perlu dilanjutkan , kita juga sudah mengerti, lebih baik sekarang kita ngopi-ngopi sambil kumpul-kumpul untuk yang terakhir kalinya sebelum kamu berangkat”. “Benar itu !! Di traktir dong sama yang mau berpisah”. Kata Asep sambil mendorong bahuku. Mereka tertawa. Inilah yang ku suka dari mereka, mereka selalu saling mengerti antar satu dengan yang lainnya.
Kami bercanda, ngobrol, dan nyanyi bersama dibelakang kobong, karena di belakang kobong cukup teduh juga hijaunya pemandangan hamparan pesawahan dapat menenangkan mata dan pikiranku. Rian berkata, “Bang nyanyi dong ! dari tadi diam saja”. “Ooh siap,, mau lagu apa? Arab, Sunda, Inggris, Dangdut, Pop ?.. haha” aku menjawab sambil tertawa. “Terserahlah” Tutur Rian. Aku menjawab kembali, “okelah lagu Slank saja yang lagunya diubah tapi judulnya lupa lagi...haha”. Semua tertawa. Aku pun menarik napas dan mulai bernyanyi.
“pernah berpikir tuk pergi
Yang terlintas tinggalkan ma’had ini
Sempat ingin sudahi sampai disini
Coba lari dari kenyataan
Tapi
Ku tak bisa..jauh..jauh..daarimu
Ku tak bisa..jauh..jauh..daarimu
Ohh ma’had ku...”
Aku pun pamit untuk pulang, “Kalian bisa bahagia tanpa aku, tapi bahagiaku bersama kalian”. Kataku penuh haru. “Alaaah so bijak kamu”. Tutur asep, sambil berjabatan tangan dan yang lainnya mengikuti berjabatan tangan. Aku bergegas naik motor untuk pulang karena waktu sudah hampir mau sore.
Pada saat itu aku sudah mondok di Jawa Tengah di pondok pesantren Syamsul Huda milik paman, meskipun kecil kalau dibandingkan dengan pondok pesantren Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya. Tapi di sini bersih dan nyaman.
Suatu hari aku teringat sahabat-sahabatku yang jauh di sana, terutama Rian. Aku pun berinisiatif untuk membuat surat, karena ku pikir kalau lewat facebook atau sms akan kurang berkesan, aku pun mengantarkan surat itu ke kantor pos.
Aku menunggu balasan surat dari Rian, dan ternyata sampai sekarang tidak ada jawaban sama sekali. Setelah lama menunggu akhirnya Rian menelpon, “Assalamualaikum..Enjang, ini dengan mamahnya Rian”. Kata mamanya Rian di telepon.
“Waalaikum salam... oh iya bu..” jawabku.
“Surat dari Enjang alhamdulillah sudah sampai, ada ini, tapi...” Kata mama Rian
Akupun sangat penasaran dan berkata, “tapi kenapa bu ?”
Mamanya Rian menjawab dengan sedih, “Rian sudah meninggal Enjang...Rian meninggal karena kecelakaan sepulang dari pesantren”.
Aku sangat terkejut dan berkata, “Inalilllahi wa inna illaihi roo ji’un..Rian meninggal bu ?
Tiba-tiba teleponnya terputus, mungkin pulsanya habis. Aku pun sangat sedih dan merasa sangat kehilangan teman sejatiku. Aku berkata dalam hati, “mudah-mudahan amal ibadah Rian diterima Allah SWT. Dan ditempatkan di tempat mulia di syurga roudhotummin riyadhil jannah..amiin..”. Dan tiba-tiba ada bayangan Rian di hadapanku, dia pun tersenyum dan langsung menghilang.
AKHIR ZAMAN
- 19 Nov 2020
- 119
- Puisi
Ahir
Zaman
Tak terasa
Semakin hari
Tanda hari kiamat semakin bermunculan
Danau tiberias mulai mengering
Banyaknya gempa bumi
Banyaknya kerusuhan
Dan masih banyak
lagi
Zaman semakin penuh
fitnah
Yang baik dianggap
buruk
Yang buruk dianggap
baik
Seakan akan
Mereka tidak bisa membedakannya
Apalagi
Banyaknya fitnah dajal
Sekarang sudah
bermunculan
Dimulai dari musik
hingga film
Mari perbanyak amal
Sedari jaman belum kiamat
Hapalkan sepuluh ayat dari al kahfi
Agar Terlindung dari fitnah dajjal
Bertaubatlah
DIUJUNG SENJA
- 18 Nov 2020
- 112
- Puisi
Diujung
Senja
Dimana warna jingga cerah
Yang Cerahnya menghiasu langit bumi
Mengakhiri cerahnya sang Matahari
Dan mengawali
Akan gelapnya Bumi ….
Senja….
Senjamu indah namun
sayang
Hadirmu sementara
KEMULIAAN SEORANG IBU
- 18 Nov 2020
- 100
- Puisi
Kemuliaan
Seorang Ibu
Kala bayang wajahmu datang menyapa
Waktu pun berputar kebelakang
Membuka memori kenangan kecilku
Tetesan keringat dan
air mata
Berjuang melawan maut
Demi kehadiran sang
buah hati
Mendengar tangisan
pertamaku
Jadi kebahagiaan tak
bernilai bagimu
PADA SUATU HARI
- 18 Nov 2020
- 108
- Puisi
Pada
Suatu Hari Nanti
Karya
: Dewi Aisah
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak aka nada lagi
Tapi dalam bait bait sajak ini
Kau tak akan ku relakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar
lagi
Tapi diantara larik
larik sajak ini
Kau akan kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela sajak ini
Kau tak akan letih-letihnya ku cari….
PKBM AL-FATTAH
- 18 Nov 2020
- 121
- Puisi
Tiga tahun aku sekolah disini
Menurut ilmu dengan sepenuh hati
Mengasah bakat mengukir prestasi
Untuk masa depan hidupku nanti
Terimakasih
padamu
Membimbing kami
dalam menuntut ilmu
Pengertian yang
di berikan
Ajaran yang
diajarkan
Sangat berguna
untuk kami di masa depan
PKBM AL-FATTAH umpama raga
Pelajaran yang ku dapat adalah
nyawa
Tuk menempuh jalan hidup yang
suram
Suram bagi neraka
Yang kan ku rubah seperti surga
AL-FATTAH
Meski kami berbeda
Meski kami pun tak sama
Tapi kami slalu bersama
Belajar dan
mengajar
Bermain dan
gembira
Di sekolah ini
kita bisa
Saling mengenal
Dan saling percaya
Bahwa kita mampu
Meraih impian
Di AL-FATTAH
Aku bisa raih
impian dimasa depan
Dan ku tak ingin
menjadi tak berarti
Lagi untuk
selamanya
Hari ini ku berdiri
Dengan senyuman di hati
Seperti mimpi bahagia...
Ku saling
mengenal
Dan saling
percaya
Bahwa kita mampu
Meraih impian
Di AL-FATTAH
Aku bisa raih impian di masa
depan
Dan aku tak ingin menjadi tak
berarti
Lagi untuk selamanya
Dan aku disini
aku bisa raih impian
Di masa depan
Dan ku tak ingin
menjadi tak berarti
Lagi untuk
selamanya
PUISI PKBM AL-FATTAH
- 18 Nov 2020
- 91
- Puisi
Puisi
PKBM AL-FATTAH
Sekolahku...
Kau tempatku menabur ilmu
Kau jendela di hidupku
Kau tempatku goreskan jutaan pena
Namun, terkadang orang mengabikannya
Kau bertumpuk deraian debu
Sekolahku...
Kau
tempatku goreskan pena
Goresan
pena kini tertancap di badanmu
Jutaan
kata ini terlukis di badanmu
Kau
tempatku lukiskan keindahan
Kau
tempatku berbagi kesakitan
Sekolahku
Kau adalah tempatku mencari ilmu
Kau adalah tempatku mencari teman
Dan kau adalah tempatku mencari
kehidupan
Sekolahku
Tak
ada tujuan lainku menghampirimu
Selain
untuk mencari ilmu
Dan
mencapai cita-citaku
Sekolahku
Kelasmu yang nyaman
Dan halamanku yang indah
Membuat lebih semangat untuk belajar
Oh... Sekolah PKBM AL-FATTAH
PESONA PKBM AL-FATTAH
- 18 Nov 2020
- 91
- Puisi
PKBM AL-FATTAH
Apa sih AL-FATTAH itu ? Apa ?
Awalnya saya bingung
Awalnya saya takut
Akhirnya..
Semuanya
terjawab sudah
Setelah saya
terjun langsung
Ke surga tersebut
Subhanalloh...
AL-FATTAH itu sederhana
Walhamdulillah...
Tempatnya juga terbatas
Wallohuakbar...
Fasilitasnya berkualitas
Tidak
hanya tempatnya
Tapi
gurunya juga
Siswanya...
sampai alumninya
Itulah...
AL- FATTAH surga PKBM
SEKENARIO TERINDAH TUHAN
- 14 Nov 2020
- 94
- Cerpen
Hari
demi hari telah berlalu, tak terasa sudahh empat bulan aku menjomblo. Meskipun masih ada sekelebat bayangan
saat aku masih bersama Sami mantan pacarku. Semakin hari aku semakin terbiasa menikmati kesendirianku ditemani
keempat sahabatku, Lensi, Tari, Jeni dan Naura. aku, Tari dan Lensi aktif di
OSIS dan ekstra Pramuka. Waktu
perkemahan masa tamu untuk calon adik kelasku. kami menjadi panitia acara Permata yang
berlangsung selama 3 hari tersebut. sebelumnya kami harus menginap untuk
mempersiapkan dan mengumpulkan persyaratan peserta.
Malam
telah tiba, udara terasa menusuk tulang. “ Sini, biar aku yang bawa telur ini!’’
kata sesosok lelaki yang bertubuh
tegap dan kekar itu. “Gak
usah, aku masih kuat ko ngangkat telur- telur ini!” Tolakku sembari tetap berusaha mengangkat
telur yang terkumpul dalam
ember itu. “ ah sok kuat lo, sini anak kecil!”
paksanya. “ ya udah ini tangkap” ucapku sambil melemparkan sebutir telur
“CRAATTT” telur membludak membentur kepala laki laki nyebelin itu. “ eh dasar
anak kecil, awas lo!” bentaknya marah dan mengejarku. “wleee” aku berlari dan
dan menjulurkan lidah. namun,pada akhirya telur busuk pun mengenai kepalaku,
aku mencoba membalas tapi kakak senior memergoki kami, dengan marah dia menyuruh
kami membersihkan telur tersebut.
Pagi
yang cerah, mentari tak malu lagi menyambutku dengan belaian hangatnya. Peserta mulai menaiki truk truk yang
telah berjejer dan siap mengantar kami ke Brigif tempat PERMATA dilaksanakan. Dengan kekuatan ekstra truk-truk tersebut mengantarkan kami. Tenda-tenda peserta mulai didirikan, aku pun
membantu adik dampinganku untuk mendirikan tenda. Dengan gesit aku berlari membawa tambang untuk menguatkan tenda. “Kamu?! Kenapa harus kamu lagi sih?, ini
tambangku!” ucapku dengan
nada tinggi. “Apaan?
Aku duluan yang pegang tambang ini! jadi
ini milikku, dasar anak kecil” jawabnya tak mau kalah. Tarik tambang yang tidak
diinginkan pun terjadi. “cieeeee” serempak adik dampinganku berteriak. Dia melepaskan tarikannya danaku terjatuh
mengenai tumpukan batu besar. “ aww..” teriakku
kesakitan, “ya ampun, maaf” katanya sembari mengulurkan tangannya. “gak usah,
aku bisa sendiri” aku mencoba bangun, tapi sial, kakiku sakit sekali. Dia cemas dan membawaku ke tenda darurat. “maaf ya de” katanya dengan
wajah memelas, tergambar diwajahnya rasa bersalah. Aku memandangnya sinis. “tenang aja de,
aku akan tungguin kamu disini” katanya sambil membereskan tambang yang
acak-acakan. Aku tak banyak merespon, tetapi aku menerima bantuan lelaki yang kusebut
ikan teri itu. Tak
lama, aku berajak untuk melihat keadaan adik dampinganku tentunya dengan bantuan
si ikan teri itu.
“ternyata
si ikan teri itu baik juga Len, meskipun suka nyebelin” ucapku setelah beberapa
hari permata berlalu. “ciee, emang ya ryn kalo aku lihat kamu sama dia becanda,
cocooook banget kaya ada kemistri yang gimanaa
gitu” celetuk Lensi membuat pipiku memerah. “apaan sih Len, aku… aku gak mau
ngarep” jawabku singkat.
Satu bulan berlalu tak terasa. Aku merasakan gejolak aneh dalam diriku,
yang selalu ku tepis. Aku
akui seprtinya aku rindu dia. Aku
jarang bertemu dia, karena sibuk pengibaran
karena dia anggota paskibra. Suatu
hari aku berpapasan dengannya, “hey de. apa kabar” ucapnya sembari meraih
tanganku untuk bersalaman. Sontak jantungku melonjak naik, tetapi aku
berusaha bersikap seprti biasanya, “eh ikan teri, baik dong, kangen yaa!”
jawabku geli. “ iya dee, akang kangen” jawabnya sembari tak lepas memandangiku.
aku tersipu malu dan bergegas pergi ke kelas karena bel telah berbunyi.
Mentari
mulai bersembunyi, senja datang menghiasi. Aku senang, tetapi aku coba menepis bayang dia yang tak pernah hilang. Langit mendung mendorongku untuk segera
pulang. aku naik bis, lamunanku pergi melayang-layang. Dalam anganku, aku membayangkan si ikan
teri yang mempunyani nama lengkap Eri Zurkanain. Dunia fantasiku mulai bermain mulai bermain
seiring laju roda bis. Aku
suka pemandangan, kebetualan aku duduk dekat jendela. “Ya Alloh, itu kan akang
Eri’’ ucapku lirih. Ku
lihat orang wanita yang tak jauh seumuran denganku duduk bersebelahan dengan
nya. Sontak hatiku
digoncang, buturan embun dipelupuk mataku mulai berjatuhan membasahi pipi. “Aku tak berharap” ucapku dalam hati.
Beberapa bulan berlalu, Eri terus
menghubungiku. Aku
tak banyak merespon. pada akhirnya dia datang padaku dan berkata : ”jujur semenjak aku bertemu denganmu,
bercanda denganmu aku selalu memikirkanmu, merindukanmu dan mengagumimu dalam
diam. Aku mencintaimu”
ucapnya sembari berusaha meraih tanganku. “maaf” ku lepaskan genggamannya,
“sebenarnya aku tidak mau pacaran, aku trauma” ucapku lirih. “Aku janji ko, aku gak akan lukai kamu de,
plis beri aku kesempatan. jika kamu menerima, terimalah ini” katanya menyodorkan bunga mawar, pink dan coklat. aku bingung, “ ya
sudah, aku beri kamu kesempatan” jawabku sembari tersenyum malu-malu.
Hari-hari
baru ku jalani bersamanya. terkadang aku bertanya “benarkah aku mencintainya?”
aku bingung dengan
perasaanku sendiri. Terkadang
aku lupa kalau aku punya pacar. “TRUING” suara bbm mengacaukan lamunanku.
*selamat pagi sayang, semangat belajar
(pesan). dilubuk hatiku aku bahagia bercampur malu. Aku tidak biasa dengan perlakuan seperti itu. Aku hanya membalasnya singkat. waktu
berjalan cepat, aku semakin terbiasa dengan kata kata penyemangat darinya. Dia pengertian dan perhatian sekali
padaku, dan aku pun begitu.
Sebulan
berlalu aku dan dia semaki dekat. Namun,
ada yang berbeda dengan Eri, tak lagi ada status penyemangat darinya, dia
jarang ngontek. Aku
merasa kehilangan dia, disaat aku benar-benar
menyayanginya. Dia
berubah dan tidak menghubungiku lagi, aku pun jarang beertemunya di sekolah,
aku tetap mencoba mengerti dan tetap selalu pengertian sama dia. Aku menangis dipelukan sahabatku, “ ryn,
udah jangan cengeng gitu dong, kan kamu udah gede” kata Lensi membelai
rambutku, “iya dong tomat, kamu jangan nangis” ucap
Tari menimpali. sontak ku hapus air mata “ I’m be strong” ucapku sembari
tersenyum.
Sinar
mentari menyambut dan membelaiku. Sebagai
aktivis, aku mewakili sekolahku untuk mengikuti sminar Anti Narkoba. *Morning sayang. Kulihat chat di mesanger, aku bahagia dan membalasnya menyemangatinya
untuk belajar. Namun,
tak ada balasan lagi.
Matahari termuram, langit gelap tanpa indahnya senja.
Eri mengantarku pulang, kami berbincang- bincang seperti biasanya. Setelah sampai didepan rumahku, aku
berkata padanya “sayang
makasih ya, jangan lupa shalat, jangan telat makan, jangan kurang istirahat ya
sayang. semangat selalu ya bapa TNI AU” ucapku sembari tersenyum manja. Dia hanya tersenyum.
Udara
malam membelaiku sampai mengigil, ku buka messangerku *de, maaf ya, bukan akang tak
sayang kamu lagi, sepertinya hubungan kita cukup sampai disini. Aku
takut lebih menyakitimu jika
kamu terus bersamaku, aku
tak bisa perhatian ke kamu, maaf karena aku belum bisa membahgiakanmu, akang
tau, kamu wanita yang baik, cantik dan solehah,
pasti mendapatkan
lelaki yang lebih dari akang. Itu
pasti, love you de J. tak terasa butiran bening mulai
membasai pipiku.
*Akang, aku telah
menyayangimu, akang gak pernah nyakiti Ryn, Ryn gak mau pisah sma akang. Ryn
gak pernah ngerasa
akang menyakiti Ryn. tanpa ada balasan lagi darinya, kisah cintaku telah
kandas. Hatiku
tersayat-sayat, bumi seakan menghimpitku, sesak dijiwaku semakin menjadi. Aku menangis tak kuasa, sampai tertidur. “Nak, jangan
sedih, skenario Alloh SWT lebih
indah. Ingatlah sayang semua hanya titipan, tak seepantasnya kamu bersedih
hati. Laa tahzan sayang, Alloh SWT selalu bersamamu, percayalah Alloh SWT telah menyiapkan pendamping terbaik
untukmu yang akan tulus menyayangimu”. Seorang
wanita cantik berbaju serba putih tersenyum dan memelukku, “ Ibuu… Ryn sayang ibu” dia ibuku yang
telah lama meninggalkanku. Aku
terbangun dari tidurku, aku bermimpi bertemu
ibu, yang sudah lama pergi. Kini,
tak ada lagi rasa sedih dihati,
yang ada rasa syukur karena masih ada
keluargaku dan keempat sahabatku yang tulus menyayangiku dan kadang membuli ku,
tapi aku bahagia bersama mereka, walau tak da lagi Eri dalam hidupku.
Beberapa
minggu kemudia, Eri meminta maaf padaku dia merasa sangat menyesal dan
mengajakku balikan. Aku
telah memaafkannya, tetapi
tidak untuk kembali menjalin hubungan dengannya.
PENYESALAN YANG TERLAMBAT
- 14 Nov 2020
- 98
- Cerpen
Namaku
Mila Nurmala, biasa di panggil Mimil. Aku anak pertama dari 2 bersaudara, aku
mempunyai adik laki-laki yang bernama Gilang Cahya Arrizqi, ia sekarang berusia
8 tahun. Aku hidup dari keluarga yang harmonis dulunya, tapi sekarang
keluargaku telah hancur dan ayah serta ibuku berpisah. Aku memilih untuk hidup
bersama ibu, adik dan nenekku.
Aku sangat dimanja oleh ayahku
sebelum mempunyai adik dan sebelum ayah dan ibuku berpisah. Aku sangat
menyayangi ayah dan ibuku, karena mereka selalu menyayangiku dan memberi apa
saja yang aku inginkan. Tapi setelah ayah dan ibuku berpisah, aku merasa sudah
tidak ada yang menyayangiku lagi dan aku merasa hidup sendiri tanpa adanya
kasih saying dari yang namanya orang tua.
Semenjak ayah dan ibuku berpisah,
aku memilih hidup bersama ibu, adik dan nenekku. Aku tidak ikut bersama ayah
karena aku merasa jauh dengan ibu. Semenjak berpisah, aku jarang sekali bertemu
dengan ayahku, paling sering dua minggu sekali. Ayah pergi dari rumah yang dulu
kita tempati bersama-sama, dan ayah hidup bersama nenekku (ibu ayahku).
Ayah dan ibuku berpisah sejak aku
duduk di bangkuk kelas 2 SD. Dan waktu itu aku belum mengerti apa-apa tentang
perceraian. Aku merasa selalu rishi pada saat ayah dan ibuku berantem. Dan pada
saat aku mengetahui ayah dan ibuku ternyata berpisah, aku merasa sedih dan
kacau. Sehingga, peringkatku dikelas menurun. Aku sangat menyesali kejadian
waktu ayah dan ibuku berpisah, karena sekarang keluargaku hancur, keluarga
kecilku berantakan. Aku sesekali selalu menjenguk ayah dan menemuinya dirumah
nenek.
Suatu hari, aku di marahi oleh ibuku
karena suatu masalah, aku pergi dari rumah dan pergi ke tumah ayah. Aku
menangis pada ayah, dan menceritakan alas an kenapa aku tiba-tiba dating kerumah
ayah. Aku menagis dalam pelukan ayah sambil menceritakan kejadian yang membuat
ibu ,marah padaku. Ayah selalu membuatku tenang disaat aku menangis, disaat aku
dalam keadaan apapun, ayah selalu menyemangatiku dan selalu menasehatiku.
Saat aku duduk di bangku kelas 6 SD,
nenekku memberi tahukan padaku, bahwa ayah sedang sakit. Aku saat itu merasa
tidak peduli, karena waktu itu aku sedang kesal pada ayahku, karena jarang
menengokku dan adikku. Suatu ketika, aku dan ibuku menjenguk ayah ke rumah
sakit karena ayah menderita penyakit tipus. Aku merasa menyesal, karena saat
nenekku meberi tahu bahwa ayah sakit, aku tidak langsung menengoknya.
Saat ayah sudah pulang dari rumah
sakit, aku dan keluarga dari ibuku menjenguk ke rumah ayahku. Aku sangat sedih
sekali melihat keadaan ayah saat itu. Kondisinya begitu menyedihkan, karena
ayah kelihatan lebih kecil. Aku tidak bisa membohongi persaanku, saat
melihatnya aku pun meneteskan air mata.
Suatu hari, aku menginap di rumah
ayah dan mengurus ayahku yang sedang sakit. Karena aku merupakan anak yang
paling besar, jadi aku mempunyai tanggung jawab terhadap ayahku. Saat aku
mengurusi ayah, aku selalu berdoa semoga ayah dapat kembali sehat seperti dulu
dan bisa memberi semangat lagi padaku. Seminggu terakhir, aku mengurusi ayahku
dan setelah seminggu itu, aku pulang kerumah ibuku.
Saat aku akan berangkat sekolah, ada
seorang tetangga yang memberi tahu padaku bahwa ayahku meninggal, saat itu aku
merasa sangat terpukul sekali mendengar kejadian itu. Aku sangat menyesal,
karena sebelum ayahku ,meninggal aku tidak menempati keinginan ayahku yaitu
ingin tidur bersamaku.
Saat aku mengunjungi rumah ayahku,
aku melihat bahwa ayah sudah terbaring dan sudah tidak bernyawa lagi. Saat itu,
aku merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Dan sekarang aku hidup bersama
ibu, adik dan ayah baruku. Aku selalu berharap bahwa ayah selalu tenang dialam
sana dan ditempatkan di sisi Alloh SWT.
KEKESALAN BERUBAH DENGAN KECERIAAN KEMBALI
- 14 Nov 2020
- 81
- Cerpen
Di tengah padatnya
penduduk di desa, tersimpan sebuah cerita di sebuah rumahyang sederhan yang
sanggup untuk menghalau teriknya sang raja siang dan menghalau menghalau
dinginnya terapan air hujan. Dalam rumah yang sederhan itu tinggalah seorang
gadis bersama dengan orangtua dan adaiknya.
Di kala suatu malam yang dihiasi
oleh bintang dan bulan beserta dinginnya hembusan malam, gadis itu melangkahkan
kakinya untuk pergi ke pengajian dengan rok panjang dan berkerudung dengan
membawa Al-Quran. Hanya dengan waktu 3 menit gadis itu akhirnya sampai di
pengajian dfan langsung bercengkrama dengan teman-temannya untul memulai
pengajian. Tak terasa dinginnya hembusan malam semakin pekat bintang dan bulan
semakin indah menghiasi langit akhirnya gadis itu beranjak melangkahkan
kakiknya untuk pulang kembali ke rumah yang sederhan itu.
Sementara itu, di sebuah rumah sederhan
adiknya yang bernama Raina sedang membaca buku sambil menonton tv untuk
mengerjakan PR nya dan yang harus dikumpulkan besok hari. Tak lama kemudian
kakanya yang gadis itu datang dan mengucapkan salam.
“Assalamualikum.” Ujar kakanya
“Waalikumsalam, eh kakak udah
pulang.”
“Iya.”
“Kak, tolong bantu aku ngerjaian ini
PR soalnya agak sulit.”
“Sini mana lihat kakak.”
“Ini kak , tentang materi aljabar.”
“Oh, ini mudah kok sini kakak
ajarin.”
Akhirnya seorang kakak yang gadis
itu bmembantu adiknya mengerjakan PR nya dengan penuh rasa pengertian. Tak
tersa malam semakain gelap hembusan angin malam semakin menusuk dingin di
pori-pori kullit dan waktu sudah menunujukkan pukul 22.00 WIB akhirnya mereka
beranjak pergi ke kamarnya untuk berperang di pullau kapuk dengan mata terpejam
dan diselimuti sehelai kain yang le4mbit cukup mintuk menghentikan hembusan
dinginnya malam.
Kring.... kring.... kring.... alarm
berbunyi di jam beker di kamarnya. Dan itu tandanya dia harus bangun dan
beranjak dari pulau kapuk untuk pergi mengambil airsuci dan melaksanakan sholat
shubuh. Setelah melaksanakan sholat subuh gadis itu langsung membereskan pulau
kapuk dan menyapu lantai lalu mempelnya. Setelah selesai melkasanakan pekerjaan
itu dia langsung pergi ke kamar mandi dan beranjak pergi ke sekolah.
Waktu menunujukkan pukul 06.30 WIB
dan tancanya dia harus beranjak pergin melangkahkan kaki dari rumah yang
serhana itu dan berpamitan kepada kedua orangtuanya.
Dia pergi kesekolah dengan sebuah
kendaraan umum yang berwarna ungu seperti terong. Kira-kira dalam waktu 20
menit dia akhirnya sampai ke sekolah. Kebetulan pada waktu itu di sekolahnya
lagi ada acara di alaun-alun untuk kegiatan memperingati Hari Beasar Islam. Dan
di langsung pergi kesana untuk menghadairi acara tersebut.
Setelah sampainya di alaun-alun dia
bertemu dengan teman-temanaya dan lansung menyapanaya dengan penuh keceriaan.
Tetapi sayangnya keceriaan itu berubah menjadi kekesalan. Ketika dia melihat
teman yang seoragnisasinya memakai baju pramuka dan dia memakai baju putih
abu-abu.
Kemudian setelah selang beberapa
menit dia bersam teman-temannya pergi ke tempat dimana acara itu dilaksanakan.
Dan tak lama kemudian dia bertemu dengan temana seoraganisasi laki-laki dan
bertyanya:
“Hai kenapa kamu ngak memakai baju
pramuka ?”
“Maaf baju pramuaka saya basah, dan
saya gak punya lagi baju cadanagannya.” Ujarnya.
“Kenapa kamu gak meminjam atau
mencari ke teman-teman kamu yang lainnya.” Ujar
seorang lelaki.
“Bukannya saya gak mau pinjam atau
mencarai tapi karena pada hari kemarinnya saya
pulang sorekarena habis latihan.”
“Oh, ya gak tanggungjawab banget
kamu.” Ujar seorang lelaki yang satu lagi.
(Dua orang
kelaki itu langsung pergi dengan muka yang kesal)
Gadisitu selalu kefikiran denagn
kata-kata yang diucapakan temannya tadi. Bahkan kata-kata itu selalu menghantui
pikirannya. Karena akibat kesalahannya tadi tidak memekai baju pramuka. Dia
hanya termangut dalam kesendirian dan selalu memikirkan kata-kata itu.
Tak tersa waktu sudah siang dan
menunujukkan pukul 12.00 WIB dia langsung pulangdengan muka kesal. Tak lama
kemudian setelh selang beberapa menit handphonenya berbunyi dan ada 1 pesan
dari seorang lelaki tadi dia meminta maafkarena ucapannya tadi. Dia punlangsung
membalasnya dengan kata “iya, gak apa-apa kok. Karena itu juga memang kesalahan
saya sendiri.” Hati gadisitu seketika menjadi tenang dan tentaram dan akhirnya
kekesalan itu berubah dengan keceriaan.
PANDANGAN PERTAMA
- 14 Nov 2020
- 70
- Cerpen
Pagi
hari yang sangat cerah, aku mulai bersiap untuk berangkat sekolah ke sekolah
baruku, ibu juga merasa senang karena aku akan mulai sekolah di sekolah baru
yang ada di Jakarta, aku berangkat sekolah di antar oleh ibu, dan saat di jalan
aku merasa sangat senang dan menceritakan semuanya kepada ibu tidak terasa
karena asiknya bercerita dengan ibu aku dan ibu sudah sampai di sekolah baruku.
Seketika aku menarik nafasku dalam-dalam dan aku mulai berjalan memasuki
sekolah baruku.
Akupun diantar oleh salah satu guru
yang ada disekolah untuk memasuki kelas baruku, akupun masuk dan ibu guru
menyuruhku untuk memperkenalkan diri didepan teman-teman, akupun memperkenalkan
diri, dan aku disilahkan duduk, belajarpun langsung dimulai, bel istirahat
berbunyi semua siswa pergi ke kantin untuk istirahat dan makan, aku tidak ikut
istirahat karena aku belum terbiasa dengan sekolahku dan belum ada teman yang
aku kenal.0
Akhirnya bel pulangpun berbunyi, aku
beranjak keluar untuk segera pulang dijalan aku merasa ingin segera sampai
rumah dan ingin menceritakan pengalaman pertamaku belajar di sekolah baruku
kepada ibu, sesampainya aku dirumah akupun menceritakan semuanya kepada ibu,
aku merasa hari pertamaku sekolah di sekolah baru agak sedikit membosankan
karena aku tidak punya teman dekat yang aku kenal, kata ibu itu adalah hal
biasa yang dirasakn oleh siswa baru, karena tidak cukup satu hari untuk
mengenal orang-orang yang ada disekolah, dan untuk menemukan teman baru.
Malampun tiba dan akupun pergi ke
kamar untuk segera tidur supaya besok tidak kesiangan, akupun tertidup hingga
pagipun dating, dan aku langsung terbangun dan siap-siap untuk berangkat
sekolah, saat aku menunggu di halte ada seseorang dan dia adalah teman
sekelasku, mengajaku untuk berangkat sekolah bersamanya, akupun mau dan saat
diperjalanan menuju sekolah akupun berkenalan dengannya dia bernama Ratu dan
dia sekarang menjadi sahabatku.
Sesampainya disekolah, Ratu
mengajaku untuk mengikuti Ekstra Kurikuler Musik, dan akupun mau karena aku
suka sekali musik, dan aku sangat senang karena bisa menambah kenalan dan
menambah teman disekolah.
Saat pertamakali aku mengikuti
kumpulan pertama Ekstra Kurikuler Musik aku bertemu dengan seseorang yang
bernama Fariz yang seketika aku melihatnya membuatku tertegun seketika karena
karismanya. Akupun merasa aneh dengan apa yang aku rasakan saat itu.
Entah apa yang aku rasakan saat itu,
tetapi aku tidak menghiraukannya, dan kembali mengikuti kegiatan selanjutnya.
Kumpulan berakhir semua anggota berpamitan untuk pulang tetapi sebelum pulang
semua anggota harus berjabat tangan dengan pengurus Ekstra Kurikuler Musik, dan
saat aku berjabat tangan dengan kak Fariz ada hal yang berbeda, aku merasa
deg-degan dan akupun kembali menghiraukanya.
Saat sampai dirumah akupun tidak
pernah berhenti memikirkan dia, dan anehnya lagi bayangan dia selalu aku lihat
dimana saja, dan akupun pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, didepan cermin
aku bertanya-tanya mengapa aku selalu memikirkan dia padahal aku baru pertama kali
melihatnya.
Saat aku menunggu jemputan,
tiba-tiba kak Fariz berhenti didepan dirumahku dan mengajaku untuk berangkat
sekolah bersamanya, akupun mau, pada saat diperjalanan aku tidak berani
berbicara dan menatapnya, karena aku merasa tidak percaya diri dihadapanya, dan
kak Fariz bertanya kepadaku “ Mengapa dari tadi kamu tidak berbicara? “, akupun
tersenyum dan berkata kepadanya “ tidak papa kak “. Akhirnya sampai disekolah.
Dan saat aku pergi ke kelas
tiba-tiba kak Fariz mengejarku dan memanggilku “ hey ini dompetmu ketinggalan “
sambil memberikan dompet kepadaku “ oh iya kak, maaf sudah merepotkan,
terimakasih kak “. Dan akupun masuk ke kelas.
Bel istirahatpun berbunyi semua
siswa keluar untuk istirahat dan makan, di kantin aku bertemu lagi dengan kak Fariz
dan dia tiba-tiba mengajaku untuk makan bersamanya. Setelah selesai makan kak
Fariz memberitahu bahwa nanti malam dia mengajaku ke acara musik, akupun
bersedia untuk ikut.
Malampun tiba dan Fariz datang
menjemputku, pada saat dijalan kak Fariz memujiku karna aku sangat cantik,
akupun tersipu malu dan tersenyum kepadanya. Sampailah kita di acara musik.
Sesampainya disana tiba-tiba dia
naik ke atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu yang sangat romantis dan
akupun senang melihatnya, suaranya sangat indah, dan penampilanya sangat
tampan. Sesudah bernyanyi aku dan kak Fariz makan bersama dan mengobrol
denganya tentang semua hal.
Acarapun sudah selesai dan kak Fariz
mengantarkan aku pulang kerumah, tiba-tiba di jalan dia meenyatakan persaanya
kepadaku, dan akupun mengatakan bahwa sebenarnya dari sejak pertam kita bertemu
aku merasakan ada yang beda, dan aku merasakan hal yang sama denganya, bahkan
aku mencintai dia pada pandangan yang pertama, akupun akhirnya menerima dia
untuk menjadi kekasihku. Akupun merasa sangat bahagia dan sedikit tidak percaya
akan yang barusan terjadi. Tamat….
PILIH HATI YURA
- 14 Nov 2020
- 76
- Cerpen
Yura
adalah perempuan yang baik hati dia ramah kepada semua orang, yura sekolah di
salah satu sekolah menengah kejuruan di Jakarta usia nya baru 17 tahun. Yura
mempunyai pacar namanya Danil mereka pacaran sudah cukup lama.
Pada
suatu hari yura sedang duduk di kelas tiba-tiba teman yura yang bernama liana
datang menghampiri yura, liana berkata “yura ada yang mau kenalan sama kamu”
yura pun menjawab “memang nya siapa?”
“nama nya aglar dia kakak kelas kita bahkan dia minta nomor hanphone
kamu” jawab liana, yura kembali menjawab dengan muka sedikit di tekuk karena
bingung “tapi kan aku udah punya pacar” liana menjawab lagi dengan sedikit
memaksa yura “Cuma kenalan kok yura, tenang aja danil juga gak bakalan tahu”.
Yura pun bingung disatu sisi dia takut danil mengetahui nya tapi di sisi lain
dia penasaran sama kakak kelas yang di maksud oleh liana, akhirnya yura pun
setuju memberikan nomor hanphone nya kepada kakak kelas itu.
Tidak
lama setelah itu kring handphone yura bunyi ternyata ada sms yang masuk yura
membaca pesan itu, ternyata pesan itu
berasal dari aglar kakak kelas yang di ceritakan oleh liana. Aglar mengajak
risa untuk kenalan, risa pun menjawab pesan dari gumilar. Yura bertanya pada
aglar “maaf nih kak emang nya kakak bisa tahu sama aku dari siapa?” aglar jujur
menjawabnya “Hmmm..kakak tahu sama kamu karena kita satu ekstra, kakak juga
sering lihat kamu, pada saat kakak tahu kamu teman liana kakak minta deh nomor
kamu sama liana…hehe” yura pun menjawab dengan kaget “ohh..ternyata kita satu
ekstra ya maaf maaf yura kurang tahu..hehe” gumilar kembali menjawab “ iya gak
papah yura yang penting sekarang sudah tahu.”
Setelah
mereka saling kenal ternyata aglar sering mengirim pesan singkat (SMS) pada
yura dia selalu bertanya sekarang yura sedang apa dan dimana, karena rasa takut
yura, yura jujur sama aglar bahwa dia sudah punya pacar. Tapi entah apa yang
dirasakan aglar meskipun dia tahu status yura sudah punya pacar tapi dia tetap
selalu perhatian kepada yura.
Keesokan
harinya aglar mengirim sms kepada yura bahwa dia ingin ketemu sama yura, yura
bingung kalau dia menolak dia gak enak sama aglar tapi dia juga takut
kalau-kalau ada yang bilang sama danil. Karena gumilar terus memaksa akhirnya
yura pun setuju untuk menemui aglar. Mereka ketemu dekat rumah yura, mereka
berdua salaman terus berbicara. Tapi itu tidak lama karena aglar ada urusan
lain dia pun pulang.
Seiring
berjalannya waktu aglar dan yura pun semakin dekat mereka jadi sering ketemu,
jalan bareng bahkan makan bareng. Yura pun akhirnya jatuh hati karena sering
nya bersama dan perlakuan aglar yang membuat nyaman cinta di antara mereka pun
timbul, tapi yura sadar yura sudah punya danil, yura sayang sama danil dan yura
gak mau kehilangan danil, meski yura sadar dia gak bisa membohongi hati nya
bahwa dia menaruh hati pada aglar. Akhirnya yura pun di landa dilema yura
bingung dia cinta sama dua orang laki-laki dan yura tidak bisa memilih salah
satu nya karena dia takut kehilangan dua-dua nya.
Tak
di sangka tenyata bukan cuma yura yang menyimpan hati pada aglar tapi aglar pun
sama menyimpan hati pada yura karena itu lah aglar memberikan perhatiannya
kepada yura tapi aglar tak bisa mengungkapkan perasaannya pada yura karena
aglar tahu yura punya pacar aglar cuma mengungkapkan nya lewat perhatian yang
dia berikan pada yura.
Karena
cinta terlarang nya pada aglar hubungan yura dan danil pun mulai retak yura
sering bertengkar dengan danil mereka bertengkar dengan hal yang sepele tapi
itu karna yura nya yang mulai membagi hati nya pada aglar, yura mulai tak
peduli pada danil ada dan tidak adanya kabar dari danil yura mulai tidak
peduli. Padahal dulunya yura sangat perhatian pada danil setiap setik yura
pasti mengirimkan pesan pada danil tapi karena kedatangan aglar dan yura yang
mulai jatuh hati pada aglar semuanya jadi berbeda, bahkan yura sampai-sampai
minta break pada danil tapi karena rasa sayang danil yang begitu besar danil
tidak mau untuk break karena dia tidak mau mengambil resiko yang paling patal
buat hubungan nya pasti nanti ujung nya akan berakhir dengan kata putus,
akhirnya keinginan yura untuk break tidak terjadi.
Tapi
bukan cuma hungan nya dengan danil yang retak lama kelamaan hubungan antara
yura dan aglar pun kian memburuk. Aglar mulai berpikir bahwa kehadirannya hanya
pengganggu dalam hubungan yura dan danil, aglar mulai sadar bahwa dia gak bisa
memiliki yura. Tapi karena yura sudah cinta pada aglar yura berusaha melarang
aglar untuk menjauhi dirinya bahkan dia sampai-sampai rela untuk melepaskan
danil. Tapi sayang kian lama aglar dan yura kian menjauh semua usaha yura
sira-sia.
Aglar
mulai lelah menunggu yura dia sadar apa yang dia lakukan itu salah. Saat yura
ingin menghubungi lagi aglar liana memberitahu yura bahwa aglar sudah punya
pacar. Yura merasa kecewa terhadap aglar, yura merasa apa yang dia lakukan dan
dia korbankan buat aglar itu sia-sia.
Yura
pun menangis dan menyesal telah menduakan cinta danil yang selalu ada buatnya
demi cinta sesaat nya dengan aglar. Setelah itu yura sadar bahwa mungkin
kehadiran aglar hanyalah ujian buat hubungan nya dengan danil, akhirnya yura
bisa melupakan aglar dan memperbaiki hubungan nya dengan danil dan akhirnya
pilihan terakhir cinta yura kembali kepada dani dan akhirnya mereka kembali
baikan dan hidup bahagia.
ada
waktu itu aku bermain dengan minah disebuah taman, setelah itu ada seseorang laki-laki yang
datang ke tempat itu , ternyata dia adalah temannya minah yang bernama sopo.
Waktu demi waktu berjalan yang telah kita lalui. Setelah itu aku dan minah pergi untuk membeli bubur
kacang bersama sopo. Ketika mau pulang, aku
mencari-cari kunci motornya minah, ternyata kuncinya itu di sembunyikan
sama sopo. Sopo itu orangnya jahil dan suka bercanda, buktinya dia menyembunyikan
kunci motornya minah. Semenjak itu aku
merasa gembira dan terhibur atas kelakuannya sopo. Setelah itu kita pulang
bersama.
Hari mulai malam, aku
pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan selesai mandi aku melaksanakan
solat magrib. Setelah solat selesai , aku punya rencana untuk besok main
bareng. Dan aku pun menelpon minah, untuk mengajaknya.
Aku : “ Assalamualaikumminah..”
Minah : “ walaalaikumsalam.. ada apa?”
AKu : “ Aku punya rencana buat besok, bagaimana
kalau besok kita nonton sepak bola yuk???”
Minah : “ iyu ide bagus, ayoo… akau setuju.”
Aku : “ yaudah kalau begitu, udah dulu ya,
maaf kalau aku ganggu kamu. Good bye.
Minah : “ good bye.”
Matahari
mulai muncul dan ayam pun mulai berkokok. Aku bergegas bangun dan merapikan
tempay tidur, setelah itu aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok
gigi . selesai itu, aku bergegas ke ruang makan untuk makan bersama dan di meja
pun sudah tersedia banyak makanan Yang
sudah disediakan oleh ibu. Aku pun makan
bersama dengan ayah dan ibu. Setelah
makan saya merapikan meja makan dan membantu
mencuci piring dan alat makan
yang lainnya, semua pekerjaan pun sudah selesai
aku pun pergi kekamar mandi untuk
mandi dan siap-siap untuk bermain bareng sama minah. Jam pun telah berganti, dan minah ternyata sudah ada
di depan rumah , dan aku pun menghampiri minah.
Sampai
dilapang ternyata disana ada sopo yang sedang menonton juga. Dan permainan
sepak bola pun sudah selesai. Dan akhirnya kita bertiga pulang. Hari mulai
malam , waktu sampai dirumah ternyata sopo pun minta nomor aku dan kita pun
smsan. Hari selanjutnya saya main bareng sama sopo ke tempat yang indah, makin
hari makin akrab.wakyu itu cuacanya mendung, akhirnya hujan pun turun, kita pun
bergegas pulang. Ketika diperjalanan ternyata kita mengalami kecelakaan, dan
aku pun terluka tetapi tidak parah, ketika melihat sopo ternyata dia mengalami
luka yang patal, dan sopo pun akhirnya dibawa ke rumah sakit. Sampai di sana,
sopo tidak sadar, aku pun pergi ke masjid dan berdoa agar sopo cepat sadar dan
tidak mengalami hal yang tidak diinginkan. Ketika aku kembali ku ruangan,
akhirnya sopo sudah sadar dan aku pun bersyukur atas kasih sayang allah
kepadanya dia masih diselamatkan. Setelah itu sopo pun sudah bisa pulang ke
rumahnya, saya pun ikut mengantarnya.
Esok
harinya, saya menjenguk ke rumah sopo bersama minah dan dirumahnya pun ada ayah
dan ibunya. Waktu aku ketemu sama sopo, dia pun bicara kepada aku bahwa dia
semenjak ketemu sama saya ternyata dia suka sama saya, dan ia pun menyatakan
itu dihadapan aku dan minah. Waktu itu perasaan aku snagat terharu, karena saya
juga suka sama dia semenjak ketemu sopo. Dan lama kelamaan kita pun bercanda
bareng bersama sopo dan minah. Hari mulai sore, aku dan minah pun pulang.
RINDUKU PADA AYAH
- 14 Nov 2020
- 79
- Cerpen
Namaku
Indah, terlahir dari seorang wanita hebat yang bernama Nina yang berjuang
sendiri untuk menghidupi putrinya dimulai dari terbit hingga terbenamnya bola
raksasa yang membuat terang dunia ini. Bekerja keras seorang diri demi
kebahagiaan sang putri, dan aku adalah anak satu-satunya yang masih menempuh
pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.
Rembulan
tampak menghilang ditelan langit matahari pun muncul memancarkan sinarnya,
suara kicauan burung terdengar merdu ditelinga membuat semangat dalam menjalani
hidup ini.
“Bangun
nak sudah pagi, saatnya kamu bersiap-siap untuk sekolah!” kata ibu yang mencoba
membangunkanku
“Iya
bu, indah sudah bangun kok, indah sedang membereskan tempat tidur dulu agar
tidak berantakan” jawabku kepada ibu
“Baguslah
nak jika kamu sudah bangun, setelah selesai membereskan tempat tidur lanjut
sholat subuh lalu mandi ya?” kata ibu memberitahuku
“Iya
siap Ibuku yang cantik” jawabku kepada ibu
Setelah
aku selesai membereskan kamar tidur, mandi, dan sarapan pagi aku bergegas
sekolah dan tidak lupa aku berpamitan kepada ibu.
“Bu,
Indah berangkat sekolah dulu ya? Ibu jaga diri baik-baik dirumah jangan sampai
telat makan aku gak mau lihat ibu sakit” ucapanku kepada ibu sebelum berangkat
sekolah
“Iya
sayang ibu gak bakalan lupa, hati-hati dijalannya ya” jawab ibu
“Iya
ibu, Assalamualaikum”
“Wa’alaikum
salam”
Sesampainya
disekolah aku disambut baik oleh teman-teman dengan memberi gurauan dan
senyuman manis dipagi hari yang itu semua membuatku menjadi semangat dalam
melakukan aktivitas.
“Selamat
pagi Ndah?” Sapa Rani kepadaku
“Pagi
kembali Rani” jawabku pada Rani
“Hari
ini kamu berangkat ke sekolah dengan siapa?” Tanya Rani
“Hihi
seperti biasanya aku berangkat sekolah sendiri, karena ibu sibuk membereskan
rumah dan menyiapkan dagangannya” jawabku
“Oh
iya iya deh kalo begitu” kata Rani
“Kalo
kamu berangkat sekolah dengan siapa Ran?” tanyaku kepada Rani
“Hari
ini aku diantar sekolah oleh ayah Ndah. Ya kebetulan ayahku saat ini sedang
libur bekerja” jawab Rani
Saat
Rani menyebut kata Ayah disana hatiku mulai merasa sedih dan mengingat ayahku
yang sekarang entah dimana keberadaannya.
“Hmm
andai aku sepertimu, ingin sekali diantar sekolah oleh ayah” ucapku kepada Rani
“Maafkan
aku Ndah karena aku telah membuat kamu sedih dan membuatmu teringat akan ayahmu
yang sekarang entah dimana” ucap Rani
“Hihi
iya Rani kamu gak perlu minta maaf karena kamu gak salah, ini cuma akunya saja
yang bawa perasaan” jawabku kepada Rani
“Sudah
sudah kamu jangan bersedih ini kan masih pagi, lagipula kamu masih punya ibu
dan aku yang selalu menyayangimu” ucap Rani yang mencoba membuatku tersenyum
kembali
“Iya
Ran aku gak sedih kok, pastilah karena Ibu adalah satu-satunya malaikat dan
wanita terhebatku, makasih ya Ran kamu udah mau menjadi sahabat baikku” jawabku
kepada Rani
“Iya
Ndah sama-sama” jawab Rani
Waktu
belajarpun telah habis saatnya aku dan teman-teman untuk bergegas pulang ke
rumah.
“Assalamualaikum
bu”
“Wa’alaikum
salam, eh anak ibu udah pulang” jawab ibu
“Iya
bu, untuk kegiatan disekolah hari ini cukup membuatku lelah” ucapku kepada ibu
“Hm
wajar nak semua itu merupakan perjuanganmu untuk mejadi orang yang sukses dan
mencapai semua cita-cita keinginanmu” kata ibu
“Iya
bu, bu boleh Indah bertanya?”
“Boleh
nak, mau bertanya apa?” jawab ibu
“Indah
mau bertanya saat ini ayah berada dimana? Apakah ayah ingat kepada Indah?”
tanyaku kepada ibu
“Hm
ibu kira Indah mau bertanya apa, soal itu ibu kurang tahu pastinya ayahmu
merindukan anaknya” jawab ibu dengan ekspresi yang sedih
“Jika
benar aya merindukanku mengapa ayah sampai saat ini tidak pernah memberi kabar
kepadaku , mengapa ayah tidak menafkahi indah dan ibu, mengapa ayah tidak
pernah pulang dan mencoba untuk bertemu dengan indah?” ucapku kepada Ibu sambil
menangis
“Sabar
ya nak mungkin ayahmu sedang sibuk hingga tidak ada waktu untuk memberi kabar
dan bertemu dengan kita” jawab ibu
mencoba untuk menenangkanku
“Semua
itu omong kosong itu hanya ucapan ibu saja yang mencoba membuatku agar tidak
sedih dan tidak mengingat ayah, aku iri dengan teman-temanku yang sekolah
diantar oleh ayah kemana-mana selalu bareng ayah dan ibuhnya, aku iri bu aku
rindu semua itu” jawabku sedikit membentak
“Sabar
Nak, mungkin ini semua sudah menjadi takdir kita, yang penting sekarang Indah
masih ada ibu yang berjuang sendiri untuk menyekolahkan Indah, sekarang Indah
buktikan saja kepada ayah bahwa Indah bisa hidup tanpanya, Indah bisa menjadi
orang yang sukses tanpa bantuan darinya” ucap ibu kepadaku
“Iya
bu indah terima takdir tuhan ini, indah akan membuktikan kepada ayah baha indah
bisa menjadi orang yang sukses tanpa campur tangnnya, dan indah akan
membahagiakan ibu.” jawabku kepada ibu
“Bagus
nak itu baru malaikat kecil ibu yang sabar dan kuat”
“Maafkan
Indah bu telah bertanya seperti itu kepada ibu sehingga membuat ibu sedih dan
menangis”
“Iya
nak tidak apa-apa ibu mengerti kok”
Disitu
aku membuat ibu tersenyum agar ibu tidak merasa sedih dengan apa yang aku tanya
dan ucapkan kepadanya. Padahal hati ini ingin sekali menangis menjerit
sekencang mungkin.
Hari
mulai gelap, kini rembulan muncul kembali memancarkan sinarnya. Diri ini
merenung dan hati menangis seakan-akan berkata “Tuhan mengapa hidupku berbeda
dengan orang lain, mengapa kau menakdirkanku hidup seperti ini hidup tanpa
kasih sayang seorang ayah, aku merasa kasihan melihat ibuku yang berjuang
seorang diri menjagaku, menghidupiku, dan selalu membuatku bahagia.” Dan
mencoba memberi pesan kepada yang diatas “Tuhan jika kau sayang padaku tolong
pertemukanlah aku dengan ayahku sekali saja, aku ingin memeluknya aku ingin
bergurau bersamanya, ingin merasakan kasih sayangnya walaupun hanya sebentar.
Tuhan bisikan padanya aku sangat merindukannya.”
PENGORBANAN YANG BERAKHIR KEBAHAGIAAN
- 14 Nov 2020
- 109
- Cerpen
Pada
suatu hari ada seorang wanita yang bernama Angel, dia sekolah di SMA N 18
Jakarta. Umurnya baru saja sekitar 16 tahun-an kurang lebihnya, tentunya dia
baru saja menduduki bangku kelas 11 di sekolahnya. Angel mengambil paket
keahlian IPA, dia pintar namun tidak dalam semua mata pelajaran, awalnya Angel
pintar hanya ingin menguasai satu mata pelajaran saja yang ingin ia geluti
untuk cita-citanya kelak. Angel mempunyai cita-cita sangatlah tinggi, Angel
sangat optimis untuk bisa meraih cita-citanya.
Di lain waktu saat Angel sedang
berkumpul-kumpul dengan teman-temannya ada salah satu temannya yang bertanya
kepada Angel “Angel kamu ingin jadi apa setelah lulus dari sekolah nanti?.”
Salah satu temannya bertanya“Tidak banyak pintaku, dan tidak muluk-muluk pula
keinginanku untuk menghidupi diriku sendiri dan keluargaku, aku hanya ingin
menjadi seorang Dokter.” Angel menjawab. Setelah Angel menjawab seperti itu
teman-teman disekelilingnya malah mentertawakannya. Melihat itu Angel sangatlah
kesal jengkel sekali.
Lalu Angel bertanya “Mengapa kalian
tertawa? Apakah ada yang salah dari ucapanku tadi?.” Dengan Angel berbicara
seperti itu teman-temannya langsung diam tanpa kata, kemudian salah satu dari
mereka ada yang menjawab “Hahaha, mimpi kamu belajar saja malas nilai IPA saja
selalu kecil ini lagi mempunyai cita-cita ingin menjadi Dokter, kalau mempunyai
mimpi itu jangan terlalu tinggi nanti sakit loh, awas saja jatuh dari atas
tempat tidur haha.” Temannya menjawab, teman-teman yang lainpun malah ikut
mentertawakannya.
Seletah itu Angel langsung
meninggalkan mereka semua dan keluar dari kelasnya. Angel pergi kesamping
kelasnya sambil berjatuhan air mata dari matanya. Namun dengan kejadaian itu,
tidak sama sekali membuat Angel jadi psimis untuk menjadi seorang Dokter. Angel
sangatlah optimis untuk bisa meraih cita-citanya.
Saat Angel ada disebelah kelasnya,
ada seorang lelaki yang menghampirinya. Lelaki itu mendekat kepada Angel dan
bertanya “Angel kamu kenapa?.” Lelaki itu bertanya, “Tidak, tidak apa-apa.
Ngapain kamu ada disini? Jawab Angel sambil menundukan kepalanya. “Aku melihat
kamu tadi dari atas dari depan kelasku, saat aku melihat kamu menangis aku
langsung bergegas kesini.” Lelaki itu pun menjawab, Angel tidak berkata apapun
itu, Angel hanya diam dan tidak mengeluarkan satu kata pun.
Setelah mereka lama berdua berada
disana, dan lelaki itupun bisa membuat Angel kembali tenang kembali. Saat Angel
sudah tenang, Angel menceritakan semuanya kepada lelaki itu karena Angel
berpikir jika dia mempunyai masalah sendiri dan di pendam sendiri itu tidak
akan baik untuk dirinya sendiri. Setelah lelaki itu mendengar semua cerita
Angel, lelaki itupun terkejut mendengarnya jika Angel itu ingin menjadi seorang
Dokter, dia tidak menyangka bahwa seorang Angel mempunyai cita-cita setinggi
itu. Karena memang Angel itu adalah anak yang tidak pernah bisa serius, masih
kekanank-kanakan, bahkan sikapnya pun tidak pernah menunjukan bahwa dia sudah
dibangku kelas 11.
Kemudian Angel bertanya “Kamu kenapa diam?
Kamu akan sama seperti teman-teman dikelasku yang akan mentertawakanku saat aku
berbicara seperti ini?.” Lelaki itu pun menjawab “Tidak Angel tidak, aku bukan
ingin mentertawakanmu aku hanya bangga padamu dan tidak menyangka bahwa kamu mempunyai
cita-cita setinggi itu.” Angel menjawab “Ya, memang itu tidak mudah, aku tidak
pintar, tidak cantik pula maka tidak banyak kesempatanku untuk menjadi seorang
Dokter, namun aku sangat yakain bahwa aku akan dapat bisa meraih cita-cita
dihidupku selama ini.” Lelaki itupun menjawab “Oke Angel, kamu harus bisa dan
kamu pasti bisa! Kamu harus semangat untuk meraih cita-cita kamu sendiri, kamu
harus bisa membuktikan ke mereka semua yang sudah mentertawakanmu saat kamu
menceritakan cita-citamu, ayo sekarang kamu kekelas lagi jangan pernah
menunjukan sikap lemah kamu dihadapan mereka karena dengan kamu seperti ini
mereka pasti akan senang. Ayo semngat Angel kembali kekelas kamu lagi.” Angel
membalasnya dengan senyuman manis dan berkata “Terimakasih utntuk semangat yang
sudah akmu berikan. Aku kekelas duluan (salah tingkah).” Mereka masing-masing
langsung kembali kelas nya.
Setelah sekian lama mereka dekat,
pada akhirnya mereka jadian. Sudah kurang lebih 1 tahun mereka pacaran dan
Angel sudah menduduki dikelas 12. Saat Angel lulus, Angel langsung mendaftarkan
dirinya untuk menjadi seorang dokter. Beberapa bulan kemudian ada surat
panggilan untuk Angel, ternyata surat panggilan itu adalah surat penerimaan dia
untuk menjadi dokter, Angel diterima dan Angel lulus dari masa-masa
pendidikannya ingin menjadi seorang dokter.
Kesimpulan:
“Jadi, kita harus teguh pendirian, harus selalu optimis jangan
pernah selalu memperdulikan omongan orang lain berusaha untuk tidak
memperdulikannya dan mengabaikannya. Dan untuk kalian kaum
wanita jangan pernah menyia-nyiakan hidup kalian untuk kalian menjadi seseorang
wanita berkarier itu memang sangat membanggakan untuk diri sendiri, bukan berarti
tidak boleh nakal namun harus mengetahui batasan-batasannya, karena seorang
wanita itu diibaratkan emas yang karatnya mempunyai 100% karat sehingga mahal
untuk didapatkannya. Bukan berarti tidak boleh juga berpacaran, namun jika
pacar yang baik itu adalah dia yang bisa menjaga dan melindungi diri kita
bukanlah merusak diri kita. Dia yang menyemangati kita untuk hingga pada
akhirnya kita menjadi seorang wanita yang ternilai.”
BAYANGAN SESOSOK PAHLAWAN
- 14 Nov 2020
- 81
- Cerpen
Disuatu hari
hiduplah keluarga sederhana. Ismi anak dari Ibu Aisahdan Bapak Suherman. Ia
adalah seorang anak yang begitu ramah dan santun. Namun keluarga mereka
mengalami keretakan rumah tangga sehingga harus bercerai. Saat Ismi ditinggalkan
Ayah nya masih berusia 2 tahun, masih sangat kecil dan belum mengerti apa yang terjadi dengan keadaaan sekitar dan
masalah orangtua nya. Mungkin jika Ismi sudah dewasa dan sudah mengerti dengan
keadaaan pasti ia akan menghalangi akan ketidak inginan tersebut.
Dua tahun
berlalu, kehidupan bu Aisah dilewati tidak dengan begitu mudah, karena Bu Aisah
menjadi orang tua tunggal bagi anaknya. Kemudian Bu Aisah membangun keluarga
yang baru dengan Bapak Asmin.
Kebahagiaan
mereka yang terlihat begitu harmonis, tanpa ada halangan antara anak dan ayah
tirinya tersebut. Bapak Asmin begitu menyayangi Ismi seperti anaknya sendiri
tanpa pandang bahwa Ismi adalah anak tirinya.
Setahun berlalu
Ibu Ismi dan Pak Asmin dikaruniai seorang anak, bertambah lagi kebahagiaan
mereka. Namun ismi tidak begitu bahagia karena ia takut kalau kalau ia
tersingkirkan oleh adik barunya. Bu Aisah meyakinkanya bahwa mereka tidak akan
membandingkan antara Ismi dengan adik barunya.
9 bulan berlalu
lahirlah kedunia sesosok makhluk sempurna ciptaan tuhan yang begitu cantik, ana
yang terlahir dari Rahim bu Aisyah yang diberi nama pipin. Betapa bahagiaya pak
Smin ketika anak pertamanya lahir. Tak henti-hentinya anak tersebut
disayang-sayang oleh mereka
Hari demi hari
berlalu, yang ditakutka ismi pun mejadi kenyataan. Ketakutan ismi kalau kalau
mereka membedakan antara ismi dengan adiknya. Pak Asmin yang beperilaku
menyimpang dari sebelum terlahirya pipin. Ia menjadi kasar terhadap ismi dan
selalu membuat ismi menangis setiap hari.
Tak ada hentinya
pak asmin setiap harinya memberikan hadangan yang begitu terjal terhadap ismi.
Entah kenapa menjadi seperti itu mungkin pak asmin cemburu karena neneknya
selalu memanjakan ismi dengan begitu istimewa dan terlihat tidak begitu
menyayangi pipin, mungkin karena sebab itu ak asmin menjadi seperti itu.
Betapa jemgkeya
nenek dan kakeknya ismi melihat cucu mereka diperlakukan seperti itu oleh ayah
tirinya. Mereka pun memutuskan untuk memisahkan diri dengan meninggalkan ismi
tinggal dengan kakek neneknya.
Ismi semakin
kecewa karena ibunya begitu mudah meng-iyakan keinginan suaminya tersebut tanpa
berfikir panjang bahwa ismi akan merasa kecewa terhadapnya. Ismi juga masih
membutuhkan kasih sayang dari ibunya.
Begitu malangnya
ismi sudah tidak lagi di sayang oleh ibu dan ayah tirinya ismi begitu kecewa
dengan kejadian ini ismi mulai bertanya-tanya ayah kandungnya yang semakin
jarang menjenguknya. Mungkin karena dulu pernah terjadi masalah karena
keseringan berkunjung kerumahya yang membuat pak asmin berprasangka buruk
terhadap pak suherman padahal pak suherman berniat baik ia haya ingin
bersilaturahmi karena mereka akan selalu terikat karena adanya ikatan antara
ayah dan anak
Ismi pun
memberanikan diri untuk berkunjung ke ayah kandungnya. Ternyata pak suherman sudah
emnikah lagi ketika ismi kerumah pak suherman, ismi tidak disambut begitu
senang oleh ibu tirinya. Ia terlihat tidak menyukai ismi berkunjung kesana.
Ismi pun merasa malu bapak suherman juga berperilaku begitu acuh terhadap ismi.
Ismi pun berpikir kalau pak suherman sudah tidak menyayanginya lagi. Dan
memutusan ia tak akan berkunjung lagi karena dibuatnya kecewa sampai-sampai ia
tak ingn menganggapnya sesosok ayah yang menjadi dambaannya.
Ismipun sekarang
sudah dewasa ia sudah mulai berpikir positive ia sudah tidak lagi merasakan
kasih sayang kedua orangtuanya namun ismi masih tetap bersyukur karena masih
banyak orang yang menyayanginya.
HILANGNYA SEMERBAK BUNGA
- 14 Nov 2020
- 76
- Cerpen
Dunia kini bagaikan
bunga yang sedang mekar dan dihinggapi kupu-kupu cantik dengan penuh warna,
begitu indah dunia ini setelah aku mengenali kiki, hidupku tak pernah sunyi
sejak ada dia. Dia terlalu sempurna untuk ku miliki.
Dianaa..! seseorang
memanggilku dari belakang, ternyata sinta temanku yang berteriak “Tunggu” dia
berlari kencang menghampiriku. Berdua kita berjalan kaki bersama menuju
sekolah, sambil menghilangkan rasa lelah kita berbincang-bincang dengan
asyiknya. Siang hari yang memeberikan suasana yang panas dan menyengat itu aku
dan sinta kembali pulang bersama , dengan tidak sengajakita bertemu kiki
dijalan. Dia mengendarai sepeda motor mungkin dia baru pulang dari sekolahnya,
kiki mengajakku untuk pulang bersama, namun aku menolak ajakan itu. Aku tak
tega jika sinta pulang sendirian. 5menit setelah kiki pergi, sinta menanyakan
kiki, “Apakah dia pacarmu?” aku hanya tersenyum dan tersipu malu dengan
pertanyaan sarah.
Sudah beberapa hari ini
aku dan kiki tak bertemu, dia sibuk dengan tugas sekolahnya, bahkan akupun
begitu. Tak lama kemudian sinta menghampiriku dan bercerita bahwa kiki
menanyakanku padanya. “Kapan bertemu kiki?” tanyaku tergesa-gesa, “enggak, aku
gak bertemu dengannya ko” jawab sinta”lalu bagaimana kiki menanyakannya
padamu?” “Dia semalam meneleponku” sinta menjawab, aku hanya terdiam dan merasa
rindu padanya.
Hari-hari berlalu,
jarum jam semakin kencang melewati malam yang sunyi dan siang yang cerah, siang
berganti malam, matahari menjadi bulan. Waktu itu aku sengaja kerumah sinta
untuk mengambil buku yang dipinjamnya, Begitu sampai dirumahnya sinta akan
pergi entah kemana,Segera aku memenggilnya “Sintaa kamu mau kemana?” “Aku akan
pergi sebentar, ada sesuatu yang penting” kata sarah yang terlihat terburu-buru
“Tapi aku” belum selesai aku bicara dia menjawab pertanyaanku terlebih dahulu
“Masuk aja, gak ada siapa-siapa ko” sambil berlarian .Aku duduk dan menonton
televisi sambil menunggu sinta kembali.
Setelah lamanya
menunggu akhirnya sinta datang, “Habis dari mana kamu? Ko kelihatannya bahagia
banget?” tanyaku, namun dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, “Hayoooh
habis ketemu siapa sih? Pasti orang yang spesialya? Atau pacar?” ku coba untuk
merayunya “enggak ko, enggak, cuman temen doing” , “ooh temenn”, “udah ah kamu
banyak nanyanya, aku mau ke toilet dulu, bentar yah” jawab sinta yang
sepertinya tak ingin aku ketahui.
Dari tadi aku hanya
duduk tercenung dan mulai merasa jenuh, melihat ada handphone sinta didekatku
aku coba untuk meminjamnya. Rasa penasaranku muncul ,sebenarnya siapa yang
sarah tadi temui? Aku sengaja melihat pesan-pesan yang diterimanya.
Begitu sesak nafasku
dan tak ada kata-kata yang bisa aku ucapkan setelah melihat pesan itu, mataku
berair dan tak percaya dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Kiki tak
mungkin melakukan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Sinta tiba-tiba
berada di belakangku, aku segera menutup pesan itu dan segera membawa buku
darinya yang menjadi tujuanku. Dia mengajakku untuk lebih lama di rumahnya. Namun
aku menolak ajakannya, mana bisa aku terlalu lama bersama orang yang coba
hianatiku.
Setelah kejadian itu
aku tak pernah memberi kabar pada mereka, aku mulai coba melupakan semua
kejadian itu . aku yang tak akan terlalu berharap kepada seseorang, dan tak
ingin pernah mempercayai seseorang terlalu dalam, karna mungkin kita bisa
terluka dengan rasa percaya yang terlalu kita percayai tanpa kita ketrahui
bagaimana yang sebenarnya. Dan ternyata orang yang selama ini aku bayangkan
sebagai orang yang sempurna begitu jauh dari aslinya, aku pernah bayangkan dia
bagai bunga mewangi yang banyak disukai banyak orang, tapi semua itu salah ,dia
bagaikan bunga busuk yang tak ingin semua orang temukan.
SAMPAI JUMPA SAHABAT
- 14 Nov 2020
- 75
- Cerpen
Sore
telah menampakan gelapnya, terangnya matahari berganti menjadi terang bulan. keempat sahabat yang sedang berkumpul di
sebuah acara yang cukup ramai. Angin sore berhembus dengan kencang dan lembut. Mereka
suka main ke tempat acara regae, bercanda,riang,gembira dan menari-nari
menikmati alunan lagu yang dimainkan ditempat tersebut.
Silva
adalah sosok perempuan yang gampang sakit hati, suka murung dan melamun
sampai-sampai ia dijuluki “BULAO (Budak Galau)” oleh guru b.Inggris nya, dan
guru BP di smp nya suka tau kalau silva berpacaran dengan siapa saja,keluarganya
gimana karena silva juga suka bercerita kepada guru bp nya, selain itu silva
juga suka menjahili temannya mulai dari mengunci temanya di perpustakaan
ataupun wc sekolah, silva itu anak yang baik awalnya suka diem dirumah sama
sodaranya tapi silva pusing sama orangtua nya karena silva sejak smp tinggal
sama nenek nya.
Susan
adalah sosok perempuan yang keras kepala ingin menang sendiri dan cerewet, dia
sangat suka mendengar musik regae, walaupun begitu ia pintar dalam bidang
matematika.
Ria
adalah sosok perempuan yang baik, pendengar curhatan teman yang mengerti dan
suka menasehati temannya ketika temanya minta pendapat tentang masalahnya, ia
perempun yang berambut panjang dan lurus.
Dan
yang terakhir adalah, lusi ia perempuan yang paling cantik diantara kami
bertiga, ia baik, cantik dan tegar.
Keempat
sahabat tersebut sangat aktif di sekolahnya meskipun mereka suka pergi ke
acara. Jangan salah, mereka anggota osis loh disekolahnya, dan mereka juga ikutan paskibra sampai
mendapatkan pin capas hehe. Tapi sayangnya kami semua mundur dari paskibra
dikarenakan terlalu melelahkan.
Sebenarnya
sahabat mereka itu engga cuman berempat ko. Tapi, ada sahabat-sahabat lainya
yang cowo juga banyak Karena kami suka bersahabat makanya kami banyak temanya,
malah ada sahabat kami yang pintar dalam apapun yaitu ketua osis dan pernah
ikutan OSN sampai tingkat padang. Tapi, jika salahsatu dari kami mempunyai
masalah dengan adik kelasnya kami suka bersatu dan mendatangi adik kelasnya,
kan jadi seru.
Sore
itu, silva sudah bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang sudah direncanakan
dengan ketiga sahabatnya yaitu acara regae. Dengan senyuman manisnya silva
meminta uang kepada neneknya kebetulan waktu itu silva dan nenek nya sedang
berada di rumah orangtua silva jadi silva senyum-senyum sendiri minta uang ke
orangtua dan neneknya. Tapi, neneknya memarahi silva karena silva memakai jeans
pendek dan ibunya membela “biarlah nanti kalau dipesantren gabakalan kaya gitu
lagi” yaudah silva langsung pergi tanpa menghiraukan perkatanaan neneknya
karena takut ada ayah nya datang.
Jam
tangan pun berdetak telah menunjukan pukul 03.00 sore silva dan keempat
sahabatnya yang suka ke acara tiba di tempat acara.
“ada aku disini” alunan lagu regae terdengar
dengan suara yang keras. Membuat susan,lusi dan ria berlari ketengah acara
tersebut dan mereka sibuk bergoyang ditengah ramanya acara. Sedangkan silva
hanya berdiri di pinggir acara tersebut sambil sunyam-senyum sendiri karena
silva ingat kepada seseorang yang pernah menjaganya di tengah keramaian acara
regae di lapang dadaha ketika silva pertama kalinya mencoba ke tempat acara
ditarik sembarang orang kesana kesini, tapi untungnya ada yang menjaga silva.
Tiba-tiba ada lelaki
yang mendekati silva dan bertanya
Lelaki :kamu kesini? Emang orang tua kamu
ngijinin kamu kesini? (lelaki tersebut heran dan senyum manis kepadanya)” silva
langsung kebingungan karena ada seseorang yang dia sakiti semenjak dahulu dan
silva bahagia karena lelaki tersebut masih mengenalinya.
Silva :silva langsung kebingungan karena ada
seseorang yang dia sakiti semenjak dahulu dan silva bahagia karena lelaki
tersebut masih mengenalinya. emm… kan orang tua mah ga tau aku kesini.
Lelaki : oh emangnya kalau orang tua tau bakal
dimarahi?
Silva : ga tau (jawab silva dengan singkat)
Silva dan laki-laki itu
dekat kembali, kemudian laki-laki itu berbicara dengan salah seorang sahabta
silva yang pergi sama silva ketempat tersebut yaitu ria.
Laki-laki : ri aku cocok ga sama dia kembali (sambil
megang tangan silva)
Ria : iya cocok. Tolong jagain sebentar
yang aku mau ketengah lagi (sambil sunyam-senyum).
Laki-laki : iyah pasti di jagain.
Jam
sudah menunjukan pukul 05.00, waktu ga kerasa begitu cepat dan akhirnya kita
semua pulang kerumah masing-masing. Tapi, silva sama ria ikut sama yoga ke
kos-kosan nya dulu. Waktu dijalan menuju kos-kosan, silva ketemu sama orang
tuanya yang sedang membawa adik laki-laki nya ke dokter.
Silva
merasa bersalah. karena ketika silva di tempat acara, silva di telpon sama
mamahnya terus tapi silva sengaja gak angkat telponnya. Rasa bersalahnya silva
hanya sesaat saja tidak membuat silva langsung buru-buru pulang ke rumah.
Beberapa
minggu kemudian ada acara regae lagi di pestival. Kemudian silva dan ketiga
sahabatnya seperti biasa mendatangi acara tersebut. Dan seperti biasanya mereka
berangkat jam 03.00 setelah solat ashar mereka berangkat.
Beberapa
jam kemudian waktu sudah menunjukan pukul 05.25 sore hamper mau adan magrib,
suasana pun berubah menjadi gelap dan adan magrib berkumandang. Silva
kebingungan karena heran orang tuanya tidak telpon dan menuruh dia pulang.
Tapi, silva enjoy-enjoy aja karena ia ingin main sampai malam. Tapi,
teman-temanya cemas takut silva dimarahi orang tuanya, kemudian silva diajak
pulang deh.
Lusi : sil pulang yu?
Silva : mau pulang sekarang? ga salah?
Ria + susan : iyah pulang aja yu takut kamu dimarahin
Silva : oh iyah (muka cemberut)
Setelah sampai dirumah
nenek nya, silva di telpon sama mamahnya.
Mamah : teh lagi dimana? Udah pulang
belum?
Silva : udah mah ini juga sama nenek
Mamah : oh iyah the beres-beres baju
sekarang
Silva : emang mau kemana?
Mamah : besok ke pesantren, mamah sekarang
lagi ada di pesantren. Mamah ingin kamu menjadi lebih baik daripada mamah dan
bapa.
Silva : ga salah mah? (silva nangis)
Mamah : iyah engga teh
Silva langsung menutup
telponya dan lari kekamar. Silva berbicara sendiri ( ya allah apa yang harus
aku lakukan? Mohon petunjukmu ya allah)
Keesokan
harinya silva sudah siap beres-beres dengan barang-barang yang ingin dia bawa
kepesantren. Teman-teman silva menghubungi silva untuk berkumpul di dekat
sekolahnya. Awalnya silva mau mendatangi teman-temanya dan pergi dari rumah
karena tidak mau ke pesantren. Tapi, silva berpikir lagi kasian kalu ia terus
tinggal sama neneknya takut jadi beban buat neneknya dan silva berpikir silva
ingin bisa mengaji. Akhirnya silva meninggalkan pesan buat teman-temannya bahwa
silva tidak bisa ketemu teman-temanya lagi untuk sementara waktu paling satu
tahun sekali kalu mau ketemu juga.
Dan
akhirnya silva hidup di pesantren sambil meneruskan sekolahnya.
PENYESALAN TIADA ARTI
- 14 Nov 2020
- 70
- Cerpen
Disebuah
kampung ada seorang kakek dan nenek tinggal disebuah gubuk sederhana, yaitu
kakek Rojak dan nenek Biyah. Mereka mempunyai empat orang anak, keempat orang
anaknya sudah menikah dan masing-masing dari mereka sudah memiliki rumah.
Kehidupan kakek dan nenek itu sangat sederhana. Tapi sayangnya kehidupan kakek
dan nenek itu tidak begitu bahagia. Bagaikan langit dan bumi mereka memiliki
sifat yang sangat berbeda. Nenek yang sangat baik hati dan dermawan sedang
kakek mempunyai sikap yang serakah dan pemarah.
Setiap hari kakek selalu memarahi nenek Biyah walaupun hanya karena masalah
yang sangat kecil. Sungguh kasihan nenek Biyah ini, sepanjang hari ia harus
mendengarkan ocehan dari kakek Rojak itu.
Setiap
hari nenek Biyah harus menyusuri perkebunan dan pematang sawah mencari rumput untuk makanan kambing
peliharaan kakek Rojak. Jika nenek Biyah tidak mencari rumput kakek Rojak akan
memarahinya. Nenek Biyah bagaikan budak di masa penjajahan Belanda. Kakek Rojak
memperlakukan nenek Biyah seperti halnya budak padahal nenek Biyah adalah
istrinya sendiri. Terkadang anak-anaknya sangat khawatir dengan perlakuan ayah
mereka kepada ibunya, mereka kadang meminta agar ibunya bias tinggal bersama
dengan mereka tetapi ayah mereka tidak mengijinkannya.
Suatu
hari ketika matahari diatas ubun-ubun nenek Biyah dipaksa untuk mencari rumput
di pematang sawah oleh si kakek.
“Cepat pergi cari
rumput ke pematang sawah untuk
kambing-kambing itu!!” ujar kakek Rojak.
“Tapi sekarang sangat
panas kek” jawab nenek Biyah.
“Jangan banyak omong!!
Apa kamu tidak lihat kambing-kambing itu kelaparan?”
Nenek Biyah pun tanpa banyak berbicara lagi langsung
pergi ke pematang sawah. Ia tidak ingin mendengarkan kemarahan suaminya
sehingga ia memilih mengalah dan pergi mencari rumput.
Ditengah
terik matahari yang sangat menyengat nenek BIyah terus mengumpulkan rumput. Dan
sampai akhirnya nenek biyah pingsan karena tidak tahan dengan sinar matahari
yang sangat terik. Ia jatuh pingsan ditengah pematang sawah, untung saja ada
para petani yang sedang mencangkul di sawah sehingga para petani itu dengan
sigap langsung menolong nenek Biyah dan mengantarkan nenek Biyah ke rumahnya.
Dan saat sesampainya di rumah nenek Biyah para petani kaget karena melihat
kakek Rojak yang sedang tidur siang di rumah sedangkan istrinya harus mencari
rumput di pematang sawah.
Kakek
Rojak seperti tidak mempunyai rasa kasihan, meskipun nenek Biyah belum sembuh
total dia tetap saja memerintahkan nenek Biyah sesuka hatinya. Sehingga nenek
Biyah kembali jatuh sakit. Nenek Biyah sakit parah sampai berhari-hari bahkan hingga
berminggu-minggu.
Selama
nenek Biyah sakit , si kakek sering merenung di bawah pohon kelapa dekat
kandang kambing yang ada di belakang rumahnya. Ia merenungkan pembicaraan dari
warga sekitar rumahnya. Banyak warga yang membicarakan perlakuan kakek Rojak
kepada nene Biyah, dan perlahan warga yang berada disekitar rumahnya mulai
tidak suka kepada kakek Rojak.
Setelah hampir dua minggu anak-anaknya baru
mengetahui bahwa Nenek Biyah sedang sakit parah. Anak-anak nenek Biyah diberi
oleh ketua RT. Karena keempat anak nenek Biyah merantau ke negeri orang, jadi
sulit untuk menghubungi mereka.
Ketika
anak-anak nenek Biyah sampai ke rumah nenek Biyah, mereka langsung menangis
karena melihat kondisi ibu mereka sangat parah dan ayahnya tidak mengurus ibunya denga benar.
“Apa
sudah pernah dibawa ke dokter ke?” ujar anak sulungnya.
“Belum
nak, kakek tidak punya uang untuk mengobati ibumu” jawab kakek.
Anak
sulungnya hanya menghirup nafas, dan langsung terdiam kesal mendengar jawaban
dari si kakek.
“Kan
setiap bulan kami selalu mengirim uang, lalu kemanakann uang itu kek?” ujar si
bungsu.
“Uang
yang setiap bulan kalian, kakek belikan kambing. Tapi karena nenek kalian sakit
jadi tidak ada yang mencari rumput dan akhirnya kambingkambingnya mati”.
Keempat
anak sangat kaget mendengar jbawaban dari si kakek.dan selama berjam-jam mereka
berdebat.
Menjelang
ajal menjemputnya nenek Biyah sempat berpesan kepada anak-anaknya, untuk tetap
menjalankan solat lima waktu dan banyak bersedekah. Sungguh mulia nenek Biyah
ini. Dan permintaan terakhir dari nenek Biyah adalah ia ingin melaksanakan
sholat berjamaah dengan suaminya dan keempat anaknya.
Mereka
pun menuruti keinginan nenek Biyah, nenek Biyah sholat dalam keadaan tidur
karena kondisinya yang sudah sangat parah. Setelah berjamaah nenek biyah berdoa
“Ya Alloh.. mudahkan rejeki anak-anakku dan sadarkanlah suamiku” setelah itu ia
mengucapkan kalimat “Laailahaillallah” dan nenek Biyah pun menghembuskan nafas
terakhirnya. Keempat anaknya mencoba mengikhlaskan kepergian ibunya, meskipun
sangat berat bagi mereka untuk kehilangan seorang ibu.
Setelah
meninggal nenek Biyah kakek Rojak mulai tersadar ia merasa sangat berdosa
kepada nenek Biyah, diakhir waktu hidup istrinya ia tidak memberikan yang
terbaik. Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur, kakek Rojak hanya bias
merasakan penyesalan yang sangat mendalam. Kini kakek Rojak hanya bisa
mendoakan nenek Biyah agar ditempatkan disisi-Nya
CINTA YANG TERLUPAKAN
- 14 Nov 2020
- 71
- Cerpen
Nela terbaring lemas dipangkuan ibunya,
wajah pucat bagaikan bunga yang tak pernah menemukan air, tak ada sedikit pun
lengkungan manis diwajahnya. Merenung itulah sahabatnya, sepi itulah
kehidupannya, jauh dari bayangan yang selalu ia bayangkan, kehangatan dalam
keluarga, canda tawa seolah tak kunjung
datang untuk dirinya.
Sosok yang ia idamkan yang selalu ada disetiap ia
butuhkan, sosok yang selalu melindunginya dari apapun itu, sosok yang selalu
dibanggakan oleh teman-teman yang lain, sosok yang disebut AYAH, tapi justru
tak kunjung datang di dalam hidupnya.
“Itu punyaku Dit!” ucap
Nela sambil merebut kembali layangan.
“Ini punyaku, mana
mungkin perempuan bermain layangan.” Timpal Adit
“Tapi layangan ini
punyaku Dit, cepat kembalikan kalo tidak!” belum selesai Nela berbicara tapi Adit
sudah memotongnya.
“Kalau tidak apa hah?
Mau ngadu sama ayahmu?” Ucap Adit, Nela pun terdiam sambil menundukan kepala.
“Oh iyaa aku lupa, ayah
kamu kan penjahat.” Ucap Adit
“Apa maksud kamu Dit?” Nela
pun kaget
Tetapi saat Nela
melihat Adit dia sudah tidak ada entah kemana dan meninggalkan layangan itu.
Itulah kejadian sembilan tahun yang lalu yang selalu ia bayangkan dalam
kesendiriannya. Nela selalu memaksa kepada ibunya agar dia bisa bertemu dengan
ayahnya, tapi usaha itu sia-sia tak satupun kata yang ibu ucapkan tentang ayah,
ibu selalu melamun setiap Nela menanyakan itu. Suatu hari ia pernah mencoba
mencari tahu tentang ayahnya dengan melihat ke kamar ibu, tetapi disana tak ada
satupun foto ayah dipajang, dan usahanya kembali sia-sia.
Hingga pada akhirnya ia memaksa kepada neneknya untuk
memberi tahu tentang ayahnya itu, tapi nenek sama kerasnya seperti ibu yang tak
pernah memenuhi jawaban Nela.
“Bu, Nela pengen ketemu
sama ayah bu?” ucap Nela
“Tidak boleh nak!” ucap
ibu sambil membentak Nela
“Kenapa bu apa karena
ayah meninggalkan kita? Lalu kenapa 9 tahun yang lalu Adit bicara bahwa ayah
itu jahat? Apa benar bu?” ucap Nela sambil meneteskan air matanya
“Bukan itu nak. Maafkan
ibu, ibu tak bisa memberitahumu, suatu saat kamu pasti akan tahu semuanya.”
Jawab ibu
Nela pun menangis
dipangkuan ibunya, ia tak mengerti mengapa ibunya melarang untuk bertemu
ayahnya itu dan mengapa Adit menyebut ayah Nela jahat.
14 Oktober itulah hari ulangtahunnya, tepatnya sekarang Nela
berusia 17 tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ibu dan neneknya selalu
merayakan ulang tahun nya dengan membangunkan Nela tepat puku 00.00.
Keesokan harinya,
ibunya mengajak Nela pergi ke suatu tempat, berbagai macam pertanyaan mulai
bermunculan dalam otaknya, apakah ibu akan mempertemukan Nela dengan ayahnya
atau dia akan memberi kado istimewa kepada Nela. Tiba-tiba mereka turun di
depan Rumah Sakit Jiwa Kemayoran.
“Bu kita mau kemana
sih?” ucap Nela
“Nanti juga kamu tahu
nel.” Jawab ibu
Tiba-tiba ibu membawa Nela ke sebuah ruangan yang begitu
sunyi, tak ada canda tawa atau apapun itu, disana ada satu sosok laki-laki yang
sedang memeluk boneka yang sudah lusuh.
“Bu itu siapa? Kenapa
kita kesini?” Tanya Nela
“Itu orang yang selama
ini kamu cari nak.” Jawab ibu
Tanpa disadari ia sudah
tergeletak di lantai sambil meneteskan air matanya, ia memandang laki-laki itu,
wajahnya sangat mirip dengan Nela. Bagai pinang dibelah dua, bedanya Nela
perempuan sedangkan dia laki-laki. Ia tak percaya akan kenyataannya, laki-laki
yang selama ini Nela cari yang ia kira benar-benar jahat telah meninggalkan Nela
dan ibunya itu. Laki-laki yang ia sangka sudah menikah dengan wanita lain dan
hidup bahagia. Justru menderita disebuah ruangan yang begitu beku dan dingin
jauh dari keramaian. Rambut gondrong dan pakaian yang sudah tak layak. Tapi
kenapa ayahnya memeluk sebuah boneka yang lusuh itu dan selalu dipeluknya.
“Itu kamu nel.” Nela
kaget dengan perkataan ibu yang tanpa ia Tanya ibunya sudah menjawabnya. Nela
pun menghampiri ayahnya lalu memeluknya.
Tepatnya 17 tahun yang lalu Nela diculik dan orangtuanya
mencari Nela keberbagai tempat, mulai dari kota sampai kampung-kampung tapi
usaha itu sia-sia. Hingga saat ayahnya mendengar suara tangisan dari sebuah gubuk, ayahnya curiga bahwa itu
adalah Nela. Ayahnya memberanikan diri masuk ke gubuk itu dan ternyata benar
itu suara tangisan Nela. Saat ayahnya ingin menyelamatkan Nela tiba-tiba
penculik itu menodongkan pisau mengancam agar ayah dapat meninggalkan gubuk,
tapi ayahnya melawan pisau itu hampir menusuk di dadanya tapi ayahnya berhasil
menghindarinya tetapi ayahnya malah menusuk penculik itu hingga mati. Lalu
ayahnya dipenjara tetapi karena begitu banyak beban yang ada, hingga ayahnya
menjadi stres dan dimasukan kerumah sakit ini.
Pertanyaan-pertanyaan
yang selama ini selalu hadir kini semuanya sudah terjawab, ayahnya tidak jahat
tapi orang-oranglah yang tak tahu bagaimana cerita yang sebenarnya.oip
Hari-hari telah dani jalani, hari-hari dimana dia harus
merenungkan hidup, meratapi, memikirkan semua yang akan terjadi di suatu hari
dia tidak tau harus sedih atou bahagia.
Hari-hari telah dani lalui dengan penuh
semangat dani selalu belajar terus menerus tidak ada hentinya dia belajar
karena takut nilainnya tidak 90 semua karena kalou tidak danil tidak akan dapatkan
tanda tangan dari ayahnya.
Ayahnya tidak mau menandatangani
rapotnya karena nilainnya hanya 3 yang bukan 90. Dani yang awalnya bahagia dan
tidak sabar untuk menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan peringkat 1 di
Kelasnnya kepada ayahnya dia berkata “pasti ayah akan senang dan bahagia
setelah mendapatkan berita itu”.
Dia berjalan dengan penuh rasa bangga
dan bahagia sambil lari-lari karenna saking tidak sabarnnya. Setelah sampainnya
dia di Rumah dia menceritakan apa yang ia ingin sampaikan kepada ayahnnya bahwa
ia mendapatkan peringkat pertama di kelasnnya tapi ayahnnya hanya tersenyum
kecil dan berkata “Ayah tidak mau menandatangani rapot kamu karna rapot kamu
nilainnya kecil-kecil, percuma kamu mendapatkan peringkat satu tapi nilai kamu
hanya sedikit”. Ayahnnya melemparkan rapotnya dan pergi begitu saja.
Betapa
hancurnya hati dani ketika melihat respon dari ayahnya yang tidak menyenangkan
itu. Dia bingung harus menandatangani ke siapa rapot itu karena ibunya sudah
meninggal dan hanya dia anak satu-satunya Dia terus menangis dan meminta tolong
untuk menandatangani rapotnnya kepada adik bapanya dani berkata”paman bolehkah
saya meminta tanda tangan paman karena ayah saya tidak mau menandatangani rapot
saya”. Pamannya berkata”tentu saja nak, ngomong-ngomong kamu dapatkan peringkat
berapa di kelas kamu?”. Dani berkata”Saya dapat peringkat kesatu paman”. Sambil
berbicara pelan dan sedih. Pamannya”wah ternyata kamu anak pintar yah, hebat
sekali kamu. Kamu adalah kebanggaan paman”. Dani hanya bisa tersenyum kecil
karena dia sadar dia hanya bisa menyenangkan pamannya bukan ayahnya.
Waktu
pun terus berlalu dan tidak ada hentinya dani Belajar terus menerus sampai iya
pun berumur dewasa dan sudah duduk di bangku SMA. Dia tidak ada hentinya
belajar terus menerus tidak ada waktu istirahat baginya karena dia belum pernah
membahagiakan ayahnya selama ini. Semester demi semesterpun dia jalanin dan
tidak pernah dia mendapatkan rengking 2 dia selalu mendapatkan rengking ke 1
dari SD sampai ia masuk ke SMK di satu ketika iya mendapatkan rapot yang sangat
bagus semuannya rapotnnya rata-rata 90. Dia pun tersenyum puas atas kerja
kerasnnya yang selama ini dia lalui, dia ingin ayahnya tau akan prestasinya itu
dia berlari ke rumah dan melihat ayahnya yang terbaring lemas karna sakit yang
di deritannya selama 2 tahun. Dani berkata kepada ayahnya”ayah saya dapatkan
nilai yang diinginkan ayah, ayo sekarang ayah bangun tersenyumlah dan peluk
anakmu ini ayah”. Ayahnya tersenyum dan memeluk dani dengan penuh rasa
bangga”terimakasih nak kamu sudah memenuhi keinginan ayahmu ini, sini ayah akan
tanda tangan rapotmu itu. Maafkan ayah nak yang selalu memaksa dirimu untuk
mendapatkan nilai yang tidak pernah ayah syukuri tapi ingatlah nak ayah ingin
anak ayah haus akan ilmu dan tidak pernah puas akan ilmu yang pernah kamu
dapatkan”ayah dani langsung pisan setelah menandatangani rapot itu danipun
menangis dan tidak berhenti memegang tangan ayahnya yang begitu kurus karena
penyakit yang di menggorogotinya dan pamannya pun panik dan menelepon ambulan untuk
membawa ayah dani ke rumah sakit.
Di
Rumah sakit Dani tidak berhenti menangis, Setelah menunggu 15 Menit lamanya
dokter keluar dari ruang ICU dan Danipun langsung menghampirinya sambil berkata
“Bagaimana dok keadaan ayah saya?” Dokterpun menjawab”Maafkan kami, kami telah
berusaha menolong ayah anda tapi nyawanya sudah tidak tertolong lagi”. Dani
berlari menghampiri ayahnya setelah mendengar kabar itu sambil menangis.
Sudah
3 Tahun Dani ditinggalkan oleh ayahnya dan Danipun sekarang menjadi seorang
Dosen di sebuah universitas yang terkenal di Bandung dan dia juga mendapatkan
Beasiswa S2 di Eropa. Ketika itu Dani tidak hentinya memikirkan ayahnya dan
baru sadar ayahnya berbuat seperti itu untuk masa depannya yang lebih baik agar
dia tidak hentinya untuk tidak hausnya menuntut ilmu.
SOSOK PRIA DIDALAM MIMPI
- 14 Nov 2020
- 110
- Cerpen
Pagi
yang cerah, udara yang sejuk dan aku kembali kepada aktivitas rutinku, pagi itu
aku tiba disekolah. Aku duduk didekat kelasku, aku dan teman-temanku sedang
duduk di dekat kelas kami, kami sedang berbicara menceritakan zahra yang
ternyata Zahra suka sama Ali laki-laki yang cuek kepada perempuan. Ali adalah
laki-laki yang selama ini aku kagumi dan Ali adalah sodara temanku.
Teman-temanku
berbicara “Ali, kata Zahra li.” Ucap teman-temanku.
Ali
tidak menjawab, bahkan menoleh ke belakangpun tidak, Ali sangat cuek terhadap
perempuan.
“aku
bisa tidak ya memiliki ali?”tanyaku dalam hati.
Aku
merasa iri oleh Zahra, karena aku juga sedikit suka sama Ali. Aku hanya bisa
melihatnya dari kejauhan dan aku hanya bisa memendam perasaanku sendiri tanpa
orang lain mengetahuinya.
Hari mulai berganti, dan aku masih
ingat hari itu hari kamis, aku sudah melaksanakan pelajaran olahraga dan
ternyata kelas Ali giliran pelajaran olahraga setelah kelasku. Aku melihatnya
dan aku sedikit tidak memperdulikannya.
Berawal
dari ketidak kenalan tersebut, aku semakin penasaran terhadap Ali dan aku
dipertemukan bersama Ali di BBM, aku tidak menyangka, kalau adi akan memulai
lebih dulu di BBM, Lalu Ali pun bertanya terhadap saya tentang saya, dan tanpa
disadari saya langsung membalas pesannya satu persatu pesan singkatnya itu.
Waktu semakin berjalan dan kami semakin mengenal satu sama lain.
Tepatnya tanggal 26 Februari Ali
menyatakan perasaannya kepadaku, aku bingung aku takut kalau Ali hanyalah
bercanda, tapi Ali mulai meyakinkan aku kalau Ali benar-benar ingin memilikiku.
Hatiku waktu itu tidak karuhan karena ucapan Ali yang sangat mengejutkan.
Setelah aku berfikir dengan pasti dan tepat akhirnya aku menerima permintaannya
Ali.
Awalnya
aku menyangka bahwa Ali adalah seorang laki-laki yang super cuek terhadap
perempuan, tapi semua itu tidak benar, ternyata Ali adalah seorang laki-laki
yang sangat baik dan sangat pengertian. Ali berkata “aku sebenarnya tidak cuek,
aku cuek hanya kepada mereka yang tidak
aku kenal “ucap Ali.
Ali
adalah orang yang setia, buktinya pada hari sabtu aku pulang sekolah, dia masih
menunggu aku dan dia mengajakku pulang bareng. Ali menunggu aku didekat
kelasku. Dan aku menghampiri Ali, aku sangat malu ketika teman-temanku berkata
“cie, kalian baru jadian ya, mana dong pajak jadiannya?” ucap teman-temanku.
“heem’
jawabku sambil agak malu.
Cuaca
hari itu tidak mendukung atau sedikit gerimis, Ali memutuskan untuk diam
terlebih dahulu dirumahku, waktu itu Ali masih malu-malu bicara dan bahkan
bicarapun tidak, kayak yang tidak kenal.
Aku
sangat bersyukur memiliki Ali dan aku sangat bahagia sekali, karena Ali adalah
satu-satunya orang yang membuat aku semangat. Setiap habis sholat aku selalu
berdo’a, aku selalu menyebut namana disetiap do’a ku. Aku tidak pernah bosan
kenal dirinya. Aku merasakan kebahagiaan saat aku bersamanya.
10
juni adalah ulang tahunku, waktu itu aku merasa dijauhi dan diasingkan oleh
teman-teman dekatku. Dan Ali terlihat sudah mulai bosan bersamaku, aku merasa
sedih dan aku sedikit tidak bersemangat dihari ulang tahunku.
Aku
mengajak teman-temanku untuk buka bersama di acara ulangtahunku karena waktu
itu ulang tahunku bertepatan di bulan Ramadhan. Awalnya teman-temanku tidak ada
yang datang satupun ke rumahku, aku merasa sedih. Tapi setelah beberapa jam
ternyata teman-temanku akhirnya datang juga.
Teman-temanku
datang kerumahku dan aku diberi kejutan, aku tidak menyangka dan aku kira hari
ulang tahunku tidak akan ada yang spesial.
Kami
berbuka bersama, setelah selesai makan, tiba-tiba aku dikejutkan lagi oleh
datangnya Ali kerumahku, Ali sudah ada didepan rumahku dan membawa sebuah kue
dan kado yang besar. “ happy birthday to you” ucap Ali sambil bernyanyi.
Aku
terkejut dengan apa yang telah terjadi saat itu, aku membeci Ali, tapi Ali
orang yang membuat acara ulang tahunku terjadi dengan sangat ramai dan banyak
kejutan untukku. Aku sangat bahagia, Ali meminta maaf kepadaku dan Ali
berbicara “ itu hanya kejutan untuk kamu, aku hanya bercanda melakukan itu, semua
aku lakukan untuk kebahagianmu “ ucap Ali
Waktu
terus berjalan semakin lama, dan sampai sekarang aku tidak pernah bosan
memilikinya. Ali berbicara “ kamu adalah wanita yang sering aku mimpikan dalam
setiap tidurku, dan kamu adalah wanita yang aku idamkan” ucapnya
Aku
tidak ingin kehilangan dirinya karena dia adalah lelaki yang mampu membuat
diriku semangat dalam hal apapun.
PERGI UNTUK KEMBALI
- 14 Nov 2020
- 77
- Cerpen
Pada
malam hari yang dingin turunlah seorang wanita bernama lisa dari pesawat, dia
merasa bingung dan tidak percaya setelah sekian lama akhirnya bisa kembali ke
kota kecil ini. Kota kecil yang menjadi kota kelahiran lisa, kota kecil yang
menjadi saksi hidup lisa sampai remaja, kota kecil yang memberitahu lisa apa
artinya hidup, artinya sahabat, artinya perjuangan dan artinya cinta.
Perlahan-lahan kakinya melangkah
pergi meninggalkan bandara yang sepi itu, lisa memberhentikan dan pulang dengan
taxi yang ia naiki, didalam taxi lisa selalu menoleh kekanan dan kekiri seakan
masih tidak percaya dia bisa kembali ke kota kelahirannya ini. Taxi yang
dinaiki oleh lisa melaju sangat kencang ditengah hujan yang semakin deras, dan
akhirnya lisa bisa sampai kerumah yang dulu ia tempati sampai usia remaja.
Lisa mengetuk pintu tetapi tidak ada
yang membukakan pintu itu mungkin orangtua dan keluarga yang tinggal dirumah
lisa sudah tidur sampai akhirnya pintu itu terbuka dan semua orang heran
melihat lisa yang berdiri tegak dibalik pintu rumahnya .ya, karena lisa tidak
memberitahu bahwa dia akan pulang setelah sekian lama kuliah di luar negeri,
orangtuanya pun bahagia sekaligus kesal karena lisa tidak memberitahu kalau dia
akan kembali ke rumahnya ini.
Setelah lama mengobrol dan melihat
rumah yang dulu lisa tempati kemudian lisa beranjak pergi ke kamar
kesayangannya, pintu kamarpun terbuka lisa bahagia karena kamar ini sama
seperti saat lisa tinggalkan dan lisapun melihat satu-persatu barang
pribadinya, langkah kaki lisa terhenti melihat meja belajar yang berisi
buku-buku dan album foto pribadinya, lisa membuka halaman demi halaman album
foto sampai akhirnya mata lisa tertuju pada satu foto kebersamaan lisa dengan
seseorang yang membuat lisa mengenal cinta, dan mengantarkan lisa untuk selalu
bahagia sekaligus membuat lisa mengalami kesedihan juga pengorbanan.,sosok itu
adalah Doni sahabat sekaligus yang menjadi cinta pertama bagi Lisa.
Lisa terus menatapi foto itu sambil
mengingat kembali sosok doni, seorang sahabat yang selalu menemani lisa,
mendukung lisa dan memperhatikan lisa walaupun Doni seseorang yang sangat jahit
dan menyebalkan. Lama-kelamaan Lisa mulai merasa nyaman dan mulai mencintai
Doni, tentunya lisa menyembunyikan perasaannya itu karena Lisa merasa malu dan
Lisa juga sadar bahwa doni hanyalah seorang sahabat baik tidak lebih.
Ibunya lisa kemudian datang dan
menyadarkan lamunan Lisa tentang Doni sahabatnya itu, Lisa merasa kaget dan
langsung membereskan album foto masalalunya lalu Lisa terbaring di kasur kesayangannya
tetapi pikirannya masih terganggu oleh sosok Doni karena sampai saat ini Lisa
belum bisa melupakan doni dan Lisa masih sangat mencintai sahabatnya baiknya
itu.
Mata lisa mulai menutup dan Lisapun
tidur terlelap melupakan semua lamunan kenangan masalalu yang pernah ia lalui, masa
dimana lisa mulai bisa mengungkapkan perasaannya kepada Doni tetapi saat
perasaanya sudah diketahui oleh Doni, Lisa harus pergi meninggalkan Doni. Tanpa
di duga-duga ternyata Doni juga mencintai Lisa bahkan disaat Lisa belum
merasakan cinta yang sama seperti saat ini.
Keadaan yang sangat sulit itu
dirasakan oleh Lisa, dia sangat sedih karena perasaan yang selama ini Lisa
pendam terungkap disaat Lisa harus pergi untuk melanjutkan kuliah diluar
negeri. Masih terngiang jelas disaat Lisa dibandara, Doni menhampiri dan
mencegah Lisa untuk pergi, Lisa sangat bingung dan terharu tetapi keputusan
Lisa sudah bulat dan dia akan tetap kuliah diluar negeri.
Perasaan Doni saat itu hancur dan
takut jika Lisa pergi dia tidak akan kembali lagi, Doni juga berpikir Lisa
pasti akan tinggal diluar negeri yang dianggap lebih baik dari pada tinggal di
kota sekecil ini. Tapi apa daya sebesar apapun usaha yang Doni lakukan tidak
akan membuat Lisa merubah keputusannya itu dan akhirnya Doni terkulai lemas
melihat langkah kaki Lisa yang semakin menjauh dari dirinya.
Hari demi hari harus Doni lalui
tanpa kehadiran Lisa yang selama ini selalu ada disampingnya, tetapi semakin
lama Doni mulai terbiasa hidup tanpa Lisa walaupun dalam hati kecil Doni tidak
bisa membohongi perasaannya yang masih tidak percaya bahwa Lisa pergi
meninggalkannya. Doni juga tidak mau terpuruk terlalu lama dalam keadaan
seperti ini, Doni pun mulai bangkit dan harus mencoba mengikhlaskan kepergiaan
sahabatnya itu.
Sinar matahari pun mulai memasuki
celah-celah jendela kamar Lisa dan membuat Lisa terbangun dari tidurnya yang
lelap. Tetapi Lisa terbangun dengan pikiran yang masih tertuju pada Doni cinta
pertamanya itu. Dalam benak Lisa dia bertanya “apakah masa itu akan kembali terulang?”
“apakah aku dan Doni akan kembali bersama?” Seakan-akan Lisa ingin berteriak
“aku sudah kembali dan tidak akan pernah pergi lagi!”
Lisa
melihat kalender dan teringat hari ini adalah hari ulang tahun Doni. Lisapun
berjalan diatas rumput hijau yang selama ini menjadi tempat bertemunya Lisa dan
Doni saat merayakan hari-hari tertentu berbicara “Tetapi kenapa kamu bisa
kembali?” “ karena aku pergi untuk kembali kepadamu Doni!”.seperti hari ulang
tahun mereka.Lisa mengingat kembali canda, tawa dan tangis yang pernah terjadi
ditempat ini. Lisa menoleh kebelakang
karena bahunya ditepuk oleh seseorang tapi saat badan Lisa terbalik dia
kaget karena orang yang menepuknya itu adalah Doni.
Setelah
saling memandang sekian lama, Doni akhirnya berbicara sambil memegang tangan Lisa “Apakah ini mimpi?apakah kamu benar Lisa?
Lisa sahabatku? Lisa cinta pertama ku?” Lisa menjawab “Iya benar, saya Lisa sahabat
kamu, cinta pertama kamu yang dahulu pernah pergi meninggalkan kamu.” Donipun
bertanya “Tetapi kenapa kamu kembali Lisa?” “Karena aku pergi untuk kembali.”
Itulah jawaban Lisa kepada Doni.
Akhirnya
Mereka kembali tertawa, kembali mengelilingi kota kecil ini, kembali makan
bersama, kembali melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan pada masa
lalu.Lisa dan Doni sangat bahagia karena terlihat jelas dari senyuman mereka
berdua.
Disebuah
kota ada seorang gadis yang selalu dibebani pikiran yang amat membuat dia
gelisah setiap detiknya. Dia hidup dari kecil sampai sekarang bersama nenek dan
kakek yang sangat dia sayangi tanpa terkecuali apapun. Gadis itupun selalu
menanyakan dia terlahir bagaimana? Dan apakah dia anak yang ditunggu-tunggu oleh keluarganya atau
tidak? Dan dia selalu menanyakan hal yang sama ketika dia tidak mendapatkan
jawaban apa yang dia inginkan, nenek dan kakeknya hanya menjawab “Ini takdirmu,
kamu harus menikmatinya apapun yang terjadi ini mungkin yang terbaik untuk
hidupmu”. Perasaan gelisah itupun selalu menjadi beban pikirannya, dia juga
tahu ini takdirnya tapi dia juga ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
pada hidupnya.
Sifat gadis itu sangat amat
cerewet,berisik,baik hati dan selalu mengalah dengan apa yang dia miliki. Tapi
dia pun mempunyai sifat yang selalu membuat orang lain kecewa karena dengan kecuekannya.
Tapi saat dia peduli sama siapapun itu yang selalu ada buat dia, yang selalu
ada disampingnya ketika dia bahagia,sedih,duka dan apapun itu ,gadis itu tidak
akan pernah mau membuat orang seperti itu terhadapnya mengalami hal yang
membuatnya meneteskan air mata.
Dia hidup punya alasan tersendiri
untuk membuat orangtuanya bangga dan menghidupi adik-adik tercintanya meskipun
dari perbedaan ayah. Tapi dia bahagia dengan apa yang dia punya saat ini dan
dia sangat tak ingin kehilangan satu pun lagi anggota keluarganya. Cukup yang
pertama ayah tercintanya yang tak pernah bisa seatap rumah dengannya atau
dengan keluarganya , karna pada saat dia lahir kedunia 40 hari orang tuanya
sudah tidak bersama-sama lagi, itu satu hal yang selalu dia sesali dan membuat
dia selalu meneteskan air mata tanpa ada
yang bisa membuatnya berhenti kecuali dari orang-orang yang peduli dengan
selalu memberinya semangat apapun yang terjadi ini HIDUP kita harus jalani
skenario ALLOH yang mungkin akan lebih indah dengan apa yang kita inginkan.
Gadis itu saat ini bersekolah di
SMKN Cinta Kasih yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, dia berangkat sekolah
memakai sepeda motor yang diberi nama “ Si Geulis” haha J
mungkin nama yang paling unik. Dia juga mempunyai sahabat-sahabat yang selalu
peduli dengannya walaupun mereka terkadang “Slekk” tapi itu hanya bumbu dari
sebuah persahabatan. Gadis itupun mempunyai kedekatan dengan sahabat
sebangkunya yang tadinya dia tidak ingin sekelas dengannya karna dia sangat
pintar waktu di smpnya. Gadis itu pun slalu mencurahkan isi hatinya dengannya
apapun yang dia rasakan selalu curhat, sahabatnya itu bernama Layla.
Gadis itupun mempunyai sahabat baru
ya mungkin baru kenalnya mereka waktu masuk sekolah dan menjadi sangat dekat,
dia baik hati dan selalu apapun yang gadis itu inginkan dia kabulkan. Selalu
dan selalu dia ada di sisinya saat gadis itu senang, sedih, duka dan apapun itu
dia selalu ada disampingnya. Gadis itu bernama Indah dia itu sangat amat baik
dan Gadis itupun sangat tidak ingin kehilangannya mungkin dia yang selalu ada
disaat dia kesepian.
Gadis itupun mempunyai satu sahabat
yang dari kecil bersamanya tanpa ada satu yang mengganggu kebersamaan kita dan
selalu belasan tahun ini bersamanya SD,SMP,SMK mereka satu sekolah dan bahkan
satu kelas selalu dibangku sekolah, rumah merekapun berdekatan dan dia adalah
soulmatenya.
Gadis itu mempunyai GENG yang bernama
“CILOK SQUAD” gadis itu sangat nyaman dengan mereka karna mereka yang mungkin
menerima dia dengan apa adanya. Dan karna kekompakkan yang mereka buat membuat
gadis itu selalu bersyukur.
Gadis itu mempunyai sahabat
yang mungkin kenalnya baru-baru tetapi
dia sangat nyaman dengannya karna kebaikan dan ketulusannya ingin menjadi
sahabatnya , dia selalu nyamann dan tertawa saat bersamanya menggila bareng dan
bahkan olengnya pun bareng-bareng mungkin karna mereka senasib jadi itulah yang
membuat kedekatan kita menjadi sangat erat. Dan gadis itupun mempunyai sahabat
yang selalu orang lain ngomong mereka itu kembarlah, miriplah padahal kalau di liat-liat mereka sangat jauh
berbeda tapi mungkin karna mereka slalu bareng-bareng dan masalah dalam satu geng dia yang
selalu adaa buatnya , mereka selalu mempunyai perasaan yang sama.
Sahabat itu menurut gadis adalah
orang yang paling dia sayang,butuhkan dan selalu tidak pernah ingin melihat
sahabatnya menderita karna apapun itu. Bahkan ketika sahabat mempunyai perasaan
yang sama kepada satu cowo gadis itu pun slalu mengalah karna baginya cowo itu
mungkin tidak baik untuk dirinya dan ada yang lebih baik dari cowo itu dan
sahabat adalah segala-galanya buat dia.
Dan saat ini gadis punya cowo yang
paling dia sayang dan paling dia cintai. Tipe orang selalu dia cari selama ini
dan saat ini alloh kasih. Cowo itu konyol,perhatian, peduli, dan kadang
romantis kadang jauh dari kata romatis, dia apa adanya, dan selalu bikin gadis
itu tertawa apapun yang terjadi. Satu hal yang takan pernah dia inginkan adalah
kehilangan dirinya, karna yang bisa dijadikan suatu pegangan hidup, pendamping
hidup walaupun terkadang laki-laki itu tak seperhatian laki-laki lain pada
umumnya. Tetapi bisa menjadikan laki-laki itu bagian dari hidupnya dia sangat bahagia dan
sudah nyaman dengannya.
Suatu waktu dikala saat gadis itu
berjalan ada seorang wanita cantik yang tak pernah dia duga sebelumnya, wanita
itu memanggil gadis.Terhentilah langkah kaki gadis itu, dan dia menjawab
panggilan wanita itu pas dia tengok kebelakang, gadis itu meneteskan air mata
dan langsung berlari ke arah suara itu dan ternyata dia adalah seorang wanita
hebat dan paling di sayangi di dunia ini tanpa terkecuali apapun itu, wanita
itu adalah yang berusaha, berjuang apapun yang terjadi apapun yang dia inginkan
pasti dia dapatkan dengan sebuah kerja
keras walaupun dari kecil gadis tidak dengan dia tapi dialah yang ikut serta
membesarkannya walaupun tidak secara langsung.Dan bagi gadis wanita itu
segala-galanya buat dirinya, tanpa wanita itu dia tidak bisa ada di dunia ini.
Gadis
juga mempunyai satu kerinduannya terhadap sesosok laki-laki yang tidak pernah
lelah untuk menghadapi sosok gadis yang mungkin dia gadis yang sangat pemalu tanpa
terkecuali terhadap laki-laki itu dia tidak pernah banyak bicara saat dia dan
laki-laki itu bertatapan dan berhadapan secara langsung bahkan untuk berbicara
berdua juga serasa canggung sekali mungkin karna laki-laki itu tidak ada di
setiap hari-harinya
gadis jadi seolah-olah laki-laki itu
sangat asing baginya, bahkan gadis sempat tidak mau menemuinya. Namun setelah
beberapa bulan sering bertemu dan pernah menginap dirumah laki-laki itu gadis
itupun mulai nyaman dengan adanya dia dihidupnya setelah kejadian sewaktu gadis
dilahirkan langsung terjadi suatu masalah besar sehingga dia dan gadis tidak
bisa bersama-laki
layaknya anak dan ayah seperti umumnya. Gadis mulai menerima kehadiran
laki-laki itu, tetapi alloh dan waktu berkata lain kita mungkin ditakdirkan
tidak boleh bersama-sama terlalu lama dan mungkin alloh sudah rindu pada laki-laki itu, waktu gadis kelas
5 sd laki-laki
itu meninggalkannya untuk selama-lamanya tanpa dia ketahui bahwa pria itu sudah
beberapa hari dirawat di rumahsakit, pria itu tidak ingin gadis mengetahuinya
kalau dia dirawat dirumah sakit karena menderita penyakit paru-paru, pita suara
pecah dan komplikasi. Pria itu pun menyembunyikannya dari gadis itu, setelah
gadis mengetahuinya pria itu sudah tidak bernafas lagi, gadis itu pun merasakan
dirinya hancur sudah dan dia langsung menemui pria itu yang sudah terlentang
tidak memakai busana dia sedang dimandikan. Gadis itu melihat pria yang sangat
dia hormati,sayangi dan sangat berharga baginya sedang terlentang tidak memakai
sehelai benang pun, gadis itu langsung duduk dan meratapi kepergian pria itu
dia menjerit dan menangis tak henti-henti meskipun disana banyak orang yang
melihat dia tidak menghiraukan itu . Dia sangat terpukul dengan keadaannya
sekarang yang tak pernah tahu akan bagaimana nantinya.
Suatu hari dia terlihat sangat muram di sekolahnya
teman sekelasnya pun bertanya.”Dis kenapa wajahmu kaya benang kusut gitu?’
layla bertanya dengan nada bercanda khas dia .”Engga kenapa2 emang kelihatan
banget ya”?. gadis pun menjawab pertanyaan layla dengan nada serak-serak basah
“Eh iyalah makanya aku nanya kaya gitu juga.Apakah ada masalah dirumah?di
sekolah atau dengan pacar?hehe”.Layla pun semakin ingin tau apa yang sedang
dipikirkan sahabatnya itu.”Tidak bukan karena ada masalah di rumah, di sekolah
apalagi sama pacar alay banget” gadis pun menjawab dengan nada sensi.”Terus apa
?”.layla semakin mendesak gadis “Ini lagi inget aja sama ayah”. sambil
meneteskan air mata.”Sabarlah laylakan ada disini jadi jangan bersedih doakan
dia semoga dia bahagia dialam sana”.Mereka serentak menjawab.”Amiiiinnnnn”.
KIKISAN MASALALU
- 14 Nov 2020
- 84
- Cerpen
Siapa orang yang
paling kamu cintai? Siapa orang yang paling kamu sayangi? Siapa orang yang
selalu ada untukmu? Siapa orang yang selalu berusaha membahagiakanmu tanpa
pamrih? Siapa yang selalu membelamu disaat semua orang menyalahkanmu?
Jika semua
pertanyaan itu tertuju padaku, maka aku akan menjawabnya “ ialah IBU”.
Orang yang
selalu menjaga, merawat, menyayangiku dengan penuh cinta. Maka jika kau tanya
apa hal yang paling aku inginkan, tidaklah hanya ingin melihatnya tersenyum
menatap kesuksesanku.
***
“ sayang...
bangun nak... sudah pagi... kamu harus sekolah nak..” ucap seseorang
membangunkanku dari alam mimpi.
“ mama...” aku
peluk dia erat, tanpa terasa cairan bening keluar dari pelupuk mataku.
“ iya sayang..
mama ada disini untukmu nak.. jangan nangis.. kita harus kuat.. kamu harus bisa
menjadi wanita hebat..” ucap ibuku lirih.
“ mama... kenapa
dia jahat ma?? Kenapa dia ninggalin kita? Aku beci dia ma... aku benci dia!!!”
ucapku berapi-api.
“ sudahlah nak
walau bagaimanapu dia tetap ayahmu! Darahnya mengalir di tubuhmu! Kamu tetap
harus menghormatinya! Kau bisa menjadi anak durhaka jika membencinya” ucap
ibuku menasehatiku.
“ tapi dia tidak
pantas dihormati! Dia tidak pantas disayangi! Dia terlalu hina! Dia terlalu
kotor! Dia terlalu keji! Dia bukan ayahku!!!!”.
Seperti itulah
satu tahun silam keadaan hidupku. Keluargaku seperti kapal-kapal yang porak
poranda dihantam badai. Bukan!!! Tapi lebih hancur dari itu!!. Ibuku memang
tidak pernah mengajarkanku menaruh dendam kepada seseorang. Namun biarlah untuk
saat ini aku menyangkalnya. Bukan karena aku sudah tak lagi menghormatinya.
Tapi hati ini!! Hati ini sudah tak jelas wujudnya untuk menerima tindakan
kejinya dengan semudah membalikan telapak tangan.
Siapa orang yang
aku benci itu?? Siapa orang yang menjadikanku sebagai seseorang yang pendendam
itu?? Dia!!!! AYAHKU!!!!!
Cuihhhh...
bukan!! Dia bukan ayahku!! Ia hanya bajingan keparat!! Dia penebah tak
bermoral!! Dia PECUNDANG!!!”
***
Aku mengerjapkan
mata saat terbebas dari mimpiku. Rupanya malam sudah berlalu tergantikan dengan
sinar mentari yang menyilaukan penglihatanku.
“ pagi ma... “
ucapku dari belakang tubuhnya dan langsung memeluknya erat.
“ sayang... kamu
sudah bangun rupanya..” ucap ibuku
“ hmmm tumben
mama masaknya banyak?? Makanan kesukanaan papa lagi semuanya?? Ada apa ma? Mm..
mama kangen papa ya??” ucapku menggodanya
“ papa mu mau
pulang sayang... dia tidak pulang sendirian tapi bersama adik bosnya.. jadi
mama masaknya banyak” ucap ibuku menjelaskannya.
“ oh gitu...
pantas saja..” ucapku.
“jadi papa mau
pulang ma?? Asiiikkk aku dapat mainan baru dong...” ucap Aldi yang muncul
tiba-tiba.
“ iya sayang...
pasti dong papa kan sayang kamu nak..” ucap ibuku lembut.
Tokk.. tokk..
tokk..
Suara pintu
diketuk pertanda ada seseorang mengunjungi rumahku.
“ biar aku saja
yang buka pintunya ma..” ucapku.
“yasudah.. gih
cepat.. jangan biarkan tamu menunggu lama”
Aku pun segera
mendekati pintu untuk membukanya.
“ papa. Mama....
papa pulang” ucapku berteriak.
Ibu dan adikku
pun segera menghampiriku. Sumringah dari wajah kami pudar saat melihat di
belakang ayahku ada seorang wanita ayang terpatut 10 tahun lebih tua dari
ibuku.
“ si...” belum
selesai aku bicara, mama lebih dulu mempersilahkan masuk papa dan dia.
Entah ini
perasaanku saja atau bukan, aku merasa ada sesuatu yang berbeda dari ayahku.
“ pa... ayo kita
makan dulu.. kalian pasti cape.. aku sudah buatkan makanan untuk kalian..”
“ yasudah..
ayo..” ucap ayahku. Bukan mengajak mama! Bukan mengajak aku ataupun adikku!
Melainkan dia!! Yang bukan siapa-siapa disini.
“ ayo silahkan
mbak.. jangan sungkan anggap saja rumah sendiri” ucap ibuku yang hanya ia respon dengan anggukan kepala.
“yasudah kami
tinggal dulu... selamat menikmati” ucap ia sadari kata-kata itu biasanya
diucapkan oleh seorang pelayang restoran setelah mengantar pesanannya. Dikira
ini rumah makan apa????
Singkat waktu..
acara dinner palsu itu pun usai. Dia memutuskan menginap di rumah kami.
Meskipun aku tak sampai hati menerima ada wanita lain yang tinggal serumah
dengan kami yang statusnya bukan keluarga kami. Namun,, apa boleh buat??
Esok harinya aku
terbangun katena suara-suara gaduh yang timbul dari ruang tengah. Aku tak
langsung menghampirinya melainkan mengupingnya dibalik pintu.
“ dia bukan adik
bos! Dia kekasihku dan aku mencinntainya begitupun dengan dia!!” ucap ayahku
dengan jelas.
Bagai disambar
petir di siang hari.. lututku lemas menopang badanku... tubuhku lunglai sampai
akhirnya aku terjatuh bersimpuh pada tembok yang dingin sedingin hatiku saat
itu.
“ jadi kau
menyuruhku menyiapkan makanan, membereskan ruang tamu, menyiapkan semua ini
hanya untuk menyambut kedatanganmu bersama kekasihmu itu??dianggap apa aku
ini?? Kau tahu?? Lebih terhormat pencuri yang rela melakukan hal terlarang
untuk menafkahi anak istrinya dari pada perbutan kejimu!! Membawa selingkuhan
ke rumah yag jelas-jelas berpenghuni anak dan istrimu. Dimana akalmu?? Dimana
hatimu?? Jawab aku!!!!”
“ sudah aku
bilang aku akan memilih bersamanya aku tak ingin lagi kau dan anak-anak! Aku akan pergi bersamanya! Karena aku dan dia
saling mencintai! Jadi jangan harap aku akan kembali pada kalian!!!!”’
“ kau bilang apa
barusan?? Kau sudah gila kah? Kau lebih dia dari pada darah dagingmu
sendiri yang masih membutuhkan kasih
sayangmu?? Kejam!! Tega kau!!! DASAR BAJINGANNNNN!!!!”
PLAKKKK!!!!!
Sebuah tamparan lolos di pipi ibuku yang basah karena air mata. Aku sudah tak
tahan lagi aku tidak bisa diam melihat ibuku seperti ini..
“CUKUPPP!!!!”
satu kata pertama yang keluar dari lisanku.
“dengnar aku!!
Jika kau memang ingin pergi bersamanya silahkan!! Tapi ingat baik-baik!! Jangan
ganggu hidup kami lagi! Kami bisa jauh lebih bahagia tanpamu! Dan satu lagi,
aku dan adikku tidak pernah memiliki ayah sepertimu!! Ayah kami sudah mati!!!!”
“ Meira....
Aldi... sini nak peluk mama..” ucap ibuku.
Kami berhambur
kepelukannya.
“ jangan
menangis ma.. kami sayang kamu....” ucapku.
“ mama tidak
menangis sayang... mama akan kuat untukmu... untuk kalian... kebahagiaan
kalianlah yang menjadi semangat hidup mama saat ini.. mama sayang kalian”
ucapnya lirih.
Histori inilah
yang membuatku sangat menyayangi mama.. dia adalah segalanya bagiku.. dia lebih
dari apapun.. ia adalah mentari keduaku. Dia adalah mentariku yang selalu
menerima hujan yang justru melenyapkannya dari cakrawala. Ai berhati lembut.
Lebih lembut dari benang sutra. Aku bersyukur padamu tuhan!! Terima kasih ya
Allah kau telah memberiku ibu yang kuat.. yang tangguh.. yang lebih dari
sekedar sempurna. I love You Ma...
KISAH KASIH ADIK KAKAK
- 14 Nov 2020
- 72
- Cerpen
Pagi hari yang cerah,
secerah hati seorang gadis cantik yang bernama Ceria. Dia sekarang masuk ke SMK
NEGERI PASUNDAN 2. Ceria tinggal di Desa kecil yang beralamat Kampung
Calincing. Didesa kecil itu adalah tempat kelahiran Ceria, di Kampung
kehidupannya sangat bahagia. Disana banyak kenangan masa kecil bersama sahabat,
keluarga, susah senang dihadapi Ceria dengan senang hati. Sejak dulu Ceria
selalu bermain, belajar bersama sahabatnya, tetapi sekarang sahabat Ceria tidak
melanjutkan sekolah karena masalah ekonomi. Sahabat yang bernama Mawar sekarang
sudah menikah dan tinggal di Jakarta, sedangkan yang bernama Cahaya dia sedang
bekerja untuk kebutuhan sehari-hari.
Pada
suatu hari, Ceria mengikuti yang namanya MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan
Sekolah) disana banyak orang dan Ceria punya teman yang baik yang bernama
Indah. Ceria sekarang tidak merasa sendirian karena dia sudah mempunyai teman
baru dan baik kepadanya. Di sekolah ada seorang lelaki yang bernama Dava, dia
adalah kakak kelas dan OSIS yang baik dan ramah. Pada saat itu Dava sedang
memainkan gitar dan bernyanyi, dia melirik ke Ceria dan tersenyum kepadanya.
Lalu di bertanya kepada teman Ceria yang bernama Indah.
“
Hay indah.” Kata Dava (sambil tersenyum)
“Hay
kak. Ada apa?” kata Indah dengan lembut.
“Aku
boleh tanya?” kata Dava
“
Boleh, memangnya mau tanya apa?” kata Indah.
“Teman
kamu itu siapa namanya?” kata Dava dengan gugup
“Oh
itu namanya Ceria, memang kenapa?” tanya Indah (sambil tersenyum)
“Engga
apa-apa.” Kata Dava (tersipu malu)
“Ah
kakak suka ya sama Ceria?” kata Indah sambil menggoda.
“Apa
sih kamu so tau ih.” Kata Dava
(terlihat malu)
“Iya
deh, terserah kakak aja. Udah iya aku mau ke kantin dulu.” Kata Indah
“Iya,
makasih ya atas informasinya?” kata Dava
“Sama-sama.”
Kata Indah.
Pada
saat Indah ke kantin, Indah bercerita kepada Ceria soal yang dia bicarakan oleh
Dava yang tadi ketemu. Wajah Ceria terlihat memerah seperi buah apel, karena
Ceria malu dan ternyata Ceria memendam rasa kepada Dava dan sebaliknya Dava
menyimpan rasa kepada Ceria. Tidak lama satu jam berbincang, Dava ada disana
dan tersenyum kepada Ceria dan teman-temannya.
Sesudah MPLS selesai, Dava dan Ceria
sikapnya seperti biasa (dingin) dan makin sini hubungannya seperti
berpacaran. Setelah hubungan mereka baik, ada seorang perempuan yang bernama Risca
dia adalah mantan dari Dava. Mantannya itu di sekolah yang sama dan dan dia
kakak kelas. Risca sangat marah ketika tau jika Ceria dekat dengan Dava dan
selalu menyindir Ceria. Sepertinya Risca masih cinta dengan Dava, tapi Ceria
dengan Dava Cuma kakak dan adik yang saling menyayangi.
Sebelummya
Dava tidak pernah bicara tentang mantannya itu, aku merasa sedih karena Dava
tidak pernah jujur sama Ceria. Makin lama Dava akhirnya bicara tentang
mantannya itu. Kemudian Ceria dan Dava bertemu di kantin dan bicara.
“Ceria?”
kata Dava (sambil tersenyum)
“Iya
kak, ada apa?” kata Ceria (membalas senyuman Dava)
“Kamu
marah ya?” kata Dava sambil gugup
“Engga,
kata siapa aku marah?” kata Ceria dengan lembut
“Aku
lihat kamu ada yang beda?” kata Dava
“Engga
ah menurutku biasa aja.” Kata Ceria
“Kamu
marah karena aku tidak pernah membicarakan Risca ya.” Kata Dava
“Memangnya
kamu sama dia ada hubungan apa?” kata Ceria (senyum)
“Dia
adalah mantan kakak. Apa kamu marah?” kata dava dengan tegas
“Aku
tidak marah kok sama kamu.” Kata Ceria (dengan senyuman manisnya)
“Makasih
ya sudah percaya kakak, maaf jika kakak tidak bicara sebelunnya.” Katanya
“Iya
kak, sama-sama. Aku maafin kok.” Kata Ceria
Sudah
lama Ceria dan Dava bicara bel sekolah pun bunyi, dan Ceria pergi ke kelasnya. Dava
pun mengikuti Ceria sampai kelas Ceria, karena Ceria selalu diganggu oleh
Risca. Pada saat sekolah Dava menunggu Ceria untuk mengantarkannya pulang ke
rumah, ketika menunggu Dava berbicara dengan Risca. Saat bicara Ceria
melihatnya, tapi Ceria malah tersenyum kepada Risca dan Risca pun tidak
membalas senyuman dari Ceria.
Makin
kesini hubungan kakak beradik menjadi bahagia, tapi ketika ada orang ketiga
yang menjadi kerusakan kebahagiaan kakak beradik. Ceria bicara kepada Dava
untuk membicarakan sesuatu dengannya tentang mantannya itu. Sesudah berbicara Dava
mengerti, Dava pun bicara kepada Risca dan Risca mengerti hubungan yang
sekarang adalah sebagai adik dan kakak yang selalu membela adiknya yang sedang
kesulitan. Akhirnya permasalahan tersebut sudah berakhir dengan baik dan
masalah dengan Risca pun selesai. Risca sekarang menjadi baik dan selalu
tersenyum kepada Ceria. Hubungan Dava dengan Ceria baik seperti dulu dan tidak
terganggu oleh siapapun. Ceria dan Dava menjadi adik dan kakak yang saling
menyayangi dengan sepenuh hati.
KADO SPESIAL YANG TAKAN HILANG
- 14 Nov 2020
- 88
- Cerpen
Sehat selalu dan tetap semangat adalah
kata-kata pembuka yang biasa aku dengar setiap pagi dari siaran radio kedukaan
ku. Pagi yang sangat cerah karena tepat hari ini aku dipertemukan kembali
dengan waktu dimana aku dilahirkan. Namaku April Aprilia, aku adalah salah satu
remaja dari beberapa ribu orang yang selalu menunggu datangnya waktu ini. Namun
di hari ini pula ada kabar yang datang melalui SMS yang membuatku terkejut
membacanya. “Ril… Dina masuk ICU di RS.
Umum Jakarta Utara, keadaannya kritis.” Maya berusaha menghubungi ku melalui
SMS.”Masa sih? Jangan bohong May, tadi malam juga akau sama Dina
telepon-teleponan.” Dengan balasan tidak percaya tapi sedikit cemas. ”Beneran
Ril, pokoknya kejadiannya panjang. Mendingan sekarang kamu cepet ke sini kita
bertiga udah ngumpul.” Maya menegaskan kabarnya kembali. ”Tapi ini bukan
rencana iseng kalian berempat kan karena sekarang ini ulang tahun ku?” Tanyaku
kembali. ”Bukan Ril ini beneran, Dina masuk ICU.” Maya membalas pertanyaan
April yang tidak percaya sama sekali.
Dengan perasaan tidak percaya, aku pergi
ke RS.Umum Jakarta Utara untuk meyakinkan kabar yang diberikan Maya dengan
mengendarai sepeda motor. Kecepatan motor yang aku kendarai sama seperti
biasanya, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Sepanjang perjalanan HP
ku terus berbunyi tak henti-henti membuatku semakin yakin bahwa ini rencana
sahabat-sahabat ku yang iseng untuk membuatku cemas.
Sesampainya
di depan RS. Umum Jakarta Utara aku langsung memarkirkan motor dan membawa HP
ku yang ada di dalam tas. Begitu terkejutnya aku ketika melihat panggilan tak
terjawab dari Maya, Resty, dan Reni yang sangat banyak. Akupun langsung
bergegas masuk dan menghampiri mereka bertiga yang sedang duduk di kursi tunggu
yang terlihat cemas dan mata yang berkaca-kaca.
”Ada apa nih kalian nyuruh aku datang ke sini?” Aku
merasa kebingungan dengan keadaan disana. ”Dari mana aaja kamu Ril…? Kita
nunggu kamu dari tadi. Sekarang Dina lagi kritis karena tertabrak mobil.” Resty
menjelaskan keadaan yang sebenarnya. ”Jadi benar yang dikatakan Maya di SMS?”
Dengan perasaan menyesal aku langsung duduk di kursi tunggu seperti mereka.
Taka da salah seorang dari mereka bertiga yang menjawab. “Oh iya.. apa ibu dan
ayahnya sudah mengetahui keadaan Dina saat ini?” Aku bertanya kepada Reni yang
sedang cemas menunggu kabar tentang Dina. “Sudah Ril, sekarang ibu dan ayahnya
sedang diperjalanan menuju kesini.” Jawab Reni. “Syukur deh kalo ibu dan ayah
Dina sudah tau semuanya.” Jawab aku dengan sedikit lega.
Akhirnya
dokter keluar dari ruang ICU setelah tiga jam kita berempat setia menunggu
kabar tentang kepastian kondisi Dina saat ini. “Apakah disini ada keluarga
korban?” Tanya dokter kepada Maya. “Tidak ada dok, kami berempat sahabat
dekatnya korban, tetapi ayah dan ibunya sekarang sedang menuju kesini. Jawab
Maya yang sudah tidak sabar ingin mengetahui keadaan Dina. “Oh.. baik lah,
sekarang keadaan korban masih kritis dan sebaiknya kalo kalian mau melihat
keadaannya bergiliran saja.” Suruh dokter kepada Maya. “ Baik dok. Terima
kasih.”
Kamipun
melihat keadaan Dina secara bergiliran, mulai dari Maya, Reni, Resty, dan
terakhir aku.
Begitu
masuk ke dalam, aku terkejut dengan keadaan sahabatku Dina yang tertidur pulas
di ranjang rumah sakit tapi dengan wajah yang pucat dan terpasang seperti
kabel-kabel di tubuhnya yang tersambung ke sebuah mesin seperti komputer
sebagai pemberi tahu detak jantung. Dan aku mendekatinya dengan perlahan
ditemani perasaan yang tidak percaya tapi memang ini nyata.
“Din..
ini aku April. Kenapa kamu bisa seperti ini? Bukankah tadi malam kamu berjanji
akan memperkenalkan pacarmu kepada kita berempat?” Aku berbicara sendiri sebari
mengingat-ingat pembicaraan ku di telepon tadi malam bersama Dina.
Aku
terus menggenggam erat tangannya yang semakin lama semakin dingin. Tanpa ku
sadari ternyata Dina telah sadar dari kritisnya. “Ril..?” Tanya Dina dengan
suara yang pelan. “Dina..? kamu sudah sadar?” Tanya aku dengan perasaan senang
dan terharu. “ Selamat ulah tahun yang ke 18 tahun Ril, mudah-mudahan kamu jadi
anak yang berbakti kepada orang tua, terus semangat, sukses, dimudahkan
rezekinya, jangan terlalu focus pacaran, dan terus menjadi sahabat terbaik ku
ya.” Ucapan selamat dari Dina dengan menggenggam tangan ku dan tersenyum seperti
biasanya. “Amiiin… makasih Din. Ternyata kamu masih ingat bahwa sekarang ulang
tahun ku.” Jawab aku dengan membalas senyum hangatnya itu. “Oh.. iya Ril, maaf
aku belum beli kado spesialnya. Aku cuma bisa ngasih rasa sayang aku yang gak
akan pernah berubah sama sekali. Mudah-mudahan rasa ini bisa jadi kado
terspesial yang gak akan pernah hilang.” Ucapan yang keluar dari mulut Dina
yang membuatku terharu “makasih din, aku juga sayang sekali sama kamu dan nggak
ma kehilangan kamu.” Ucap aku sambil memeluk dina dengan erat. “ohiya ril, aku
titip keluargaku ke kamujaga keluargaku dengan baik yaa.” Ujar dina yang
semakin lama semakin pelan. “iya din, teang aja keluarga kamu sudah aku anggap
seperti keluargaku sendiri.” Jawab aku dengan terharu
Tak
lama setelah itu mesin yang seperti komputer yang berada disebelah kiri dina
berbunyi dan bergambar lurus mendatar. Akupun sangat kaget dan cemas karena
wajah dina sangat pucat dan seluruh badannya dingin. Tanpa pikir panjang aku
langsung keluar dan memberitahu kepada dokter. Setelah dokter memeriksa
keadaannya, ternyata dina telah meninggal dunia.
CINTA YANG BERUJUNG SAUDARA
- 14 Nov 2020
- 94
- Cerpen
Berawal
dari saling ketemu dan mulai dari tatapan matanya lalu aku menjadi dekat
dengannya. Namanya Sukma dia memiliki badan tinggi dan berkulit putih dia
banyak digemari banyak cewe terutama teman-temanku. Suatu hari dia BBM aku lama
kelamaan menjadi akrab sampai menjalin hubungan.
Hari
demi hari kami jalani dengan bahagia ditengah tengah kebahagiaan kami datanglah
seseorang bernama Amelia dia adalah mantan kekasih Sukma yang sekarang menjadi
kekasihku. Mereka berhubungan agak lama sampai sampai mereka dekat seolah olah
sebagai kekasih, tanpa sepengetahuanku mereka saling komunikasi bahkan saling
bertemu satu sama lain.
Aku
masih sabar mendengar semua itu karena aku yakin yang terbaik tidak akan pernah
meninggalkan. Seminggu sudah hubungan yang kita jalani hubungan kami masih
terkesan romantis. Dia mulai mengeluarkan kata kata manis yang dia ucapkan,
suatu hari dalam sosial media Amelia mantan kekasih Sukma membuat status yang
menyatakan bahwa mereka sedang bersama Sukma, hatiku mulai gelisah apakah ini
cobaan dalam sebuah hubungan atau hanya formalitas Amelia saja, entahlah
persaanku waktu sudah mulai berpikiran negatif tapi aku juga jangan
berprasangka buruk.
Aku
selalu berdoa kepada Tuhan agar semua baik baik saja. Suatu hari Sukma tanpa
kabar aku tidak tahu dia sedang dimana dan dengan siapa hari terus berlalu
hatiku mulai merasakan sakitnya hubungan yang aku perjuangkan, yang aku jaga
harus putus ditengah tengah. Menjalin hubungan sesaat itu bukanlah hal yang
mudah karena yang aku rasakan menjalin cinta sesaat itu bisa dikatakan sedang
tumbuh tumbuhnya rasa sayang.
Tapi
aku bisa berbuat apa hanya bisa menagis dan menggap bahwa ini hanyalah mimpi.
Dalam keterpurukanku aku sadar aku sudah salah aku merasa bodoh orang yang aku
perjuangkan selama ini begitu tidak menginginkan aku menolehpun tidak sama
sekali.
Dari
situ kita menjadi jauh tidak komunikasi dan jarang bertemu. Suatu malam yang
bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban handphoneku berbunyi ternyata itu BBm
dari Sukma dia minta maaf padaku dan dia merasa telah pergi dan membiarkan aku
terpuruk sendiri. Kita kembali berkomunikasi seperti biasanya semenjak kita
putus Sukma menjadi lebih dekat denganku daripada dulu saat kita menjadi
kekasihku.
Setelah
itu kita bersepakat untuk mempunyai sebuah ikatan bukan ikatan sebagai kekasih
melainkan sebagai adik kakak. Aku bahagia karena secara tidak langsung Sukma
tidak ingin jauh dariku, kata pikiranku. Hari hari yang kita jalani selalu
dipenuhi dengan canda tawa, tak peduli hujan turun atau panas yang begitu terik
kita asik bermain sampai lupa waktu dan seakan akan dunia ini hanya milik kita.
Setiap
hari kami selalu bersama bahkan orang orang mengira bahwa kita masih menjalin
hubungan sebagai kekasih. Semua kegiatan yang kita lakukan selalu dipenuhi
dengan kebahagian bahkan sampai kita curhat bareng , cerita bareng , dan pada
suatu malam dia bercerita kepadaku melalui BBM bahwa dia sedang menggumi dan
menginginkan seorang wanita yang berparas cantik, sholehah, dan berhijab stylist jauh denganku yang selalu cuek
dengan gaya.
Dan yang paling sakit Sukma
memintaku untuk menjodohkan nya dengan Safia hatiku mulai berkecambuk dan
seolah olah Sukma tidak tahu bahwa aku masih menyimpan rasa padanya dan masih
berharap untuk kembali lagi. Tapi apa daya aku hanya bisa menyerahkan semua
pada Tuhan dan aku yakin bahwa Tuhan mempunyai renacana yang indah untukku.
Dan sampai detik ini aku dan Sukma
masih saling komunikasi dan sering bersama. Sampai kita berjanji akan terus
komunikasi, akan tetap bersama meski Sukma atau aku mempunyai kekasih dan kita
akan terus bersama hingga kita sukses nanti dan sampai rambut kita berubah
warna menjadi putih.
CINTA YANG BERBELIT-BELIT
- 10 Nov 2020
- 113
- Cerpen
Pada suatu hari, ada
seorang laki-laki disuatu desa. Dia seorang laki-laki yang tampan, baik, dan
humoris. Dia pandai bermain gitar dan itu hobinya Dia.
Dia bernama Adi Pamungkas yang bersekolah di SMK
Negeri 2 Tasikmalaya. Dia mempunyai Sahabat yang bernama Asyfa, Asyfa itu
sahabatnya dari SMP. Dia mempunyai perasaan kepada seorang wanita yang
berhijab, dan baik.
Suatu
hari, Dia bertemu dengan bekas pacarnya waktu SMP. Dia bertemu di rumah temen
kakaknya. Kemudian asyfa yang mulai ada perasaan sama Adi, Diapun cemburu.
Karena, melihat Adi bertemu dengan bekas pacarnya waktu SMP. Asyfa pun tidak
banyak bicara, karena dia sadar bahwa dia hanyalah sebatas sahabatnya Adi.
Sebelumnya, Adi pun mulai keliatan suka sama syfa, tetapi adi masih sayang
banget sama bekas pacarnya.Nah, dari situ Asyfa mulai sakit hati. Kemudian,
ketika asyfa mau ke rumah Adi, Asyfa mendapatkan informasi dari kakanya, bahwa
Adi sedang bertemu dengan bekas pacarnya. Asyfa tetep pergi ke rumahnya, dan
Dia pun pura-pura tidak tau. Ditengah-tengah perjalanan Asyfa bertemu dengan
Adi dan Dia langsung putar arah menghampiri Asyfa.
“ Mau kmna kamu?” (Tanya adi kepada asyfa)
“ Aku mau ke rumah kamu Adi, Kamu mau kmna?”
“ Euuhhhhhh aku mau ke Alfamart Syf” (Adi menjawab
sambil ketakutan)
“ Oh iya. Tapi, kenapa kamu kaya yang ketakutan gitu
Adi?
“ Enggak, Aku gak kenapa-kenapa ko sif” ( Sambil
menundukan kepala)
“ Oh iya ath. Aku langsung ke rumah kamu aja yah…” “Cusssssssssss”
Akhirnya,
asyfa pun melanjutkan perjalanan menuju kearah rumahnya Adi. Setelah itu Asyfa
menunggu hingga beberapa menit, tidak lama dari itu Adi pun datang dan membawa
makanan dan minumannya.
Adi pun merasa bersalah terhadap asyfa yang sudah
lama menunggu di rumahnya dan dia pun bertanya kepada asyfa.
“ Syf kamu kesal yah sama Aku?”
“ Enggak ko, Aku gak kesal sama Kamu” ( Sambil
memainkan HP)
“ Yang bener? Kalo kamu gak kesal sama Aku, Kenapa
kamu tidak melihat Wajah Aku?”
“ Emang kalo Aku tidak melihat wajah Kamu, bearti
Aku kesal sama Kamu? Enggak kan” ( Asyfa mulai melihat wajahnya Adi)
“ Ya udah atuh gimana Kamu aja” (Adi balik marah,
dan langsung keluar rumah)
Akhirnya
pun Dia malah balik marah. Asyfa pun menangis karena sakit hati. Dan ketika di
tinggal oleh Adi, Kakaknya Adi pun menghampiri Asyfa yang sedang menangis di
ruang tamu. Kakaknya pun bertanya-tantya kepada Asyfa.
“ Kenapa Kamu Syf, Ko nangis?”
“ Aku sakit hati Kak” (Sambil Menangis menggungguk)
“ Emangnya Kamu sakit hati kenapa sambil menangis
menggungguk gitu?”
“ Aku tadi menunggu disini kurang lebih 30 menit
Kak, terus Adi pun datang duduk di sebelah Aku, Adi nanya sama Aku, Kamu kenapa
kata Dia, Aku jawab Aku tidak kenapa-kenapa. Tapi, ehhhh Daianya gak percaya
Kak”
“ Oh ya udah atuh Syf biarkan saja, Dia emang gitu
orangnnya, gampang marah”
“ Ohhhh jadi Dia emang gitu Kak,? Aku tidak tau
kalau Dia punya karakter kaya gitu”
“ Iya Syf, yang sabar aja ya” ( Asyfa sambil di peluk oleh Kakaknya Adi )
“ Iya Kakak, Terima kasih ya. Aku pulang dulu kak”
(Sambil mengulurkan tangan)
“ Iya sama-sama Syf. Iya hati-hati di jalannya”
“ Baik Kak siap” Cuuussssssssssss
Akhirnya
pun Asyfa pulang. Sesudah Dia tiba di rumahnya, Asyfa ketika sedang menangis di
kamarnya karena masih sakit hati oleh kelakuannya nya Adi, Adi pun tiba-tiba
datang ke rumah Asyfa.
Dia meminta maaf atas
semua perlakuaannya terhadap Asyfa, dan Asyfa pun masih marah kepada Adi
meskipun Adi sudah minta maaf, tetapi asyfa tetap diam. Tidak lama kemudian
Asyfa pun berbicara dan akhirnya pun Dia Memaafkan Adi
TEMAN REINKARNASI
- 10 Nov 2020
- 88
- Cerpen
Hari ini adalah hari ulang tahun muridku di salah satu
Universitas di Semarang. Namanya Nindia,dan aku berencana akan memberinya hadiah
berupa sebuah novel baru kesukaanku yang juga menjadi kesukaannya.Mungkin
banyak orang yang menganggapnya berlebihan, seorang guru yang mengatahui hari
ulang tahun muridnya sampai-sampai memberi hadiah pula.
Sebenarnya semua berawal dari kejadin beberapa tahun
yang lalau. Ketika itu aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas di Semarang.
Dulunya aku adalah seorang murid baru pindahan dari Bandung. Aku pindah sekolah
karena mengikuti ayahku yang sedang melaksanakan dinas. Awalnya aku merasa
sangat sulit untuk beradaptasi dengan kawan baruku, mengingat factor utamanya
adalah perbedaan bahasa. Ya iyalah orang
Sunda pindah ke Jawa pasti kaget meningat mungkin bahasa mereka yang kuanggap
sedikit aneh.Tapi itu tidak masalah karena aku punya teman sebangku yang baik
dan ramah. Namanya Fatma,dia adalah seorang gadis cantik yang wajahnya agak
pucat menurutku tapi faktanya memang begitu. Dialah orang yang dengan sabar
mengajariku bahasa Jawa. Ya bisa dibilang dialah Google Translate berjalanku
dalam bahasa Jawa.
Dulu kita sering belajar kelompok bersama di rumahnya
yang letaknya cukup dekat denagn sekolahku waktu itu. Aku masih ingat sekali,
ketika hari Sabtu dia mengajakku ke rumahnya untuk yang pertama kalinya. Kami
menempuh jarak yang cukup jauh mengingat kita berjalan kaki dari sekolah ke
rumahnya. Namun alangkah terkejutnya ketika aku sampai di rumahnya. Wow
rumahnya Nampak megah bagai istana. Ya
mungkin aku yang berlebihan tapi ya itulah menurutku. Mengingat Fatma
adalah seorang gadis yang sederhana namun rumahnya begitu mewah dan terparkir
Honda Jazz di depannya.”Kenapa kamu gak antar jemput aja kan lumayan ada mobil
pribadi,emang gak cape ya jalan kaki terus?”tanyaku. “Ehh jalan kaki itu sehat
tau.”jawabnya dingkat dengan logat Jawanya yng medok. Aku mulai kagum
padanya,dia itu tidak ingin pamer kalau dia orang kaya.
Begitulah hari-hariku bersamanya. Canda tawa selalu
mewarnai persahabatan kami. Namun pada suatu hari ketika kami pergi ke
Perpustakaan tiba-tiba Mas Heri yang dulu menjabat sebagai Ketua Osis di SMA ku
tiba-tiba mendekati kami yang tengah duduk di perpustakaan. “Kamu Kika ya,murid
baru dari Bandung kan?”Tanya lelaki berkacamata itu padaku. Aku terhenyak
mendengarnya bagaimana bisa dia mengetahui namaku dan seketika itu juga Fatma
yang duduk di sebelahku langsung berdiri dan berjalan meninggalkanku keluar
perpustakaan. “Fat,tunggu aku dong.”teriakku sambil bergegas menyusul Fatma
tanpa mengindahkan pertanyaan Mas Heri. Ya mungkin itu tidak sopan, tapi ya aku
lebih khawatir pada sahabatku. Sesampainya di kelas kutanya Fatma mengenai
kenapa dia meninggalkanku di perpustakaan. Dia hanya terdiam membisu tak
menjawab sedikitpun. Lalu ada seorang teman yang menghampiriku dan berbisik
“Dia itu cemburu karena kamu yang ditanya pak ketu. Dia itu dari dulu mengagumi
Mas Heri jadi ya wajarlah.”terang Nina. Oh jadi itu ya alasannya kok gak masuk
akal sampai segitunya sih padahal aku juga gak kenal sama si pak ketu itu.
“Fat, aku tuh ndak tau ya siapa itu Mas Heri,kamu marah cuma gara-gara dia?hey
kita ini teman masa marahan cuma gara-gara cowo?”tanyaku. “Iya mungkin bagimu
itu cuma tapi bagiku itu sangat mengesalkan,kamu juga ngerti kan?”jawabnya
denagn nada tinggi. Aku mulai terpancing emosi”Ya kalu kamu suka sama dia ambil
aja gitu aja susah, lagian aku gak suka sama dia kok!!”bentakku padanya, dia
pun langsung berlalu keluar kelas.
Setelah perdebatan yang cukup sengit akhirnya aku dan
Fatma jadi tidak akur. Tanpa berkata sepatah katapun dia langsung pulang saat
bel sekolah. Biasanya kami pulang bersama dan mampir ke warung untuk membeli
jajanan kesukaan kami. Lalu pada keesokan harinya kudapati Fatma tidak masuk
sekolah,katanya dia sakit dan dirawat di Rumah Sakit. Ya ampun apa mungkin ini
gara-gara yang kemarin?aku jadi tidak enak karena sudah membentaknya. Dan ketika
pulang sekolah aku menjenguknya untuk meminta maaf, namun apa yang kudapati
sebuah kabar memilukan yang mengiris hati datang dari kedua orang tuanya. Fatma
sedang koma akibat Leukimia yang dideritanya. Pantas saja wajahnya selalu
pucat, tapi dia tak pernah sedikitpun membicarakan hal itu padaku.aku sangat
merasa bersalah pada kawanku itu, namun aku hanya bisa berdoa untuk
kesembuhannya.
Setelah pukul 4 sore aku pamit pulang dan bilang esok
harinya akan datang kembali. Kemudian ba’da magrib aku membaca yasin untuk
kesembuhannya. Tiba-tiba telepon rumah berdering dan kudapati sebuah kabar jika
Fatma sudah tiada sejak pukul setengah enam sore. Aku tidak percaya akan hal
itu dan merasa sangat terpukul. Mengingat hari sebelumnya aku membentaknya.
Keesokan harinya aku melayat ke rumah duka dan mamahnya Fatma memberikanku
sepucuk surat dari Fatma mengenai permintaan maafnya tentang kejadian kemarin.
Aku menangis sejadi-jadinya.
Waktu kian berlalu membawa kesedihanku yang sangat
dalam. Sekarang aku sudah menjadi dosen ekonomi di Salah satu Universitas. Dan
alangkah terkejutnya ketika taun ajaran baru aku mendapati ada mahasiswa yang
wajahnya mirip dengan Fatma. Kudekati mahasiswa tersebut dan hal yang paling
membuatku terkejut dia mempunyai hobi dan kebiasaan yang sama dengan almarhum
Fatma. Ya Tuhan jika reinkarnasi itu benar-benar ada mungkinkah dia reinkarnasi
Fatma? Dan sejak saat itulah aku bersahabat dengan mahasiswa tersebut. Aku akan
menjaganya sebagai balas ganti aku tidak bisa menjaga sahabat SMA ku dulu.
KETULUSAN SEORANG ANAK
- 10 Nov 2020
- 112
- Cerpen
Malam
hari yang sunyi dengan bintang bertaburan di langit membuat dina merasakan apa
yang dia rasakan selama ini dalam hidupnya. Dina merasa bahwa hidupnya ini
terbelit dalam kebingungan dengan keadaan keluarganaya yang kekurangan, malam
yang sunyi ini membuat dina merasa ketenangan dengan angina yang menghebus
menusuk tulang. Dina tak mengerti apa yang harus dilakukan dalam hidupnya agar
semua keluarganya dapat bahagia dengan umurku yang seharusnya baru duduk di kelas X dina berimajinasi dan menemukan ide
bahwa dia akan melakukan wirausaha kecil-kecilan dengan berdagang kue. Dina
pengen sekali ngebahagiain keluarganya meskipun ini jalan yang terbaik
untuknya, dia ingin kedua adiknya mendapatkan kebutuhan yang cukup seperti
orang lain.
Suatu
pagi matahari dari ufuk timur dengan udara yang segar membuat dina bergegas
untuk membeli bahan-bahan pembuatan kue itu ke pasar meskipun cin-cin pembelian
alm.ayahnya dan dina jual untuk modal. Akhirnya dina berhasil membeli semua
bahan-bahannya. Ibunya bertanya “dina abis Dari mana kok membawa kantung kresek
?”
“dina
abis beli bahan-bahan untuk berjualan kue bu”
“dari
mana kamu dapat uangnya ?” ibu bertanya dengan rasa bingung
“dari
cin-cin pemberian alm.ayah dina jual bu” dina merasa canggung atas apa yang dia
lakukan
“kenapa
kamu lakukan itu nak, itukan satu-satunya pemberian dari alm.ayahmu” Ibu merasa
kesal
“dina
ingin berjualan bu, untuk dapat membahagiakan ibu dan adik dina”
“kamu
memang sudah kelewatan berani-beraninya kamu menjual cincin pemberian dari
ayahmu itu” ibu makin marah
“maafkan
dina bu tapi ini…”
“sudahlah
ibu cape dengerin kamu bicara terus, sana pergi cari uang” ibu dina mengusir
dina
Akhirnya
dina merasa berslah atas apa yang dia lakukan “tapi dina berbuat juga demi
kebaikan” ucap dina dalam hati. Rumah panggung yang menjadi tempat tinggal dina
dan keluarganya menjadi sebuah saksi bahwa atas yang iya lakukan itu demi
kebaikan. Secangkir air putih yang berdiri di meja depan dina dengan menghadap
jendela itu membuat dina bersyukur atas apa yang telah ibu berikan kepada dina,
tak lama kemudian dina menatap langit yang senja itu dengan penuh makna.
“kakak
lagi ngapain ?” adik dina menghampiri dina yang sedang menikmati langit itu
“mmm…
kakak lagi liat burung de” dengan terkejut dina menjawab pertanyaan adiknya itu
“ah
kakak bohong, kakak pasti memikirkan kelakuan mamah terhadap kakak ya?” adik
dina merasa curiga kepada kakak yang sedang melamun atas kejadian tadi
“tidak
de kaka tidak bohong” dina menjawab dengan ragu karena sebenarnya dina merasa
sedih atas kelakuan ibu kepada dina
“yaudah
kakak istirahat saja ya kak”
“iya
de kakak akan istirahat”
“yaudah
ita tinggal ya kak” adik dina meinggalkan dina dan kamarnya
Malam hari telah tiba ini saat nya dina
mengolah adonan kue untuk besok dia jual, tanpa sedikitpun ibu dina
membantunya. Dina mengolah sendiri dengan kesunyian di malam hari, dia harus
bisa berjualan dan membuktikan bahwa aku bisa mendapatkan uang untuk kebutuhan
keluarganya, satu persatu adonan itu iya masak dengan penuh semangat untuk hari
esok. Dina tidak peduli dengan keadannya yang sudah larut mala ini dina masih
terus mencetak adonan dengan mata sudah luyu tapi dia tidak mau adonan ini
gagal dia langsung memasaknya dan memberskan dapur yang kecil itu.
Subuh telah tiba ayam pun berkokok
membangunkan dina di halaman rumahnya, dina langsung bergegas untuk mengambil
air wudhu sholat shubuh, dan ternyata adiknya dina sedang wudhu akhirnya dina
dan adiknya sholat berjamaah tanpa ayah dan ibu. Dina berharap dalam do’a nya
semoga alm.ayah bahagia di surge dan semoga dagangan dina pertama kali ini
berjan dengan lancar, sedangkan adik dina berdo’a supaya ibunya dapat mengerti
kepada dina dan tidak kasar lagi kepada dina, dina dan itanya pun bersalaman
seuasai sholat subuh.
“ita
ibu kemana kok tidak sholat bareng sama kita?” dina sangat perhatian sekali
kepada ibunya
“ibu
lagi tidur kak, tadi di ajak sholat sama ita pun ibu gak mau malah memilih
untuk tidur lagi” ucap adik dina dengan merasa kecewa
“yahudah
ita mandi dulu gih kan mau sekolah “ ucap dina kepada adik nya
“iya
kak” jawab adik dina
Mereka
bergegas meninggalkan tempat sholat nya. Suatu ketika dina menguruskan adiknya
itu untuk pergi ke sekolah dengan sarapan goreng pisan yang dina buat. Dina
dalam hatinya merasa sakit sekali “hanya ini yang dapat kaka kasih ke kamu ta
berbeda dengan orang lain yang sarapan dengan roti, nasi goreng, dan susu. Tapi
kakak janji suatu saat nanti kakak akan beliin kamu makanan yang enak ” ucap
dina dalam hati sambil mengelus kepala adiknya itu
“kak
ibu bangun tuh “ ucap ita kepada dina yang sedang memperhatikan ita sarapan.
“iya
de kakak tau, yaudah kakak mau ngasih sarapan ini kepada ibu ya, pasti ibu
lapar” dina menjawab sambil memisahkan pisang goreng buat ibunya
“iya
kak” ita menjawab
Dina
pun meninggalkan ita yang sedang makan dan menghampiri ibunya yang baru bangun
dengan membawa goreng pisang hangat buatannya.
“assalamu’alikum
bu?” dina menghampiri ibu
“ngapain
kamu kesini?” jawab ibu
“dina
mau ngasih sarapan buat ibu, ibu pasti lapar ya?” ucap dina sambil memberikan
pisang goreng kepada ibunya.
“yaelah
makan ini kamu kasih ke ibu? Gak enak tau ibu pengen roti dan susu mengerti !”
ibu dina menolak pemberian dari dina dan membuang pisang goreng itu.
“astaghfirullah
ibu kenapa membuang pisang goreng ini ?” ucap dina sambil membawa pisang goreng
yang berserakan jauh ke bawah
“ibu
ingin makan dengan roti, mengerti !” ibu dina membentak dina
“tapi
bu..” dina menjawab dengan bingung
“tapi
apa hah ?!” ucap ibu dina dengan suara yang lantang
“dina
gak punya uang bu” dina menjawab dengan ketakutan
“cari
dong uangnya kayak orang bodoh aja” ucap ibunya kepada dina
Tak
lama kemudian adik dina yaitu ita menghampiri mereka berdua yang sedang
bertengkar.
‘ibu
kenapa ibu marahin kak dina?” tanya ita kepada ibu
“diam
kamu anak kecil, gak usah ikut campur urusan orang tua” ibunya membentak kepada
ita
Ita
terdiam dan menangis…
“sudahlah
de yu kita pergi jangan denger kata ibu yang tadi ke kamu ya de?” ucap dina
sambil mengelus punggungnya.
Matahari
yang bersinar itu menjemputku dan adik ku untuk segera meninggalkan rumah, adik
pergi ke sekolah dan aku pun pergi untuk berdagang. Di tengah perjalanan dina
menawarkan dagangannya kepada orang-orang setempat, dina merasa kecapean dan
dina memilih untuk istirahat sebentar dengan kakinya yang lecet dan dina merasa
haus. Tak lama kemudian dina
melanjutkan dagangnya itu dina menawarkan kue nya di tengah keramaian dengan
situasi yang berdesakan.
“mbak kue nya mbak..” ucap dina kepada orang yang sedang
berjalan.
Sesudah itu dina berjalan mendekati keramaian dan ada
salah seorang yang berlari begitu kencang dan akhirnya dagangan dina tumpah
berserakan. Dina pun tetap sabar menghadapi cobaan yang menimpanya, kue pun
jadi kotor berserakan dina hanya mengelus dada dengan tabah.
Angin yang
menemani perjalanan dina menuju rumah begitu menghembus dengan kencang
sessampainya di rumah dina tak bisa bicara apapun atas apa yang terjadi. Ibu
dina sudah siap siaga di depan pintu menanti kedatangan dina yang sedang
mencari uang.
“mana uangmu ?” tanya ibu kepada dina
“emm.. gak.. gak ada bu “ jawab dina dengan rasa kecewa
“kenapa gak ada ? kan kamu sudah cari uang dari tadi masa
gak dapet seperak pun”
“maaf bu tadi ada musibah menimpaku sehingga dagangan pun
tumpah berserakan dan akhirnya kue itu di injak-injak oleh orang lain” jawab
dina dengan ketakutan di marahi oleh ibu
“dasar anak bodoh, masa cari uang segitu pun gak becus !”
ucap ibunya dengan suara yang keras
“maaf bu, bukan maksud dina untuk kecawain ibu” dina
menjawab dengan sedih
“sudahlah pergilah kamu dari rumah ini jangan kembali
lagi” ucap ibu dina dengan marah
Dina pun merasa sangat sakit hati atas ucapan ibunya yang
mengusir dina dari rumah, akhirnya dina melakukan apa yang ibunya di inginkan.
Dina pergi tanpa sepengetahuan adiknya karena dina sangat menyayangi adiknya,
maka dia ingin adiknya tetap bersama ibunya di rumah, dina gak mau adiknya
seperti dina yang hanya tukang dagang kue. Malam yang sunyi membuat dina merasa
kedinginan atas perjalanan yang entah kemana dina tuju dina hanya berdo’a dan
berharap semoga tuhan memberi keselamatan dan kesehatan terhadap dina dan
keluarganya yang di rumah.
SEPARUH JIWA YANG HILANG
- 10 Nov 2020
- 77
- Cerpen
Pagi itu sebelum bel
berbunyi aku melamun di depan kelas, saat itu pikiran ku melayang jauh pada
kejadian yang telah lalu tepatnya 1 tahun silam dimana Aku kehilangan sahabat
yang sangat aku sayangi namanya Astrid.Aku hampir tidak percaya bahwa hal itu
bisa terjadi, namun ini nyata, ini ada dan sekarang untungnya aku sudah
mengikhlaskannya. Astrid adalah anak
dari pamanku sendiri. Kami selalu
melakukan hal dengan bersama-sama, aku dan Astrid sudah seperti bumi dan udara
yang tidak bias dipisahkan, hingga pada akhirnya tepat ketika kami duduk
dikelas XI SMA terjadi sesuatu yang sangat memilukan dan sampai saat ini
tidak bisa aku lupakan yaitu Astrid
meninggalkan aku untuk selamanya.
Mulanya, sekolahku menjadi salasatu peserta melukis yang
di adakan oleh pemerintah pusat Kota Bandung waktu itu, Aku dan Astrid ditunjuk
sebagai perwakilan sekolah. Kebetulan kami juga sangat menyukai seni terutama
seni rupa.
Besoknya, kami berangkat menggunakan dua kendaraan yang
berbeda, namun naasnya motor yang ditumpangi Astrid mendapat musibah kecelakaan,
Astrid tergeletak berlumuran darah dan hampir tidak sadarkan diri, melihat
kejadian itu aku langsung turun dari motorku dan berusaha lari sekuat tenaga
untuk menolong Astrid, Aku pangku dia aku menangis sejadi-jadinya, dengan
terbata-bata aku mendengar Astrid berkata kepadaku “ Pergilah Mita, jadilah
juara untukku, untuk sahabatmu! Aku yakin kamu pasti bias aku yakin Mita!” Maka
dengan berlinang air mata aku terpaksa meninggalkan Astrid dalam keadaan yang
sangat menyedihkan.
Diperjalanan aku terus menangis aku tidak tahu apa yang
akan terjadi pada Astrid setelah mendapatkan musibah tersebut. Namun Pak Yanto
yang saat itu bersamaku berusaha menenangkan aku dia meyakinkan aku bahwa
semuanya akan baik-baik saja.
Aku tiba diruang perlombaan yaitu disebuah GOR yang
berada didekat kantor Wali Kota. Suasana disana sangat ramai aku berbicara
dalam hati “andai saja Astrid ada disini, pasti dia akan ikut merasakan suka
cita disini.” Tak lama kemudian perlombaan pun dimulai aku memilih tema tentang
“SAHABAT” dalam lukisan itu meskipun dalam keadaan yang carut marut aku
berusaha membuat lukisan yang indah, setiap goresan kuas aku gariskan dengan
sangat detail. Meskipun dalam hati aku masih terus memikirkan Astrid.
Dari awal sampai akhir perlombaan pikiranku tidak
henti-hentinya memikirkan sahabat yang sangat aku sayangi. ”Bagaimana keadaan
dia sekarang? Ahhhhh entahlah rasanyaaa aku ingin segera pergi dan bergegas
menuju rumah sakit tempat Astrid dibawa tadi” pikirku.
Hingga tiba saatnya akhir acara, aku tidak menyangka
kalau aku berhasil menjadi seorang pemenang. Saat itu, aku tidak tahu harus
merasa senang atau sedih yang terpenting sekarang adalah keselamatan Astrid.
Singkat cerita aku sudah sampai di Rumah sakit dengan
membawa piala dan medali, aku mendapatkan info bahwa Astrid berada di Ruang
ICU. Mendengar kabar itu, pikiranku semakin kacau aku lari secepat mungkin agar
tidak banyak waktu yang aku buang.
Sampai di Lorong luar ICU aku mempercepat langkahku, Pak
Yanto aku tinggal dibelakang karena tadi dia memarkirkan kendaraannya terlebih
dahulu. Di depan ruang ICU aku dapati ayah, ibu dan 2 orang guru Astrid sedang
menangis. Hatiku bertanya “Ada apa ini? Apa yang terjadi dengan Astrid? Mana
Astrid? Dia baik-baik saja kan?.” Namun semua diam aku semakin bingung dengan
keadaan ini. Aku berusaha masuk ke ruang ICU namun Pak Andi mencegahku dan
berusaha menenangkanku. Saat itu, semua mendadak seperti menjadi orang bisu
tidak ada yang berkata-kata sepatah kata pun. Pak Andi mengelus rambutku dan
dengan perlahan dia mengatakan kepadaku sesuatu yang sangat memukul hatiku
“Mita sayang, kamu yang kuat yaa, yang sabar dokter tidak bisa menolong Astrid,
dia sudah kembali kepada pangkuan Tuhan” “Apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?!” aku
kaget. Mendengar pernyataan itu seketika aku lemas tak berdaya seakan-akan
tubuhku melayang tidak mempunyai pijakan untuk berdiri. Sambil memeluk piala
aku masih sempat berkata dengan nada putus-putus “Astrid a….a….aku menang
i….i…ini piala ku, pi…pi…piala kamu juga, piala kita Astrid!!
Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan, kembalikan Astrid” kataku sambil tak
henti-hentinya menangis. Namun semua itu adalah takdir yang harus aku terima
dengan ikhlas. Aku harus sadar bahwa semua yang dimiliki oleh-NYA adalah
titipan. Aku berdo’a “Ya Allah jika ini memang takdirku aku ikhlas terimalah
Astrid disisi-MU aminnn…..”
“Teeng teeeeng…..!! Suara itu
seketika menyadarkan aku dari lamunan suram satu tahun lalu aku masuk kelas dan
belajar seperti biasa
SAHABAT MENJADI CINTA
- 10 Nov 2020
- 79
- Cerpen
Rani adalah anak orang kaya, dia
bersekolah di sekolah yang mewah. Setiap harinya ia hidup penuh kemewahan.
Mulai dari bangun tidur sampai ia tidur kembali pasti dihiasi dengan segala
kemewahan dan kenyamanan membuat semua anak iri melihatnya. Namun dalam
hatinya ia tidak benar-benar merasakan
kenyamanan dalam hidupnya, ia adalah orang yang jutek dan sedikit kasar kepada
setiap orang termasuk ayah dan ibunya, maklum dia adalah anak satu-satunya.
Rani tinggal di rumah besar yang mewah dan hanya tinggal sendiri di rumah besar
itu, ayah dan ibunya selalu bekerja di luar negeri dan jarang ada di rumah,
sekalinya ada di rumah ayah ibu rani sibuk dengan handphone masing-masing, itu
lah mengapa rani mempunyai sikap yang kasar dan jutek. Ia ingin di perhatikan
oleh kedua orang tuanya namun tidak pernah di perhatikan. Dia menjadi anak yang
proaktif sekali.
Berbeda
dengan Sani, sani adalah anak keluarga miskin. Setiap harinya ia banyak
mendapatkan cobaan hidup. Banyak sekali cobaan yang sering muncul di hidup
rani, contohnya saat ia ditinggalkan oleh ayah nya satu tahun yang lalu, dan
sekarang ibunya menderita penyakit kangker. Dia tinggal bersama ibu nya di
rumah yang kecil. Setelah ayahnya meninggal ternyata sani mendapat kesusahaan
lagi yakni ditagih hutang oleh rentenir. Dulu ayah nya mempunyai banyak sekali
hutang, sekarang sani dan ibunya yang harus menanggung semua hutang-hutang itu.
Tapi untungnya sani adalah anak yang pintar dan cerdas, dia mendapat beasiswa
bersekolah di sekolah yang mewah.
Saat
itu raja siang belum muncul dari persembunyiannya, sani harus segara bergegas
mencari uang yaitu dia harus menjadi buruh cuci kesetiap tetangganya. Setalah
itu dia harus membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk ibunya dan dirinya.
Semua urusan rumah tangga sekarang sani yang menanggung mulai dari mencari
nafkah dan layaknya menjadi seorag ibu rumah tangga yang harus ini itu. Karena
ibunya menderita sakit dan tidak bisa beraktivitas lagi, dan hanya bisa
terbaring lemah di kasur. Sani bingung, sani tidak punya uang untuk berobat ke
rumah sakit. Jangankan untuk biaya rumah sakit, untuk makan sehari-harinya pun
sani kesusahaan dia hanya mendapat uang dari hasil dia mencuci baju tetangganya
itu pun masih kurang untuk makan sehari-hari. Setelah semua kegiatan nya dirasa
selesai, sani siap-siap berangkat ke sekolah menggunkan sepeda jeleknya.
Berbeda dengan sani, rani pagi itu belum bangun, rani masih terlelap di kasur
yang empuk dan mewah dan kamar yang nyaman. Seperti biasa, pembantunya sudah
menyiapkan seluruh perlengkapan mandi sampai air panas kesukaan rani, dan
menyiapkan septu, tas, baju dan sarapan pagi untuk rani. Setelah selesai
pembantu nya langsung membangunkan rani rani pun bangun dan siap-siap berangkat
sekolah.
Siang
itu, saat istirahat rani hanya pergi ke perpustakaan untuk membaca. Tidak
seperti anak yang lain yang saat istirahat pergi ke kantin untuk jajan. Rani
duduk di perpustakaan bersama kutu buku lainya. Sedangkan rani berasama teman
teman elit nya pergi ke kantin untuk makan makan disana. Tetapi saat itu, rani
tumben tidak bersemnagat, entahlah, mungkin karena dia rindu kepada ayah dan
ibunya. Saat teman-teman nya asik berbicara tentang keluarga mereka, rani
langsung izin dengan alasan pergi ke toilet. Di jalan rani bertemu dengan sani.
Sani yang membaca buku di jalan bertabrakan dengan rani. Otomatis hati rani
marah kesal kepada sani karena dia merasa sani telah menabraknya dan tidak
jalan dengan benar dia mencaci maki sani. Sani mengalah karena dia tahu bahwa
rani adalah orang yang kasar dan membenci diri sani.
Malam
harinya, rani duduk sendiri di tepi kolam renang dan memikirkan kenapa dia
tidak bisa mendapatkan perhatian dari kedua orang tua, dia kesal karena ayah
dan ibunya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Tiba-tiba rani teringat dengan
caciannya kepada sani. Dan berusaha untuk mencari tahu keidupan sani. Besok
adalah hari libur rani berniat untuk pergi ke rumah sani. Saat kecil dia tahu
rumahnya karena ibunya adalah mantan pembantu di rumah rani.
Keesokan
harinya, pagi-pagi sekali niat rani benar benar dijalankan, dia pergi naik
mobil tanpa supir menuju ke lokasi rumah sani. Rani mengintip kegiatan di rumah
sani dari sebrang nya. Tanpa di duga tiba-tiba ada segerombolan orang masuk ke
rumah sani, orang-orang itu bermuka seram dan berteriak teriak menagih hutang.
Sani keluar dan memohon mohon agar diberi keringanan atas hutangnya. Melihat
itu semua, rani sangat kesal terhadap orang itu dan turun dari mobil untuk
memberi pelajaran terhadap orang orang itu. Rani bertengkar dengan orang itu
dan berbicara kalau rani akan melunasi hutang-hutangnya. Sani terkejut atas
kehadiran rani yang tiba-tiba itu. Sangat tidak menyangka kalau rani berbuat
baik terhadap keluarganya ini. Setelah semua orang-orang itu pulang, sani
mengajak rani untuk masuk ke rumah nya dan duduk dahulu. Rani pun meminta maaf
soal cacian waktu itu. Sani sangat gembira atas permintaan maaf nya dan bantuan
nya itu sani berterimaksih banyak kepada sani. Dan yang tak terduga rani
mengajak ibu dan sani untuk tinggal di rumah nya dan akan memberi fasilitas
sekolah dan hidup untuk sani dan ibunya. Di sana sani terharu sekali dan
menganggap rani adalah malaikat penolong yang mau menolong kelurganya.
Setelah
itu rani, sani dan ibunya hidup bersama dan bahagia. Ibu sani mendapat
pengobatan dan dianggap menjadi ibu rani. Keluarga sani sangat senang sekali
hingga akhirnya sani dan rani menikah dan hidup pisah rumah.
PENANTIANKU
- 10 Nov 2020
- 105
- Cerpen
Rani adalah anak orang kaya, dia
bersekolah di sekolah yang mewah. Setiap harinya ia hidup penuh kemewahan.
Mulai dari bangun tidur sampai ia tidur kembali pasti dihiasi dengan segala
kemewahan dan kenyamanan membuat semua anak iri melihatnya. Namun dalam
hatinya ia tidak benar-benar merasakan
kenyamanan dalam hidupnya, ia adalah orang yang jutek dan sedikit kasar kepada
setiap orang termasuk ayah dan ibunya, maklum dia adalah anak satu-satunya.
Rani tinggal di rumah besar yang mewah dan hanya tinggal sendiri di rumah besar
itu, ayah dan ibunya selalu bekerja di luar negeri dan jarang ada di rumah,
sekalinya ada di rumah ayah ibu rani sibuk dengan handphone masing-masing, itu
lah mengapa rani mempunyai sikap yang kasar dan jutek. Ia ingin di perhatikan
oleh kedua orang tuanya namun tidak pernah di perhatikan. Dia menjadi anak yang
proaktif sekali.
Berbeda
dengan Sani, sani adalah anak keluarga miskin. Setiap harinya ia banyak
mendapatkan cobaan hidup. Banyak sekali cobaan yang sering muncul di hidup
rani, contohnya saat ia ditinggalkan oleh ayah nya satu tahun yang lalu, dan
sekarang ibunya menderita penyakit kangker. Dia tinggal bersama ibu nya di
rumah yang kecil. Setelah ayahnya meninggal ternyata sani mendapat kesusahaan
lagi yakni ditagih hutang oleh rentenir. Dulu ayah nya mempunyai banyak sekali
hutang, sekarang sani dan ibunya yang harus menanggung semua hutang-hutang itu.
Tapi untungnya sani adalah anak yang pintar dan cerdas, dia mendapat beasiswa
bersekolah di sekolah yang mewah.
Saat
itu raja siang belum muncul dari persembunyiannya, sani harus segara bergegas
mencari uang yaitu dia harus menjadi buruh cuci kesetiap tetangganya. Setalah
itu dia harus membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk ibunya dan dirinya.
Semua urusan rumah tangga sekarang sani yang menanggung mulai dari mencari
nafkah dan layaknya menjadi seorag ibu rumah tangga yang harus ini itu. Karena
ibunya menderita sakit dan tidak bisa beraktivitas lagi, dan hanya bisa
terbaring lemah di kasur. Sani bingung, sani tidak punya uang untuk berobat ke
rumah sakit. Jangankan untuk biaya rumah sakit, untuk makan sehari-harinya pun
sani kesusahaan dia hanya mendapat uang dari hasil dia mencuci baju tetangganya
itu pun masih kurang untuk makan sehari-hari. Setelah semua kegiatan nya dirasa
selesai, sani siap-siap berangkat ke sekolah menggunkan sepeda jeleknya.
Berbeda dengan sani, rani pagi itu belum bangun, rani masih terlelap di kasur
yang empuk dan mewah dan kamar yang nyaman. Seperti biasa, pembantunya sudah
menyiapkan seluruh perlengkapan mandi sampai air panas kesukaan rani, dan
menyiapkan septu, tas, baju dan sarapan pagi untuk rani. Setelah selesai
pembantu nya langsung membangunkan rani rani pun bangun dan siap-siap berangkat
sekolah.
Siang
itu, saat istirahat rani hanya pergi ke perpustakaan untuk membaca. Tidak
seperti anak yang lain yang saat istirahat pergi ke kantin untuk jajan. Rani
duduk di perpustakaan bersama kutu buku lainya. Sedangkan rani berasama teman
teman elit nya pergi ke kantin untuk makan makan disana. Tetapi saat itu, rani
tumben tidak bersemnagat, entahlah, mungkin karena dia rindu kepada ayah dan
ibunya. Saat teman-teman nya asik berbicara tentang keluarga mereka, rani
langsung izin dengan alasan pergi ke toilet. Di jalan rani bertemu dengan sani.
Sani yang membaca buku di jalan bertabrakan dengan rani. Otomatis hati rani
marah kesal kepada sani karena dia merasa sani telah menabraknya dan tidak
jalan dengan benar dia mencaci maki sani. Sani mengalah karena dia tahu bahwa
rani adalah orang yang kasar dan membenci diri sani.
Malam
harinya, rani duduk sendiri di tepi kolam renang dan memikirkan kenapa dia
tidak bisa mendapatkan perhatian dari kedua orang tua, dia kesal karena ayah
dan ibunya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Tiba-tiba rani teringat dengan
caciannya kepada sani. Dan berusaha untuk mencari tahu keidupan sani. Besok
adalah hari libur rani berniat untuk pergi ke rumah sani. Saat kecil dia tahu
rumahnya karena ibunya adalah mantan pembantu di rumah rani.
Keesokan
harinya, pagi-pagi sekali niat rani benar benar dijalankan, dia pergi naik
mobil tanpa supir menuju ke lokasi rumah sani. Rani mengintip kegiatan di rumah
sani dari sebrang nya. Tanpa di duga tiba-tiba ada segerombolan orang masuk ke
rumah sani, orang-orang itu bermuka seram dan berteriak teriak menagih hutang.
Sani keluar dan memohon mohon agar diberi keringanan atas hutangnya. Melihat
itu semua, rani sangat kesal terhadap orang itu dan turun dari mobil untuk
memberi pelajaran terhadap orang orang itu. Rani bertengkar dengan orang itu
dan berbicara kalau rani akan melunasi hutang-hutangnya. Sani terkejut atas
kehadiran rani yang tiba-tiba itu. Sangat tidak menyangka kalau rani berbuat
baik terhadap keluarganya ini. Setelah semua orang-orang itu pulang, sani
mengajak rani untuk masuk ke rumah nya dan duduk dahulu. Rani pun meminta maaf
soal cacian waktu itu. Sani sangat gembira atas permintaan maaf nya dan bantuan
nya itu sani berterimaksih banyak kepada sani. Dan yang tak terduga rani
mengajak ibu dan sani untuk tinggal di rumah nya dan akan memberi fasilitas
sekolah dan hidup untuk sani dan ibunya. Di sana sani terharu sekali dan
menganggap rani adalah malaikat penolong yang mau menolong kelurganya.
Setelah
itu rani, sani dan ibunya hidup bersama dan bahagia. Ibu sani mendapat
pengobatan dan dianggap menjadi ibu rani. Keluarga sani sangat senang sekali
hingga akhirnya sani dan rani menikah dan hidup pisah rumah.
RANI DAN SANI
- 10 Nov 2020
- 75
- Cerpen
Rani adalah anak orang kaya, dia
bersekolah di sekolah yang mewah. Setiap harinya ia hidup penuh kemewahan.
Mulai dari bangun tidur sampai ia tidur kembali pasti dihiasi dengan segala
kemewahan dan kenyamanan membuat semua anak iri melihatnya. Namun dalam
hatinya ia tidak benar-benar merasakan
kenyamanan dalam hidupnya, ia adalah orang yang jutek dan sedikit kasar kepada
setiap orang termasuk ayah dan ibunya, maklum dia adalah anak satu-satunya.
Rani tinggal di rumah besar yang mewah dan hanya tinggal sendiri di rumah besar
itu, ayah dan ibunya selalu bekerja di luar negeri dan jarang ada di rumah,
sekalinya ada di rumah ayah ibu rani sibuk dengan handphone masing-masing, itu
lah mengapa rani mempunyai sikap yang kasar dan jutek. Ia ingin di perhatikan
oleh kedua orang tuanya namun tidak pernah di perhatikan. Dia menjadi anak yang
proaktif sekali.
Berbeda
dengan Sani, sani adalah anak keluarga miskin. Setiap harinya ia banyak
mendapatkan cobaan hidup. Banyak sekali cobaan yang sering muncul di hidup
rani, contohnya saat ia ditinggalkan oleh ayah nya satu tahun yang lalu, dan
sekarang ibunya menderita penyakit kangker. Dia tinggal bersama ibu nya di
rumah yang kecil. Setelah ayahnya meninggal ternyata sani mendapat kesusahaan
lagi yakni ditagih hutang oleh rentenir. Dulu ayah nya mempunyai banyak sekali
hutang, sekarang sani dan ibunya yang harus menanggung semua hutang-hutang itu.
Tapi untungnya sani adalah anak yang pintar dan cerdas, dia mendapat beasiswa
bersekolah di sekolah yang mewah.
Saat
itu raja siang belum muncul dari persembunyiannya, sani harus segara bergegas
mencari uang yaitu dia harus menjadi buruh cuci kesetiap tetangganya. Setalah
itu dia harus membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk ibunya dan dirinya.
Semua urusan rumah tangga sekarang sani yang menanggung mulai dari mencari
nafkah dan layaknya menjadi seorag ibu rumah tangga yang harus ini itu. Karena
ibunya menderita sakit dan tidak bisa beraktivitas lagi, dan hanya bisa
terbaring lemah di kasur. Sani bingung, sani tidak punya uang untuk berobat ke
rumah sakit. Jangankan untuk biaya rumah sakit, untuk makan sehari-harinya pun
sani kesusahaan dia hanya mendapat uang dari hasil dia mencuci baju tetangganya
itu pun masih kurang untuk makan sehari-hari. Setelah semua kegiatan nya dirasa
selesai, sani siap-siap berangkat ke sekolah menggunkan sepeda jeleknya.
Berbeda dengan sani, rani pagi itu belum bangun, rani masih terlelap di kasur
yang empuk dan mewah dan kamar yang nyaman. Seperti biasa, pembantunya sudah
menyiapkan seluruh perlengkapan mandi sampai air panas kesukaan rani, dan
menyiapkan septu, tas, baju dan sarapan pagi untuk rani. Setelah selesai
pembantu nya langsung membangunkan rani rani pun bangun dan siap-siap berangkat
sekolah.
Siang
itu, saat istirahat rani hanya pergi ke perpustakaan untuk membaca. Tidak
seperti anak yang lain yang saat istirahat pergi ke kantin untuk jajan. Rani
duduk di perpustakaan bersama kutu buku lainya. Sedangkan rani berasama teman
teman elit nya pergi ke kantin untuk makan makan disana. Tetapi saat itu, rani
tumben tidak bersemnagat, entahlah, mungkin karena dia rindu kepada ayah dan
ibunya. Saat teman-teman nya asik berbicara tentang keluarga mereka, rani
langsung izin dengan alasan pergi ke toilet. Di jalan rani bertemu dengan sani.
Sani yang membaca buku di jalan bertabrakan dengan rani. Otomatis hati rani
marah kesal kepada sani karena dia merasa sani telah menabraknya dan tidak
jalan dengan benar dia mencaci maki sani. Sani mengalah karena dia tahu bahwa
rani adalah orang yang kasar dan membenci diri sani.
Malam
harinya, rani duduk sendiri di tepi kolam renang dan memikirkan kenapa dia
tidak bisa mendapatkan perhatian dari kedua orang tua, dia kesal karena ayah
dan ibunya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Tiba-tiba rani teringat dengan
caciannya kepada sani. Dan berusaha untuk mencari tahu keidupan sani. Besok
adalah hari libur rani berniat untuk pergi ke rumah sani. Saat kecil dia tahu
rumahnya karena ibunya adalah mantan pembantu di rumah rani.
Keesokan
harinya, pagi-pagi sekali niat rani benar benar dijalankan, dia pergi naik
mobil tanpa supir menuju ke lokasi rumah sani. Rani mengintip kegiatan di rumah
sani dari sebrang nya. Tanpa di duga tiba-tiba ada segerombolan orang masuk ke
rumah sani, orang-orang itu bermuka seram dan berteriak teriak menagih hutang.
Sani keluar dan memohon mohon agar diberi keringanan atas hutangnya. Melihat
itu semua, rani sangat kesal terhadap orang itu dan turun dari mobil untuk
memberi pelajaran terhadap orang orang itu. Rani bertengkar dengan orang itu
dan berbicara kalau rani akan melunasi hutang-hutangnya. Sani terkejut atas
kehadiran rani yang tiba-tiba itu. Sangat tidak menyangka kalau rani berbuat
baik terhadap keluarganya ini. Setelah semua orang-orang itu pulang, sani
mengajak rani untuk masuk ke rumah nya dan duduk dahulu. Rani pun meminta maaf
soal cacian waktu itu. Sani sangat gembira atas permintaan maaf nya dan bantuan
nya itu sani berterimaksih banyak kepada sani. Dan yang tak terduga rani
mengajak ibu dan sani untuk tinggal di rumah nya dan akan memberi fasilitas
sekolah dan hidup untuk sani dan ibunya. Di sana sani terharu sekali dan
menganggap rani adalah malaikat penolong yang mau menolong kelurganya.
Setelah
itu rani, sani dan ibunya hidup bersama dan bahagia. Ibu sani mendapat
pengobatan dan dianggap menjadi ibu rani. Keluarga sani sangat senang sekali
hingga akhirnya sani dan rani menikah dan hidup pisah rumah.
SEHITAM KOPI SEMANIS HARI INI
- 10 Nov 2020
- 74
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
ANGGAP SAJA AKU AMNESIA
- 10 Nov 2020
- 74
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
CINTA YANG TERBAGI
- 10 Nov 2020
- 91
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
LENTERA DI SEPOTONG SENJA
- 10 Nov 2020
- 80
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
MANISNYA PERTEMUAN INDAHNYA KEBERSAMAAN
- 10 Nov 2020
- 83
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
SEKENARIO TRINDAH TUHAN
- 10 Nov 2020
- 94
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
SATU JANJI YANG TIDAK PASTI
- 10 Nov 2020
- 108
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
GORESAN SI KEMBAR
- 10 Nov 2020
- 74
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
KEKASIH DALAM MIMPI
- 10 Nov 2020
- 84
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
PERSAHABATAN
- 10 Nov 2020
- 72
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
HADIAH UNUTK BUNDA
- 10 Nov 2020
- 83
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
CINTA KEPADA SEORANG GURU
- 10 Nov 2020
- 106
- Cerpen
Seperti biasa, matahari menyinari bumi
yang bertanda bahwa sudah pagi. Amel pun masih saja tertidur diatas ranjang
yang mungkin waktu untuk pergi kesekolah hanya sekitar 20 menit lagi, jam weker
pun menyala dengan volume yang besar. Amel bangun dengan muka terkejut.
“Ya
ampun ini sudah pagi, aduh jam berapa ini? Aku harus segera mandi jangan sampai
aku telat lagi” sambil melirik jam weker dan tersisa waktu 20 menit.
Jarak
antara rumah Amel dan sekolah tidak jauh hanya 50 itungan kaki aja sudah
sampai, Amel pun berlari hingga pas melihat jajaran besi sekolah, gerbang pun
ditutup. Amel berusaha untuk menaiki gerbang tersebut tetapi ada satpam yang
besar, gendut, dan selalu marah-marah pada orang yang bandel disekolah.
Amel :” Aduh itu satpam jahe masih
saja disitu, aku harus bisa masuk tanpa ketauan olehnya”.
Amel
dengan perlahan-lahan berjalan dan menaiki gerbang yang berada di belakang
sekolah hingga dia berhasil memasuki sekolah. Tiba-tiba suara priwit menyala
berada didepannya.
Pak
jahe :” Hey kamu, ngapain kamu
disitu? Jangan-jangan kamu diam-diam lagi masuk
tanpa sepengetahuan bapak!”
Amel :” Apaan bapak sih, saya hanya
mau coba latihan menaiki sebuah gerbang yang ada besinya”
Pak
jahe :”Kamu bohong ya? Jangan
coba-coba kamu bohong lagi sama bapak,cepat kamu ikut bersama bapak!”
Amel :” Tapi kan pak saya hanya mau
tepat waktu ke kelas, maafin saya pak?”
Pak
jahe :” gak ada kata maaf
sekarang cepat ikut saya ke ruang BP biar ditanganin kamu”.
Amel :”aku hanya bisa pasrah aja”
Seketika
Amel dan pak jahe berjalan ke ruang BP tampak dari kejauhan ada yang sedang
melihat gerak-gerak prilaku yang Amel lakukan. Amel pun hanya bisa di marahahi
dan di nasihati oleh ibu Ruri guru BP yang sudah lelah melihat Amel terus yang
dihukum olehnya, Amel pun di suruh pergi
ke Toilet untuk membersihkan WC sampai bersih. Sesudah selesai membersihkan WC
Amel pergi ke kelas dengan muka yang lemas.
Ketika
pak pangeran sedang menerangkan sebuah pelajaran Matematika, waktu pelajaran 2
jam lagi sampai selesai pelajaran. Amel hanya bisa tertidur dibangkunya, pak
pangeran pun menegurnya dengan memerintahkan Amel untuk mengerjakan sebuah soal
didepan papan tulis. Sedangkan Amel tidak bisa mengerjakannya, Pak pangeran
memerhatikannya hingga 30 menit pun Amel hanya bisa memandang soalnya saja
dengan tidak mengerjakan soal yang di berikan pak pangeran.
Bapak
Pangeran pun mengumumkan bahwa besok akan ulangan pertama. Keesokan pun ulangan dengan berjalan dengan lancar,
sedangkan Amel hanya melirik ke wajah nya pak guru dengan mengerjakan soal
bersama teman sebangkunya. Setelah selesai semua mengerjakannya hasil nya pun
dibagikan ke semua siswa-siswi. Seperti biasanya nilai yang Amel dapat hanya
dibawah KKM, Amel hanya bisa cuek terhadap nilai yang ia dapat. Pak pangeran
menghampirinya dengan memerintahkan kepada Amel bahwa dia harus datang kerumah pak
pangeran untuk pelajaran tambahan. Amel awalnya ragu dan malas tapi bapak
berbicara bahwa bila tidak mau Amel akan dikeluarkan dari sekolah karena dia
itu bandel terus dan banyak alasan. Hari demi hari Amel kerumah untuk pelajaran tambahan, sesudah berhasil
belajar bila ada ulangan sekarang Amel mendapatkan nilai yang tinggi. Kedekatan
mereka semakin dekat hingga ada tatapan mata seakan-akan menyentuh hati mereka
berdua dan Pertemuan mereka selalu rutin, bermain bersama, hingga pada akhirnya
mereka berdua pacaran. Pas Amel lulus dari sekolah Amel pun dibawa oleh bapak
pangeran kerumah orang tua nya, tetapi orang tua pak pangeran tidak menyetujui
hubungan mereka sehingga mereka berdua memutuskan untuk berhenti pacaran status
mereka sibuk dalam bekerja dan hingga 5 tahun kemudian mereka bertemu kembali dan
membicarakan hubungan mereka . Keesokan harinya mereka bertemu sambil
mengunjungi kembali kepada orang tua bapak Pangeran, orang tua pangeran sangat
heran kepada Amel dan tidak menyangka bahwa yang pak Pangeran bawa itu adalah
Amel karena Amel sudah kelihatan cantik, rapi dari pada sebelumnya waktu Amel
SMA bandel dan penampilannya pun tidak sesuai seorang pelajar. Dan pada akhirnya orang tua pak Pangeran
menyetujui hubungan mereka hingga mereka pun menikah.
ANTARA PERSAHABATAN DAN CINTA
- 10 Nov 2020
- 82
- Cerpen
Jam bekker berbunyi menunjukan pukul
06:30 rina buru buru bergegas menuju kamar mandi karena takut kesiangan masuk
sekolah. Rina bersekolah di SMA terpaporit di jakarta Rina kesekolah
menggukanan motor scoppy dengan bermodif pink kesayangan nya yang merupakan
hadiah ulang tahun dari orangtua nya dengan syarat dia harus rajin belajarnya.
Ditengah tengah perjalanan menuju kesekolah dia keserempet oleh mobil sport
keluaran baru. “BbbruuKkkk”
“
Aduhh sakitt “ kata rina sambil memegang tangannya yang sedikit berdarah itu
“
Aduhh mba maaf saya tidak sengaja “ kata lelaki yang menabrak rina tersebut
“
kalau mengendarai kendaraan tuhh hati hati dong emang ini jalan milik nenek
moyang lo apa ?” kata riina menjawab karena rina trmasuk cewek yang jutek
“iya
maaf mbak tadi saya buru buru karena saya takut kesiangan disekolah baruku “
“Emang
gue pikirin itu sihh derita lo”
“
Ada yang sakit engga mbak ? kalau ada mari kita ke rumah sakit sekarang.”
“Engga
perlu ! sambil membawa motornya dan langsung meneruskan perjalanan nya.
Sampai di sekolah rina langsung
mengobati tangannya diruang uks ditemani sahabatnya yang bernama tiara.
“
lo kenama sihh sampai terluka kaya gini ? sambil membantu rina
“
Gue sebel banget hari ini udahh bangun kesiangan ehh diperjalanan di serempet
oleh orang yang nyebelin”.
“udah
beres nihh ayo kita ke kelas nanti keburu ada ibu sarah lo “ kata tiara
“
iyahh ayo”
Waktu belajar pun telah selesai, Rina
dan tiara merupakan anggota chilidern pas latihan kepala rina terkena bola
basket karena ekstra basket dan chilidern selalu bebarengan dan rina jatuh
pingsan. Ketika rina siuman rina di temani oleh sahabatnya dan satu cowok
diruang uks.
“
gue ada dimana ?” kata rina yang masih merasakan sedikit rasa pusing
dikepalanya
“
lo ada di uks rin tadi kepala lo terkena bola basket jadinya elo pingsan dehh”
kata tiara
“elo
lagi elo lagi ! lo lagi ngapai disini? Apa jangan jangan elo yang melempari
bola ke kepala gue .” kata tiara kepada cowok itu
“
iya maaf mba tadi saya tidak sengaja dan untuk yang tadi pagi saya juga minta
maaf ehh baduwey perkenalkan nama saya agus saya pindahan dari kota bogor” kata
cowok tersebut sambil menyalurkan tangannya kepada rina dan tiara.
“
Gue Rina “ kata rina sambil memperlihatkan wajah juteknya
“Saya
tiara “ kata tiara sambil senyum.
Keesokan harinya pas di perpustakaan
tiara bercerita kepada rina bahwa dia menyukai agus karena emang agus sanngat
ganteng dan keren dan merupakan semua idaman cewek hari hari ini.
“
Rin gue suka dehh sama si agus itu” kata tiara sambil memperhatikan agus yang
sedang membaca buku.
“
hah! Elo suka sama cowok yang kayak gituhh “ kata tiara sambil tertawa
“emangnya
kenapa ti? Dia kan ganteng banget awas aja kalau lo juga suka sama dia” kata
tiara
“Haha
hah gue suka sama cowok yang nyebelin itu? Apa kata dunia” rina menjawab
“
lo bantuin gue dong agar jadi sama agus rin mau yah bantuin gue” kata tiara
memohon
“
iyahh iyah nanti gue bantuin bawel” kata rina karena kasian melihat sahabatnya
itu.
Dengan berat hati rina membantuin
tiara agar bisa sama agus berbagai cara rina lakukan agar tiara bisa jalan
bareng agus dan nyomblangin mereka berdua. Pas latihan ekstra agus terus
menerus melihat rina yang sedang latihan dan pas istirahat tiara nyamperin agus
yang sedang duduk di kursi dan agus bicara sama tiara kau dia suka sama rina.
“woy
melamun ajah!lagi mikirin apa ayo ?” kata tiara yang ngegetin agus
“
ehhh elo ti ngagetin gue ajah engga kok gue cuma lagi liatin rina dia cantik
juga yahh meskipun jutek”kata agus
“hah
elo suka sama tiara?” kata tiara yang sambil menyembunyikan hatinya yang
tergores mendengar agus bicara tersebut.
“iyahh
ti bantuinn gue dong elo kan sahabatnya rina” kata agus memohon.
“
ehh iyahh nanti guebantuin yaudah kalau gitu gue pergi dulu yahh” kata tiara
“yaudahh
hati hati ti sebelumnya makasihh” kata agus
“iyahh
sama-sama gus “ kata tiara.
Keesokan harinya waktu disekolah
tiara ngediemin rina dan rina tidak tau megapa tiara jadi beda gitu sama rina.
Sampai satu minggu tiara ngejauhin rina waktu istirahat rina ngobrol sama
tiara.
“
ti elo kenapa sihh kok jadi beda sama gue? Ge punya salah apa sama lo?” kata
tiara
“
Lo suka sama agus ga ?”
“
hah elo ngomong apasihh gue gak suka sama agus “ kata rina yang sesungguhnya
rina suka sama agus tapi dia tidak mau mengecewakan sahabatnya itu.
“
Agus suka sama lo rin” kata tiara sambil pergi menjauhi rina.
Waktu pulang sekolah rina nyamperin
agus dan bicara sama agus disebuah taman.
“
Gus gue mau ngomong sama lo!”
“
iya silahkan ngomong ajah rin” kata agus sambil memberikan senyum manisnya pada
rina
“
lo ngomong sama tiara kalo lo suka sama gue? Lo gak tau kalo tiara suka sama lo
gus” kata rina samgbil ninggalin agus ditaman.
Keesokan harinya agus bicara sama
tiara ingin menjelaskan pada tiara agar tidak menjauhi rina karena dia tidak
tau sama sekali tentang hal ini.
“
Tiara kenapa lo ngejauhi rina dia kan tidak tau apa apa tentang hal ini ?”
“karna
gue kecewa gus kenapa lo bisa suka sama rina yang sama sekali tidak suka sama
lo sedangkan gue yang suka sama lo tidak ditengok sedikit pun” kata tiara
sambil nangis.
“
gini yah ti, hati ini tidak bisa dipaksakan jadi hati gue cuma suka sama rina,
sekarang lo baikan sama rina kasian dia”
“
iya dehh terserahh lo ajah “ kata tiara sambil pergi dari agus
Di sebuah taman tiara memikirkan
benar juga tadi erkataan agus dan dia berniat untuk minta maaf sama tiara nanti
ulang sekolah.
“rin
maafin gue udah ngejauhin lo gue hanya kecewa ajah sama lo rin” kata tiara
sambil memeluk rina
“iya
gapapa ti gue ngertiin posisi lo ko maaf ti kalo sebenarnya gue juga suka sama
agus tapi sekarang gue gak mau mikirin tentang cowok kalo sahabat terbaik gue
ngejauhin gue “ kata rina
“iya
gue juga sama rin maaf kalo kemarin kemarin gue egois dan hampir membuat persahabatan
ini rusak” kata tiara.
DUA SURGA YANG KAU MILIKI
- 10 Nov 2020
- 88
- Cerpen
Hanya
dentingan sendok yang terdengar di pagi itu, Vira hanya memakan beberapa sendok
saja karen nafsu makannya lenyap entah kemana, mungkin karena jantungnya kambuh
semalam yang membuat ia merenung akan hidupnya. Namun tiba-tiba suara bel
berbunyi, Vira langsung beranjak dari kursi dan segera menuju pintu depan.
“Danil,
ayo berangkat” ucapan Vira diangguki oleh Danil dan berjalan menuju sepeda
motor dengan tangan saling bertautan.
Waktu menunjukan pukul 12.30 yang
seharusnya menjadi waktu dimana Danil dan Vira makan siang bersama di
kafetaria, namun karen tugas skripsi yang terasa mencekik, Vira dan Lulu harus
merelakan waktunya untuk masuk ke Perpustakaan.
“Kemana
Vira, tumben biasanya dia akan bersamamu kalau jam istirahat seperti ini”.
Tanya Rangga kepada Danil di kafetaria kampus. “Dia sedang ke perpustakaan
bersama Lulu katanya ma-“ drrrt drrrt~ “Sebentar Ga. Halo sayang sudah makan
siang ?” Danil pergi kebelakang untuk berbicra dengan si penelepon, beberapa
saat ia kembali lagi ke kusrinya. “Dari Reva ?’ tanya Rangga dengan dingin.
Belum sempat Danil menjawab, Rangga melanjutkan pembicaraannya kembali “Mau
sampai kapan kamu menyakiti dua gadis itu, mereka pasti sakit hati jika mereka
tahu yang sebenarnya. Apalagi dengan kondisi jantungnya Vira, apa kau tidak
kasihan kepada Vira ?” ujar Rangga dengan nafas terengah karena menahan emosi.
“Aku mencintai keduanya Ga, aku tidak bisa melepas diantara mereka, keduanya
berarti untukku” jawab Danil lirih. “kalau kau mencintai keduanya seharusnya
kau bisa melepasnya, biarakan mereka bahagia dengan orang lain dari pada
bersamamu tapi kau bohongi. Setidaknya mereka bahagia tanpa dilingkupi
kebohongan”. Mendengar ucapan Rangga membuat rasa bersalahnya semakin menjalar,
dan ia hanya diam tanpa melanjutkan pembicaraan.
Menjelang hari jadinya yang ke-22
bulan bersama Danil, Vira berencana akan mengadakan sedikit kejutan.
“Danil
bisa tidak besok temani aku ke Rumah Sakit untuk membeli obat, obatku sudah mau
habis lalu kita makan siang di Kedai ibunya Lulu, bagaimana ?” pertanyaan Vira
sontak membuat Danil bingung bukan main, besok ia sudah ada janji dengan Vira
dan sekarang Vira ingin ditemani Danil dihari yang sama ‘aku harus memilih
siapa ya Tuhan ?’ batin Danil.
“Emm..
Vi bukannya aku tidak mau tapi besok aku sudah ada janji bersama Rangga untuk
mengerjakan skripsi bersama. Maafkan aku Vi”. Dan Danil menjawab dengan
kebohongan. “Oh begitu ya, yasudah tidak apa-apa. Besok aku bisa pergi bersama
Lulu, aku bukan pacar yang manja kau tahu”. Jawab Vira dengan senyuman namun
hatinya kecewa karena acara kejutan untuk hari jadinya bersama Danil harus
tertunda. Namun ia segera buang jauh-jauh kekecewaannya karena menurutnya masih
ada malam hari untuk melakukannya meskipun kecil kemungkinannya. ‘Vi aku
benar-benar minta maaf, aku mencintaimu Vi’ bicraa Danil dalam hatinya.
Minggu siang ini Vira dan Lulu
sedang berjalan menuju toko cake
setelah mereka dari Rumah Sakit. Mereka berjalan sambil tertawa lepas terlebih
Vira yang begitu antusias untuk acara nanti malamnya. Siluet wajah seorang
lelaki yang tak asing lagi dimatanya sedang berjalan dengan seorang gadis
dengan tawa yang tak lepas dari wajah mereka. Pancaran mata bahagia yang
melekat dimatanya kini berembun dan jika dalam satu kedipan embun itu akan
meluncurkan kristal bening yang membentuk aliran sungai di pipi lembutnya. Lulu
yang melihat perubahan raut wajah Vira segera melihat ke arah pandangan mata
Vira, dan matanya membulat setelah melihat apa yang ada didepannya. Sebelum
membawa Vira untuk berbelok arah, Vira sudah berjalan terlebih dahulu ke arah
dua anak adam itu dan Lulu mengikutinya dari belakang.
Diraihnya tangan lelaki itu dan
berucap “Danil siapa dia ?”. Terasa ada yang menarik tangannya, Danil menoleh
kebelakang, dan matanya membulat sempurna, jantungnya berpicu begitu kencang,
melihat siapa orang yang menarik tangannya itu. “Vi kenapa kamu ada disini ?”
Danil gelagapan bertanya kepada Vira. “Sayang dia siapa ? apa kamu kenal ?’
Reva membuka mulutnya dan bertanya kepada Danil. Mendengar ucapan ‘sayang’ dari
wanita yang bersama Danil, hati Vira berdenyut sakit dan jantungnya berdetak
lebih cepat, namun ia masih bisa mengontrol detak jantungnya untuk saat ini.
“Sayang
? apa maksud dari panggilan itru Danil ? jelaskan padaku ?!” Lidah danil terasa
kelu untuk mengucapakan kata-kata. “aku ? aku kekasih Danil, Reva. Maaf kamu
siapa ya ?”. Hancur sudah pertahan Vira, kakinya terasa seperti jeli dan
hatinya telah luluh lantah dan hancur porak poranda. “Vi, dengarkan aku, aku
akan jelaskan semuanya dan aku harap ka-“ “jelaskan apa lagi Danil ? semuanya
sudah jelas dari ucapan kekasihmu yang satu ini. Aahhh..dan apa ini alasannya kau tidak bias menemaniku
ke Rumah Sakit demi berkencan dengan pacar yang satunya lagi ?” Vira tersenyum
kecut “Seharusnya aku sadar sedari dulu, wanita penyakitanku tidak seharusnya
mengharapakan sebuah cinta. Dan inilah kisah dari seorang wanita penyakitan.
Terimaksih Danil ini kejutan terbesar di hari jadi kita ke-22 bulan. Kita
akhiri hubungan ini’’. Mendengar kata-kata
yang merendahkan dirinya Vira, Danil menggeleng kuat, bukan ini
kenyataannya, penyakit Vira bukan pemicu selingkuhnya. Segera diraih tangan
Vira ketika Vira hendak pergi. “apa yang kamu bicarakan Vi ? mengakhiri ? bukan
itu yang aku inginkan” “Dan bukan keadaan seperti ini juga yang aku inginkan
Danil ?!” Teriakan Vira berpengaruh pada jantungnya sendiri, nafasnya sesak,
sakit, dan sulit, jantungnya terasa diperat kuat-kuat. Tak ingin terlihat lemah
didepan semuanya, ia langsung pergi dan berjlaan sekuat tenaga. Tak kuat
menahan sakit, ia menyeerah dan tumbang tak sadarkan diri.
Angin berhembus pelan dan membelai
rambut hitam Vira, matanya tertutup menikamti hembusan angin di wajahnya.
Perlahan mata bersih itu terbuka dan meraih buku merah jambu yang ada disamping
kirinya.
“kehangatan,
hamparan kasih bak luasnya Netherland, butiran perhatian yang terucap kini
telah menumpuk bagai bukit angin di Negeri Ginseng masih terasa dan akan
kusimpan dan kukunci rapat-rapat sampai tidak ada celah sekalipun angin. Kisah cinta abadi Edward Cullen dan Bella
Swan tak bisa kita rasakan. Tapi kau selalu hidup dalam jantung dan hembusan
nafasku. Kau bukan pendonor bayaran tapi kau malaikat penolong untukku, dan
akan kubayar dengan luapan cinta ini.
Danil, aku mencintaimu sayang…”
Lalu
Vira beranjak dari batu yang ia duduki dan menghampiri nisan di depannya yang
bertulisan ‘Danil Putra Pratama’, ia tutup matanya dengan jatuhnya Kristal
bening lalu ia cium nisan itu dan bergumam
“terimaksih Danil, akan kujaga jantung ini
sepenuh hatiku. Pangeranku, aku mencintaimu sayang..”
KABAR BURUK DARI HUJAN
- 10 Nov 2020
- 84
- Cerpen
Langit kelam diguyur hujan lebat. Petir terus
bersahut-sahutan seakan mengiringi keluh kesahku, tatapan ku masih tertuju
tajam menembus jendela, mencoba mendobrak sang hujan. Seperti biasa, saat waktu
sudah mulai menghitam tapi Lisa belum juga pulang. Sebagai orang tua tunggal,
aku pasti mengkhawatirkannya. Belum lagi kisah beberapa tahun lalu yang menimpa
istriku belum sepenuhnya hilang dari ingatanku.
“Ah gara-gara segerombolan laki-laki brengsek itu.”
Bisikku dalam pelan.
Memang sudah menjadi rahasia umum, istriku meninggal
dengan cara yang tidak wajar. Dia menjadi korban kekejian laki-laki hidung
belang.
Tiba-tiba suara pintu membangunkanku dari lamunan,
terlihat Lisa muncul dari balik pintu dengan pakaian yang basah kuyup. Ku tengok
keluar, ada seorang pemuda usianya sekitar 22 tahun hendak memputar balikkan
motornya, mungkin laki-laki itu yang mengantarkannya pulang.
Lisa seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan
tubuhnya yang tinggi, wajar saja banyak laki-laki yang mau padanya. Memang
sepeninggal ibunya, Lisa menjadi perempuan yang susah diatur, hampir setiap
hari pun laki-laki yang mengantarkannya kerumah berbeda-beda. Bukan karena aku
seorang ayah tak pernah menasihatinya, tapi mungkin karena terlalu berat beban
psikis karena cemoohan orang dengan cap yang tidak baik terhadap almarhumah
ibunya membuat dia menjadi anak yang Broken
Home.
“ Kamu habis dari mana saja? Apa kamu tak memikirkan
ayahmu khawatir menunggumu.” Bentak ku.
“Sudahlah pak, aku Cuma jalan-jalan sebentar saja.”
Jawab Lisa sambil pergi menuju kamarnya.
Ah aku hanya bisa menghela nafas panjang, sudah beratus-ratus
kali aku memarahinya tapi tak pernah dia dengar. Omonganku hanya dianggap angin
lalu olehnya. Sebagai seorang ayah aku terlalu bosan untuk mengingatkannya.
Suatu malam, Lisa meminta izin kepadaku untuk pergi
bersama teman laki-lakinya. Ku lihat laki-laki itu sudah duduk menunggu
dihalaman rumah. Jeans hitam panjang dengan jaket kulit dan anting yang
dipasang ditelinga sebelah kirinya memberi kesan yang tidak baik kepada
laki-laki itu. Usianya sekitar 27 tahun.
Melihat
hal itu, aku pun tidak mengizinkan Lisa pergi. Karena sifatnya yang keras
kepala, Lisa tetap pergi walau aku sudah melarangnya dengan cukup keras. Aku
tak bisa menahannya, bukan karena aku tak mampu, tapi karena apabila aku tetap
mengekangnya, Lisa akan semakin berbuat nekad.
Jarum jam sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi Lisa
belum juga pulang. Lagi-lagi hujan menurunkan kekhawatiran, pikirannku kembali
melayang mengingat kejadian yang menimpa istriku. Hujan waktu itu merubah
nasibku seketika.
“Ah kenapa harus hujan? Kenapa harus hujan lagi?”
Gerutuku sambil membuka gorden jendela.
Semoga hujan tak membawa kabar buruk lagi, semoga
hujan tak meminta air mata lagi. Ah ini terlalu menakutkan.
“Lisa… Lisa… ya ampun kamu dimana?”
Ku balikkan badan, ku tengok jarum jam sudah
menunjukan pukul 10.30 tapi batang hidungnya belum juga terlihat.
Denting jam terdengar sangat mengerikan. Kringgg…
kringggg… telepon rumahku berdering, aku segera mengangkatnya.
“ Hallo selamat malam, apakah benar ini dengan pak
Beno?” Suara wanita dengan lembut mengawali percakapan.
“Iya benar” Jawabku dengan suara ragu-ragu.
“ Kami dari pihak Rumah Sakit pak ingin
memberitahukan bahwa anak Bapak yang bernama Lisa sedang dirawat di Rumah Sakit
akibat kecelakaan.”
Tubuhku seperti tersambar petir malam itu, petir
tanpa suara membuktikan kekhawatiranku. Lagi-lagi hujan membawa kabar buruk,
lagi-lagi hujan meminta air mata.
Praaaaaaaakkk ………..
Terdengar seperti suara barang pecah belah jatuh
dari kamar Lisa membawa pikiranku kembali ke masa sekarang. Ah kenapa harus
mengingat kejadian itu lagi, kejadian yang membuat anak semata wayangku cacat.
Aku segera menghampiri kamarnya, terlihat Lisa menangis dengan tubuh terbujur kaku
dilantai.
Aku segera menggapainya dan mengangkatnya kembali
keatas kasur. Memang semenjak kejadian itu Lisa hanya bisa terbaring dikamarnya
tanpa kedua kakinya yang harus diamputasi akibat kecelakaan waktu itu.
Hujan turun dengan lebat seakan menyaingi airmata
Lisa yang tak kunjung reda, aku segera kedapur untuk membawakan air untuknya.
Petir dan air hujan mencoba mengajakku untuk kembali mengingat masa-masa itu.
Aku mencoba tak memperdulikannya.
Hujan seakan tak pernah menyuguhiku kabar gembira,
tapi aku tak ingin membenci hujan. Hujan telah memberiku sejuta pelajaran
berharga untuk hidup dan kehidupanku. Harapanku hanya satu, semoga tak ada lagi
kabar buruk selanjutnya dari hujan.
MENGAPA DUNIAKU SUNYI
- 10 Nov 2020
- 82
- Cerpen
Dia gadis
berkulit putih yang selalu menarik perhatian orang di sekitarnya. Dia gadis
cantik berambut panjang yang selalu membuat siapa saja yang melihatnya menjadi
penasaran. Gadis itu memang berbeda dengan orang lain, itu yang membuat ia
selalu jadi pusat perhatian orang-orang di sekelilingnya. Bukan tentang
kecantikannya, melainkan perbedaannya. Yaa, dia memang berbeda. Dunianya sunyi,
hanya hatinya yang mampu berkata-kata. Dan dia adalah aku. Iya aku, si gadis
cantik yang tuli dan bisu.. selama ini ayahku lah yang menjadi telingan dan
mulutku. Aku memang hanya mempunyai ayah, karena 22 tahun lalu ibuku lebih
memilih memberikan ku kesempatan untuk hidup dengan merelakan hidupnya. My mom my angel..
***
Baru-baru ini ayah membuka usaha kue
kecil-kecilan. Toko kue di pinggir jalan, sebrang alun-alun Kota Padang ini
kini menjadi satu-satunya sumber penghasilan ayah. Dulu ayahku adalah pengusaha
rumah makan, cabang nya pun ada dimana-mana, yaa bisa dibilang ayah itu seorang
pengusaha yang sukses. Aku bangga dengan ayah.. Tapi seketika semuanya hancur,
ia terlilit hutang pada sahabatnya sendiri. Aku selalu menyalahkan diriku
sendiri tentang hal ini, waktu itu ayah sangat membutuhkan uang untuk
pengobatanku yang kesekian kalinya. Dia rela meminjam uang dan menjadikan rumah
makan sebagai jaminan. Sampai akhirnya semua rumah makan itu diambil alih oleh
sahabatnya karena ayah tidak mampu melunasi hutang-hutangnya. Aahh.. itu
sebabnya aku selalu merasa bersalah sampai sekarang.
Oh yaa, hari ini
ayah mendapat orderan lumayan banyaik, ia diminta membuat 250 kue kering dan 20
kue pernikahan. Sedih rasanya melihat ayah bekerja sekeras itu, tanpa pikir
panjang aku pun langsung terjun membantu ayah.
“huuftt..” aku mengusap keringat di
dahiku.
“a a ayah c ca cape?” jemariku
berkata-kata dengan bibir yang terbata-bata. Untung saja ayah sangat mengerti
bahasa isyarat tangan.
“tidak, sayang. Ayahmu ini kan
titisan samsons si urat kawat tulang besi.” Jawab ayah sambil bercanda.
Aku memang telah
terbiasa dengan sikap ayah yang selalu tidak mau menunjukkan kesedihanya. My father my hero..
“a a ayah ha harus punya k ka
karyawan” jemariku kembali merangkai kalimat.
Jengkel rasanya
karena ayah hanya menjawab dengan senyuman.. Tapi mana bisa aku lama-lama
bersikap dingin pada ayah. Aahh, sulit sekali menghilangkajn sifat manja ku
ini..
***
Di
pagi hari yang dingin itu aku membantu ayah mengantarkan kue pesanan ke salah satu
rumah pelanggan, sebenarnya ayah tak mengijinkanku mengayuh sepeda tua miliknya
sendirian di jalanan, tapi ayah bisa apa,
aku memang keras kepala. Lagian salah ayah juga kenapa belum
punyakaryawan, padahal usahanya semakin berkembang.
“iyaiya..
ayah akan membuat selebaran lowongan pekerjaan.” Kata ayah
Akhirnya ayah menuruti keinginanku
juga..
Saat
aku sampai dirumah Ibu Endah, aku melihat laki-laki yang sedang bermain piano.
Meskipun aku tidak bisa mendengarnya, tapi entah kenapa mata indah itu telah
menyampaikan alunannya dengan rasa.
Hari pertama, kedua, ketiga.. sangat
lama rasanya melewati hari demi hari dengan rasa penasaran. Seminggu ini aku
sengaja menyibukkan diriku sendiri. Aahh.. mata indah itu selalu datang dalam
pikiranku.
***
Siang itu saat aku pulang dari
pasar, aku melihat dia berjalan menyusuri trotoar dengan membawa map berwarna
merah muda.mungkin dia ingin menemui rekan kerjanya, atau menemui bosnya, atau
mungkin dia sendiri yang menjadi bosnya. Aarghh.. sudahlah, ini mungkin hanya
halusinasiku saja. Sudah tahu halusinasi, tapi aku tetap saja mengikuti langkah
pria itu, padahal aku sudah berusaha keras meyakinkan pikiran dan hati ini
bahwa dia bukan si mata indah. Sampai tiba-tiba langkahku terhenti, kaki ini
seakan tersandung saat melihat dia mmbuka pintu salah satu toko kue. Dan benar
saja, itu adalah toko ayahku. Rasanya aneh, aku seperti menemukan dunia baru
yang akan memberiku melodi-melodi undah di setiap harinya. Hati ini senang
melihat ayah mempunyai karyawan. Yaahh.. itung-itung mengurangi ketegangan otot
syarafku, hmm.. sebenarnya bosan juga memarahi ayah yang selalu menjadikan
waktu adalah siang.
Tunggu
sebentar... aku ini senang karena ayah mendapat karyawan atau karena dia yang
menjadi karyawan?
***
Minggu-minggu ini aku jarang
membantu ayah. Aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan menumpahkan kata hati
diatas kertas putih. Di sinilah tempatku meghindar dari Dimas, yaa si mata
indah itu ternyata bernama Dimas. Balkon inilah yang menjadi tempat
persembunyianku meskipun kita masih sering berpapasan. Bagaimana tidak, ini kan
balkon toko kue ayah. Aneh memang kenapa aku harus menghindar?
Tapi setiap kali aku melihat mata
indah itu lagi, aku tersadar bahwa rasa penasaranku dulu telah berubah menjadi
rasa suka, berubah menjadi rasa cinta, cinta yang seharusnya tidak ada.. Aku
dengan kehidupanku yang sunyi ini bisa apa? Karena rasa takut ada pada diri
kita sendiri, karena rasa takut berawal dari hati nurani. Dan hatiku takkan
pernah mampu berteriak untuk mengatakan ini. Aku hanya menumpahkannya dalam
selembar kertas putih bernodakan rasa yang tak sepantasnya berbunga dalam
segala kesunyian ini. Tolong bacakan ini pada Dimas, tolong sampaikan rasa ini
pada Dimas.
Hanya Ini
Tiap
tetesnya membawaku terlarut
Sunyi
sepi membawa jiwa pada alunanya
Seakan
ku kembali pada mimpi yang terkikis
Mereguk
lagi luka lama
Menelan
lagi darah yang sudah bosan aku rasakan
Tiap
tetesnya membawaku pada angan lama
Adakah
nada yang melebihi indah melodinya?
Akankah
dia mampu menandingi alunan itu?
Aku
terhentak.. teringat padakenyataan
Berapa
lama lagi aku hidup?
Hidupku
hanya ditakdirkan untuk menghitung tiap tetesnya
Aku
seakan bisu dalam diam
Seakan
buta dalam pejam
Seakan
tuli dalam hening
Seakan
sakit dalam kematian..
Lirih
rasanya menapakkan hati pada mimpi
Seolah
kehilangan mentari
Membeku
dalam harapan yang tak sempurna
Hanya
hati dengan jeritannya
Hanya
iman dengan takwanya
Hanya
telinga dengan pendengarannya
Hanya
bibir dengan suaranya
Hanya
itu saja...
Aku
hanya ingin berteriak pada dunia
Persatukanlah
kami karena rasa
CINTA PERTAMA
- 10 Nov 2020
- 74
- Cerpen
Nama marissa, ia tinggal bersama ayah dan ibunya.
Bisa di bilang mereka adalah keluarga yang sederhana. Marissa anak satu satunya dan ia berumur 17 tahun.
Marissa sekolah di Smk N manonjaya.
Marissa sangat suka olahraga, salah satunya adalah bola volly. Setiap pertandingan
bola volly marissa selalu ikut bermain.
Dan berkat do’a orangtuanya marissa selalu menang dalam pertandingan.
Hari ini adalah hari pertama marissa masuk sekolah, marissa tidak mau melewatkan
hari yang bahagia ini. Tiba di sekolah marissa tidak sengaja menabrak salah
satu murid smk, ia meminta maaf karena ia sudah menabrak murid itu. Murid itu
tidak mau memaafkan marissa. Marissa sangat kesal pada murid itu dan pergi
meninggalkan dia.
Bel berbunyi marissa harus cepat-cepat pergi
ke kelas sebelum guru datang, jika ia terlambat datang ia pasti akan di hukum
dan harus berdiri di lapangan upacara. Beberapa menit kemudian guru itu datang
ke kelas. Untunglah marissa tidak terlambat masuk. Saat marissa mau duduk ia
melihat seorang murid yang tadi ia tabrak. Marissa kaget ternyata murid yang
tadi ia tabraka adalah murid sekelasnya .
Murid baru itu bernama rendy ia
pindahan dari smk 1 bandung. Setelah selesai memperkenalkan diri . rendy duduk
di sebelah marissa, sejujurnay marissa tidak mau duduk sebangku dengan murid
baru itu. Tapi mau gimana lagi marissa tidak mau berdebat dengan pak guru.
“teeet
teeet teet” tanda pelajaran sudah selesai. Semua siswa pergi kekantin dan sebagian
ada yang pergi ke taman sekolah. Marissa bangkit dari kursi dan pergi keluar
kelas belum beberapa langkah, ada seseorang yang menahan marissa pergi, dan
ternyata yang menahan marissa adalah murid baru itu, “ada apa?” ucap marissa
pada murid baru itu. “suruh siapa kamu pergi? Duduk!” ucap murid baru itu,
marissa tidak pernah takut sama siapapun
apalagi sama murid baru itu . Marisa mencoba melepaskan tanagnnya dari
laki-laki itu. Tapi rendy tidak mau melepaskan tangan marissa.
Akhirnya
marissa mengikuti apa yang diinginkan oleh murid barunya itu. “ada apa? Tadi
kan saya sudah minta maaf pada kamu,
terus mau kamu apa lagi!” ucap marissa, “maaf saja belum cukup”ucap rendy. “
lalu mau kamu apa heeh?” ujar marissa.
“saya
tidak mau apa-apa, yang saya mau kamu jadi pacar saya”. Spontan marissa
menampar murid barunya itu dan pergi ke perpustakaan. “dasa laki-laki gila
memang nya saya wanita apa”, ucap marissa dalam hati.
Rendy
mengejar marissa dan mau meminta maaf karena ia sudah berbicara begitu,
sebenarnya ia hanya bercanda bilng seperti itu, tapi marissa terlanjur marah
dan menampar dia. Tiba di perpustakaan marissa meminjam buku dan pergi ke
kelas. Karena beberapa menit lagi bel akan berbunyi.
Saat
di perjalanan marissa tidak sengaja bertemu dengan rendy. “ marissa gue minta
maaf karena gue tadi bicara kaya gitu ke loe”, rendy mencoba mneyakinkan
marissa.tapi marissa tidak mau mendengarkan rendy. Marissa pergi ke kelas dan
meninggalkan rendy.
Tiga
bulan kemudian rendy menjadi siswa tetap smkn manonjaya. Sama seperti dulu
marissa dan rendy tidak pernah akur, di kelas marissa dan rendy selalu berbeda
pendapat. Sutu hari marissa sedang duduk di kursi, marissa tidak sadar kalau di
bajunya ada seekor ulat. Rendy yang sedang berjalan, tidak sengaja melihat baju
marissa yang ada seekor ulat. Rendy berjalan menemui marissa untuk membuang
ulat yang ada di baju marissa. Rendy yang sedang berjalan menemui marissa,
tiba-tiba rendy terjatuh ke hadapan marissa, mereka saling bertatap-tatapan
seakan-akan hanya mereka berdua yang ada di taman tersebut,
Marissa
merasa ada yang aneh degan tatapanya pada rendy, ia merasa nyaman berada
didekat rendy. Berbeda rendy, rendy merasa marissa lah orang yang selama ini
dia impi-impikan. Marissa terbangun dan pergi meninggalkan rendy. Sejak pertemuan
itu akhirnya marissa dan rendy resmi berpacaran.
CINTA TAK DI RESTUI
- 10 Nov 2020
- 62
- Cerpen
Pada malam yang indah
ada gadis cantik yang sedang menatap bintang-bintang. Gadis itu bernama Nadia.
Dia adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya. dia gadis yang
cantik, baik, suka menolong, dan ramah kepada semua orang. Tetapi dia mempunyai
orang tua yang sombong dan angkuh karena kekayaannya. Nadia merasa kesepian dan
hanya bisa menatap bintang-bintang karena dia seorang anak tunggal dan orang
tuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan tidak mempunyai waktu untuk
didrinya. Setelah merasa bosan diapun langsung tidur.
Setelah keesokan harinya, Nadia pergi ke kampus dengan
menggunakan mobil. Ketika sedang menyetir mobil temanya Nadia yang bernama
Tania menelponnya, dan Nadia pun menagangkatnya. Tiba-tiba dia menabrak seorang
laki-laki yang sedang menyebrang jalan. Nadia pun menutup teleponnya, dia
langsung turun dari mobil dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Setelah itu
mereka saling berkenalan.
“Nama kamu siapa?” Tanya Nadia.
“Nama saya Bima. Kamu siapa?” Jawab Bima
“Saya Nadia. Saya minta maaf atas kejadian tadi, soalnya
saya menyetir mobil sambil menelpon. saya benar-benar minta maaf.” Ujar Nadia.
“Iya gak apa-apa.” Jawab Bima.
“Saya akan mengganti rugi semuanya.” Ujar Nadia sambil
memberi uang kepada Bima.
“Maaf saya tidak bisa menerima uang kamu.” Kata Bima.
“Ya udah kalau kamu tidak mau menerima uang saya biarkan
saya mengantarmu pulang ya?” Kata Nadia.
“Iya. Jawab Bima. Nadiapun langsung mengantarkan Bima
pulang.
Setelah sampai di rumahnya Bima, ternyata Bima hanya
tinggal bersama Ibunya saja karena ayahnya telah meninggal dunia waktu Bima
masih kecil. Mendengar cerita itu Nadia merasa simpati kepada keluargaa Bima.
Bima adalah seorang pedagang bakso di jalanan. Hasil dari
penjualan bakso itu diberikan kepada ibunya karena setelah ayahnya meninggal
Bima menjadi tulang punggung bagi keluarganya dan membiayai adiknya sekolah.
Adiknya bernama Pina, dia berumur 10 tahun.
Setelah tahu itu, Nadia semakin mengagumi Bima. Hampir
setiap hari Nadia membantu Bima berdagang bakso dijalanan. Sebenarnya Bima
menyukai Nadia, tapi dia sadar bahwa Nadia tidak mungkin suka sama dia karena
dia adalah orang yang miskin dan hanya seorang pedagang bakso jalanan.
Seiring waktu berjalan dan seringnya mereka bertemu, Nadia
pun mulai menyukai Bima. Mereka saling mencintai dan saling mengungkapkan
perasaan mereka dan akhirnya mereka pun berpacaran.
Ketika Nadia dan Bima sedang berjualan di jalanan, Ibunya
Nadia melihat mereka. Ibunya turun dari mobil dan segera menghampiri mereka.
“Nadia kamu sedang apa disini?” Tanya Ibunya.
“Aku sedang membantu Bima berjualan Mah.” Jawab Nadia.
“ Kamu ngapain bantuin dia berjualan? kamu gak pantas
berjualan di jalanan, kamu itu anak orang kaya masa jualan di jalanan.” Ujar
Ibunya.
“Tapi aku Cuma mau membantu Mah, Bima itu orangnya baik.
Aku juga suka sama dia.” Kata Nadia.
Ibunya kaget mendengar Nadia suka sama Bima. Ibunya
langsung menghina Bima.
“Hey Bima! Kamu gak pantas sama anak saya, kamu itu orang
miskin dan gak sederajat sama keluarga saya!” Kata Ibu Nadia.
Ibunya langsung membawa pulang Nadia. Bima merasa sedih
atas hinaan Ibunya Nadia tadi. Bima langsung pulang dan berniat ingin berhenti
berjualn bakso. Bima ingin membuktikan bahwa dia pantas dengan Nadia, dia
mencari pekerjaan ke beberapa perusahaan, tetapi dia tidak diterima di
perusahaan manapun karena dia hanya lulusan SMA saja dan tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi karena tidak punya uang untuk membiayai kuliahnya.
Nadia marah kepada Ibunya karena melarang dia berhubungan
dengan Bima, jadi Nadia suka bertemu dengan Bima secara diam-diam. Setelah Bima
kelelahan mencari pekerjaan, dia berniat ingin berjualan bakso lagi dan ingin
mengembangkan usahanya. Baksonya banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya
yang enak. Uang hasil penjualan baksonya dikumpulkan untuk mengembangkan
usahanya.
Setelah beberapa bulan dan uangnya terkumpul banyak,
akhirnya dia berhasil mengembangkan usahanya dan diapun menjadi pengusaha bakso
yang sukses.
Seiring dengan itu, orang tua Nadia mengalami
kebangkrutan karena penipuan. Mereka harus pergi meninggalkan rumahnya yang
mewah. Ketika di jalan ada orang yang menabrak Ibunya, Nadia langsung
membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Setelah sampai di Rumah Sakit Ibunya harus
di operasi, tetapi Nadia tidak bisa membayar biayanya.
Mendengar berita itu, Bima langsung datang ke Rumah Sakit
dan membayar semua biayanya. Setelah Ibunya sembuh, dia berterima kasih kepada
Bima dan menyretui hubungan mereka.
CINTA SEORANG BUNDA
- 10 Nov 2020
- 77
- Cerpen
Tatapan matanya yang tajam seakan-akan mematikan, namun dalam tatapannya
itu tersirat kepedihan yang mendalam. Mata itu...... mata itu menatap kosong pemandangan kerlap-kerlip kota yang bagaikan kerlap-kerlip buntang di atas langit
dan tingginya gedung-gedung pencakar langit, namun ternyata mata itu
tanpa diperintah mengalirkan air yang menganak sungai tiada hentinya. Hatinya terluka, akibat kejamnya takdir
yang menerjang kehidupannya. Berfikir apakah Ia mampu melaluinya? Apakah dirinya
mampu bertahan? Hanya Tuhan yang mengetahuinnya, saat ini ia membutuhkan
seseorang yang dapat memahami keadaannya.
'' Viona? ''
'' Viona sayang, kenapa kamu masih disini? Ayo masuk sayang, nanti kamu
masuk angin! '' ujar seseorang yang
sangat menyayanginya.
'' Ia Bun, sebentar lagi viona masuk. Viona masih ingin menenangkan diri
disini Bun. Bunda masuk saja duluan.'' sahut Viona dengan berusaha menahan air
matanya.
'' Kamu kenapa sayang? Ayo cerita sama Bunda, supaya Bunda tahu apa yang
kamu rasakan '' ucap Bunda Viona
'' Viona tidak kenapa-kenapa Bunda, Viona baik-baik saja Bunda liat
sendiri kan? '' jawab Viona dengan
berusaha tersenyum sambil memegang erat tangan Bundanya.
'' Kamu jangan bohong sama Bunda, Bunda bisa merasakan kalau kamu lagi
sedih sayang. Ayo ceritakan sama Bunda, Bunda gak mau kamu terus bersedih ''
ujar Bunda Viona berusaha menjadi sahabat yang pengertian bagi anaknya.
'' Viona, Viona hanya rindu Ayah. Viona rindu pelukan Ayah, Bunda.'' ucap Viona dengan tatapan yang sendu.
Bunda Viona pun tak kuasa menahan tangisnya, lalu ia memeluk sang anak dengan penuh kasih
sayang berusaha menyalurkan rasa tenang pada sang anak. '' Bunda?'' panggil Viona.
'' Ya sayang. Kenapa? '' sahut Bunda Viona
'' Kenapa Ayah pergi
meninggalkan kita Bunda? Kenapa Ayah pergi secepat itu? Apakah Ayah gak sayang
sama kita Bunda? Apakah Ayah gak kasihan sama kita Bunda? Kenapa? '' ucap Viona dengan lirih.
'' Jangan bilang begitu sayang, Ayah pergi bukan karena dia gak sayang
lagi sama kita. Ayah pergi karena sudah takdirnya, biarkan Ayahmu bahagia
disana, biarkan Ayahmu tidak merasakan sakit lagi, biarkan Ayahmu tenang disana
jangan buat dia bersedih karena melihat anak kesayangan Ayah dan Bunda ini jadi
lemah seperti ini '' jawab Bunda
viona sembari menahan tangis.
'' Ayah sangat menyayangi dan mencintai kita sayang ''
bisik sang Bunda pada viona
'' Aku tahu itu Bunda '' sahut
Viona
'' Nah, jadi sekarang kamu jangan sedih lagi. Ayo kita masuk dan tidur
sekarang. Ayahmu selalu menjaga kita dari atas sana, dan Ayahmu sudah bahagia disana, lihatlah
bulan dan bintang di atas sana tersenyum menyinari kita sayang ''
kata Bunda
'' Iya Bunda, itu pasti Ayah yang sedang tersenyum ke arah kita berdua.
Ya, itu pasti Ayah '' ucap Viona sambil tersenyum
menatap bintang dan bulan yang bersinar sangat terang. Tersenyum hangat pada mereka.
'' Ayo sayang!'' ajak Bunda.
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan masuk ke kamar masing-masih mencoba
meluapkan segala emosi dalam alam mimpi. Berdo'a supaya bisa bermimpi yang indah.
***
Pagi pun telah menjelang, dan mentari pun sudah mulai menampakan keindahan yang dimilikinya.
Viona pun bangun dari tidurnya dan menjalani aktivitas sehari-harinya dengan
penuh keceriaan. Mencoba melupakan segala penderitaan yang pernah dihalaunya.
'' Pagi dunia'' seru Viona dengan senyuman yang mengembang tercetak di
wajahnya.
Mulai dari saat ini ia bertekad dalam hati bahwa ia tidak boleh sedih
lagi dan tidak boleh lemah. Ia harus menata kembali kehidupan dengan dipenuhi
oleh senyuman karena ia yakin bila Ia bersama dengan Bundanya bahagia maka Ayah
pun di atas sana akan bahagia disisinya.
'' Ayah akan selalu ada di hati kami, yaitu dalam hati Aku dan terutama
dalam hati Bunda. Ayah tidak akan pernah tergantikan, benar kan bunda?'' ucap
Viona
'' Tentu sayang, itu sangat benar sekali'' sahut Bundanya sambil
tersenyum pada sang anak. Ia senang bahwa ia dan anaknya bisa kembali
tersenyum.
'' Terima kasih Bunda, Bunda selalu ada disaat aku membutuhkan apapun,
Bunda yang paling mengerti semua tentangku, terima kasih karna Bunda telah
memberikan kasih sayang dan cinta untuk ku. I LOVE YOU'' ujar Viona pada sang
Bunda.
'' Bunda juga cinta kamu malaikat kecil Bunda'' jawab Bunda viona dengan
penuh haru dan bahagia.
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
Hanya seorang Ibu yang akan selalu ada bersama
kita, hanya seorang Ibu yang mampu mengerti kita, hanya seorang Ibu yang dapat
merasakan apa yang sedang kita rasakan, hanya seorang Ibu yang akan rela
melakukan apapun untuk anaknya. Jadi, jangan pernah sekalipun kita megecewakan
Ibu kita apalagi sampai membuatnya menangis, selalu lah buat Ibu mu tersenyum
karena dirimu.
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
KURANG KASIH SAYANG
- 10 Nov 2020
- 85
- Cerpen
Pada
suatu hari ada seorang anak yang meresah gemerung. Dia terlihat cuek dihadapan
orang,terkadang dia terlalu overprotektif. Dia ingin selalu diperhatikan oleh
orang lain, ingin sesalu di manja-manja. Dia tidak ingin selalu disalahkan
selalu ingin menang sendiri, dan ingin selalu di puji orang lain. Dia tinggal
dirumah nya bersama kakak kandung dan nenek nya. Kakak nya perempuan sama
laki-laki . kakak perempuan nya jahat sekali sama dia, sebaliknya kakak
laki-laki dia sangat baik ,bisa mengerti keadaan apapun. kakak perempuan
nya dia sangat galak cerewed suka
marahin dia. Dia satu sekolah sama kakak nya. kalau di sekolah dia tidak saling
bertanya, pokoknya kaya tidak musuh, kaya orang yang tidak kenal. kakaknya
selalu dibenci oleh teman-teman sekelasnya karena Dia sombong selalu ria,selalu
ingin diperhatikan. Dia kalau sedang belajar sealau melamun, tidak kosentrasi.
Kalau sedang olahraga dia selalu senyum-senyum sendiri, pokoknya selalu
menyendiri. waktu itu pas olahraga nya ada gebetan si Dia, kelas TKR TSM.
ditambah dia terus kecentilan. Jadi atuh bahan pembicaraan orang, teman-teman
pada ngomongin dia. Kalau diajak kemana-mana pun dia selalu semngat siap
katanya. Tapi teman aku pun gengsi katanya, kalau bersamaan sama dia. Karena
dia selalu malu-maluin dan kecentilan gak jelas. Dikemudian hari dia selalu
merenung di kelas. Orang-orang pada ngegosip main-main apalah ,dia pun sendiri
duduk di bangku sendiri,sambil mainin handphone. Kalau jajan dia salalu ingin
diantar oleh temanya, sedangkan teman-temanya tidak mau. Karena Dia kadang
memalukan ,terlalu centil kalau ketemu sama laki-laki. Ternyata dia banyak cowo
nya dibanding teman-teman nya yang aktif, yang sehari-hari selalu keluar. Dia
melebihi teman-temanya sekaligus. aku pun terkalahkan haha…….
Aku
kadang ke Dia benci,kadang kasian, khawatir lah. Dia kalau ditanya Guru selalu
tidak menjawab seperti susah ngomong,selalu gugup. Dia tidak pernah mengerjakan
tugas .Ingin menang sendiri. Teman-temanya udah pada ngumpulin, dia malah
asik-asik sendiri . senyum senyum sambil main hp, teman-temanya pada nanya
,nyangka nya sih dia udah ngerjain ternyata belum. Jadi guru pada ngomongin
deh. jadi teman sekelas pun benci,jengkel sama dia karena kelas pun jadi kebawa
bawa. kelas pun dipandang tidak baik.
Bahkan sekaligus mencemar kemana-mana. Beberapa hari kemudian Dia tidak masuk
sekolah karena takut pada guru tersebut. Aku pun sedikit kesal sama dia
,teman-teman pun sangat benci sekali jengkel katanya. kalau di omongan dia
selalu tidak nurut malah senyum-senyum ,kadang tidak di dengar. Dia selalu
menjadi bahan omongan orang lain.
Dia
mikir ,ternyata bahan omongan orang lain itu tidak enak. Dia langsung minta
maaf kepada guru tersebut secara perlahan. Dia menangis benar-benar minta maaf
kepada guru tersebut. Guru tersebut pun sedikit kesal sama dia karena dia gak
pernah sekali mengerjakan tugas kalau diberi tugas oleh guru tersebut. meskipun
hati guru sangat benci sama dia, guru itu mau meminta maaf nya, itu sih karena
kasian . Beberapa hari Dia tidak sekolah ,kurang lebihy satu minggu. Alasan nya
kadang sakit, kadang izin apalah dan seterusnya. Dia bimbang antara dilanjutkan
sekolah atau tidak, karena dia selalu cape dengan kehidupan nya . Itulah anak
Broken Home. Selalu saja anak jadi korban. Dia katanya lelah menghadapi
keluarganya. Tapi aalhamdulillah dia masih punya kakak yang baik ,yang selalu
ngertiin dia disaat keadaan apapun. kalau sekolah pun dia selalu diberi uang
oleh kakak tersebut. Dan pada akhirnya dia
rencana pindah sekolah , karena dia tidak nyaman oleh teman-teman
sekelasnya, dan oleh kakak nya perempuan itu yang galak. Dia pindah jauh dari
rumahnya, dia tinggal di rumah bersama ayah nya dan sambil bersekolah disana .
Aku pun sedih, sedikit mengagumi ,kecewa
kasian segala macam. Karena dia mengakui kesalahan nya kepada
teman-teman dan Dia minta maaf ke semua teman-teman nya .Katanya “maafin aku ,
aku selalu ceroboh aku selalu minta makanan kepada kalian,aku suka minjam
barang-barang yang tidak sengaja, maafin kata-kata aku kalau ada yang
tersinggung”. Teman-teman terharu ,sedikit sedih mendengar curhatan itu. Itu
nya saja yang salah kalau diajak main,diajak gaul suka tidak mau, dan
diajak main suka nyebelin, selalu saja
bahan omongan orang. Itulah yang nama nya Broken Home
TAK SELAMANYA MIMPI ITU MENJADI KENYATAAN
- 10 Nov 2020
- 76
- Cerpen
Kisah
ini berawal ketika ada kegiatan di Sekolah kegiatan itu berlangsung kira-kira
selama dua bulanan. Seiring berjalanya waktu, kita sering bertemu, menghabiskan
waktu berama, tertawa, menangis, hal itu kami telah lalui denga penuh
kebahagiaan. Beberapa minggu terakhir kegiatan itu aku merasa aneh ada sesuatu
yang mengganggu perasaan ku, aku membicarakan hal itu kepada temanku, dia bilang bahwa aku
mencintainya. Aku terus kepikiran hal yang temanku katakana, apakah benar aku mencintainya? Sejak kapan aku
mencintainya? Apakah perasaan ku ini tidak salah? Itulah pertanyaan yang sering
muncul didalam hatiku. Tidak ada keberaniaan untuk mengatakan bahwa aku
mencintainya. Satu minggu sebelum kegiatan itu berakhir aku sangat bahagia, dia
perhatiaan kepadaku dan makin banyak waktu yang kami habiskan bersama, dia
bilang katanya dia akan buat suatu kenangan yang tidak akan aku lupakan sampai
kapanpun.
Akhirnya kegiatan itupun berakhir,
aku belum sempat mengatakan apapun kepadanya aku memikirkan berbagai macam cara agar dia
tau perasaan ku yang sebenarnya dia belum tau perasaan aku yang sebenarnyan
bahwa aku mencintainya. Waktu terus berjalan kami menjalankan hari-hari seperti
biasa. Dia mulai menjauhi, menghindari, seakan dia lupa waktu yang pernah kita
lewati. Semakin dia menghindar aku semakin mencintainya, sering aku
memperhatikan dia dari kejauhan, pada waktu itu waktu yang dilewatkan di
Sekolah menurutku sangatlah cepat didak
terasa, aku tidak konsentrasi dalam pelajaran aku lupa segalanya yang ada dalam
pikiranku hanyalah dia. Kadang aku sering juga mencari perhatian dia dengan
hal-hal konyol yang aku lakukan, aku sering berhayal bahwa dia miliku, dan dia
hanya untuku. Hal yang aku sesali pada saat itu adalah kenapa aku tidak
terusterang saja padanya bahwa aku mencintainya, pasti hal ini taakan terjadi.
Kebahagiaan
itu hancur ketika aku tau dan aku sadar yang sebenarnya bahwa dia tidak ada
perasaan apapun kepada ku, aku marah kepada diriku sendiri, aku benci semua orang,
aku iri pada orang yang bahagia, aku terus menyalahkan diriku sendiri, terhadap
apa yang terjadi saat ini aku benci diriku sendiri! Setelah kejadian itu aku
sering menangis pada malam hari, disekolah aku sering termenung dan meneteskan
airmata kesedihan, kenapa aku bodoh jatuh cinta kepada orang yang salah,
memberikan perasaanku kepada orang yang salah. Semakin lama hal itu terjadi
bukanya bangkit tapi aku malah tenggelam dalam kesedihan, terpuruk dalam cinta,
aku tidak sadar berapa lama waktu yang aku tinggalkan, berapa kisah yang aku
tinggalkan, berapa peristiwa yang aku tinggalkan, aku tidak mempedulikan semua
hal yang ada disekitarku. Aku benar benar terpuruk dalam peraaan ini akhirnya
aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku sendiri…….!
Terbangunlah
Alia dari mimpi buruknya yang sangat menyeramkan dan menyedihkan itu, Alia
mengambil segelas air putih dari samping meja tidurnya lalu meminum air itu
sambil berusaha menenangkan diri, Alia sangat ketakutan dia taku hal itu akan
terjadi padanya. Alia takut jika dia tidak mengatakan perasannya dia aka
berakhir tragis seperti wanita yang ada didalam mimpinya. Dia sadar bahwa apa yang dia lakukan selama ini
sangatlah salah besar, perasaan yang dia sembunyikan selama ini dari lelaki
yang sangat dia cintai dari semenjak masuk SMA sampai sekarang. Akhirnya Alia
memutuskaan akan memberitahu kepada Wildhan lelaki yang dia cintai itu bahwa
dia mencintainya, dia mnyayanginya, dia takut kehilangan Wildhan.
Malam
itu pun berlalu, kicawan burung-burung menyanyi dengan indah menyambut hari
yang cerah. Alia melangkahkan kakinya berjalan untuk ke Sekolah, dia menyusun
keberanian untuk mengatakan sesuatu kepada Wildhan. Alia belajar pada jam
pertama tidak konsentrasi dia terus gelisah memikirkan bagaimana memulai
penbicaraan kepada Wildhan, dia masih merasa ketakutan. Waktu istirahat pun
tiba Alia berjalan menghampiri Wildhan yang sedang duduk sendiri dikantin.
Dengan langkah perlahan, dan perasaan yang kacau karena rasa malu Alia mulai
menceritakan semua perasaan yang dia rasakan selama ini kepada Wildhan, Wildhan
pun tersenyum memandang wajah Alia yang memerah karena merasa malu, Alia
bertanya-tanya dalam hatinya apa yang sedang Wildhan pikirkan setelah dia
menceritakan perasaanya. Wildhan tersenyum sambil memandangi wajah Alia yang
merah karena merasa malu, dia berkata dia juga mencintainya sama seperti Alia
mencintai dirinya, mereka berpelukan meluapkan perasaan kasihsayang yng selama
ini mereka tahan.
Kisah
ini pun berakhir dengan indah Alia dan Wildhan akhirnya resmi berpacaran tanpa
harus ada yang dikhawatirkan, perasaan ketakutan yang selama ini Alia rasakan
ternyata salah besar, jika saja Alia jujur terhadap dirinya perasaan dia pasti
tidak akan merasakan perang batin yang sangat besar bahwa cintanya bertepuk
sebelah tangan.
TUJUH BELAS
- 10 Nov 2020
- 81
- Cerpen
Waktu
itu tepat tanggal 3 Juni 2016 dimana hari itu hari kelahiranku dan umurku
bertambah tua menjadi 17 tahun yang katanya sudah bisa membuat KTP tapi belum,
hehe.
Sebelumnya
aku ngadain acara (bisa dibilang party hehe) tempatnya sih di rumahku acara
sama temen-temen. Sempet sebel sih katanya yang datang Cuma Piti,Lulu,Nida, Mah ai,Desi,Hesty,Aulia,Pupu dan
Sarah,Ersa,Seni,Dll. Bilangnya “Gak bisa datang mau ada acara, mau ke pasar
Blablabla…”
“Yaudah
deh gapapa kalo sempet, kalo bisa harus kesini ya” Kataku
Aku
chat dia, biasa nanya lagi apa? udah makan? terus dia bales Cuma bisa bikin aku
kesal, bikin bête dan yang bikin kesel lagi itu chat dari akucuma di read doing
hmm. Yasudahlah abaikan saja.
Nah
ketika satu persatu datang, eh Sarah, Ersa, Seni datang Hmm mau kasih surprise
kayaknya hehe. Entahlah pokonya syukur mereka hadir. Sesudah semua kumpul
langsung saja deh makan-makan gitu, sama becanda-becanda biasa teman-teman yang
pada heboh semua hehe. Kata mereka “Ay kamu beresin ini semua sampe beres ya
sama cuci piringnya juga”. Kataku simple “Iya”. Tau-tau pas aku aku lagi
beresin semuanya, mereka pada heboh kesana-kemari. Tau-tau pada masuk ke kamar.
Untungnya temanku yang satu bernama Seni ketinggalan gaikut masuk sama aku haha
rasanya senang aku ada temennya.
Lama-kelamaan Seni pun masuk dan aku
ditinggalin diluar kamar sendirian gak di biarin buat ikut masuk. Ya aku pasrah
saja deh nunggu di depan pintu kamar hmm, aku pun mulai bicara “Hey kalian
bukain pintunya aku mau masuk! Pasti kalian acak-acak kamar aku deh.” (Sambil
gedor-gedor pintu kamar). Aku gasuka padahal kalo kamar aku berantakan.
Merekabilang “Iya sebentar, nanti aja pokonya ada hadiah buat kamu cari aja ya”
(Sambil buka pintu pada mau keluar). Semuanya pada keluar dan aku di dorong di
paksa masuk kamar dan akhirnya aku di kunci sendirian di kamar. Aku teriak
“Kalian acak-acak kamarku, aku gasuka arghhh!” (Sambil beresin semuanya).
Pas aku lagi beres-beres ternyata
ada HP temen aku ketinggalan di atas meja belajar. Aku bilang sambil teriak “Pit ini HP kamu ketinggalan
nih hahaha” (Aku tertawa senang). Tapi aku bête juga sih HP aku di pegang
mereka.
Galama setelah selesai beres-beres,
aku pun di kerjain di lempar batu-batu kecil dari luar lewat celah-celah atas
jendela kamar, aku bete banget sama mereka hmm. Aku sih asik sendiri maenin
game di HP temenku itu dan diam saja seperti patung. Temenku ada yang bilang,
katanya “Ay pulang duluan ya pacarku udah jemput, makasih ya maaf gabisa ikutan
rame-rame sama teman-teman”. Kataku “Iya gapapa, hati-hatidi jalannya”.
Galama dari itu aku makin dijaili
sama teman-teman ku, terus di lempar uang recehan dari celah pintu kamarku.
Terus
katanya “Ay bukain pintu mau solat!”.
“Gak
ada kuncinya, nanti aja atau tanyain sama mereka kalau kunci ada dimana?”
Ujarku.
“Cari
aja ada di dalam ko” kata mereka
“Gak
ada!”. (Sambil muka kesal) dan mereka malah hiraukan ucapanku.
Aku
duduk bersandar ke tembok dekat barang-barang sambil main HP.
Gak di sangka-sangka mereka bukain
pintu sambil nyanyiin Happy Birthday, ternyata ada Ghina sama amoy. Yang paling
aku tidak di sangka-sangka mereka ternyata sama si Dia hmm terharu deh seeneng
banget,Special banget pokoknya. Waktu tiup lilin Dia ngucapin “Happy Birthday,
katanya gabisa ngasih apa-apa Cuma bisa kasih kue ini doang”. Aku gak bisa jawab apa-apa salting dan cuma
senyum-senyum doing. Yang lain pada brisik heboh, rariweuh kalo bahasa
sundanya. Udah gitu kita pergi keruang TV buat potong kue. Aku sama Dia memotong
kue dan Dia berikan kepadaku yang niatnya mau nyuapin eh malah di oles-olesin
ke muka aku.
Setelah itu kita keluar dan aku di
ajak ke dapur sama si Dia, katanya ada yang harus di omongin penting. Sarah
juga ikut katanya biar ada sanksi. Kata Dia “Ayo kesini cepetan”. kataku “iya
bentar” (Sambil di tarik tanganku ke dekat pintu dapur luar). Ternyata aku di
ikat di pohon sirsak yang ada diluar dapur belakang. Aku disiram air yang bau sama teepung pokonya sudah kaya
adonan gorengan deh. Setelah itu biasa poto-poto dulu, hehehe.
Ketika
aku lagi lengah ternyata Dia datang dari belakang bawa kado, hemmm senang
sekali rasanya gak nyangka. Aku bilang “Maksih ya hmm”. Ujar Dia “Iya
sama-sama”.
Galama
setelah itu Dia pamit pulang, katanya “Aku mau pergi dulu ke Tasik ya?”. Ujarku
“Iya hati-hati”.
Setelah semuanya beres, satu persatu
teman-teman aku pada pulang. Serempak bilang “Makasih ya, maaf ay ngerepotin”.
Ujarku “Iya gapapa,sama-sama.”
Waktu berlalu dan aku ngadain acara
ke dua bareng 5 sahabatku sekitar pukul 7 malam untuk acara makan-makan lagi.
Dia juga aku ajak buat makan-makan nanti malam.
Waktu menunjukan pukul 7 malam dan
mereka pun datang kerumahku. Disana ada Rifa yang suka baper, ada Ai Otok yang
pecicilan, ada Piti yang suka heboh dan Unah yang suka aneh. Haha itu semua
sahabat-sahabat asikku. Di waktu luang sebelum kita masak, kita
becanda-becandaan bareng dulu. Galama dari itu kita mulai masak. Tapi yang
masak Cuma Rifa sama mamah, yang lain ada yang selfi ada yang ngobrol dan aku
chat Dia. Di dalam chat itu aku Tanya “Mau kesini ga? cepat teman-teman udah
pada masak”. Kataku
“Hmm
iya insyaallah takut gak di ijinin keluar, coba ijin dulu sms mamahku”. Ujar
dia
“Iya
sebentar aku ijin mamah kamu dulu”. Kataku
“Iya”.
Ujar Dia
“Kata
mamah boleh katanya, tapi jangan pulang terlalu malam”. Kataku
“Iya
sebentar nanti kesana”. Ujar dia
“Iya
aku tunggu” Kataku
Galama setelah itu ada yang ucapin
salam, ternyata si Dia. Aku pun langsung menuju pintu dan pintunya aku buka.
Eh… tiba-tiba Dia nyerahin bunga mawar di depan pintu. Aku pun senyum-senyum
sambil salting kesana-kemari bingung gak nyangka ternyata Dia bisa romantis juga.
Dia bisa dibilang galak sama cuek, tapi nyatanya bisa bikin yang special juga
seperti hari itu. Hmm senangnya aku.
Setelah itu makanan sudah siap, aku
pun makan sama mereka. Malam itu ada 8 orang di rumahku yang di anataranya 5
sahabatku, si Dia, sama 2 teman si Dia. Setelah beres makan aku bicara sama Dia
lalu teman-temanku ngajak aku ke depan gak tau mau apa, yang aku tau sih aku
mau di siram air lagi. Bukan GR sih tapi emang sudah tradisi kita ber-5 hehe.
Sempat gak mau sih tapi mereka paksa dan aku ditarik kedepan rumahku. Nyatanya
iya benar aku disiram air lagi. Hmm kan kesal malam-malam aku di siram air yang
bau banget. Aku masuk kamar mandi buat bersihin badanku dan aku pun mandi
malam-malam Hmm.
Galama aku sudah beres semuanya, aku
keluar buat nemuin mereka. Mereka pun mau pamit pulang tapi bingung teman aku
motornya hilang. Semua panik, ehh ternaya di umpetin di halaman rumah tetangga
yang ada di belakang rumah aku tepatnya di bawah. Akhirnya semua pada pamit
pulang. Aku pun masuk rumah dan cuci muka terlebih dahulu sebelum tidur. Aku
masuk kamar, ternyata pas aku masuk ada sebuah kantung keresek yang di dalamnya
berisi 2 kado. Aku sempet heran dari siapa, ternyata kata mamahku dari teman
aku. Aku merasa senang dan gak tau gimana pokonya senang sekali di hari itu.
Pokonya terimakasih buat semuanya
yang sudah bikin hari itu hari special yang tepatnya aku berumur17 tahun.
Thanks you for all my friends and my boy
friend.
KEJUTAN PAHIT
- 10 Nov 2020
- 81
- Cerpen
Suatu hari dimana hari yang sangat ditunggu dalam hidup aku tepat nya pada
tanggal 18 Mei 2016 ialah hari dimana menambah catatan baru dalam usia 17
Tahun.Aku tidak ingin melewati pergantian hari itu,dimana pukul 00:10 Aku
bangun.Dalam malam yang sunyi aku berharap Dia yang paling pertama mengucapkan
selamat ulang tahun pada Aku ,waktu terus berputar adhan subuh pun tiba bapak
dan mamah aku yang paling pertama mengucapkan selamat ulang tahun pada aku.
Aku melakukan
kegiatan seperti biasa yaitu untuk mencari ilmu dengan belajarr di sekolah SMK
N Manonjaya kebetulan sedang melaksanakan UAS(Ulanagn Akhir Semester) disekolah
semua teman-teman Aku saling mengucapkan selamat ulang tahun kepada Aku.Jujur
Aku senang tetapi dalam batin hati yang paling dalam Aku sedih karena harapan
yang Aku inginkan adalah ucapan dari Dia teryata semua harapan itu tidak
menjadi kenyataan.
Walaupun Dia
satu sekolah dengan Aku tetapi kita jarang ketemu.Padahal malam kemarin Dia
menghubungi pada Aku karena Dia ingin meminjam buku paket Sejarah tetapi tidak
jadi karena Aku sedang ada pengajian di rumah Saudara.
Alhamdulillah
karena Aku mendapat rezeki Aku membagikan teman-teman 1 permen dan Aku tidak
lupa untuk memberi Dia permen.
Dengan
rasa yakin bahwa Dia pasti akan mengucapkan selamat ulang tahun pada Aku.
Yang Aku tunggu
bukanlah sebungkus kado,setangkai bunga mawar ataupun kejutan yang romantis
karena Aku tahu bahwa Alloh SWT juga melarang untuk merayakan Ulang Tahun
dengan berlebihan,tapi Aku menungggu Dia adalah seberap Dia inga pada Hari
ulang tahun Aku yang ke-17 tahun.
Aku
mundar-mandir ngecek hp karena Aku sangat menginginkan Dia menghubungi Aku
dengan mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Aku Tapi itu tidak kenyataan
waktu terus berputar hingga akhirnya larut malam untuk tinggalkan tanggal 18
Mei 2016 Dia masih belum juga mengucapkan.Aku sudah pasrah dengan semua
kehendak Alloh SWT. Aku pun tidur...
Dengan bersyukur
kepada Alloh SWT karena Aku masih bisa menghirup udara pada tanggal 19 Mei 2016
walaupun Dia belum juga mengucapkan Ulang Tahun pada Aku dengan seperti biasa
Aku pergi kesekolah untuk melaksanakan kegiatan UAS(Ulangan Akhir Sekolah).
Pada pukul 13:00
wib Aku pulang dari sekolah dan pada pukul 15:23 Dia mengucapkan Selamat Ulang
Tahun pada Aku dengan datang nya pesan dari-nya.Dia hanya mengucapkan seperti
ini “Selamat Ulang Tahun semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya”.
Dengan hanya Dia
mengucapkan seperti itu saja Aku sudah bahagia banget bahwa Dia ingat akan
Ulang Tahun Aku walaupun Aku kecewa dengan Dia karena telat mengucapkan tapi
itu tidak menjadi masalah yang besar bagi hubungan kami,Aku terima Dia dengan
baik-baik.
Dia mengatakan
“Dia ingin berbicara serius dengan Aku” dengan perasaan Aku yang tidak enak.
Akhirnya pada
tanggal 19 Mei 2016 dimana hari itu hari setelah ualng tahun Aku yang ke-17
Tahun pukul 16:51 Dia mengatakan “Maaf Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini”
tetapi Aku berusaha untuk mempertakan hubungan. Tetapi Aku sadar bahwa mungkin
Dia bukan orang yang terbaik bagi Aku.
Aku juga
menerima keputusan Dia untuk mengakhiri hubungan.tetapi Aku tanya kepada Dia
kenapa Dia mengakhiri hubungan.
Dia menjawab”aku
bukan lah yang terbaik untuk mu,tapi kata Dia jodoh,rizki,mati sudah ditentukan
oleh Alloh SWT apabila kita di jodohkan
untuk bersatumaka akan kembali bagi
Alloh tidak ada yang tisak mungkin”.
Akhirnya kita
saling meminta maaf selama hubungan apabila ada kata yang tidak enak,makanan
yang termakan mohon di ridhokan waktu,pengorbanan maupun yang lainnya.
Kita mengakhiri
hubungan dengan baik-baik tidak seenaknya melupakan semudahnya,walaupun kita
sudah tidak ada hubungan tetapi kita tidak melupakan malah kita menjadi teman
dekat.Dia pun jujur bahwa Dia masih ada perasaan kepada Aku,tetapimungkin jalan
yang terbaik untuk mengakhiri hubungan ini.
Disaat itu lah
Aku tegar kembali untuk tidak memikirkan hal yang dapat memancing emosi.
Maka yakinlah
bahwa jodoh,rizki,mati sudah di tentukan oleh Alloh SWT.
RUMAH KE-2
- 10 Nov 2020
- 102
- Cerpen
Barawal dari tatpan pertama di depan kelas yang di
sertai rintikan hujan yang turun yang mengundang rindu. Pandangan pertama yang
membuat aku menyimapn hati kepadanya, mataku tidak terlepas dari sosok
misterius itu. Sosok mistiterius itu tidak lain tidak bukan pratama, dia cinta
pertama ku.
Rintikan hujan semakin deras ia pun langsung menemui
ku dan berbicara kepada ku
“kamu kedinginan ya? Ini pake aja jaket aku”
tawarnya.
“gak usah makasih” ujar ku
( Tanpa ku sangka prtama si pratama memakaikan
jaketnya kepada ku)
“Udah gak papa pake aja” serunya sambil meninggalkan
aku
“Makasih” teriak ku kepadanya
waktu berjalan dengan sendirinya tak ku sangka suatu
malam dia datang menghampiri ku yang sedang duduk di terlas rumah.
“Nih (sambil mengasongkan kepada ku)” ujarnya
“Makasih, ko kamu tau kesukaan aku?” Tanya ku
“Aku tau kamu tidak bisa belajar tanpa coklat kan?”
jawabnya
“Iya pratama” seru ku
Pratama pun belajar bareng bersama ku dan ibu ku pun
datang keterlas rumah sambil membawa minuman dan makanan untukku dan pratama.
Satu tahun kemudian …
Satu tahun juga menjalin kasih dengannya, jaraknya
semakin jauh kita cuma punya komitmenmen dan kepercayaan dalam cinta ini. Tapi
disuatu hari aku punya tekad untuk menemuinya yang sedang bekerja di Jakarta.
Sesampai di Jakarta saya bertemu dengan gadis cantik yang bernama safira, saya
coba menanyakan prtama kepadanya.
“Permisi mba, apa mba tau dengan pratama yang
bekerja di kantor Merah Putih?” tanyaku
“Itu saya tau, emang ada keperluan apa?” ujarnya
“Saya kekasihnya, saya datang dari Tasikmalaya
sengaja untuk menemuinya kesini ke Jakarta. Apa mba bisa bawa saya ketempat
tinggalnya atau ke kantornya?” pintaku
“Bisa, ayo” jawabnya sambil agak kesal
Akupun pergi dengan safira ketempat tinggal pratama,
anehnya safira di dalam mobil sama sekali tidak berbicara, ia hanya berbicara
bila aku Tanya saja. Ketika sampai di tempat pratama kejadian aneh terjadi.
(Plakkkkkk) safira menampar pratama dengan kencang
“Kamu kenapa sayang?” Tanya pratama
“Siapa dia? Dia kekasih kamu dulu kna?” ujar safira
“Pratama, jadi mba safira ini pacar kamu? Tega ya
kamu, kamu engga inget sama semua janji kita, kominmen kita, prinsip kita, kamu
gak inget?” Tanya ku
“Maaf, tapi aku udah bahagia sama safira. Aku belum
bisa cerita sama kamu semuanya karna aku takut keluarga kamu kecewa, maafkan
aku” dengan tegasnya pratama menjawab
(Plakkkkkkkkkkk) aku menampar pratama
“Maafkan aku (sambil memelukku)” ujarnya
Begitu kecewanya aku dengan juga safira yang di
permainkan seperti ini oleh pratama, dia yang bisa membuatku jatuh cinta di
pandangan pertama namun dia juga yang mampu melukiskan goresan yang sangat
dalam.
AKU DIA DAN ORANG KETIGA
- 10 Nov 2020
- 71
- Cerpen
Barawal dari tatpan pertama di depan kelas yang di
sertai rintikan hujan yang turun yang mengundang rindu. Pandangan pertama yang
membuat aku menyimapn hati kepadanya, mataku tidak terlepas dari sosok
misterius itu. Sosok mistiterius itu tidak lain tidak bukan pratama, dia cinta
pertama ku.
Rintikan hujan semakin deras ia pun langsung menemui
ku dan berbicara kepada ku
“kamu kedinginan ya? Ini pake aja jaket aku”
tawarnya.
“gak usah makasih” ujar ku
( Tanpa ku sangka prtama si pratama memakaikan
jaketnya kepada ku)
“Udah gak papa pake aja” serunya sambil meninggalkan
aku
“Makasih” teriak ku kepadanya
waktu berjalan dengan sendirinya tak ku sangka suatu
malam dia datang menghampiri ku yang sedang duduk di terlas rumah.
“Nih (sambil mengasongkan kepada ku)” ujarnya
“Makasih, ko kamu tau kesukaan aku?” Tanya ku
“Aku tau kamu tidak bisa belajar tanpa coklat kan?”
jawabnya
“Iya pratama” seru ku
Pratama pun belajar bareng bersama ku dan ibu ku pun
datang keterlas rumah sambil membawa minuman dan makanan untukku dan pratama.
Satu tahun kemudian …
Satu tahun juga menjalin kasih dengannya, jaraknya
semakin jauh kita cuma punya komitmenmen dan kepercayaan dalam cinta ini. Tapi
disuatu hari aku punya tekad untuk menemuinya yang sedang bekerja di Jakarta.
Sesampai di Jakarta saya bertemu dengan gadis cantik yang bernama safira, saya
coba menanyakan prtama kepadanya.
“Permisi mba, apa mba tau dengan pratama yang
bekerja di kantor Merah Putih?” tanyaku
“Itu saya tau, emang ada keperluan apa?” ujarnya
“Saya kekasihnya, saya datang dari Tasikmalaya
sengaja untuk menemuinya kesini ke Jakarta. Apa mba bisa bawa saya ketempat
tinggalnya atau ke kantornya?” pintaku
“Bisa, ayo” jawabnya sambil agak kesal
Akupun pergi dengan safira ketempat tinggal pratama,
anehnya safira di dalam mobil sama sekali tidak berbicara, ia hanya berbicara
bila aku Tanya saja. Ketika sampai di tempat pratama kejadian aneh terjadi.
(Plakkkkkk) safira menampar pratama dengan kencang
“Kamu kenapa sayang?” Tanya pratama
“Siapa dia? Dia kekasih kamu dulu kna?” ujar safira
“Pratama, jadi mba safira ini pacar kamu? Tega ya
kamu, kamu engga inget sama semua janji kita, kominmen kita, prinsip kita, kamu
gak inget?” Tanya ku
“Maaf, tapi aku udah bahagia sama safira. Aku belum
bisa cerita sama kamu semuanya karna aku takut keluarga kamu kecewa, maafkan
aku” dengan tegasnya pratama menjawab
(Plakkkkkkkkkkk) aku menampar pratama
“Maafkan aku (sambil memelukku)” ujarnya
Begitu kecewanya aku dengan juga safira yang di
permainkan seperti ini oleh pratama, dia yang bisa membuatku jatuh cinta di
pandangan pertama namun dia juga yang mampu melukiskan goresan yang sangat
dalam.
KEBAHGIAAN YANG TERTUNDA
- 10 Nov 2020
- 67
- Cerpen
Di sekolah
menengah atas pada jam terakhir, airin dikejutkan oleh teman-temannya yang
berperilaku aneh padanya pada hari itu. Pada saat akan pulang airin d cegah
oleh teman-temannya supaya airin masuk kembali k dalam kelas. Tak lama kemudian
ada seorang laki-laki yang masuk. Dia adalah ramlan. Dengan rasa caggung ramlan
berbicara padaku. Aku merasa aneh dengan prilakunya yang aneh itu. Karena
biasanya ia akan membuat airin marah dengan perbuatannya. Kemudian Ramlan
berbicara kepada Airin bahwa dia menyukai Airin sejak duduk di kelas 10. Dengan
rasa aneh dan gembira Airin hanya terdiam tertunduk malu dan menganggukkan
kepalanya. Lalu Ramlan pun mengantar Airin pulang. Keesokan harinya berita
Airin menyebar keseluruh teman-temannya dia merasa canggung berbicara ke Ramlan
karena selalu dipojokkan oleh temannya.
Hari-hari Airin
menjalani hubungan itu dengan bahagia. Pada suatu hari ada teman Airin memberi
tahu bahwa ada yang suka pada Ramlan dan Airin pun mengenal kepada perempuan
itu Airin pun merasa cemas dengan berita itu, lalu memberi tahu Ramlan tentang
apa yang dengarnya itu Ramlan hanya bisa tersenyum dan membuat Airin tenang dan
percaya bahwa tidak ada perempuan lain selain dia.Suatu hari Airin tidak bisa
masuk ke sekolah karena ada urusan keluarga Ramlan pun tau tentang itu.
Keesokan harinya
Airin diberi tahu oleh temannya bahwa Ramlan telah duduk bersama seorang
perempuan yang menyukainnya itu. Airin marah kepada Ramlan sehingga tidak
berbicara selama 3 hari. Airin pun membenci perempuan itu sehingga Ramlan pun
membenci Airin. Tidak lama kemudian Airin pun putus dengan Ramlan dengan alasan
yang tidak dimengerti olehnya. Airin tidak bisa berkata apa-apa kecuali
menangis. Teman-teman Airin hanya bisa menenangkan nya agar tidak ralut dalam
kesedihan.
Hari hari yang
dijalani Airin terasa hampa karena tidak ada yang menemaninya. Tapi disamping
itu ada seorang lelaki yang memperhatikannya. Dia adalah Alga. Alga menghampiri
Airin yang sedang bersedih dan memutar musik yang membuat Airin tersenyum Alga
pun tersenyum karena melihat Airin tersenyum. Alga menghibur Airin dan membuat
Airin lupa kepada masalahnya. Hari pun mulai senja, Alga mengantar Airin pulang
dan bercerita tentang dirinya yang sama seperti Airin. Airin hanya bisa
tersenyum dan mendengarkan cerita tersebut dengan seksama.
Melihat
kedekatan Airin dengan Alga Ramlan pun cemburu dan dia pun menyatakan perasaan
nya kepada teman Airin. Mengetahui hal itu Airin merasa sedih kembali, Alga pun
tau bahwa Ramlan berpacaran dengan teman Airin. Alga pun kembali menghibur
Airin yang sedang bersedih.
Waktu demi waktu
Alga mulai menyukai Airin bergitu pun sebaliknya dengan Airin. Airin menyukai
Alga karena dia selalu membuat merasaa nyaman dan bahagia. Sebulan kedekatan
mereka berdua Alga pun menyatakan perasaan nya kepada Airin, Airin pun menerima
nya dengan wajah tersenyum. Saat menyatakan perasaan itu teman Airin
mendengarkan semua perbincangan dengan Aiirin. Hubungan nya dengan Alga
ternyata sudah diketahui oleh Ramlan. Ramlan pun cemburu atas hubungan mereka berdua
dan memutuskan untuk mau kembali lagi bersama Airin, tetapi Airin tidak mau
terjadi seperti dulu yang membuatnya sakit hati. Alga dan Airin pun hidup bahagia sedangkan Ramalan hanya bisa
merasakan kecewa atas perilakunya yang telah meninggalkan Aiirin dengan alasan
yang tidak logis.
KEHILANGAN SOSOK IBU
- 10 Nov 2020
- 77
- Cerpen
Memang di dunia ini tidak ada yang mengetahui takdir
setiap umat. Dari mulai rezeki, jodoh, umur dan bahkan kematian itu semua telah
di atur oleh Alloh SWT.
Tujuh
belas tahun lamanya aku hidup tanpa seorang ibu. Ibuku meninggal sejak umurku
masih berusia kurang lebih satu bulan, usia seperti itu masih sangat
membutuhkan seoorang kasih sayang seorang ibu karena masih sangat kecil, kata
mereka sewaktu aku kecil diriku selalu di timang dan di manjakan oleh ibu. Hal
tersebut adalah hal terberat yang aku alami. Tanpa ibu hidupku terasa sulit
untuk aku jalani apa yang aku rasakan, rasa sunyi yang terus menerus
menghampiri hati dan hidupku setiap waktunya. Banyak orang bilang aku harus
menerima semua ini dengan penuh keikhlasan dan hati yang tabah, tetapi tidak.
Bagai manapun dan seberat apapun usaha yang aku lakukan, tetap sulit untuk
menerima semua itu. Tidaklah kalian tahu seberat apa yang aku rasakan saat ini,
dan mungkin tidak akan pernah ada yang tahu selagi tidak ada yang mengalami hal
seperti aku.
Dan
sejak ibu meninggal hingga sekarang aku tinggal bersama nenek, dan ayahku pergi
ke Jakarta untuk bekerja. Ayahku sekarang tinggal di Jakarta berama isteri,
anak dan keluarga barunya, terkadang aku iri, aku selalu membayangkan dan berfikir
ingin tinggal bersama mereka tetapi bagiku sulit untuk melakukan semua itu. Aku
ingin hidup seperti anak barunya papah yang bisa hidup dan tinggal bersama
kedua orang tuanya yang masih utuh.
Kehilangan
saat ini bukan lagi hal yang aneh bagiku, karena di usiaku yang masih kecil
Alloh telah mengajariku untuk tabah, dan selalu sabar, karena kehilangan ibu
tercinta, ibu yang sangat aku sayangi. Kehilangan itu membuatku tumbuh menjadi
pribadi yang kuat. Aku tidak pernah bersedih lagi ketika aku kehilangan harta
benda, kehilangan teman, kehilangan pacar atau bahkan saudara karena aku sudah
merasakan bagaimana kehilangan ibu.
Aku
anak yang tegar, setelah peninggalan ibu ayah dan nenek selalu membuatku harus
kuat dalam menghadapi semua cobaan ini. Karena nenek yakin Alloh tidak akan
mungkin memberikan cobaan kepada umatnya melebihi batas kemampuan umatnya itu
sendiri. Ibuku, kini kau benar-benar jauh dariku tidak ada yang bisa aku
perbuat karena ibu telah kembali kepada pemilik-Nya. Cobaan ini berat Ya Alloh,
sesungguhnya terlalu berat.
Ya
Alloh seandainya boleh memilih, Alloh boleh mengambil apapun dariku asalkan
jangan Engkau ambil ibuku. Tapi kata nenek, Tuhan itu maha segalanaya, kematian
sudah digariskan dan manusia tidak bisa bebuat apa-apa. Aku terus mencoba
ikhlas meskipun begitu sangat berat rasanya, tidak pernah bisa kubayangkan rasa
yang sehebat ini. Di setiap hari rasa yang hampir membuatku sangat putus asa.
Aku Rindu ibu, aku ingin ibu selalu ada di dekatku, tidur bersamaku, canda tawa
bersama, dan aku begitu ingin merasakan pelukan hangat seorang ibu dan begitu
ingin mendengarkan suara kemarahan seorang ibu kepada anaknya.. Aku begitu
ingin merasakan semua itu.
Banyak
orang berkata : “ Semarah-marahnya seorang ibu kepada anaknya dia tidak akan pernah
benar-benar marah, dan semarah-marahnya seorang anak bahkan diapun tidak akan
bisa membenci seorang ibu “. Karena ikatan batin seorang ibu dan anaknya sangat
lah kuat.
Masih
berat rasanya setiap waktu aku selalu ingat kepada ibuku. Tapi aku tahu ibu
lebih tahu bahkan lebih dekat denganku. Ibu selama ibu masih berada di dunia
ini, air wudhu selalu membasahimu, ayat suci sealalu di kumandangkan suara
lembut penuh keluh dan kesal berdo’a untuk anknya. Ibu engkaulah wanita yang ku
cinta selama hidupku. Ibu maafkan anakmu bila ada salah. Pengorbanan ibu tanpa
balas jasa.
Ya
Alloh do’aku saat ini semoga aku bisa membuatnya tetap bangga dann selalu
bangga kepadaku . Aku ingin melihat ib uku bahagia di sisi-Mu Ya Alloh.
Aku
tidak lupa bersyukur kepada-Mu Ya Alloh, Engkau telah memberikanya kemudahan
dalam nafas terakhirnya. Meskipun terkadang aku merasa iri kepada teman-temanku
dan anak-anak diluar sana karena ibu tidak bisa kembali bersamaku lagi. Tapi
aku yakin dan percaya bahwa semua yang ada di dunia ini pasti akan kembali
kepada-Mu karena semua itu milik Engkau. Saat itu aku merasa bersalah dan
berdosa kepada ibuku karena aku belum bisa membahagiakan ibu. Saat ini aku akan berusaha membahagiakan
nenek, karena nenek adalah orang sebagai pengganti ibu di dunia ini. Nenenk
yang selalu menggurusku dari kecil hingga sekarang, nenek yang selalu
menjagaku, dia juga yang selalu mengajariku tentang arti kuat menjalani hidup
ini. Aku hanya bisa berharap ibu bahagia dengan semua itu .
Ya
Alloh aku meminta kepadamu. Ampuni dosa-dosa ibuku, berikan ibu tempat yang
layak di sisi-Mu. Berikanlah ibuku cahaya yang terang di dalam kegelapan,
berikan hidayah taufik dan nikmat-Mu. Jauhkan ibuku dari siksa kubur-Mu dan
terimalah segala amal ibdahnya yang pernah ia lakukan selama hidupnya.
Aku
disini hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk ibu. Ibu aku selalu yakin bahwa
ibu sealu ada di dekatku.
Terimakasih
atas segalanya atas apa yang telah ibu berikan kepadaku. Aku akan berusaha dan
terus berusaha membuat ibu dan mereka bangga kepadaku.
Kemanapun
dan dimanapun aku berada ibu selalu berada di dalam hatiku. Setiap detik aku
tidak akan pernah melupakan ibu.
Ibu….aku
sayang ibu..
Ibu,
semoga ibu tenang di alam sana.
seulas ingatan kepedihan
- 10 Nov 2020
- 92
- Cerpen
Disuatu hari yang sangat cerah disebuah taman kota aku
sedang berjalan melihat lihat apa yang ada ditaman ini, kemudian ada seorang pria gagah yang mengahapiri
diriku, aku sungguh tak ingat dirinya mungkin aku lupa. “hai” sambil menepuk
pundakku dari sebelah kanan “hai,kamu siapa?” aku tercengang kebingungan “saya
Rahman, apakah kamu sudah lupa?” aku mengingatnya kembali tapi sungguh aku tak
ingat dia sama sekali “aku benar-benar lupa siapa dirimu, apakah kamu pernah
mengenalku lebih jauh?” “oh iya tentu saya sangat mengenalmu, kita pernah
menjalin persahabatan baik, lalu kita menjalin sebuah hubungan kasih berdua
Ferda” “oh benarkah tapi kenapa saya tak ingat kamu sama sekali” aku tercengang
memikirkan apa yang ia bicarakan “sudahlah jika kamu tak ingat tidak masalah”
“ia Rahman, maafkan saya” lalu kita meneruskan berjalan sambil mengobrol.
Ya hari sudah
menjelang pukul 5 sore, aku tidak pernah pulang se sore ini karena ibuku ya
ibuku, ia selalu mendidikku dengan tegas, ia tokoh utama yang selalu
mensuportku, ia selalu menjadi nomor satu dihidupku, ia selalu jadi ibu
terbaik, bahkan sahabat terbaikku. Aku lalu berpamitan pada Rahman “aku pamit pulang
dulu yaa Rahman, kapan kapan kita ngobrol lagi” “iya hati hati” lalu aku ke
parkiran motor dan aku membawa motor itu.
***
Aku
bergegas bersalaman kepada ibuku sepulang sekolah itu telah menjadi suatu etika
bahkan wajib bagiku, kemudian saya mandi. “Ka, cepat makan” ibuku menyuruhku
makan “iya Mah”
Sesudah makan aku duduk di atas kasur kamarku aku
teringat pria yang tadi mengahampiriku di Taman Kota, kenapa aku benar-benar
tak ingat dia padahal mengenalku jauh bahkan hampir tau segalanya tentang
kebiasaanku. Aku terus mengingat-ngingat ia yah dan aku tau aku harus bertanya
pada siapa “ya aku harus bertanya pada Mamah karena Mamah pasti tau segalanya
tentangku” aku berlari ke luar kamar lalu mengahampiri Mamahku, “Mah aku ingin
bertanya apakah aku pernah menceritakan atau pernah dekat dengan seoran
laki-laki berusia 17 tahun yang bernama Rahman?” aku bertanya dengan penuh
optimis pada Ibu bahwa ibu akan tau siapa Rahman itu, “jawab Mah” Ibu lama
sekali menjawab pertanyaanku “Mamah tidak tahu” Aku heran mengapa Mamah
menjawabnya begitu gugup “oh iya mah jika mamah tidak tahu tapi kenapa laki
laki itu bisa tahu aku dan segala kebiasaanku, padahal aku tak sedikitpun ingat
tentang dirinya” aku memberi pernyataan pada ibuku, namun ibu malah pergi
membereskan dapur, “ya sudahlah, aku akan bertanya pada siapa lagi? Aku heran
sekali mengapa Mamah bisa segugup itu atau Mamah menyembunyikan sesuatu
dariku?, ah sudahlah jangan su’udzon pada Mamah sendiri” lalu aku masuk kamar
dan sholat magribh.
***
Aku benar benar terus kepikiran laki-laki itu, ia
siapa, dan apakah benar ia pernah dekat sekali denganku, aku harus bertanya
pada siapa lagi yang kemungkinan besar ia tau siapa Rahman itu, aku terus
berpikir dan akhirnya terlintas daam pikiranku untuk bertanya pada teman
sekelasku yang dekat sekali denganku ya. “sudahlah besok aku tanyakan pada Lani
semoga saja ia tahu siapa rahman itu” aku tertidur.
***
Adzan subuh berkumandang, aku bergegas bangun dan
sholat, manyapu, mengepel, mencuci itulah kebiasaanku sebelum ke sekolah. Waktu
menunjukan jam 6 pagi, aku harus bergegas mandi jika tidak aku bakalah
kesiangan karna jarak dari rumahku ke sekolah sangat jauh sekitar 16 km. Aku
bersalaman pada ibuku, aku selalu berangkat bersama adikku yang ia juga sekolah
di SD yang lumayan jauh jarak rumahnya. “Assalamu’alaikum” “wa’alaikumsalam”
Sesampai di Sekolahku aku menunggu seseorang yang akan
ku tanyakan tentang laki-laki yang kemarin menghampiriku di Taman kota. Tidak
lama kemudian Lani datang, “hai Lani aku ingin bertanya sesuatu padamu” Lani
menyimpan tasnya lalu aku duduk disebelah Lani “apa? Ceritakan saja Fer!” “Apakah benar aku pernah dekat dengan
seorang laki-laki yang bernama Rahman” Aku bertanya dengan penuh harap bahwa
Lani tahu tentang hal ini, “jawab dong Lani” aku sudah tak sabar menunggu
jawabannnya “e e e e e” “e apa Lani?”
kenapa Lani gugup yaaa “Aku tidak
tahu” jawab lani sambil mengeluarkan buku, karna sudah ada Guru masuk ke kelas.
Aku pergi ke bangku k, dan mengeluarkan buku tapi aku masih kepikiran mengapa
semuanya saat ditanya tentang laki-laki itu selalu terlihat gugup dan terlihat
ada yang disembunyikan dari aku. Tak terasa bel istirahat pun berbunyi.
Kebiasaan kami sekelompok ya, jajan ke Kantin saat
istirahat dan kami selalu bercerita tentang segala hal saat waktu luang, dan
aku semakin kepikiran kenapa mereka tidak tahu tentang laki-laki itu, padahal
jika benar laki-laki itu pernah dekat denganku pasti teman-temanku akan tahu
siapa laki-laki itu, karena kami selalu menceritakan segala hal disini dari
mulai masalah keluarga dan masalah lainnya.
***
Sepulang sekolah aku duduk di atas
kasur lalu selintas terpikir tentang pria itu, kemudaian aku menghampiri ibu
“Mamah jujur apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa semuanya tampak aneh ketika
ditanya tentang Rahman?” Ibu termenung sendiri lalu tak lama kemudian ia
menjawab “memang Mamah harus memberitahumu tentang hal ini Nak, meskipun ini
berat maafkan Mamah, karena lama-lama kamu juga akan mengetahuinya mamah pernah membawamu ke seseorang yang bisa
mengobatimu karena 1 tahun yang lalu kamu pernah menjalin kasih dengan seorang
pria yang mapan yang sangat menyayangimu, namun ia kamu tinggalkan karena kamu
memilih seorang pria yang bernama Rahman itu yang kemudian Rahman hanya
memanfaatkanmu dan menyakitimu saja Nak, tetapi kamu sangat mencintai dan
menyayanginya. Setelah Rahman meninggalkanmu kamu tak pernah seharipun lupa
padanya, bahkan kamu selalu menangis setiap menit bahkan setiap detik karenanya
sampai-sampai kamu jatuh sakit, maka dari itu mamah membawamu ke seseorang yang
bisa mengobatimu, yang salah satu caranya adalah mencuci otakmu sehingga kamu
akan lupa apa yang kamu alami tentang Rahman Nak, maafkan ibumu ini Nak” Aku
hanya tercengang mendengarkan cerita dari ibu, aku tak terlintas terpikir
sedikitpun tentang hal yang dilakukan aku dan ibuku itu aku kemudian menangis “Lalu kenapa jika
ia telah menyakitiku mengapa ia kemarin menyapaku dan membuatku tertawa dan
bahagia Mah?”
“Memang benar ia selalu membuatmu bahagia dan tertwa
namun ia memberikan segala pahit di akhirnya Nak” “mengapa Mamah melakukan hal itu?” “karena Mamah tahu mana yang terbaik
bagimu Nak, karena Mamah tak ingin melihatmu menangis karena pria itu karena
Mamah menyayangimu” “Tapi aku tak
percaya mah, ini semua terjadi dan semua tentang dirinya terhapus dan tak dapat
aku ingat” “Maafkan Mamah Nak mamah
lakukan ini karena mamah menyayangimu”
“baiklah Mah aku mengerti hal itu” lalu kami berpelukan saling salaman.
***
Sore
selanjutnya aku pergi ke Taman dan dihati berdoa semoga dapat bertemu dengan
Rahman aku ingin benar benar menanyakan hal ini. Dan benar saja Rahman ada di
Taman itu dan aku bercengkrama dengannya ternyata ia hanya ingin meminta maaf
kepadaku karena ia telah menyesal telah menyakitiku…….
Menanti kebahagian
- 10 Nov 2020
- 91
- Cerpen
Sedari dulu keluarga
Rama hidup berkecukupan, Rama mempunyai tiga orang anak perempuan dalam
pernikahannya bersama Masrum, anaknya bernama Okta, Della, dan Rani. Rama
selama bertahun-tahun pergi mengadu nasib ke kota, ia bekerja sebagai seorang
penjahit di sebuah konveksi celana jeans, penghasilannya yang kurang tak banyak
membantu kehidupan keluarganya. Padahal di rumah anaknya Okta sedang sekolah,
tentunya memerlukan biaya yang cukup besar. Istrinya Masrum berkeinginan
mencari kerja di Kampung agar bisa menambah penghasilan, tapi suaminya Rama
tidak mengizinkan karena ia takut anak-anaknya tidak terurus. Masrum tidak
yakin bahwa suaminya akan bekerja lama, karena melihat kondisinya yang sering
kali sakit membuat Masrum merasa cemas.
Selang beberapa bulan
Rama pulang dari kota, ia sudah mulai lelah bekerja karena rasa sakitnya yang
tidak bisa ia tahan, sudah beberapa tahun ia menahan sakitnya itu. Mungkin kini
waktunya Rama beristirahat dari kerjanya. Semakin lama Rama hanya diam dirumah
dan tidak bekerja, Masrum istrinya merasa geram melihat suaminya yang tidak
bekerja, ia bingung harus dengan apa ia menghidupi keluarganya. Hari demi hari
terus berganti dan keadaannya masih tetap sama, Padahal anaknya yang pertama
Okta sudah mau lulus sekolah, tentulah Masrum memikirkan masa depan anaknya, ia
ingin anak-anaknya melanjutkan sekolah dan meraih semua cita-cita mereka. Pada
waktu itu Okta sedang bersemangat sekolah, ia murid yang pandai juga
berprestasi, meski kondisi perekonomian keluarganya tidak stabil, Okta tidak
menjadikan sebuah alasan untuknya semangat dalam belajar. Ia anak yang gigih
dalam meraih apapun, keinginannya semua ingin ia dapatkan, kerja keras dan
semangatnya memang patut kita hargai.
Kini tiba saatnya Okta
lulus sekolah, ia sangat berkeinginan melanjutkan sekolah, ia mencoba berbicara
kepada orangtuanya dengan hati yang sadar dan penuh semangat, tapi ayahnya Rama
tidak memenuhi keinginannya, ia tidak mampu membiayai sekolah anaknya, Rama
takut anaknya putus sekolah di tengah-tengah, karena biaya yang tinggi
menjadikan Rama harus menolah permintaan anaknya Okta. Ibunya terus menasehati
anaknya Okta yang sedang kecewa menerima semua keputusan orang tuanya, Okta
merasakan sakit yang begitu dalam dan tidak tahan untuk meneteskan air mata.
Semangat yang ia pertahankan harus rapuh karena keputusan ayahanya, semua
impian yang ia inginkan kandas sudah.
Beberapa bulan telah
terlewat, Okta masih tetap menyimpan rasa sakitnya itu, akhirnya Rama dan
Masrum memutuskan dengan penuh pertimbangan menyuruh Okta pergi ke kota mencoba
bekerja sebagi seorang pelayan toko dengan salah satu sodara Rama, ayah Okta
berpikir, mungkin anaknya akan sedikit menghapus rasa sakit dan keinginannya
untuk sekolah. Berangkatlah Okta pergi ke kota, hari demi hari ia lewati,
banyak hal baru yang ia alami. Mungkin awalnya ia tidak betah di sana, dan
ingin pulang tapi ibunya terus memberikan semangat dan motivasi yang tinggi
agar anaknya bisa bertahan.
Setengah tahun terlewat, Okta sudah mulai lupa
untuk sekolah ia jadi suka bekerja, ia sudah merenungkan keinginannya untuk
sekolah dan meredam semua itu. Ia sudah hampir melangkah untuk membuka usaha
sendiri, ia hampir banyak mendapatkan ilmu berbisnis. Ia mendapatkan banyak
teman yang mengajarinya berwirausaha. Pada waktu itu Okta berpikir untuk
memberikan modal kepada ayahnya Rama untuk bisa berwirausaha, ia sangat
bersemangat untuk membangkitkan senyum keluarganya. Namun sayang sekali ia
mendapatkan kabar dari ibunya, bahwa ayahnya sakit berat, kali ini ayahnya
mengalami sakit yang sangat hebat, semalaman ayahnya muntah sanak sodaranya
berkumpul berdatangan ke rumah, berbagai cara mereka lakukan untuk menahan
sedikit rasa sakitnya. Mereka sudah tidak sabar menanti pagi karena ingin
segara membawa Rama ke Rumah sakit, berdo’a dan meminta pertolongan kepada
Tuhan tidaklah Masrum lupakan, dua orang anaknya yang dirumah sangat sedih
melihat semua itu.
Kini malam telah
berganti pagi, mereka langsung membawa Rama ke Rumah Sakit Umum, kabarnya Rama
akan menjalani operasi, anaknya Okta yang di kota akhirnya pulang dan sampai di
Rumah Sakit, ia langsung melihat kondisi ayahnya, satu hari satu malam Rama di
rawat. Okta dan keluarganya terus menemani Rama, Okta terus mengajak ayahnya
berbincang sementara keluarga yang lain sedang menanti kapan operasinya akan di
jalankan, mereka terus bertanya kepada Dokter, namun pihak Rumah sakit selalu
mengulur-ulur waktu hingga larut malam. Kini tiba saatnya, Rama kejang dan
tangannya terus bergoyang hingga kantung infus pecah beberapa kali, semuanya
panik melihat semua itu tangis dan histeris terus ada. Pada akhirnya rama
menghembuskan nafasnya seusai mengucap dua kalimah syahadat, dengan bibir yang
tersenyum. Subhanallah yang mereka ucapkan ketika melihat semua itu, semuah
pasien berdatangan dan ikut serta mengaji. Anaknya Okta tidak mampu menahan
rasa sakitnya yang ia alami sampai ia menjambak rambut salah satu perawat.
Memang benar-benar keadaan yang sulit diterima.
Satu tahun berlalu,
mereka sekeluarga sudah merelakan kepergian Rama. Kini saatnya Okta kembali
berwirausaha guna menjadi tulang punggung keluarganya, kini semua kebutuhan
hidup keluarganya ia yang penuhi, bukan hal yang mudah seorang anak perempuan
berjuang menjadi tulang punggung keluarga. Namun berkat kerja keras dan semangat
yang tinggi disertai do’a yang tak pernah lupa, semuanya berubah menjadi lebih
baik. Meskipun usianya yang masih remaja Okta tidak menjadikan itu semua
sebagai alasan, ia tetap semangat. Karena ia ingin meraih semua keinginannya
dan membahagiakan ibu dan adik-adiknya.
Kini usianya okta sudah
cukup untuk menikah, ia memutuskan untuk menikah di umur 21 tahun., Satu tahun
sudah pernikahannya, ia dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik. Meski ia
sudah menikah ia tetap membiayai kebutuhan keluarganya, sampai melanjutkan
adiknya sekolah. Sungguh anak yang patut dihargai, semua perjuangan hidupnya
tidak akan pernah lepas dari hidupnya. Mandiri, kerja keras, semangat yang
tinggi semua hal itu ia selalu terapkan kepada adik-adiknya. Agar kelak
adik-adiknya bisa berjuang melawan nasib yang dihadapinya. Okta selalu bilang
pada adiknya, semua akan terasa enak bila semua dicapai dari hasil kerja keras.
Memang sudah seharusnya mereka bahagia dengan semua perjalanan hidupnya.
SAHABAT TAK MENGENAL JARAK
- 10 Nov 2020
- 89
- Cerpen
Hari
perpisahan di sekolah Sekolah Menengah Pertama pun telah tiba, kini sudah
selesailah tugas aku bersama
teman-temanku duduk dibangku SMP, kita yang selama tiga tahun bersama menjadi
seorang sahabat melewati susah senang bersama, melewati masalah apapun bersama
akhirnya kita harus berpisah untuk mencpai masa depan kita masing-masing, kita
semua melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi tapi sayangnya sekolah kita
berbeda dan berjauhan, itulah yang membuat kita harus berpisah.
Hari-hari pun telah berlalu, kini
saatnya aku harus melangkah untuk meraih masa depanku, aku tidak mau larut
dalam kesedihan karena kita harus terpisahkan oleh jarak dan waktu, meskipun
kita terpisahkan suatu saat kita pasti akan bertemu kembali. Aku pun
mendafaftardisuatu sekolah kejuruan yang ada di Kota Tasikmalaya, seperti biasa
disetiap sekolah kalau menjadi murid baru pasti akan melewati kegiatan masa
orientasi peserta didik baru, aku mengikutunya dengan penuh semangat dan ceria
meskipun kini tidak bersama sahabat-sahabat SMP ku lagi, tetapi tidak masalah
dalam kegiatan tersebut aku berkenalan dengan beberpa orang dari berbagai
sekolah, setelah beberapa hari kenal akhirnya kita pun akrab terkadang aku
berpikir dan berkata dalam hati “Mungkinkah orang-orang ini yang akan
menggantikan mereka menjadi sahabat baruku?” mereka memang orangnya pada baik
dan ramah itu yang membuat aku nyaman bisa akrab dengan mereka.
Dengan rasa penuh haru dan bahagia
setelah melewati beberpa hari dan eberapa tahap test aku mendapatkan surat
keputusan, dengan hati yang degdegan dan tangan yang bergemetar aku membuka
surat itu dan membacanya dan akhirnya terdapat tulisan “DITERIMA” bersorak
rialah aku dan yang lainnya karena bisa diterima di suatu sekolah kejuruan ini
yang memang sekolah ini yang saya harapkan sejak saya masih duduk dibangku SMP
Sekolah ini salah satu sekolah favorit di Tasikmalaya, tidak mudah untuk bisa
masuk kesekolah ini. Setelah mendapat hasil surat keputusan tersebut beberapa
hari kemudian dibagi kelas, saat dibagi kelas sayangnya aku bersama orang-orang
yang kemarin kenalan menjadi teman saat masa orientasi peserta didik baru tidak
sekelas dan kita pun harus saling bepisah karena kita mengambil jurusan yang
berbeda - beda meskipun pasti ketemu setiap hari bisa bertemu karena satu
sekolah tetapi tida akan seakrab teman sekelas.
Sebelum masuk ke kelas yang baru
yang telah ditunjukan oleh guru – guru dan kakak – kakak osis sekolah tersebut,
aku berdo’a dalam hati “Ya Alloh semoga aku diberikan sahabat yang baik dan
syang kepada hamba” karena menurut aku slah satu faktorsuksenya belajar itu
adalah adanya seorang sahabat yang bisa memotivasi diri kita unruk belajar
dengan sungguh – sungguh. Masuklah aku ke kelas tersebut dalam kelas tersebut
ternyata sudah ramaikarena sudah sebagian murid yang sudah pada masuk. Akhirnya
kita pun saling berkenalan dengan semua murid yang ada dikelas baruku ini.
Saat sedang berkenalan ada salah
satu orang murid yang beda dia sangat baik dan ramah, bentuk tubuhnya yang
tinggi dengan kulit putih dia bernama Nabila, dan terkejutnya lagi dia ngajak
sebangku denganku.
“ Kamu udah
punya teman buat satu bangku?” Tanya Dia
“ Belum nih,
kamu sendiri ?” Jawabku dan menanyakan balik pada dia
“Sama belum aku
juga, gimana kalau kita duduk satu bangku aja yuu” ajak dia kepadaku
Dengan
hati yang senang tidak berpikir lama – lama lagi aku menerima ajakan dia, lagi
pula aku belum punya teman untuk sebangku dan aku gak kenal sama mereka yang
datangnya dari berbagai sekolah dan berbagai kota.
‘Wahh ide bagus
tuhh, ayo” jawabku pada dia
“Kamutidak
keberatankan sebangku dengan aku” tanya dia
“Tentu tidak!
Justru aku sangat senang sekali”
Hari pertama disekolah tidak belajar
cuma perkenalan saja, bel istirahat pun telah berbunyi, aku dan Nabila teman satu
bangku aku itu pergi keluar kelas dan menuju ke kantin mau jajan, setelah
pulang dari kantin kita duduk di depan kelas, sambil memakan makanan yang telah
kita beli dari kantin, ada tiga orang siswi gabung bersama kita, mereka juga
sma baru pulang dari kantin membeli makanan,
kita ngobrol-ngobrol menceritakan pengalaman kita masing-masing saat
sedang duduk dibangku SMP, nama mereka bertiga adalah Afril, Kitty, Rosma, dan
Yusi. Dari percakapan siang itu kita berenam merasa nyaman dan nyambung dengan
apa yang kita bicarakan, besok dan lusanya lagi setiap istirahat kita selalu beenam,
kalau ada masalah disalah seorang berenam ini kita selalu menyelesaikannya
bersama, sampai akhirnya kita menjadi seorang sahabat yang selalu mengerti satu
sama lain.
Waktu tidak terasa sudah hampir satu
tahun kita berada disekolah ini dan bersma-sama melewati susah senang bersama,
sebentar lagi kita akan naik menjadi kelas sebelas. Kita bereenam ini selalu
berdo’a agar kita suatu saatnanti lulus dan menjadi orang sukses di dunia dan
di akhirat. Suatu hari ketika pagi-pagi kita baru datang kesekolah tiba-tiba
Rosma datang dan bercerita kepada kita sambil mata berlinang air mata bahwa dia
harus pindah sekolah keluar kota ikut bersama kedua orangtuannya. Ketika
mendengar berita yang tidak mengenakan dan kami berlima merasa terpukul mendengar berita dari Rosma
yang akan pindah sekolah bukan cuma mau pindah sekolah tapi dia juga akan
pindah rumah keluar kota yang membuat kita sangat sulit untuk bersama-sama lagi.
Meskipun kita kurang lebih baru satu tahun berkenalan dan bersahabat tapi
rasanya kita sudah menjadi satu keluarga yang sangat sulit untuk berpisah dan
berjauhan, tapi apa daya kita kita tidak bisa merubah keputusan orangtuanya Rosma untuk pindah ke luar kota, dan pada
akhirnya dengan hati yang sangat berat kita berlima harus melepaskan Rosma pada
saat naik ke kelas sebelas dia sudah sudah tidak disekolah ini lagi dan sudah
tidak bersama kita lagi.
Sebelum kita berpisah kita beernam
selalu berprinsip “Meskipun raga kita jauh tapi percayalah hati kita akan
selalu dekat”
CINTA YANG SEBENARNYA
- 10 Nov 2020
- 95
- Cerpen
Seorang
perempuan bernama Wati, ia berasal dari keluarga yang sederhana mempunyai Saudara
1 yang bernama Nuraeni.Wati tinggal bersama kedua orang tuanya. Daerah tempat
tinggalnya masih terdapat banyak tumbuh-tumbuhan yang tumbuh, seperti
pertanian, lading sehingga daerah tempat tinggal Wati masih sejuk dengan
pepohonan. Ayah Wati juga bekerja sebagai buruh tani dan ibunya sebagai ibu
rumah tangga.
Pada saat Wati bermain dengan
temannya Murni ia berbicara bahawa ada yang meminta nomor handphone yaitu
sepupu dari Murni. Kemudian Wati kebingungan untuk memberikan nomor handphone
kepada sepupu Murni yaitu Mikdar. Beberapa hari kemudian Murni meminta
kepastian kepada Wati untuk memberikan nomornya, Wati pun memberikan karena di
suruh oleh kakaknya Nuraeni. Setelah lama-kelaman Mikdar menjalin komunikasi
dengan Wati, ia pun terbiasa berkomunikasi dengan Mikdar. Beberapa lama
kemudian Mikdar menyatakan perasaan yang di rasakan selama menjalin komunikasi
dengan Wati, kemudian” Wati berbicara kepada kakaknya Nuraeni bahwa Mikdar
telah menyatakan perasaan yang dia rasakannya. Nuraeni pun menyuruh Wati untuk
menerima cinta Mikdar”. Wati pun
menuruti keinginan kakaknya Nuraeni
dengan terpaksa.
Setelah lulus SD Wati melanjutkan
sekolah ke tingkat SMP, di sekolah barunya Wati bertemu dengan kakak kelasnya
yang bernama Irfana, irfana lebih dahulu menghubungi Wati dengan mengetahui
wajah dan namanya tetapi Wati tidak mengetahui wajah dan namanya. Wati merasa
nyaman menjalin komunikasi dengan Irfana, bebarapa lama kemudian Irfana
mengatakan perasaannya kepada Wati dan langsung di terima tanpa mengnigat bahwa
Wati masih berhubungan dengan Mikdar, hubungan Wati dan Irfana berjalan tanpa
memutuskan hubungan dengan Mikdar terlebih dahulu. Saat mengetahui Wati
berhubungan dengan Irfana Nuraeni menyuruh Wati untuk memilih antara Mikdar
atau Irfana, tetapi Wati memutuskan Mikdar karena berhubungan dengan secara
keterpaksaan dan saat itu Mikdar menjalin komunikasi dengan kerabat dekat Wati
di belakangnya, dan kerabat Wati berbicara kepada Nuraeni bahwa Mikdar ingin
memutuskan, tetapi kasihan karena Wati masih kecil. Hubungan Wati dan Irfana
berjalan selama 6 bulan saja, Irfana memutuskan Wati tanpa kejelasan yang
pasti. Setelah Wati di putuskan Irfana ia tidak mempunyai pacar baru karena ia
lebih suka hidup menyendiri tanpa seorang kekasih.
Wati
pun selesai belajar di tingkat SMP langsung melanjutkan sekolah menengah
kejuruan ia sering membuka internet dalam membuka internet ia bisa menjalin
komunikasi dengan Mikdar kembali, Mikdar menanyakan kepada Wati bagaimana kabar
dan lainnaya.
Pada saat sebelum MOS Sekolah Wati
dan keluarga merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama-sama, kemudian setelah Hari
Raya keluarga Wati berlibur ke Pantai, saat itu Wati tidak ikut karena sudah
berjanji dengan teman-temannya untuk makan malam di rumahnya. Wati tidak
mengetahui akan ikutnya Mikdar dalam acara makan malam di rumahnya, “ Mikdar
bertanya kepada Wati akan melanjutkan sekolah kemana? Wati pun menjawab
pertanyaan Mikdar akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan. Akhirnya Wati
dan Mikdar saling akrab kembali dan meminta nomor handphone, dan memberikan
nomor tersebut kepada Mikdar”. Dari makan malam itu Mikdar dan Wati sering
menjalin komunikasi lagi dan lama kelamaan mikdar seing merayu, tetapi Wati
tidak meresponnya.
Beberapa lama kemudian Mikdar
mengatakan perasaannya kepada Wati, tetapi tidak langsung di terima karena
meminta waktu untuk menjawab persaan Mikdar. Setelah Wati di beri waktu untuk
menjawab perasaan, Mikdar memginginkan kepastian kepada Wati bahwa ia bersedia
atau tidak menjadi pacaranya kembali. Akhirnya Wati pun bersedia, dan menjalin
hubungan kembali. Dengan saling mencintai antara satu sama lain sampai akhirnya
Cinta mereka bersatu kembali dengan serius tanpa keterpaksaan dari siapa pun.
Cinta mereka terjalin lama sampai
keluarga antara Mikdar dan Wati mengetahui hubungan mereka dan sampai
mempercayai kepada satu sama lainnya.
AKU, CARAMEL
- 10 Nov 2020
- 98
- Cerpen
Namaku Caramel, aku sekarang duduk dikelas X di SMKN
BANDUNG. Aku pernah menjalin persahabatan waktu smp tapi sekarang persahabatan
itu sudah tidak ada atau hilang begitu saja. Hari-hari yang ku lewati saat
duduk dikelas X sangat jenuh dan tidak bergairah. Di saat aku kenal sama Raquel
hidup pun terasa lebih bergairah dan bahagia.
Pada ke esokanyanya kita bertemu dan selalu ngobrol
dan cerita-cerita bareng. Selama aku kenal dia aku merasakan hal yang berbeda
aku menemukan rasa nyaman berteman dengan dia berbeda dengan sahabat ku yang
dulu. Lama kelamaan kita menyadari akan
kenyamanan yang telah kita buat dan kita jalani dalam pertemanan tetapi pada
suatu ketika kita memutuskan untuk menjadi sahabat. Dia selalu mengerti akan
semua hal, dia selalu ngasih saran sama aku bahkan dia selalu menjadi
penyemangat buat aku tentu nya dia akan selalu ada buat aku. Aku dan Raquel
sepakat untuk membuat komitmen dalam persahabatan kita ini.
“ Apapun yng terjdi jangan pernah meninggalkan satu
sama lain” kata si Raquel dengan wajah yang serius. Caramel pun Menjawab “ aku
hanya minta komitmen ini harus di jalankan supaya ubungan persahabatan ini
terus berjalan sampai maut memisahkan” .
Hari libur pun tiba aku berencana mengajak Raquel
pergi Jalan-jalan ke Mall Mayasari Plaza,
di sana kita bermain dan berphoto-photo canda tawa pun mengiringi kita. Saat
aku dan Raquel mencoba untuk masuk kedalam life suasanapun berubah jadi rasa
takut dan tidak karuan gitu.
“ Ternyata masuk kedalam life itu serarsa mau jatuh
dari tebing ya?” Ujar si Raquel. “ akupun tertawa dan langsung mengejek Raquel
karena takut naik life”. tetapi setelah turundari life aku langsung terus
terang sama dia karena aku juga sebenenarnya takut naik life dan takut sama
yang namanya ketinggian. “ huhuhuhu….
Sama-sama takut naik life jadi kamu jangan saling mengejek” kata si Raquel
sambil senyum-senyum.
Jam sudah
menunjukan pukul 16.00 WIB. Saat
itu juga kita langsung pulang kerumah, sebelum sampai dirumah kita di jalan
bercanda-canda ria tapi ternyata di jalan kita langsung di hentikan oleh polisi
karena sudah melanggar lalu lintas.
“ stopp!! Adik
tolong tunjukan STNK sama SIM nya”
kata si polisi. Aku pun menjawab “
ini pak Stnk nya tapi sim nya belum punya jadi gimana ya pak?” polisi
menjawab “ kalau tidak punya sim jangan bawa motor nak, udah gini aja Stnk
bapak sita dan adik harus di sidang tanggal 20 April 2016 “. Akupun menjawab “
jangan pak,gini aja pak boleh gak di
sidang nya sekarang karena kita berdua kan masih anak sekolah jadi gak mungkin
kan ninggalis waktu belajar di sekolah”. Polisi menjawab “ ya sudah, kamu cukup
bayar dendanya saja sebesar Rp. 75.000 tapi kesalahan yang kalian buat jangan
di ulang lagi ya”. Akupun menjawab “ terimakasih pak, iya siap insyaalloh”.
Ketika itu juga kita langsung pulang kerumah karena waktu sudah menunjukan
pukul 17.30.
Pada ke esokan paginya aku langsung berangkat
sekolah dan pada saat di kelas aku dan Raquel langsung menceritakan kejadian
yang menimpa kami saat bermain bersama kepada teman-teman yang lainnya dan ternyata
respon mereka hanya tertawa terbahak-bahak karena kejadian yang menimpa kita
berdua itu hanya kejadian lucu saja. Dan
mereka berkata “ kejadian yang kalian alami itu sama seperti kami yang sudah
beberapa kali di tilang sama polisi jadi wajarlah kita tertawa karena kita
sudah ngalamin itu semua” . “ oh jadi sebelum kita ditilang sama polisi kalian
juga udah duluan ditilang ya, hahahah kasian sekali kalian” ujar si
Raquel. Setelah bercertia dengan
teman-teman gurupun datang ke kelas dan suasana kelas pun kembali seperti
semula.
Satu setengah tahun aku dan Raquel menjalin
persahabatan, semua masalah selalu kita hadapi bersama sebesar apapun masalah
nya pasti kita bisa pecahkan, tetapi pada saat bulan mei 2016 itu Raquel jadi
berubah dia tidak seperti yang dulu
lagi, Raquel yang dulu aku kenal itu kini sudah tidak ada atau hilang begitu
saja, memang dia ada di hadapan ku tapi sikap dan cara dia berbicara itu bukan
jati diri dia dn bukan sosok Raquel yang aku kenal dulu , akupun terus
bertanya-tanya kenapa dia berubah apa yang salah dariku sehingga dia hilang
dalam hidupku. “ apakah ada sesuatu yang terjadi sama dia ?”. entahlah akupun
tidak tau.
Hari demi hari aku lewati tanpa ada senyum dan tawa
dari Raquel, berbagai pertanyaan pun selalu membayangi pikian ku kenapa dia
berubah dan kenapa dia hilang dari hidupku?, satu haripun tidak ada yang ku
lewatkan untuk mencari jawaban itu, dan kini sudah enam bulan dia berubah dan
akupun tidak tau apa yang sudah membuat di berubah, tetapi di balik enam bulan
itu aku memutuskan untuk berhenti mencari semua jawaban itu dan kini akupun
sama sekali tidak pernah bertanya ataupun komunikasi dengan dia karena aku
memikirkan sesuatu untuk memecahkan masalah ini supaya dia menjawab pertanyaan
aku itu dan aku pernah berpendapat kalau yang membuat dia berubah itu karena
sudah menemukan sahabat baru tapi ini semua ini hanya pendapatku saja tapi
kalau memang iya dia menemukan sahabat baru aku Cuma ingin dia terus terang
sama aku dan bilang semua yang udah terjadi.
Dan pada suatu hari kita dipertemukan kembali
mungkin ini rencana tuhan yang paling terindah buat aku dan pada saat itu juga
aku lagsung jujur ngomong sama dia supaya dia menjawab pertanyaanku kenapa kamu
menghilang dalam enam bulan ini dalam kehidupan aku?. Waktu itu juga kita
langsung bicara terang-terangan.
“ kenapa kamu berubah Raquel?” . “ aku tidak pernah
berubah sama kamu, mungkin pada saat itu aku lagi ada masalah besar sehingga
perlakuan ku terhadapmu sedikit agak berbeda” uajar Raquel. “ kalau memang iya ada masalah dalam hal
apapun, tolong kamu cerita sama aku, aku kn sahabat kamu!”. “ iya maafkan aku,
mungkin ini lah sikap aku yang sebenarnya kalau sudah terjadi masalah yang
besar, ,maafkan aku ya caramel?” Kata si Raquel. “ iya aku maafkan tapi jangan
di ulang lagi ya dan aku mohon kalau ada apa-apa tolong kamu cerita sama aku
ya.”
Dan pada akhirnya aku dan Raquel kini kembali
bersama dan selalu mengerti akan semua hal dan melakukan kegiatan selalu
bersama-sama seperti bulan yang tidak bisa jauh dari langitnya.
Tetapi suatu ketika
masalah pun datang lagi kini banyak teman yang iri sama persahabatan aku
dan Raquel, mereka selalu menjauhkan kita, mereka sering mengadu domba kan
kita, tapi entah kenapa tuhan pun berkata lain, dan akhirmya persahabatan kita
ini bisa kembali seperti semula dan tidak bisa lepas dari apapun seperti halnya
sepatu yang tidak dapat di pisahkan.
Hari
demi hari tetes demi tetes air hujan basahi dinding
jendela kamar rumah Amelia ditemani dentingan musik gitar dengan sebuah alunan
lagu “tentang kita”. Dia jalani kehidupannya dengan kesendirian di sebuah
kesunyian merenungkan keadaannya saat ini. Hidupnya hampa dan mungkin tak akan
sanggup lagi bertahan hidup atas rasa sakit yang dialaminya bertahun – tahun
lamanya. Bahkan dia nyaris akan mengakhiri kehidupannya karena sudah
benar-benar tak sanggup lagi bertahan hidup bersama Leukimia yang setiap hari
selalu menggerogoti setiap semangat hidupnya.
Kring ….. kring…..
kriiinggg….. (suara jam beker bordering berulang-ulang)
“Amel, bangun… cepat,
sudah jam berapa nih katanya mau kuliah…”teriak ibunya dari luar kamar.
“Iya bentar-bentar bu
ini juga lagi siap-siap nih”
“iya kalau udah buruan
turun,udah dari tadi Luna nungguan kamu “
Luna ya, itu Luna teman karib Amel sejak kecil , bahkan ibu
Amel selalu memanjakan Luna karena Ibunya merasa berhutang budi karena Luna sudah
menyelamatkan nyawa Amel pada saat itu.
------0-------
Sesampainya di Kampus Amel tidak banyak bicara dan
langsung duduk dikursinya dengan biasanya, seperti tak kenal satupun teman dari
mereka.Tak lama kemudian terdengar suara sepatu Bu Linda yang semakin dekat
saja mendekati kelas Amel dengan seorang lelaki tampan yang ikut
dibelakangnya.”Selamat pagi anak-anak”sapa Bu Linda dengan suara yang
menggelegar. “Selamat pagi bu …”jawab anak-anak.Kelas pun kembali hening seketika.”Anak-anak
kenalkan ini Rafael pindahan dari sekolah ternama di Bandung, kebetulah orang
tuanya sedang ada tugas di sini, nah Rapael sekarang kamu boleh duduk disebelah
Amelia.”Baik bu.”jawab Rafel agak gugup.
Kringg…. Kringg…. (bel
istirahat berbunyi)
Seperti
biasanya Amel langsung ke taman tak pernah lupa dengan gitar yang selalu
dipegangnya kemana-mana. Amel sudah menyadari bahwa Rafael sedang mengikutinya
dari belakang, disekolah ia juga merasa sendirian karena Luna terlalu sibuk
dengan cowok-cowoknya tanpa ada sedikit waktu untuknya. “Sudahlah Rafael
ngapain kamu ngikutin aku terus”bentak Amel mengagetkan Rafael. “kok kamu bisa
tau sih aku ada disini”sambil menghampiri Amel . Boleh gak gue minjam
gitarmu”.”ya udah nih asal jangan lama-lama.”. Rafael pun menyanyi dengan suara
yang merdu bersamaan dengan dentingan gitar dengan lihainya. “bagus sekali
nyanyianmu” puji Amel.”Ah kamu bisa saja, ini gak sebanding dengan suara emasmu
itu..”canda Rafael.
Hari
demi hari mereka lewatkan bersama sebagai sepasang sahabat penuh dengan canda
tawa, bahkan Amel seperti sudah mengenal Rafael
jauh dari jauh-jauh hari. Entah kenapa ada yang berbeda dihati Amel, dia
menemukan sesosok penyemangat yang sesungguhnya dan Amel merasa terlahir
kembali tanpa beban apapun yang dideritanya. Tanpa sadari memiliki perasaan
kepada Rafael lebih dari sekedar seorang sahabat.
-----00------
Luna
datang menghampiri Amel dan mengatakan bahwa dirinya benar-benar menemukan
sosok lelaki yang dia cari selama ini. Amel menjadi bingung tentang ungkapan
sahabatnya itu dan dia memutuskan untuk mengubur rasa cintanya kepada Rafael.
Mungkin karena terlalu banyak pikiran, keadaan Amel semakin hari semakin ngedrop
saja dari hari ke hari danketika keadannya semakin parah ia langsung di larikan
ke rumah sakit terdekat dan dia harus bergantung kembali pada obat-obatan yang
tidak akan memanjangkan umurnya,tapi hanya membantunya bertahan hidup untuk
sementara waktu.
Di
kampus Rafael mendapatkan kabar bahwa Amel sedang koma di Rumah Sakit, ia
langsung pergi kesana untuk mengetahui keadaannya sekarang. Ketika sampai di
depan Amel Rafael mengungkapkan isi hatinya dan Amel malah mengusir Rafael
begitu saja dan menghiraukannya begitu saja. Rafael pun meninggalkan Amel tanpa
sekata pun keluar dari mulutnya. Tanpa disengaja dia mendengar penyakit yang
sedang diderita oleh Amel. Dia pun diam terpaku dan bibirnya pun membisu. Rafael
pun sadar mungkin itu yang membuat Amel menjauh dari Rafael. Meskipun selalu
diusir setiap hari Rafael selalu datang ke RS dan menemani Amel, ia selalu
memberi semangat . Amel pun luluh hatinya dan mengatakan bahwa ia juga memiliki
perasaan yang sama tapi ia tak bisa membalas cinta Rafael karena ia lebih memilih
harus berpisah dengan Rafael dari pada harus berpisah dengan Luna. Hari demi
hari kondisi Amel bukannya membaik balah memburuk. Rafael selalu menjaga Amel
di saat – saat Amel sudah tidak sadarkan diri.
“Amel bangun mel, kamu
harus sembuh demi gue, dan lho harus bisa melawan sakit yang lho derita saat
ini .”Rafael menangis tersedu-sedu meneteskan air mata sambil memanjatkan do’a
kepada sang Illahi Robbi.
Di saat-saat terakhirnya Rafael menyanyikan sebuah lagu
“Tentang Kita”. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain Amel pun meninggal dunia, seketika itu Rafael menjerit sejadi-jadinya hingga
membelah langit sang malam dan ia tidak menyangka akan terjadi secepat ini. Dan
ia merasa terpukul atas yang terjadi, dia belum bisa menerima kenyataan yang
sebenarnya. Rafael pun berlari untuk mencari bunga mawar putih kesukaan Amel,
tanpa ia sadari sebuah motor melaju kencang dengan berkecepatan tinggi dan
menabrak Rafael hingga terbanting jauh dari tempat kejadian. Luna yang melihat
melihat kejadian tersebut langsung menghampiri Rapael dan meminta maaf atas
keegoannya selama ini.
“Rafael ….. Rafael lho
harus kuat gue mohon sama lho.” menyadari atas kesalahannya sambil meneteskan
air mata.
“ Gue udah gak kuat
lagi bertahan, gue cuma minta satu permintaan dari lho. “
“Apa Rafael, apa yang
bisa gue lakukan untuk lho.”
“Gue cuma mau lho
nyimpan bunga mawar putih ini dikuburan Amel.”Rafael menyodorkan bunga yang
sudah berlumuran darah dengan suara terpatah-patah.
“Apa… Amel sudah
meninggal.”Luna tercengang akan hal itu.
“Maafin gue Rafael ini
semua gara-gara gue” dengan suara yang tersedu-sedu.
“Jangan pernah kamu
menyesali apa yang sudah terjadi”Rafael pun menghembuskan nafas terakhirnya.
“Rafaelll ………....”Gue
yakin meskipun kalian tak bersatu di dunia ini , gue yakin kalian akan bertemu
dan bersatu di surga nanti (gumam Luna dalam hati).
ARTI CINTA
- 10 Nov 2020
- 77
- Cerpen
Kadang, kita
selalu mempercayai sepenuhnya kepada sahabat, karena sahabat itu adalah tempat
dimana kita mengalami susah,karena sahabat yang selalu ada untuk kita disaat
kita membutuhkan teman untuk curhat, namun ketika sahabat yang kita percayai
menghianati kita, dalam hal apapun apalagi masalah cowok ? oh tidak, seperti
Bunga mawar merah merona,kokoh tubuhnya indah di pandang,tetapi kita belum
lihat dibawahnya duri yang siap menanti untuk kita.
“Ira sedang apa kamu ko sendirian sih?”
“Galau ris, aku
gatau harus bagai mana lagi”
“Jangan nangis
sayang, keep smile, cerita dong kenapa.? Masalah nya apa karena cowok ?”
“iya ris aku baru
aja ditinggalin dia, dia lebih memilih yang lain di bandingkan aku, aku gak mau
sakit hati karena cinta !” seru ira nagis membentak.
“Udah-udah jangan sahabat baik ku, jika kamu sudah
terjebak yang namanya cinta, kamu harus jalani itu, walau emang akhirnya pahit
dirasakan.”
“Iya ris,
kayanya aku salah mengambil keputusan .”
“Kenapa ? bukan
kamu yang salah memilih keputusan tetapi cowok itu yang harusnya intropeksi
diri sendiri, dia telah dibutakan oleh kabut dari wanita lain, bodohnya dia
pergi dari kamu yang sayang tulus sama dia, masih banyak yang lain ra move on
deh !”
“kamu bener ris,
bantu aku oke sahabatku yang paling baik,”
“Iya ira, kalau
aku bisa pasti aku bantu”
Ira, ya dia
adalah sahabat aku dari kecil, dia manja,tapi dia juga lebih dewasa, cantik
Cuma, iya selalu di permainkan oleh laki-laki, dia terlalu polos untuk mengenal
cinta, namun ira itu susah untuk melupakan sesorang, padahal banyak yang lain
yang sika sama dia, tetapi aku selalu ada ko untuk dia, karena bagi ku dia
adalah sahabat yang paling indah.
Keesokan harinya
disekolah..
“Ira gimana udah
mendingan ?”
“Udah ris,
sekarang aku udah mendingan, karena sahabat kecil ku ndy pidah kesini,hore :D
“Wah asik dong,
berati aku dilupain nih,?”
“Yah enggak lah
sahabatku yang baik,aku bakal setia ko sama kamu sayang,
“idih geli deh,
ira maho ya ? wkwkwk”
“Ih bukan maho
tapi lesbi ih,”
“Astaga jeruk
makan jeruk dong, kaburrrrrrr”
“Bercandaaaa
riskaaaa, dasar nyebelin :P”
Saat pulang
sekolah aku mampir ke toko buku gramedia, seperti biasa aku beli novel, yang
pasti edisi terbaru hhi..... pas aku lagi asik baca novel, tiba-tiba ada yang
menabrak ku, novel yang ku baca jatuh deh..
“heh liat-liat
dong kalo jalan ! punya mata gak sih! Lo kira ini jalan punya nenek moyang lo!
“pas aku lihat kedepan mata ku, OMG cowo itu cool ganteng bnaget, aku senyum
tersipu malu,” Maaf mba sekali lagi maaf,soalnya saya pusing bawa buku sebanyak
ini, maaf”
“hehe iya gak
papa ko, maaf juga udah ngomong kasar “sambil muka memerah.”
“Iya gak papa,
salah aku juga,oh iya kita belum kenalan, namanya siapa,,?”
“aku riska, kalo kamu ?”
“Ndy, salam
kenal ya ris, aku duluan ya, soalnya buru-buru”
“iya, salam
kenal juga Ndy “OMG itu cowok ganteng banget cool, pasti orangnya baik deh,
kayanya aku mulai jatuh cinta nih, curhat ah ke ira, pasti ira penasaran nih,
aku udah jatuh cinta sama sesorang,hahaaaaaaaa......... Aku pulang dari gramed,
langsung OTW kerumah, ternyata ira sudaha ada di kamar aku,, Dia senyum-senyum
sendiri, entah kenapa, aku mikir jangan-jangan anak ini mulai sengklek kali ya
?”
“Ra, kenapa
senyum-senyum sendiri ? galaunya udah hilang ya ? hahaa”
“hahaaa iya nih
aku lagi jatuh cintaaaaaaaaaaa”
“wah secepat itu
kah ? emang kamu aja yang lagi jatuh cinta, aku juga :D
“sama siapa ris,
cerita dong, jarang-jarang nih tika suka sama seseorang”
“lu kira gue
jeruk makan jeruk apa? Gue masih normal kali ra,”
“Iya,iya siapa
namanya ris? Orangnya kaya apa,jangan-jangan kaya sule ya?”
“ih, ngeledek
mulu, tadi aku ketemu di gramed, orangnya ganteng, cool, dan baik banget”
“wah, aku ngiri
nih,, tapi Ndy juga jauh lebih ganteng, tik,,hahaaa
“eh, dia juga
namanya Ndy loh, “wah samaan dong ,,berarti kita jadian sama cowo yang kita
taksir, kayanya unik ya,,”
Keesokan harinya
di sekolah, “anak-anak , ibu ada pengumuman bahwa di kelas kita ada siswa baru,
kenalkan siapa nama kamu, asl dari mana”
“nama saya Ndy
afrilia biasa di panggil Ndy, saya asal dari SMA bina bakti, dari jakarta”
Itukan Ndy yang
pernah ketemu di gramed,semoga aja bukan Ndy sehabat kecilnya ira,aku udah
jatuh cinta banget sama dia.
Hari demi hari
mereka lewati, ketika di sekolah ndy mengajak riska ke kantin , setelah sampai
di kantin ira datang dan mereka berbicara dengan akrab dan ternyata cowok yang
aku taksir itu adalah sahabat kecilnya
ira dan riska merasa cemburu ketika mereka sedang berbicara.
“kenapa aku
harus cemburu melihat mereka seakrab itu”
padahal mereka sahabat dari kecil.
Ketika suatu
hari ndy mengajak riska pulang bareng dan saat itu pula ira mengetahui bahwa
mereka sudah dekat, ira cemburu karna ira menyukai sahabat kecilnya itu, ketika
ira mengetahui bahwa ndy menyukai riska, ira tidak terima kalau sahabat
kecilnya itu menyukai sahabatnya sendiri, ira memarahi riska dan melarang riska
untuk menjauhi ndy dan persahabatan mereka pun hancur karena masalah cowok.
“Riska pun
memutuskan untuk pindah sekolah ke jerman, dan meninggalkan ndy”
Sebelum riska
pergi dia berkata kepada ndy “aku akan kembali jika aku sudah lulus sekolah,
dan aku harap ketika aku pulang kamu sudah menjadi orang sukses” kita akan
bertemu lagi di kemudian hari.
Seiring waktu
berjalan riska pun pulang dari jerman dan orang yang pertama yang ingin dia
lihat adalah ndy, tetapi setelah itu, ibunya berkata “ris waktu kamu pergi ndy
menitipkan surat ini kepada ibu,”
“ris aku sayang
kamu, tapi aku harap kalau kamu sudah pulang dari jerman aku mohon jangan cari
aku, karena kau sudah bahagia dengan icha, dan jangan ganggu aku lagi dan
jangan hubungi aku,”
Riska langsung
pergi ke rumah ira untuk ketemu dengan ira dan membicarakannya dengan
baik-baik, tetapi sesampainya di rumah ira, pembantunya berkata, “cari siapa
non,?”
“saya ingin
ketemu dengan ira, apa ira nya ada,?”
“Non ira sudah
pindah ke jakarta, seminggu yang lalu,”
Riska langsung
menyusul ira ke jakarta karena riska ingin ketemu dengan ndy, dan berbicara
dengan baik-baik masalah hubungannya itu, karena riska ingin memperbaiki
hubungannya dengan ndy, dan ira melarangnya karena ira tidak mau kekasihnya di
rebut oleh sahabatnya.
Dan ira berkata
kepada riska,”jangan pernah kamu ganggu hubungan aku dengan ndy karena aku
sudah tunangan,pergi kamu,”
“riska pun
menangis menyesal, karena telah meninggalkan ndy orang yang sayang tulus kepada
dirinya.”
Ketika riska
sedang menangis datang anak kecil dan berkata,”kakak kenapa kakak nangis,?”
“kakak ingin
bertemu dengan kakak ndy,?”
“kalau kakak
ingin bertemu dengan kakak ndy, ayo kakak ikut aku,”
Aku bingung
kenapa adiknya ndy membawa aku ke rumah sakit, dan setelah memasuki ruangan
ternyata orang yang berbaring di atas keranjang rumah sakit itu adalah ndy, Dokter berkata,”bahwa ndy telah mengidam
penyakit kanker stadium akhir, dan kemungkinan umurnya tidak akan lama lagi.”
Setelah dokter berkata seperti itu, aku tidak bisa berkata apa-apa aku hanya
bisa menangis melihat keadaan ndy sekarang ini.
“ris jangan
nangis, mungkin ini sudah takdir ku harus seperti ini,”
“tapi aku
menyesal karena aku telah meninggalkan kamu, aku telah menyia-nyiakan kamu,”
Aku janji aku
tidak akan meninggalkan dirimu lagi ndy , aku akan selalu menjaga dirimu di
sisa umur mu.
Ketika itu ira
datang dan memarahi riska, tetapi ndy berkata,” ra aku menganggap mu hanya
sebatas sahabat gak lebih, tolong menegerti,” setelah ndy berkata seperti itu
ira langsung sadar dan berkata,” iya aku sadar, dan aku tidak akan mengganggu
hubungan kalian,”
Sebelum ndy
pergi dia berkata,” aku sayang kamu ris, kamu harus jaga dirimu baik-baik dan
kamu harus menjadi orang sukses, karena aku tidak bisa lagi menemani dirimu dan
tidak bisa lagi menjaga mu, dan kamu harus tetap tersenyum,”
Setelah ndy
berkata seperti itu, tangan ndy yang sebelumnya sedang memegang tangan riska,
tangannya lepas dan nafasnya tidak berfungsi, detak jantungnya pun berhenti, kini
aku telah kehilangan ndy untuk selamanya.
Semuanya telah kehilangan orang yang mereka
sayangi, dan persahabatan mereka pun kembali utuh seperti semula.
CINTA YANG SALAH
- 10 Nov 2020
- 100
- Cerpen
Kadang, kita
selalu mempercayai sepenuhnya kepada sahabat, karena sahabat itu adalah tempat
dimana kita mengalami susah,karena sahabat yang selalu ada untuk kita disaat
kita membutuhkan teman untuk curhat, namun ketika sahabat yang kita percayai
menghianati kita, dalam hal apapun apalagi masalah cowok ? oh tidak, seperti
Bunga mawar merah merona,kokoh tubuhnya indah di pandang,tetapi kita belum
lihat dibawahnya duri yang siap menanti untuk kita.
“Ira sedang apa kamu ko sendirian sih?”
“Galau ris, aku
gatau harus bagai mana lagi”
“Jangan nangis
sayang, keep smile, cerita dong kenapa.? Masalah nya apa karena cowok ?”
“iya ris aku baru
aja ditinggalin dia, dia lebih memilih yang lain di bandingkan aku, aku gak mau
sakit hati karena cinta !” seru ira nagis membentak.
“Udah-udah jangan sahabat baik ku, jika kamu sudah
terjebak yang namanya cinta, kamu harus jalani itu, walau emang akhirnya pahit
dirasakan.”
“Iya ris,
kayanya aku salah mengambil keputusan .”
“Kenapa ? bukan
kamu yang salah memilih keputusan tetapi cowok itu yang harusnya intropeksi
diri sendiri, dia telah dibutakan oleh kabut dari wanita lain, bodohnya dia
pergi dari kamu yang sayang tulus sama dia, masih banyak yang lain ra move on
deh !”
“kamu bener ris,
bantu aku oke sahabatku yang paling baik,”
“Iya ira, kalau
aku bisa pasti aku bantu”
Ira, ya dia
adalah sahabat aku dari kecil, dia manja,tapi dia juga lebih dewasa, cantik
Cuma, iya selalu di permainkan oleh laki-laki, dia terlalu polos untuk mengenal
cinta, namun ira itu susah untuk melupakan sesorang, padahal banyak yang lain
yang sika sama dia, tetapi aku selalu ada ko untuk dia, karena bagi ku dia
adalah sahabat yang paling indah.
Keesokan harinya
disekolah..
“Ira gimana udah
mendingan ?”
“Udah ris,
sekarang aku udah mendingan, karena sahabat kecil ku ndy pidah kesini,hore :D
“Wah asik dong,
berati aku dilupain nih,?”
“Yah enggak lah
sahabatku yang baik,aku bakal setia ko sama kamu sayang,
“idih geli deh,
ira maho ya ? wkwkwk”
“Ih bukan maho
tapi lesbi ih,”
“Astaga jeruk
makan jeruk dong, kaburrrrrrr”
“Bercandaaaa
riskaaaa, dasar nyebelin :P”
Saat pulang
sekolah aku mampir ke toko buku gramedia, seperti biasa aku beli novel, yang
pasti edisi terbaru hhi..... pas aku lagi asik baca novel, tiba-tiba ada yang
menabrak ku, novel yang ku baca jatuh deh..
“heh liat-liat
dong kalo jalan ! punya mata gak sih! Lo kira ini jalan punya nenek moyang lo!
“pas aku lihat kedepan mata ku, OMG cowo itu cool ganteng bnaget, aku senyum
tersipu malu,” Maaf mba sekali lagi maaf,soalnya saya pusing bawa buku sebanyak
ini, maaf”
“hehe iya gak
papa ko, maaf juga udah ngomong kasar “sambil muka memerah.”
“Iya gak papa,
salah aku juga,oh iya kita belum kenalan, namanya siapa,,?”
“aku riska, kalo kamu ?”
“Ndy, salam
kenal ya ris, aku duluan ya, soalnya buru-buru”
“iya, salam
kenal juga Ndy “OMG itu cowok ganteng banget cool, pasti orangnya baik deh,
kayanya aku mulai jatuh cinta nih, curhat ah ke ira, pasti ira penasaran nih,
aku udah jatuh cinta sama sesorang,hahaaaaaaaa......... Aku pulang dari gramed,
langsung OTW kerumah, ternyata ira sudaha ada di kamar aku,, Dia senyum-senyum
sendiri, entah kenapa, aku mikir jangan-jangan anak ini mulai sengklek kali ya
?”
“Ra, kenapa
senyum-senyum sendiri ? galaunya udah hilang ya ? hahaa”
“hahaaa iya nih
aku lagi jatuh cintaaaaaaaaaaa”
“wah secepat itu
kah ? emang kamu aja yang lagi jatuh cinta, aku juga :D
“sama siapa ris,
cerita dong, jarang-jarang nih tika suka sama seseorang”
“lu kira gue
jeruk makan jeruk apa? Gue masih normal kali ra,”
“Iya,iya siapa
namanya ris? Orangnya kaya apa,jangan-jangan kaya sule ya?”
“ih, ngeledek
mulu, tadi aku ketemu di gramed, orangnya ganteng, cool, dan baik banget”
“wah, aku ngiri
nih,, tapi Ndy juga jauh lebih ganteng, tik,,hahaaa
“eh, dia juga
namanya Ndy loh, “wah samaan dong ,,berarti kita jadian sama cowo yang kita
taksir, kayanya unik ya,,”
Keesokan harinya
di sekolah, “anak-anak , ibu ada pengumuman bahwa di kelas kita ada siswa baru,
kenalkan siapa nama kamu, asl dari mana”
“nama saya Ndy
afrilia biasa di panggil Ndy, saya asal dari SMA bina bakti, dari jakarta”
Itukan Ndy yang
pernah ketemu di gramed,semoga aja bukan Ndy sehabat kecilnya ira,aku udah
jatuh cinta banget sama dia.
Hari demi hari
mereka lewati, ketika di sekolah ndy mengajak riska ke kantin , setelah sampai
di kantin ira datang dan mereka berbicara dengan akrab dan ternyata cowok yang
aku taksir itu adalah sahabat kecilnya
ira dan riska merasa cemburu ketika mereka sedang berbicara.
“kenapa aku
harus cemburu melihat mereka seakrab itu”
padahal mereka sahabat dari kecil.
Ketika suatu
hari ndy mengajak riska pulang bareng dan saat itu pula ira mengetahui bahwa
mereka sudah dekat, ira cemburu karna ira menyukai sahabat kecilnya itu, ketika
ira mengetahui bahwa ndy menyukai riska, ira tidak terima kalau sahabat
kecilnya itu menyukai sahabatnya sendiri, ira memarahi riska dan melarang riska
untuk menjauhi ndy dan persahabatan mereka pun hancur karena masalah cowok.
“Riska pun
memutuskan untuk pindah sekolah ke jerman, dan meninggalkan ndy”
Sebelum riska
pergi dia berkata kepada ndy “aku akan kembali jika aku sudah lulus sekolah,
dan aku harap ketika aku pulang kamu sudah menjadi orang sukses” kita akan
bertemu lagi di kemudian hari.
Seiring waktu
berjalan riska pun pulang dari jerman dan orang yang pertama yang ingin dia
lihat adalah ndy, tetapi setelah itu, ibunya berkata “ris waktu kamu pergi ndy
menitipkan surat ini kepada ibu,”
“ris aku sayang
kamu, tapi aku harap kalau kamu sudah pulang dari jerman aku mohon jangan cari
aku, karena kau sudah bahagia dengan icha, dan jangan ganggu aku lagi dan
jangan hubungi aku,”
Riska langsung
pergi ke rumah ira untuk ketemu dengan ira dan membicarakannya dengan
baik-baik, tetapi sesampainya di rumah ira, pembantunya berkata, “cari siapa
non,?”
“saya ingin
ketemu dengan ira, apa ira nya ada,?”
“Non ira sudah
pindah ke jakarta, seminggu yang lalu,”
Riska langsung
menyusul ira ke jakarta karena riska ingin ketemu dengan ndy, dan berbicara
dengan baik-baik masalah hubungannya itu, karena riska ingin memperbaiki
hubungannya dengan ndy, dan ira melarangnya karena ira tidak mau kekasihnya di
rebut oleh sahabatnya.
Dan ira berkata
kepada riska,”jangan pernah kamu ganggu hubungan aku dengan ndy karena aku
sudah tunangan,pergi kamu,”
“riska pun
menangis menyesal, karena telah meninggalkan ndy orang yang sayang tulus kepada
dirinya.”
Ketika riska
sedang menangis datang anak kecil dan berkata,”kakak kenapa kakak nangis,?”
“kakak ingin
bertemu dengan kakak ndy,?”
“kalau kakak
ingin bertemu dengan kakak ndy, ayo kakak ikut aku,”
Aku bingung
kenapa adiknya ndy membawa aku ke rumah sakit, dan setelah memasuki ruangan
ternyata orang yang berbaring di atas keranjang rumah sakit itu adalah ndy, Dokter berkata,”bahwa ndy telah mengidam
penyakit kanker stadium akhir, dan kemungkinan umurnya tidak akan lama lagi.”
Setelah dokter berkata seperti itu, aku tidak bisa berkata apa-apa aku hanya
bisa menangis melihat keadaan ndy sekarang ini.
“ris jangan
nangis, mungkin ini sudah takdir ku harus seperti ini,”
“tapi aku
menyesal karena aku telah meninggalkan kamu, aku telah menyia-nyiakan kamu,”
Aku janji aku
tidak akan meninggalkan dirimu lagi ndy , aku akan selalu menjaga dirimu di
sisa umur mu.
Ketika itu ira
datang dan memarahi riska, tetapi ndy berkata,” ra aku menganggap mu hanya
sebatas sahabat gak lebih, tolong menegerti,” setelah ndy berkata seperti itu
ira langsung sadar dan berkata,” iya aku sadar, dan aku tidak akan mengganggu
hubungan kalian,”
Sebelum ndy
pergi dia berkata,” aku sayang kamu ris, kamu harus jaga dirimu baik-baik dan
kamu harus menjadi orang sukses, karena aku tidak bisa lagi menemani dirimu dan
tidak bisa lagi menjaga mu, dan kamu harus tetap tersenyum,”
Setelah ndy
berkata seperti itu, tangan ndy yang sebelumnya sedang memegang tangan riska,
tangannya lepas dan nafasnya tidak berfungsi, detak jantungnya pun berhenti, kini
aku telah kehilangan ndy untuk selamanya.
Semuanya telah kehilangan orang yang mereka
sayangi, dan persahabatan mereka pun kembali utuh seperti semula.
LUKA YANG TERAKHIR
- 10 Nov 2020
- 78
- Cerpen
Kadang, kita
selalu mempercayai sepenuhnya kepada sahabat, karena sahabat itu adalah tempat
dimana kita mengalami susah,karena sahabat yang selalu ada untuk kita disaat
kita membutuhkan teman untuk curhat, namun ketika sahabat yang kita percayai
menghianati kita, dalam hal apapun apalagi masalah cowok ? oh tidak, seperti
Bunga mawar merah merona,kokoh tubuhnya indah di pandang,tetapi kita belum
lihat dibawahnya duri yang siap menanti untuk kita.
“Ira sedang apa kamu ko sendirian sih?”
“Galau ris, aku
gatau harus bagai mana lagi”
“Jangan nangis
sayang, keep smile, cerita dong kenapa.? Masalah nya apa karena cowok ?”
“iya ris aku baru
aja ditinggalin dia, dia lebih memilih yang lain di bandingkan aku, aku gak mau
sakit hati karena cinta !” seru ira nagis membentak.
“Udah-udah jangan sahabat baik ku, jika kamu sudah
terjebak yang namanya cinta, kamu harus jalani itu, walau emang akhirnya pahit
dirasakan.”
“Iya ris,
kayanya aku salah mengambil keputusan .”
“Kenapa ? bukan
kamu yang salah memilih keputusan tetapi cowok itu yang harusnya intropeksi
diri sendiri, dia telah dibutakan oleh kabut dari wanita lain, bodohnya dia
pergi dari kamu yang sayang tulus sama dia, masih banyak yang lain ra move on
deh !”
“kamu bener ris,
bantu aku oke sahabatku yang paling baik,”
“Iya ira, kalau
aku bisa pasti aku bantu”
Ira, ya dia
adalah sahabat aku dari kecil, dia manja,tapi dia juga lebih dewasa, cantik
Cuma, iya selalu di permainkan oleh laki-laki, dia terlalu polos untuk mengenal
cinta, namun ira itu susah untuk melupakan sesorang, padahal banyak yang lain
yang sika sama dia, tetapi aku selalu ada ko untuk dia, karena bagi ku dia
adalah sahabat yang paling indah.
Keesokan harinya
disekolah..
“Ira gimana udah
mendingan ?”
“Udah ris,
sekarang aku udah mendingan, karena sahabat kecil ku ndy pidah kesini,hore :D
“Wah asik dong,
berati aku dilupain nih,?”
“Yah enggak lah
sahabatku yang baik,aku bakal setia ko sama kamu sayang,
“idih geli deh,
ira maho ya ? wkwkwk”
“Ih bukan maho
tapi lesbi ih,”
“Astaga jeruk
makan jeruk dong, kaburrrrrrr”
“Bercandaaaa
riskaaaa, dasar nyebelin :P”
Saat pulang
sekolah aku mampir ke toko buku gramedia, seperti biasa aku beli novel, yang
pasti edisi terbaru hhi..... pas aku lagi asik baca novel, tiba-tiba ada yang
menabrak ku, novel yang ku baca jatuh deh..
“heh liat-liat
dong kalo jalan ! punya mata gak sih! Lo kira ini jalan punya nenek moyang lo!
“pas aku lihat kedepan mata ku, OMG cowo itu cool ganteng bnaget, aku senyum
tersipu malu,” Maaf mba sekali lagi maaf,soalnya saya pusing bawa buku sebanyak
ini, maaf”
“hehe iya gak
papa ko, maaf juga udah ngomong kasar “sambil muka memerah.”
“Iya gak papa,
salah aku juga,oh iya kita belum kenalan, namanya siapa,,?”
“aku riska, kalo kamu ?”
“Ndy, salam
kenal ya ris, aku duluan ya, soalnya buru-buru”
“iya, salam
kenal juga Ndy “OMG itu cowok ganteng banget cool, pasti orangnya baik deh,
kayanya aku mulai jatuh cinta nih, curhat ah ke ira, pasti ira penasaran nih,
aku udah jatuh cinta sama sesorang,hahaaaaaaaa......... Aku pulang dari gramed,
langsung OTW kerumah, ternyata ira sudaha ada di kamar aku,, Dia senyum-senyum
sendiri, entah kenapa, aku mikir jangan-jangan anak ini mulai sengklek kali ya
?”
“Ra, kenapa
senyum-senyum sendiri ? galaunya udah hilang ya ? hahaa”
“hahaaa iya nih
aku lagi jatuh cintaaaaaaaaaaa”
“wah secepat itu
kah ? emang kamu aja yang lagi jatuh cinta, aku juga :D
“sama siapa ris,
cerita dong, jarang-jarang nih tika suka sama seseorang”
“lu kira gue
jeruk makan jeruk apa? Gue masih normal kali ra,”
“Iya,iya siapa
namanya ris? Orangnya kaya apa,jangan-jangan kaya sule ya?”
“ih, ngeledek
mulu, tadi aku ketemu di gramed, orangnya ganteng, cool, dan baik banget”
“wah, aku ngiri
nih,, tapi Ndy juga jauh lebih ganteng, tik,,hahaaa
“eh, dia juga
namanya Ndy loh, “wah samaan dong ,,berarti kita jadian sama cowo yang kita
taksir, kayanya unik ya,,”
Keesokan harinya
di sekolah, “anak-anak , ibu ada pengumuman bahwa di kelas kita ada siswa baru,
kenalkan siapa nama kamu, asl dari mana”
“nama saya Ndy
afrilia biasa di panggil Ndy, saya asal dari SMA bina bakti, dari jakarta”
Itukan Ndy yang
pernah ketemu di gramed,semoga aja bukan Ndy sehabat kecilnya ira,aku udah
jatuh cinta banget sama dia.
Hari demi hari
mereka lewati, ketika di sekolah ndy mengajak riska ke kantin , setelah sampai
di kantin ira datang dan mereka berbicara dengan akrab dan ternyata cowok yang
aku taksir itu adalah sahabat kecilnya
ira dan riska merasa cemburu ketika mereka sedang berbicara.
“kenapa aku
harus cemburu melihat mereka seakrab itu”
padahal mereka sahabat dari kecil.
Ketika suatu
hari ndy mengajak riska pulang bareng dan saat itu pula ira mengetahui bahwa
mereka sudah dekat, ira cemburu karna ira menyukai sahabat kecilnya itu, ketika
ira mengetahui bahwa ndy menyukai riska, ira tidak terima kalau sahabat
kecilnya itu menyukai sahabatnya sendiri, ira memarahi riska dan melarang riska
untuk menjauhi ndy dan persahabatan mereka pun hancur karena masalah cowok.
“Riska pun
memutuskan untuk pindah sekolah ke jerman, dan meninggalkan ndy”
Sebelum riska
pergi dia berkata kepada ndy “aku akan kembali jika aku sudah lulus sekolah,
dan aku harap ketika aku pulang kamu sudah menjadi orang sukses” kita akan
bertemu lagi di kemudian hari.
Seiring waktu
berjalan riska pun pulang dari jerman dan orang yang pertama yang ingin dia
lihat adalah ndy, tetapi setelah itu, ibunya berkata “ris waktu kamu pergi ndy
menitipkan surat ini kepada ibu,”
“ris aku sayang
kamu, tapi aku harap kalau kamu sudah pulang dari jerman aku mohon jangan cari
aku, karena kau sudah bahagia dengan icha, dan jangan ganggu aku lagi dan
jangan hubungi aku,”
Riska langsung
pergi ke rumah ira untuk ketemu dengan ira dan membicarakannya dengan
baik-baik, tetapi sesampainya di rumah ira, pembantunya berkata, “cari siapa
non,?”
“saya ingin
ketemu dengan ira, apa ira nya ada,?”
“Non ira sudah
pindah ke jakarta, seminggu yang lalu,”
Riska langsung
menyusul ira ke jakarta karena riska ingin ketemu dengan ndy, dan berbicara
dengan baik-baik masalah hubungannya itu, karena riska ingin memperbaiki
hubungannya dengan ndy, dan ira melarangnya karena ira tidak mau kekasihnya di
rebut oleh sahabatnya.
Dan ira berkata
kepada riska,”jangan pernah kamu ganggu hubungan aku dengan ndy karena aku
sudah tunangan,pergi kamu,”
“riska pun
menangis menyesal, karena telah meninggalkan ndy orang yang sayang tulus kepada
dirinya.”
Ketika riska
sedang menangis datang anak kecil dan berkata,”kakak kenapa kakak nangis,?”
“kakak ingin
bertemu dengan kakak ndy,?”
“kalau kakak
ingin bertemu dengan kakak ndy, ayo kakak ikut aku,”
Aku bingung
kenapa adiknya ndy membawa aku ke rumah sakit, dan setelah memasuki ruangan
ternyata orang yang berbaring di atas keranjang rumah sakit itu adalah ndy, Dokter berkata,”bahwa ndy telah mengidam
penyakit kanker stadium akhir, dan kemungkinan umurnya tidak akan lama lagi.”
Setelah dokter berkata seperti itu, aku tidak bisa berkata apa-apa aku hanya
bisa menangis melihat keadaan ndy sekarang ini.
“ris jangan
nangis, mungkin ini sudah takdir ku harus seperti ini,”
“tapi aku
menyesal karena aku telah meninggalkan kamu, aku telah menyia-nyiakan kamu,”
Aku janji aku
tidak akan meninggalkan dirimu lagi ndy , aku akan selalu menjaga dirimu di
sisa umur mu.
Ketika itu ira
datang dan memarahi riska, tetapi ndy berkata,” ra aku menganggap mu hanya
sebatas sahabat gak lebih, tolong menegerti,” setelah ndy berkata seperti itu
ira langsung sadar dan berkata,” iya aku sadar, dan aku tidak akan mengganggu
hubungan kalian,”
Sebelum ndy
pergi dia berkata,” aku sayang kamu ris, kamu harus jaga dirimu baik-baik dan
kamu harus menjadi orang sukses, karena aku tidak bisa lagi menemani dirimu dan
tidak bisa lagi menjaga mu, dan kamu harus tetap tersenyum,”
Setelah ndy
berkata seperti itu, tangan ndy yang sebelumnya sedang memegang tangan riska,
tangannya lepas dan nafasnya tidak berfungsi, detak jantungnya pun berhenti, kini
aku telah kehilangan ndy untuk selamanya.
Semuanya telah kehilangan orang yang mereka
sayangi, dan persahabatan mereka pun kembali utuh seperti semula.
RINDU KEHIJAUAN
- 10 Nov 2020
- 110
- Cerpen
Sani, begitulah
orang memanggilnya. Dia adalah seorang anak yang mengidap penyakit yang cukup
parah, yaitu fungsi ginjalnya menurun. Dia bersekolah di SMAN 1 Jakarta, dia
anak yang pintar,cantik dan juga disukai banyak orang. Sani mempunyai sahabat
yang sangat ia sayangi, dia bernama Citra.
Ada seorang
laki-laki yang menyukai Sani, dia bernama Andre. Suatu hari mereka duduk di
salah satu taman di Jakarta. “San, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” kata
Andre. “Mau ngomong apa?” tanya Sani.
“Sebenernya udah
lama aku pengen ngomong ini ke kamu, aku suka sama kamu. Sejak pertama kita
kenal, lalu kita sahabatan dan lama kelamaan aku nyaman deket kamu. Aku mau
kamu jadi pacar aku”
“Hmm.. maaf Dre,
aku lebih suka kalo kita sahabatan aja, kalo pacaran kan nanti bakal ada
putusnya. Maaf ya Dre!” Jawab Sani.
”Maaf Dre, aku
gak mau ngerepotin kamu gara-gara penyakit aku, aku gak mau kamu sedih jika
suatu saat nanti aku enggak ada” Kata Sani dalam hatinya. Andre pun hanya
tersenyum dengan wajah sedih.
Saat Sani pulang
kerumah, disana sudah ada Citra yang menunggu. Ternyata Citra bercerita bahwa
ia sangat menyukai Andre, Sani pun sangat terkejut dan memutuskan untuk
menyembunyikan kalau Andre sudah mengungkapkan perasaannya kepada Sani.
Hari demi hari
berlalu, penyakit yang diderita Sani semakin parah. Saat Sani di sekolah,
penyakitnya pun kambuh sehingga ia harus dibawa ke ruang UKS, Citra adalah
salah satu anggota PMR di SMA 1 Jakarta, ia mendengar bahwa ginjal Sani
mengalami penurunan pada fungsinya. Sani sangat sedih dan ia memutuskan untuk
memberi tau Andre bahwa Sani sedang mengidap penyakit yang cukup parah.
Suatu hari Sani
tidak masuk sekolah, Andre pun cemas karena sudah lama ia tidak bertemu dengan
Sani. Akhirnya Andre memutuskan untuk menjenguk Sani. Sesampainya Andre dirumah
Sani, ternyata disana juga ada Citra. Ayah Sani mempersilahkan Andre masuk ke
kamar Sani.
“Kamu sakit apa
sih san?”, tanya Andre.
“Aku gak sakit
apa-apa ko”, jawab Sani.
“Sebernya fngsi
ginjalnya Sani itu menurun Dre”, Citra pun berbicara.
“Apa? Kamu ko
enggak cerita sama aku? aku itu cemas mikirin kamu”, kata Andre
.
Setelah
mendengar Andre berbicara seperti itu, Citra pun mulai curiga jika ada hubungan
yang spesial diantara mereka. Tidak terasa waktupun sudah sore, Andre pulang
dan menitipkan setangkai bunga mawar ke pembantu Sani untuk Sani.
“Andre
suka ya sama kamu?”, tanya Citra.
“enggak
ko, kita kan cuma sahabatan, lagian aku kan tau kamu suka sama dia”, jawab Sani
“terimakasih
ya San, kamu emang sahabat terbaik aku”, sambil memeluk Sani.
“Non ini ada bunga dari Den Andre”, kata
pembantunya. “Oh iya terimakasih ya bi” jawab Sani. Sani merasa sedih dan
bingung, karena ia sangat sayang kepada sahabatnya Citra tapi ia juga sayang
kepada Andre.
Sore
hari Andre mengajak Sani jalan-jalan ke suatu tempat yang pemandangannya sangat
indah.
“Dre,
makasih ya udah mau jadi sahabat aku, selalu ada buat aku”, Kata Sani
“Iya
San sama-sama, aku kan sayang sama kamu”,
Jawab Andre.
“Boleh
gak aku minta sesuatu sama kamu?”
“Boleh
banget, mau minta apa?” kata Andre.
“Aku mau pergi.
Kalo kamu sayang sama aku, aku pengen kamu janji buat bahagiain Citra, aku
sayang sama dia, dia suka sama kamu, mau kan janji buat aku?”, Sani berkata
dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aku sayang sama
kamu, aku bakal lakuin apa yang bisa buat kamu bahagia meski aku sebenarnya gak mau ngelakuin itu semua”
Kata Andre.
Suatu hari penyakit Sani semakin
memburuk, ia dibawa ke Rumah sakit untuk dioperasi. Citra dan Andre berada
disana dengan keadaan yang cemas.
“Citra,
sebenernya aku tuh suka sama Sani. Tapi Kemarin Sani ngomong ke aku, dia bilang
aku harus bahagiain kamu karena dia mau pergi” Kata Andre
Citra hanya bisa menangis sambil
membayangkan sahabatnya yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Ketika Dokter
keluar, Dokter mengatakan bahwa Sani sudah tidak ada, operasinya gagal dan
Citra sangat terpukul.
“makasih
ya San udah mau jadi sahabat aku selama ini, makasih udah berkorban banyak buat
aku. Bahagia disana ya San, semoga kamu bisa lihat kalo aku bahagia banget
punya sahabat kaya kamu. Selamat jalan ya San”, kata Citra.
Sahabat adalah orang yang membuat kita
bangkit dari jatuh, yang membuat kita sembuh dari sakit, yang membuat kita
senyum dari sedih, yang membuat hidup kita lebih berwarna. Bagaimanapun sahabat
dimata orang lain, seburuk apapun sahabat kita dimata orang lain, kita harus
tetap berada disisinya, menguatkan kakinya untuk berdiri dari orang-orang yang
ingin menjatuhkannya.
JANGAN INGAT HARI ITU
- 10 Nov 2020
- 99
- Cerpen
Sani, begitulah
orang memanggilnya. Dia adalah seorang anak yang mengidap penyakit yang cukup
parah, yaitu fungsi ginjalnya menurun. Dia bersekolah di SMAN 1 Jakarta, dia
anak yang pintar,cantik dan juga disukai banyak orang. Sani mempunyai sahabat
yang sangat ia sayangi, dia bernama Citra.
Ada seorang
laki-laki yang menyukai Sani, dia bernama Andre. Suatu hari mereka duduk di
salah satu taman di Jakarta. “San, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” kata
Andre. “Mau ngomong apa?” tanya Sani.
“Sebenernya udah
lama aku pengen ngomong ini ke kamu, aku suka sama kamu. Sejak pertama kita
kenal, lalu kita sahabatan dan lama kelamaan aku nyaman deket kamu. Aku mau
kamu jadi pacar aku”
“Hmm.. maaf Dre,
aku lebih suka kalo kita sahabatan aja, kalo pacaran kan nanti bakal ada
putusnya. Maaf ya Dre!” Jawab Sani.
”Maaf Dre, aku
gak mau ngerepotin kamu gara-gara penyakit aku, aku gak mau kamu sedih jika
suatu saat nanti aku enggak ada” Kata Sani dalam hatinya. Andre pun hanya
tersenyum dengan wajah sedih.
Saat Sani pulang
kerumah, disana sudah ada Citra yang menunggu. Ternyata Citra bercerita bahwa
ia sangat menyukai Andre, Sani pun sangat terkejut dan memutuskan untuk
menyembunyikan kalau Andre sudah mengungkapkan perasaannya kepada Sani.
Hari demi hari
berlalu, penyakit yang diderita Sani semakin parah. Saat Sani di sekolah,
penyakitnya pun kambuh sehingga ia harus dibawa ke ruang UKS, Citra adalah
salah satu anggota PMR di SMA 1 Jakarta, ia mendengar bahwa ginjal Sani
mengalami penurunan pada fungsinya. Sani sangat sedih dan ia memutuskan untuk
memberi tau Andre bahwa Sani sedang mengidap penyakit yang cukup parah.
Suatu hari Sani
tidak masuk sekolah, Andre pun cemas karena sudah lama ia tidak bertemu dengan
Sani. Akhirnya Andre memutuskan untuk menjenguk Sani. Sesampainya Andre dirumah
Sani, ternyata disana juga ada Citra. Ayah Sani mempersilahkan Andre masuk ke
kamar Sani.
“Kamu sakit apa
sih san?”, tanya Andre.
“Aku gak sakit
apa-apa ko”, jawab Sani.
“Sebernya fngsi
ginjalnya Sani itu menurun Dre”, Citra pun berbicara.
“Apa? Kamu ko
enggak cerita sama aku? aku itu cemas mikirin kamu”, kata Andre
.
Setelah
mendengar Andre berbicara seperti itu, Citra pun mulai curiga jika ada hubungan
yang spesial diantara mereka. Tidak terasa waktupun sudah sore, Andre pulang
dan menitipkan setangkai bunga mawar ke pembantu Sani untuk Sani.
“Andre
suka ya sama kamu?”, tanya Citra.
“enggak
ko, kita kan cuma sahabatan, lagian aku kan tau kamu suka sama dia”, jawab Sani
“terimakasih
ya San, kamu emang sahabat terbaik aku”, sambil memeluk Sani.
“Non ini ada bunga dari Den Andre”, kata
pembantunya. “Oh iya terimakasih ya bi” jawab Sani. Sani merasa sedih dan
bingung, karena ia sangat sayang kepada sahabatnya Citra tapi ia juga sayang
kepada Andre.
Sore
hari Andre mengajak Sani jalan-jalan ke suatu tempat yang pemandangannya sangat
indah.
“Dre,
makasih ya udah mau jadi sahabat aku, selalu ada buat aku”, Kata Sani
“Iya
San sama-sama, aku kan sayang sama kamu”,
Jawab Andre.
“Boleh
gak aku minta sesuatu sama kamu?”
“Boleh
banget, mau minta apa?” kata Andre.
“Aku mau pergi.
Kalo kamu sayang sama aku, aku pengen kamu janji buat bahagiain Citra, aku
sayang sama dia, dia suka sama kamu, mau kan janji buat aku?”, Sani berkata
dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aku sayang sama
kamu, aku bakal lakuin apa yang bisa buat kamu bahagia meski aku sebenarnya gak mau ngelakuin itu semua”
Kata Andre.
Suatu hari penyakit Sani semakin
memburuk, ia dibawa ke Rumah sakit untuk dioperasi. Citra dan Andre berada
disana dengan keadaan yang cemas.
“Citra,
sebenernya aku tuh suka sama Sani. Tapi Kemarin Sani ngomong ke aku, dia bilang
aku harus bahagiain kamu karena dia mau pergi” Kata Andre
Citra hanya bisa menangis sambil
membayangkan sahabatnya yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Ketika Dokter
keluar, Dokter mengatakan bahwa Sani sudah tidak ada, operasinya gagal dan
Citra sangat terpukul.
“makasih
ya San udah mau jadi sahabat aku selama ini, makasih udah berkorban banyak buat
aku. Bahagia disana ya San, semoga kamu bisa lihat kalo aku bahagia banget
punya sahabat kaya kamu. Selamat jalan ya San”, kata Citra.
Sahabat adalah orang yang membuat kita
bangkit dari jatuh, yang membuat kita sembuh dari sakit, yang membuat kita
senyum dari sedih, yang membuat hidup kita lebih berwarna. Bagaimanapun sahabat
dimata orang lain, seburuk apapun sahabat kita dimata orang lain, kita harus
tetap berada disisinya, menguatkan kakinya untuk berdiri dari orang-orang yang
ingin menjatuhkannya.
GADIS YANG TERLUKA
- 10 Nov 2020
- 70
- Cerpen
Sani, begitulah
orang memanggilnya. Dia adalah seorang anak yang mengidap penyakit yang cukup
parah, yaitu fungsi ginjalnya menurun. Dia bersekolah di SMAN 1 Jakarta, dia
anak yang pintar,cantik dan juga disukai banyak orang. Sani mempunyai sahabat
yang sangat ia sayangi, dia bernama Citra.
Ada seorang
laki-laki yang menyukai Sani, dia bernama Andre. Suatu hari mereka duduk di
salah satu taman di Jakarta. “San, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” kata
Andre. “Mau ngomong apa?” tanya Sani.
“Sebenernya udah
lama aku pengen ngomong ini ke kamu, aku suka sama kamu. Sejak pertama kita
kenal, lalu kita sahabatan dan lama kelamaan aku nyaman deket kamu. Aku mau
kamu jadi pacar aku”
“Hmm.. maaf Dre,
aku lebih suka kalo kita sahabatan aja, kalo pacaran kan nanti bakal ada
putusnya. Maaf ya Dre!” Jawab Sani.
”Maaf Dre, aku
gak mau ngerepotin kamu gara-gara penyakit aku, aku gak mau kamu sedih jika
suatu saat nanti aku enggak ada” Kata Sani dalam hatinya. Andre pun hanya
tersenyum dengan wajah sedih.
Saat Sani pulang
kerumah, disana sudah ada Citra yang menunggu. Ternyata Citra bercerita bahwa
ia sangat menyukai Andre, Sani pun sangat terkejut dan memutuskan untuk
menyembunyikan kalau Andre sudah mengungkapkan perasaannya kepada Sani.
Hari demi hari
berlalu, penyakit yang diderita Sani semakin parah. Saat Sani di sekolah,
penyakitnya pun kambuh sehingga ia harus dibawa ke ruang UKS, Citra adalah
salah satu anggota PMR di SMA 1 Jakarta, ia mendengar bahwa ginjal Sani
mengalami penurunan pada fungsinya. Sani sangat sedih dan ia memutuskan untuk
memberi tau Andre bahwa Sani sedang mengidap penyakit yang cukup parah.
Suatu hari Sani
tidak masuk sekolah, Andre pun cemas karena sudah lama ia tidak bertemu dengan
Sani. Akhirnya Andre memutuskan untuk menjenguk Sani. Sesampainya Andre dirumah
Sani, ternyata disana juga ada Citra. Ayah Sani mempersilahkan Andre masuk ke
kamar Sani.
“Kamu sakit apa
sih san?”, tanya Andre.
“Aku gak sakit
apa-apa ko”, jawab Sani.
“Sebernya fngsi
ginjalnya Sani itu menurun Dre”, Citra pun berbicara.
“Apa? Kamu ko
enggak cerita sama aku? aku itu cemas mikirin kamu”, kata Andre
.
Setelah
mendengar Andre berbicara seperti itu, Citra pun mulai curiga jika ada hubungan
yang spesial diantara mereka. Tidak terasa waktupun sudah sore, Andre pulang
dan menitipkan setangkai bunga mawar ke pembantu Sani untuk Sani.
“Andre
suka ya sama kamu?”, tanya Citra.
“enggak
ko, kita kan cuma sahabatan, lagian aku kan tau kamu suka sama dia”, jawab Sani
“terimakasih
ya San, kamu emang sahabat terbaik aku”, sambil memeluk Sani.
“Non ini ada bunga dari Den Andre”, kata
pembantunya. “Oh iya terimakasih ya bi” jawab Sani. Sani merasa sedih dan
bingung, karena ia sangat sayang kepada sahabatnya Citra tapi ia juga sayang
kepada Andre.
Sore
hari Andre mengajak Sani jalan-jalan ke suatu tempat yang pemandangannya sangat
indah.
“Dre,
makasih ya udah mau jadi sahabat aku, selalu ada buat aku”, Kata Sani
“Iya
San sama-sama, aku kan sayang sama kamu”,
Jawab Andre.
“Boleh
gak aku minta sesuatu sama kamu?”
“Boleh
banget, mau minta apa?” kata Andre.
“Aku mau pergi.
Kalo kamu sayang sama aku, aku pengen kamu janji buat bahagiain Citra, aku
sayang sama dia, dia suka sama kamu, mau kan janji buat aku?”, Sani berkata
dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aku sayang sama
kamu, aku bakal lakuin apa yang bisa buat kamu bahagia meski aku sebenarnya gak mau ngelakuin itu semua”
Kata Andre.
Suatu hari penyakit Sani semakin
memburuk, ia dibawa ke Rumah sakit untuk dioperasi. Citra dan Andre berada
disana dengan keadaan yang cemas.
“Citra,
sebenernya aku tuh suka sama Sani. Tapi Kemarin Sani ngomong ke aku, dia bilang
aku harus bahagiain kamu karena dia mau pergi” Kata Andre
Citra hanya bisa menangis sambil
membayangkan sahabatnya yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Ketika Dokter
keluar, Dokter mengatakan bahwa Sani sudah tidak ada, operasinya gagal dan
Citra sangat terpukul.
“makasih
ya San udah mau jadi sahabat aku selama ini, makasih udah berkorban banyak buat
aku. Bahagia disana ya San, semoga kamu bisa lihat kalo aku bahagia banget
punya sahabat kaya kamu. Selamat jalan ya San”, kata Citra.
Sahabat adalah orang yang membuat kita
bangkit dari jatuh, yang membuat kita sembuh dari sakit, yang membuat kita
senyum dari sedih, yang membuat hidup kita lebih berwarna. Bagaimanapun sahabat
dimata orang lain, seburuk apapun sahabat kita dimata orang lain, kita harus
tetap berada disisinya, menguatkan kakinya untuk berdiri dari orang-orang yang
ingin menjatuhkannya.
ARTI SAHABAT
- 10 Nov 2020
- 77
- Cerpen
Sani, begitulah
orang memanggilnya. Dia adalah seorang anak yang mengidap penyakit yang cukup
parah, yaitu fungsi ginjalnya menurun. Dia bersekolah di SMAN 1 Jakarta, dia
anak yang pintar,cantik dan juga disukai banyak orang. Sani mempunyai sahabat
yang sangat ia sayangi, dia bernama Citra.
Ada seorang
laki-laki yang menyukai Sani, dia bernama Andre. Suatu hari mereka duduk di
salah satu taman di Jakarta. “San, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” kata
Andre. “Mau ngomong apa?” tanya Sani.
“Sebenernya udah
lama aku pengen ngomong ini ke kamu, aku suka sama kamu. Sejak pertama kita
kenal, lalu kita sahabatan dan lama kelamaan aku nyaman deket kamu. Aku mau
kamu jadi pacar aku”
“Hmm.. maaf Dre,
aku lebih suka kalo kita sahabatan aja, kalo pacaran kan nanti bakal ada
putusnya. Maaf ya Dre!” Jawab Sani.
”Maaf Dre, aku
gak mau ngerepotin kamu gara-gara penyakit aku, aku gak mau kamu sedih jika
suatu saat nanti aku enggak ada” Kata Sani dalam hatinya. Andre pun hanya
tersenyum dengan wajah sedih.
Saat Sani pulang
kerumah, disana sudah ada Citra yang menunggu. Ternyata Citra bercerita bahwa
ia sangat menyukai Andre, Sani pun sangat terkejut dan memutuskan untuk
menyembunyikan kalau Andre sudah mengungkapkan perasaannya kepada Sani.
Hari demi hari
berlalu, penyakit yang diderita Sani semakin parah. Saat Sani di sekolah,
penyakitnya pun kambuh sehingga ia harus dibawa ke ruang UKS, Citra adalah
salah satu anggota PMR di SMA 1 Jakarta, ia mendengar bahwa ginjal Sani
mengalami penurunan pada fungsinya. Sani sangat sedih dan ia memutuskan untuk
memberi tau Andre bahwa Sani sedang mengidap penyakit yang cukup parah.
Suatu hari Sani
tidak masuk sekolah, Andre pun cemas karena sudah lama ia tidak bertemu dengan
Sani. Akhirnya Andre memutuskan untuk menjenguk Sani. Sesampainya Andre dirumah
Sani, ternyata disana juga ada Citra. Ayah Sani mempersilahkan Andre masuk ke
kamar Sani.
“Kamu sakit apa
sih san?”, tanya Andre.
“Aku gak sakit
apa-apa ko”, jawab Sani.
“Sebernya fngsi
ginjalnya Sani itu menurun Dre”, Citra pun berbicara.
“Apa? Kamu ko
enggak cerita sama aku? aku itu cemas mikirin kamu”, kata Andre
.
Setelah
mendengar Andre berbicara seperti itu, Citra pun mulai curiga jika ada hubungan
yang spesial diantara mereka. Tidak terasa waktupun sudah sore, Andre pulang
dan menitipkan setangkai bunga mawar ke pembantu Sani untuk Sani.
“Andre
suka ya sama kamu?”, tanya Citra.
“enggak
ko, kita kan cuma sahabatan, lagian aku kan tau kamu suka sama dia”, jawab Sani
“terimakasih
ya San, kamu emang sahabat terbaik aku”, sambil memeluk Sani.
“Non ini ada bunga dari Den Andre”, kata
pembantunya. “Oh iya terimakasih ya bi” jawab Sani. Sani merasa sedih dan
bingung, karena ia sangat sayang kepada sahabatnya Citra tapi ia juga sayang
kepada Andre.
Sore
hari Andre mengajak Sani jalan-jalan ke suatu tempat yang pemandangannya sangat
indah.
“Dre,
makasih ya udah mau jadi sahabat aku, selalu ada buat aku”, Kata Sani
“Iya
San sama-sama, aku kan sayang sama kamu”,
Jawab Andre.
“Boleh
gak aku minta sesuatu sama kamu?”
“Boleh
banget, mau minta apa?” kata Andre.
“Aku mau pergi.
Kalo kamu sayang sama aku, aku pengen kamu janji buat bahagiain Citra, aku
sayang sama dia, dia suka sama kamu, mau kan janji buat aku?”, Sani berkata
dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aku sayang sama
kamu, aku bakal lakuin apa yang bisa buat kamu bahagia meski aku sebenarnya gak mau ngelakuin itu semua”
Kata Andre.
Suatu hari penyakit Sani semakin
memburuk, ia dibawa ke Rumah sakit untuk dioperasi. Citra dan Andre berada
disana dengan keadaan yang cemas.